Ini bener , dulu jaman kuliah hukum ada mata kuliah Psikologi Hukum ataupun Kriminologi dengan materi sosiologi hukum . Bila seseorang atau orang orang tertekan. Maka akan timbul sifat sifat dan karakter orang orang yg beragam. Mulai dari Marah, termotivasi akan bangkitnya karena tekanan, atau dalam keadaan tertentu, tekanan tersebut dapat juga membuat seseorang atau orang orang melakukan sesuatu kejahatan dan juga dapat melakukan suatu tindak pidana (biasanya tekanan ini bermuara pada keadaan ekonomi serta tekanan dari orang sekitar yang memang melakukan sesuatu hal diluar asas kepatutan)
@@nirmalakin7091 dalam keadaan bully pun ada kan kejadian . Orang yang pendiam sering sekali dibully, namun mungkin karena dirinya selalu memendam atas bully an tersebut, sehingga pecah lah emosi nya. Lalu orang yg biasa dibully itu melakukan penusukan disekolah dengan bertubi tubi . Kejadian itupun karena tertekan bully juga
Secara teori memang masuk akal. Tapi apakah tetap dibenarkan pembullyan itu? Kalo iya mending gw jadi pembully, biar bisa cetak anak bangsa yang pinter2, yang ga kuat ya berkurang beban bangsa. Gas ga sih gerakan bully Indonesia Mencetak 1000 anak baja atau mengubur 1000 anak bangsa
Dulu semasa SD kelas 5/6 itu. Ada bapak guru matematika yang juga kepala sekolah, hampir selalu kalau beliau dikelas bilang aku seperti anak papua, karena kulitku gelap, rambutku keriting (kedua ortuku tidak ada yang mirip denganku, kebetulan aku anak pertama) dan aku sering di minta mengerjakan soal didepan kelas. Tapi pada saat itu aku merasa diperhatikan oleh guru tersebut, jika teman tidak ada yang bisa mengerjakan soal, selalu aku yang disuruh maju. Tapi anak anak di tiktok sekarang menganggap itu bullying oleh guru. Sekarang beliau sudah wafat, dan disaat-saat terakhirnya kulihat beliau tenang dalam damai. Semoga beliau masuk surga. ❤❤
Dahulu saya sering juga kena bulian entah dari teman ataupun org sekitar,, tetapi Alhamdulillah saya diberi Allah rasa Sabar dan Berpikir satu saat nanti aku akan berubah menjadi lebih baik dan maju Allah lah yg merubah segalanya dariku menjadi berubah total jauh dari keadaanku dahulu Alhamdulillah Terima Kasih Ya Allah, Engkaulah Maha Pengasih Maha Penyayang, Menyayangi orang" yg Sabar I ♥️♥️♥️♥️♥️U Allah
Setuju, tapi tetap harus diingat ya kalau manusia itu bukan buah. Manusia lebih kompleks. Orang yang tertekan lalu kena mental bukan berarti dia ga bisa berubah ya. Begitu juga orang yang kalo ditekan keadaan malah berusaha, ga selamanya orang itu bisa begitu. Jangan menutup kemungkinan akan perubahan. Manusia kompleks dan dinamis. Manusia bisa berubah. Kasihan kalo manusia yang dicontohin (yang dibully kena mental) dijudge orang itu aslinya begitu (seolah gabisa berubah dan udah takdirnya begitu). Jadinya, semakin meyakini bahwa dirinya adalah orang yang lemah dan selalu kena mental ketika tertekan.
Betul, manusia gak bs 100% dianalogikan spt jeruk.. Pengaruh orang² terdekat bisa ikut mempengaruhi mental dari org yg dibully tsb. Misalnya supporting dari keluarga.
Nah, ini lebih bener daripada baca yg top komen . Intinya kalau ditekan manusia ada self control .Jadi jaga baik baik perasaan seseorang sebelum memberi tekanan.
Itu analogi tong... Sebuah contoh sederhana. Trus klo lue jawab manusia jgn disamakan buah dong... itu lebih tolol lagi dah. Mau dibully atau dipuji semua akan nunjukin siapa diri kita yg sebenarnya. Orang yg jadi bajingan karena selalu dipuji juga banyak..
@@Eraa2078kenapa lu nylot,setiap orang memiliki sudut pandang dan pendapat masing2,tinggal kita mencerna hal positif dari sudut pandang dan pendapat orang lain tanpa harus berkata sinis seperti itu.🤦🤦🤦
terkadang bukan tentang siapa kita.... tapi ini tentang kemana kita hadapkan masalah yg besar itu... klw ada masalah besar, ada tekanan, atau apapun itu, kita sebagai seorang hamba yg sudah seharusnya menghambakan diri ke Allah.. serahkan aja semua ke Allah... jangan selalu mengandalkan diri sendiri...
Oh benar sekali. Krn puluhan thn lalu jaman SD aku di bully krn tiba2 jd gemuk, dn guru pilih kasih lbh suka anak pintar. So....gw ga diet saat itu krn ga paham, ortu jg anggap itu hal sepele. Yg gw lakukan gw belajar gila2an. Hasilnya guru perhatiin gw, bicara manis sm gw, dn ga ada yg berani bully gw lg walau gw msh tetap gendut. So org menghargai value diri kita...lupa bagaimana gw, jelek, gendut, pendek, dll. Org fokus sm value diri gw itu, dn gw pun tetep bs makan santai tp tetap dpt respek. Mgkn gw biasa dicuekin dn hidup dlm ekonomi keluarga biasa aja. Jd hidup keras, bikin aku dulu hny nangis sebentar then lsg balas dendam dgn cara gw.
yg selalu gua bawa sampe skrg itu 1. mental 2. attitude 3. mindset 3 hal itu punya kontribusi besar dalam hidup. gaada salah satu dari itu kaya pincang aja
Gw ngalamin di bully, dan gw jadi menutup diri setelah kena bully, menurut gw apa yang dikatakan om ded itu cukup benar, namun ga sepenuhnya tepat, karena ada faktor pembeda diantara analogi jeruk dan manusia, apa itu? Itu adalah "support" Yang didapatkan. Gw bisa bilang gw beruntung mendapatkan keluarga yang supportive dan teman baru yang positif tanpa pembbully an, dan akhirnya gw perlahan mau membuka diri dan mencoba berteman lagi. Bedanya apa sama jeruk? Jeruk di tekan yaudah cair gitu aja, apakah ada jeruk lain yang bisa membantu nya? Membantu nya kembali jadi jeruk utuh? Gaada kan, memang kalau kita di tekan akan selalu keluar diri kita yang asli, namun ga semua orang bisa mandiri bangkit dari keadaan terpuruknya. Gw paham om ded adalah mentalist, dan kurasa om ded punya ilmu dan paham akan psikologi manusia, jadi jeruk itu memang akan mengeluarkan jeruk jika di tekan, manusia juga sama, bedanya adalah jeruk setelah di tekan akan menjadi cair begitu saja, sementara manusia setelah di tekan hancur bagai abu, namun lingkungan supprtive bisa membantu nya bangkit lagi. Jadi ga bisa sepenuhnya sama, ga semua orang kuat menghadapi keterpurukan, ada yang memerlukan teman untuk mensupport nya. yang gw denger pas om ded bilang "ada satu di bully kena mental, terus bundir" Itu seolah mengatakan bukan salah pembully, tapi salah dia sendiri karena ga kuat menahan tekanan, no offense ya ini hanya negatif think dariku aja, yang jelas pembullyan itu salah, dan ga semua orang mampu bertahan dari tekanan seperti itu sendirian, sebagian orang membutuhkan bantuan orang lain untuk bangkit, itulah pembeda kita dan jeruk, kita manusia diciptakan untuk hidup bersosial, kita tak bisa hidup sendiri. Jadi ayo jangan tutup mata pada pembullyan, kita rangkul dan mensupport korban bully, mereka butuh di selamatkan bukan di diamkan!. Edit : catatan tambahan, emang bener konteks yang dibahas om ded bukan fokus pada bully nya, tapi pada respon kita menanggapi bullying, nah komentar gw yang gw tekankan disini adalah "bullying itu bukan contoh yang tepat" Untuk menggambarkan "tekanan" Yang di maksud om ded. Bully itu ya ga se simple lu di benci karena gendut atau bodoh atau buruk rupa, ga sesimpel itu, gw sendiri mendefinisikan bully itu = 'KEBENCIAN', jadi mau lu perfect, good looking, good attitude, pintar, dll lu tetep bisa jadi target bully, itu karena pembully punya masalah sama otaknya, mereka itu memang murni benci sama target yang mereka bully. Dan bagi siapapun lu yang merasa kena bully trus mampu melawan dan berhasil, jangan jadikan pengalaman lu itu standar, karena lu berhasil maka semua orang yang kena bully juga harus berhasil ngelawan, gw sendiri ngelawan dan hasilnya?nihil, yang ada makin jadi pembully tu nge bully gw secara fisik dan mental, jadi ga semua orang mampu melawan dan berhasil, ada orang yang melawan namun gagal kek gw, ada juga yang ga melawan karena takut, karena dari awal mental orang beda beda, ga selalu sekuat lu pada yang merasa menang lawan pembully. Itulah sebab gw bilang kalau bully itu bukan contoh yang tepat untuk "tekanan" Yang dimaksud om ded, karena walaupun beberapa orang melakukan respon yang sama belum tentu hasilnya sama, dan juga sumber masalah dari bully itu berbentuk manusia yang berfikir dengan otak miring nya, yang mana itu harus nya bisa di cegah dengan cara? Banyak cara, dari didikan ortu, dari aturan ketat untuk menolak tindakan bully, dari support orang sekitar untuk mencegah tindak bully, dll. Kalau tekanan yang dimaksud om ded mungkin lebih tepat kalau itu adalah lika liku kehidupan, tekanan takdir tuhan yang ga bisa di cegah, untuk bullying itu sumber masalah nya bisa di cegah dan harus di cegah agar tidak berlanjut perilaku bullying. Sekian terimakasih.
@@labold2511 sampe kapan? Selamanya bro sampe maut memisahkan. Itulah kenapa gw bilang gw beruntung punya keluarga yang supportive, kalau gw punya keluarga yang ga supportive, atau bahkan gw yatim seperti kata lu, mungkin gw ga disini sekarang, gw di bully nya dulu bukan sekarang, mungkin gw dah mati dari dulu kalau gaada support, gw bukan orang yang kuat dan tegar kek lu pada saat itu, jangan sama ratakan semua orang, orang berbeda beda seperti kata om ded. Dan sekarang? Kalau gw di bully lagi, ya gw ngelawan, gw udah pernah ngalamin, gw udah pernah terpuruk, dan gw udah bangkit, jadi sekarang gw kuat, karena apa? Karena support dari keluarga gw sebelumnya. Jadi tetep, korban bully tetep butuh support dari siapapun ga harus keluarga, dari guru bisa, dari tetangga bisa, dari teman sekolah atau teman kerja juga bisa, yang perlu lu camkan adalah "LINGKUNGAN SUPPORTIVE DAN POSITIF" Nya, bukan sampe kapan orang akan mengandalkan support, sewajarnya manusia membantu sesama karena memang manusia diciptakan untuk hidup berdampingan. Dan akar masalahnya tetep di pembully, bullying itu yang salah, ntah gw mengandalkan support atau bangkit sendiri, itu bukan masalah, yang jadi masalah tetep si pembully.
Kita manusia bro, manusia tidak sempurna makanya butuh support. Yang paling bagus adalah support dari Tuhan. Tolong bedakan manusia dengan jeruk. Lu dukung pembullyan? Sini gw bully lu abis abisan. Mau lu? Katanya dukung? Gw bully lu ya
Support terbaik adalah dirimu sendiri bukan orang lain,kalo orang mentalnya lemah disupport seperti apapun sulit untuk berubah ... Kita hidup didunia saja sudah masuk dalam pembullyan,jadi harus siap dan kuat dari pertama kita menghirup nafas....
Perumpamaan yg om dedi paparkan sbnrnya bukan hal baru. Jauh sblm om dedi beranalogi sprti ini sudah banyak tokoh yg beranalogi yg sama. Hanya saja objek analoginya berbeda. Contoh AA gym prnh beranalogi dgn buah kelapa. Kelapa yg tua dan jatuh dr pohon akan dikupas, abis itu dikuliti, dicungkil, diparut, diperas, barulah keluar saripatinya yg disebut santan. Dalam hidup jg gitu, ketika keadaan yg membuat hidup terpuruk, masalah ekonomi, keluarga, pekerjaan, karier dll lalu kita trs berusaha berbenah diri, maka muncullah jatidiri kita yg sebenarnya😊😊
Sebenernya memang balik lagi ke Mental bro, lingkungan memang berpengaruh, tapi kalo mental kita memang bertentangan sama lingkungan pasti kerasa kok ada konflik dalam diri kita
Tapi tinggal mentalnya bro, bahkan seorang gembel yg selalu dibully kalau dia kuat mental dan mau usaha org² yg bully itu gaada apa²nya buat dia, mau dia gaada keluarga yg suport, apalagi lingkungan
@@pro_mukhlis_al_khotib bukan cari kesalahan... Kenapa bully tidak dijadikan masalah utama. Kenapa tidak mencari solusi membentuk karakter untuk tidak melakukan bully..?
Pribadi bisa dilatih kok, psikologi itu nyata(walopun aku sndiri nggak mendalemi). Aku juga walopun belom begitu tua dan juga nggak terlalu muda, dan juga belum ngerasain semua hal, tapi aku bisa bilang, kepribadian itu responsif yg antara naluri dan pola pikir yg udah lama dipupuk. Walopun nggak mudah, tapi pribadi itu bisa diubah, lain halnya dengan sifat. Kalo kepribadian itu ibaratnya pasir yang sedikit demi sedikit dipupuk jumlahnya dan terbakar panas(pemicu) lama" bakal molted/terbentuk kecenderungan/mindset. Contoh nyata itu seperti orang yang dari kecil sering dibully, saat dewasa jadi pendiam. Kalau divideo bilang keluar kepribadian aslinya, aku jadi bertanya" dsini, maksudnya seperti istilah "Keliatan belangnya" gitu? Contoh lain, semisal orang mabuk sampai memb*nuh/atau melukai orang lain, apa itu termasuk kepribadian aslinya juga? Toh orang mabuk itu secara nggak sadar menunjukkan sisi lain yang nggak biasa kita lihat di waktu mereka masih terkontrol dalam kesadaran diri. Atau kasusnya seperti orang yang phobia air dihadapkan dengan air, apa kepribadian aslinya keliatan? Kalau kita bahasnya tentang kondisi tertekan, phobia kan juga ngomongin kondisi tertekan yang muncul pada individu terhadap kondisi/situasi tertentu. Lain halnya kalau kita ngomongin sifat, Sifat itu ibaratnya kalau api kalau disiram air ya padam, tapi kalo api ditambah api ya kalo nggak biasa" aj ya nambah berkobar apinya. Bisa dibilang udah hukum alamnya begitu, kalau kucing diinjak ekornya juga pasti responnya reflek gigit/cakar kalau emang nggak mati rasa. Jadi apa point yg kujelasin panjang lebar dsini? Nggak ad😅..... Intinya secara keseluruhan nggak ada yg salah dari statement dari video ini, tapi point abstractnya nggak ngena. Contoh yang lain lagi nih, kita ambil dari contoh hewan peliharaan, Ad kucing yang diganggu majikan diem aja/nggak ngerespon, tapi ada juga yang nggak suka diganggu dan malah balik nyakar si majikan tiap kali diganggu... Tapi ya, seharusnya kalian tau lah ya... Kalau nggak tau, next aj dlu... contoh yang lebih jelas sih, anjing dipukul pastinya kalau bukan respon ngigit ya lari kesakitan. Kepribadian aslinya nggak tuh? Lah, tapi kan ini contoh secara fisik, sedangkan yang dibahas ini tentang "kepribadian asli yang muncul di saat tertekan." Oke, kita ambil sampelnya "secara fisik" dsini mungkin nggak menjelaskan tentang kepribadian asli, jadi kita bawa lebih jauh lagi. Sample 1 : Anjing yang dipukul terus ngerespon ngigit tdi, kita kurung sampai dia hampir mati kelaparan baru kita kasih makan sampai balik sehat, terus kita pukul lagi, kira" ngigit ga? Sample 2 : anjing yang ngigit tadi kita kurung, terus tiap harinya disiksa dengan dipukul, kira" kalau terus"an dilakuin tiap kali sianjing mau ngigit ketika dipukul, bakal tetap ngigit ga kalau dipukul? Sampai dsini, kalo kalian tau pointnya..bagus, kalo nggak ya lanjut baca aja(itung" ngurangin count indonesia darurat membaca, walopun yg dbaca nggak penting, kayak komen ini wkwk.) Udah ah capek ngetik, kalau ngerasa komen ini ga jelas silahkan dihujat, kalo ngerasa ngena silahkan direnungkan, yang jelas ane pamit kabur dlu🎉. Wkwkwkkk
Balik lagi nitip contoh, Ada seorang ayah, yang anaknya dbun*h sama orang yang dia kenal... Dan berakhir sih ayah mutusin buat bales dendam. Apa itu cukup untuk nunjukkin sifat aslinya si ayah? #liat prosesnya ya, jangan cuma skenarionya aj. Paling jauh palingan juga masih nempel sama konteks "sayang anak." Lebih jauh lagi dibilang "psikopat."
Buat sy yang masalah adalah Bullynya itu..karna orang yg bundir karna di bully tentu peluang bunuh dirinya akan turun jika ga ada yg membully... Kalo logika deddy yg dipake hrsnya dia membiarkan anaknya di bully utk melatih mental anaknya.. Jdi mnrut saya yang hrs dipikirkan itu adalah mengapa ada manusia yg membully sesamanya manusia..
@@j0k3r749Gw setuju. Aneh sekali sih Deddy gak pernah mempertimbangkan samasekali kenapa bullying terjadi. Sangat berbeda dengan tekanan & motivasi. Bullying terjadi pure karena kebencian atau iri dengki yang menginginkan kita jatuh, bukan seperti tekanan & motivasi yg dilakukan karena orang tsb pengen kita maju. Jelas-jelas pembully itu mentalitasnya bermasalah, perlu dibenahi dan itu butuh peran tokoh masyarakat atau kalo di masa sekarang macem influencer. Jika logika Deddy dipakai apa sebaiknya Indonesia perlu dijajah negara lain (dibully) biar maju, apakah demikian.. 😂 tidak kan
ini yang jadi subjek penelitian aku pas skripsi kemarin...dan benar banget hasil akhir yang aku dapat sama persis seperti yang di jelaskan om ded, ada siswa yang termotivasi dan ada juga siswa yang justru frustasi. kesimpulannya itu kurang lebih korban bullying itu tergantung bagaimana para korban ini merespon para pembuli. jika korban merasa itu adalah fakta dan mereka perlu membenahi diri maka korban akan memotivasi diri untuk jadi lebih baik kedepannya, menunjukkan bahwa mereka bisa berubah jadi lebih baik.
contoh kasus pada penelitianku "pelaku membulli kemampuan bahas inggris si korban, dari kasus itu korban justru termotivasi untuk semakin mengasah skill bahasa inggris nya" disisi lain ada korban yang justru semakin malas belajar bahasa inggris karena takut di bully lagi. bagaimanapun bullying tidak bisa di toleransi apapun alasannya #stopbullying
@@HamdaniMuhammad-qf7dx poin terakhirnya emg bener bully tidak bisa ditoleransi, tapi konteksnya bagaimana cara kita menyikapi bully nya, mau belajar lebih rajin atau mau malas malasan? Itu kembali ke diri sendiri.
Tapi ada bully yang mengandung kekerasan broo dipukul di tonjok disulut rokok disana dia rame2 sama kawan2 nya lu mau ngelawan ke gimana ? termotivasi ke apa ? yang ada lu tambah bonyok di keroyok ada contohnya yg sampe tulang dadanya retak
Dulu waktu diksar hmj dikampus, kami (junior) selalu ditanamkan mainset sama senior kami *Berpikir cerdas Dibawah Tekanan* *Dipaksa -> Terpaksa -> Terbiasa -> Bisa*
Sabar dalam konteks apa dulu. Sabar dalam menjalani hidup ok.wajib sabar dan ikhtiar. Tapi klo you di tonjokin, diludahin, di tipu di peras. Masa km diem dan sabar saja. Begooo
Saya sadar diri kesabaranku gk bisa seperti baginda rosulullah, udah nyoba sabar tp ledakan emosi susah ditahan Saya salut jika ada orang yg sabarnya bisa seperti rosulullah
@@Bos_Besar Ya sabarlah child, kesabaran itu tidak ada batasnya! Tpi manusia itu sendiri yang membatasinya. Lalu klo ditonjokin ya lapor aja ke polisi, atau viralkan. Kan gampang. Terus klo elu balas dendam, emang apa yg lo dapet? Konteksnya jangan cari masalah klo gk mau ditonjokin! Terus waspada!!! jngan jdi bego saat mau ditipu atau diperas. Itu kebegoan elu sendiri, klo elu dah ditipu.
Knp kesannya dr topik ini malah menyalahkan orng yg kena bully/tertekan mentalnya? Hrsnya yg disalahkan orang yg ngebully. Ibarat sebab akibat. Malah akibatnya yg disalahkan bukan penyebabnya
bro tidak ada yang menyalahkan orang yang kena bully, malah di topik ini bagaimana respon kita terhadap bullying tersebut, karena dari respon tersebut lah yang bisa menghentikan bullying yang di lakukan
Bullyan itu jaman sekarang makin parah... Ya atau sama saja ya dari jaman dulu? Ane liat jaman sekarang orang bodoh di kelas pun tetap membully orang pintar, bukannya sungkan malah memperlihatkan kebodohannya. Ane pun sekarang tau dari kerabat yang pintar Efek media sosial sebegininya ya?
@@barengchikotapi dari konten dan kebanyakan komen disini seakan menyalahkan mental yg dibully, pdhl gk semua org itu sama, kalo semua sama bukan manusia tapi robot yg bisa diproduksi secara massal
Bullying ga bisa dibenarkan. Beda bro tekanan ama bullying itu. Bullying pure karena orang tsb benci (has pure hatred) ama kita dan apapun yg kita lakukan selalu akan salah di mata mereka. Sedangkan tekanan itu biasanya datang karena kebutuhan (necessity), misal kita ditekan untuk lolos SBMPTN atau kuliah lulus tepat waktu. Atau pas kerja dapat target dari boss, karena emang pendapatan perusahaan & gaji-bonus yg kita dapat itu tergantung dari tercapainya target. Itu karena kebutuhan bukan karena rasa benci.
emang bully bisa di hilangkan ??? Lo mau koar koar, Pasang Baliho Stop Pembullyan DLL. Nggak bakal hilang bullying di setiap tempat pasti bakal ada solusinya tuh nguatin mental orang yang dibully dan bukan melarang bully solusi sebuah masalah tidak selalu dengan melarang,
@@neshaarfiarmanda5499 Oalah beda dek wkwk. Tekanan itu contoh belajar giat atau pas kerja ya kerja yg bener. Tekanan itu muncul karena responsibility (tanggungjawab) dan necessity (kebutuhan), misal bos marah-marah ya harus diterima dan dilalui, itu bukan karena bos benci tapi karena demi kepentingan perusahaan (semua orang). Tapi kalo bullying? Yang masalah ada di pribadi pelaku pembullyan itu. Menghadapi bullying gimana? Justru abaikan aja, krn yg bermasalah adalah pembully tsb. Cuekin aja, kalo bahasa jawanya "sing waras ngalah" 🤣. Sebagai Influencer, Deddy itu harusnya bukan menasihati yg dibully, tapi menasihati masyarakat yg mentalitasnya masih bullying.
@@casioak1683 masalahnya tidak semua orang sadar bahwa dia sedang membully, entah karena dia menganggap perkataanya/sikapnya itu wajar (ex : bos, leader, orang lebih tua, teman lebih kaya/ganteng/tinggi/sixpack, etc) atau yang pihak lainnya yang merasa bahwa tindakan tersebut merendahkan dirinya. Kalau mau dibikin tambah rumit, Lu menjudge orang lain pembully itu juga udah termasuk ngebully bro, jadi benar reply an pertama bully tidak bisa dihilangkan karena itu prasangka, jadi lebih baik berfokus pada output dari korban bully (seperti yang dijelaskan deddy di video) ketimbang menasihati pembully, iya kalau "pembully" mau mendengar dan sadar, bisa saja dia lebih marah atau bahkan playing victim.
@@juju3907 Lebih parah lagi orang yang memandang bullying sebagai suatu case yang wajar & menyalahkan korban sebagai "sedang playing victim" (victim blaming). Dan btw dgn mindset seperti yg anda bilang, apakah Indonesia maju? Tidak kan. Udah deh daripada ngikut influencer yg asbun atau kita berdebat kusir begini, mendingan tanya pakar psikologi & dosen psikologi.. itu jauh lebih valid.
Jika benar imannya, seorang mukmin itu menakjubkan(jika dia benar2 orang mukmin bukan kawe) Segala urusannya baik, Jika diberi nikmat iya bersyukur dan tak lalai pada allah dan itu baik baginya, jika diberi musibah dia bersabar dan itu juga baik baginya.
Betul. Ada org yg ditekan trs down. Ada yg di tekan justru bangkit. Aq prrnah di posisi bener2 di tekan sm keadaan, ga ada trmpat berlindung. Jd aq pikir siapa yg nolong kalo bukan diriku sendiri.
Btw ini juga sering diterapin di dunia kerja, atasan sering neken bawahan apalagi anak baru sampe bener2 tertekan , kalo bisa lolos dari tekanan itu biasanya naik jabatan/ gaji, ini udah gw alamin
Ah belum tentu. Di perusahaan gw dulu udh kerjaan gak sesuai jabatan, job divisi lain dikasih ke gw yang baru kerja 3 bulan. Kerja udh 1 tahun boro boro naik gaji. Yang ada dihitung audit cuti lewat apa engga. Kalau lewat di potong
Atasan nekan bawahan biasanya kalo ga iseng ya seenaknya dia aja. Mudah percaya dan mudah ambil kesimpulan dari satu kasus di internet itu bagus kok. Ingat netizen, biasakan dirimu untuk mudah percaya
Deddy ini entah lupa atau pura-pura mengabaikan pengetahuannya yang di dapat dari disiplin Psikologi. Insting manusia dan kepribadian manusia itu dua hal yang berbeda. Insting adalah bawaan lahir dari evolusi manusia sejak masa berburu dan meramu atau sebelumnya, sedangkan kepribadian itu dibentuk dari interaksinya dengan manusia yang lain dalam lingkungan disamping kecenderungan yang sudah ada dari gennya. Yang dimaksudkan dari contoh jeruk dan 'sifat asli' manusia Deddy ini sebenarnya instingnya, naluri manusia sebagai makhluk hidup. Tapi manusia berinteraksi ngga cuma menggunakan insting. Buktinya ada manusia yang memilih mogok makan, bersumpah untuk tidak bersetubuh, kadang dalam kasus tertentu ada yang memilih mati daripada ide dan gagasannya tidak tersampaikan. Ini kan sebenarnya menentang insting manusia sebagai makhluk hidup. Lah terus yang memengaruhi manusia dalam menggunakan instingnya itu apa? Ya pengalaman terhadap interaksinya dengan lingkungan dan manusia yang lain. Jadi kalo ada orang dirundung kemudian bunuh diri sedangkan yang lain bisa termotivasi. Itu bukan karena sifat aslinya, justru itu mencerminkan adanya dua potensi pengalaman sangat berbeda yang dialami oleh orang yang sama-sama mengalami perundungan ini. Orang yang termotivasi mungkin ada sumber daya pendukungnya, punya teman lain sebagai moral support, mungkin stress managementnya baik karena ada metode coping yang efektif seperti beragama atau hobi, mungkin latar belakangnya tidak penuh pengalaman traumatis, dll. Sedangkan yang memilih bunuh diri? Mungkin dia sejak lahir punya attachment issue yang ditimbulkan dari lalainya orang tua, atau tidak memunyai stress management yang baik, metode coping kurang sempurna, banyak pengalaman penolakan di masa kecilnya, tumbuh di lingkungan yang toxic/ acuh tak acuh pada kesejahteraan dia, tidak punya daya finansial untuk mengupayakan kesehatan mentalnya. Jadi untuk kembali lagi pernyataan Deddy. Apakah ini masalah perundungannya? Sifat asli manusia? Atau masalah kita sebagai insan yang bertanggung jawab untuk memanusiakan sesama kita?
Gw cm mau bilang, kita ga akan prnh tau sedalam apa pikiran & hati manusia. Jangan prnh menjudge apa yang tampak di luar, disitu kita bakal lebih bijak memperlakukan sesama manusia. Jadi yg harus diperangi adalah praktek pembullyanya, yang harusnya disini peran guru BK di sekolah bisa masuk (kalau di sekolah).
Setuju sih semua apa yg dialamin manusia itu ngebentuk dr kecil sampe gede... Tapi kalo dah sadar itu ga baik dan salah bs celakain org atau diri sendiri tapi masih ngelakuin hal itu... Bodoh namanya ga pernah belajar dr suatu pengalaman
mo gmn pun bully itu salah, jgn salahkan pribadi org begitu saja, tdk smua org bsa menerima tekanan/masalah yg sama. jgn krn org jd introvert krn pembullyan kau salahkan anak yg d bully itu krn pribadiny yg tertutup dan malah membernarkan bully nya. aku tau emg ada org sengaja ngejek spy org tsb berubah tp itu jg salah, sama aja kek kau sengaja ngejek org miskin bahwasan mrk miskin spy mrrk berubah, itu bkn suatu hal yg benar. ingat tata krama n jaga mulut.
@@NoI494@NoI494 bukanny apa, tpi cara dia ngomong seakan menyalahkan yg di bully kenapa tdk kuat orgny, jd seakan membenarkan bully ny, ak dh lupa si tp klo gk slh dia ada blg "bukan masalah di bully nya" lah klo gak d bully tuh anak gakan bundir. cara penyampaianny ituloh gemes x, n ak paling keselny tu org yg bully sll mengganggap dia paling benar, dampaknya kena mental apalagi kakakku kek gt d tekan terus sampe ngajak bundir, pikirlah pusing gk itu ak smpe nangis2 blm capek kerja capek mikir kakak malah d tekan terus kakaknya sama bibi2, diemi aja napa gus d tekan2 segala capekkkk sumpah. hidup dh berat malah nambah beban pikiran yg seharusnya bsa d hindari.
"... bukan masalah di bully nya" busett, ini menormalisasi pembulian nih ceritanya, dan anehnya bnyak komen yg setuju, krna apa?! y jelas krna dia seleb/influencer
Mungkin yg dibicarakan sengaja satu sisi nya aja, supaya fokus. Yakni bukan pelaku nya tapi orang yang dibully. Bukan berarti ada pembenaran ke tindakan pembullyan. Dia hanya bicara 1 sisi saja dulu. Tapi apa yang kita dapat sari short?? Pendek. Iya durasinya pendek. 😂
@@wothappen82kalo emang bener bahas dua sisi ya gak usah jadiin short. Tapi gw nyari fullnya pun nggak ada dari videonya Deddy yg mengubah mentalitas pembully (yang didasari oleh orang-orang insecure & gangguan mental). Ini mah emang Deddy ga paham aja akar masalahnya.
@@wothappen82looo malah itu yg bahaya tidak dijelaskan secara keseluruhan cuman dari 1 sisi lu tau sendiri IQ rakyat Indonesia kan brooo info ke gini ya langsung ke telen ga ada filter analisa pembelajaran mendalam
kereenn om ded... saya suka mindsetnya.... ini semata2 untuk menjadikan output jd lbh baik, dan akhirnya jd lbh baik... tgl sudut pandang kita memahami kata2 om ded, klu positif, pasti kita paham positif kata2 om ded ini.... bukan cm tekanin di kata "bully" nya aja . 😂😂😂😂 positif warga indo.
Gw percaya om ded ga bermaksud buruk, dan gw menerima motivasi dia ini dalam arah positif, namun itu ga menghentikan gw untuk berfikir, perbandingan nya ga apple to apple, pemilihan kalimatnya seolah kalau lu di bully dan lu kena mental, maka itu salah lu, ga bisa begitu. ya gw tau maksud omded itu adalah memotivasi kalau kita berada di bawah tekanan maka kita harus bangkit, namun kurasa kalau pembully an dijadikan analogi, kurang tepat, karena dari awal masalahnya ada di pembully, tekanan yang dimaksud lebih tepat kalau di tekan "keadaan" Itu memang takdir dalam menjalani kehidupan, takdir dari tuhan, lika liku kehidupan, bukan bullying contoh yang tepat untuk ini. Ini pemikiran pribadi gw, no offense, ga mencari cari kesalahan, gw cuma mengutarakan pemikiran gw, sekian terimakasih.
Dikit dikit keren, dikit-dikit mindset, pantes Indo ga maju maju karena banyak orang kayak lu. Sudut pandang kok pendek cuma sebatas output jadi lebih baik, dasar dasar SDM rendah. Banyak banyakin baca deh, biar ga odob. Btw, ini ceritanya gw lagi bully lu ya, tinggal outputnya lu aja gimana. Jadi lebih baik? Atau malah marah?
Bkn masalh di bully nya, tapi tdk.akan ada masalah kl.tdk ada yg menyebabkan masalah, jd si tukang bully nya itu adalah awal masalahnya bkn salah korban nya yg dianggap lemah. Palagi kondisi mental orang naik turun, pas lagi down, kismin, ortu break tambah dibully y ada jurang di depan, org strong pun bs mjd lemah liat jurang tempat yg damai. Sakit mental tdk akan kambuh akut kl tdk dipicu sesuatu yg kuat, AKUT. Bkn sekedar sakit biasa. Bully dlm bentuk apapun SALAH,
Kalau masalah bully-bully-an, gw udah lumayan kenyang sih. Tapi karena lahir dan besar di tanah Timor NTT, yg orang-orangnya cenderung cuek dikata-katain, ya mental gw juga sama. Orang Jawa terkadang suka lihat apa-apa dari luarnya doang, begitu lihat yang gak sreg langsung membully. Itu yg dulu waktu sekolah (SD-SMP) sering gw alamin. Awal-awal memang masih sering kebawa pikiran sampai nangis. Tapi lama-kelamaan dianggap angin lewat aja. 😂😂 Mereka gak tau apa yg udah gw, yg kala itu masih bocah usia-usia suka bermain, laluin pada saat kerusuhan agama di NTT dulu. Gak ada dendam, justru malah kangen dengan rumah hasil kerja keras ibu di NTT dulu. Kapan-kapan kalau ada rezeki mau nengok rumahnya.😊
@@IndraJulfatwa Seseorang itu akan dikenal (sifat asli dan karakternya) ketika melakukan tiga hal: ketika sedang marah, ketika sedang bepergian, dan ketika diberi amanah
@@minyakg0s0k betul. Ketika safar dg cara org dulu yg menghadapi banyak hal seperti melelahkan, lapar, haus & marabahaya tentunya survival mode manusia akan aktif.
Gw mau cerita dikit nih..dulu gw terlahir dri keluarga miskin,,,akhirny gw belajar dg giat di sekolah,, dan alhamdulillah skrng gw jadi boss tesla....🗿
Bully tetap salah, perbuatan kriminal, tidak ada pembenaran untuk itu, bahkan ada yg dibully lalu mati. Reaksi orang dibully itu beragam, reaksi itu juga muncul dari akumulasi berbagai keadaan bahkan sedari kecil, jadi kesalahan bukan pada orang yang dibully, tapi pada pembully. Ingat itu koh Cahyadi.
Bener kok. Itulah kenapa penting untuk membangun/membentuk PRIBADI YANG KUAT secara fisik dan mental, dan itu didapat dari mana? Dari pendidikan di lingkungan/keluarga. Jadi balik lagi, yang paling mempengaruhi pribadi seseorang adalah pendidikan yang didapat dari sekitarnya.
Dulu gw diteken sama keluarga keadaan apalah gw marah gw kesel gw pengen lawan balik tapi makin kesini tekanan kaya gitu malah bikin gw termotivasi buat jadi lebih baik kalo nanti gw sukses gw bakal terima kasih banget pernah ada disituasi tertekan ini gw bakal berusaha biar gak kaya gini lgi
Manusia itu unik ga bisa di buat analogi kayak gitu, ada orang yg dia dikasih kesusahan dalam hidupnya dia malah jadi baik dan waktu dia dikasih kemudahan malah bringas terus nindas orang lain. Ada juga yg sebaliknya, terus ada juga yg hidupnya lempeng" aja tapi sifatnya berubah". Itu sebabnya gw bilang manusia itu unik dan ga bisa di ukur sama analogi kayak gitu.
Ada bnr nya, waktu muda ketika dapat tekanan bawaannya selalu pengen lari dari masalah, ,tp seiring berjalannya waktu, ketika dapat tekanan yang pertama dilakukan adalah berpikir jernih dan mencari akar permasalahan..
@@pengabdiadsense2027Manusia yg paling berat di dunia kena bully itu Nabi tp bagaimanapun ttp Nabi itu ada sisi kemanusiaan ada rasa marah kecewa dan dendam tp krn Nabi mendapat risalah dan wahyu Nabi akan berbuat sesuai perintah Tuhan Allooh ..disuruh bersabar yg bersabar disuruh ngalah ya ngalah disuruh membalas ya membalas dan sebagai umat Nabi yg beriman wajib mencontoh perbuatan Nabi jadi semua itu melihat Konteksnya gk bisa digeneralisir..disederhanakan kayak pemikiran si botak..
Statement ini sebenrnya situasional, sebenrrnnya makna yang dimaksud om Dedy bagus bgt, tp ada beberapa yg gak akan nyampe karna beda kondisi mental yg memang bawaan lahir ditambah faktor kehidupan yang dia gak kuat.
Si paling mental kuat,tugas kita itu ya meluruskan yang bengkok,kalau ada yang bully ya lawan,justru kalau diem tambah jadi, intinya yang kuat tolong yang lemah,kondisi orang beda beda,genetik itu ngaruh sama kondisi keluarga atau lingkungan@@user-tm8rb7jz6k
@@user-tm8rb7jz6keh seru nih kasih tau lu , jadi gini misalnya lu punya anak mental lemah Lu bakal semangatin anak lu atau Bunuh anak lu karena lu bilang orang mental lemah gak pantas hidup lama,Apa jawaban lu?bunuh kah? jadi kalau lu pilih bunuh anak lu jadi lu masih punya kemanusiaan kah?
@@hfi45y simpel aja, gamungkin anak gua punya mental lemah jadi gua gaperlu bunuh dia, gaada misal misal. toh buktinya sekarang anak gua udah jadi pengusaha angkringan yang omsetnya bisa 4 juta kalo sepi 7 juta kalo rame perminggu.
Ini video nya memotivasi kita, supaya lebih bangkit lebih semangaat utk hidup, lebih percaya diri bahwa diri kalian baik dan hebat♥️ dan selalu bersyukur
ini ada di Al-Qur'an "Apakah kamu mengira kamu akan di iarkan begitu saja setelah mengaku beriman?" intinya di uji dulu lupa ayat berapa, yang tau komen
gak bisa sih, karena tergantung supportnya, saya pernah ada disituasi itu, andai dulu gk ada yg nolong saya mgkin hasilnya akan berbeda, kita manusia bkn jeruk, manusia ditekan akan smkin kuat jika percaya ada tuhan bersamanya, jdi hasilnya yg kluar bukan siapa diri kita sbenarnya tpi apa yg kita imani 🗿👍
Maksudnya gini, pahami dulu , , , Jeruk di tekan keluarnya air jeruk, keluarnya apa yg ada di dalamnya entah itu air jeruknya manis, asem atau busuk. Seperti manusia, jika di tekan akan keluar 'isi' dari manusia tersebut, maksudnya karakter aslinya. Klo aslinya jauh dari agama, dapet tekanan bisa jadi kriminal, atau depresi atau yg lain, klo aslinya bermental lemah akan menyerah atau yg lain. Intinya klo manusia mendapat tekanan akan keluar karakter aslinya. Sama halnya perumpamaan jeruk tadi.
@@Tugi.Kreator yakin? Pernah kena tipu ratusan juta? atau kena masalah terberat dlm hidup anda apa? gk ada klo dia kuat ya kuat klo dia lemah ya lemah, sekuat apapun anda menipu diri anda untuk berusaha tegar, tetap fitrah manusia itu mahluk sosial butuh support, makanya tergantung siapa support anda
Salah kaprah juga, jadinya bisa menormalisasikan bullying. Bully tetep aja salah, mau lu bilang bisa jadi motivasi atau gk tetep salah. Malah itu menunjukkan pembully memiliki mental yang gk sehat bukan yg dibully yg gk sehat. Kadang menyesatkan juga omongan2 org yg sok bijak. Temen2 tolong dicerna lagi kalo ada org yg berbicara jangan langsung ditelan mentah2.
Kurang tepat pake contoh pembulian, tp harusnya kalo org bijak bisa nangkep maksudnya. Masalahnya algo yutub bisa aja nampilin short ini ke anak2 atau calon pembuli :) Pelaku yg melakukan "tekanan" selama bisa ditindak pidana ya mereka kriminal. Kayanya emg sengaja pake contoh bullying supaya jelas aja maknanya. Kalo "tekanan sosial" kek "kapan nikah?" atau "kok gk kerja?" Kurang aja damage nya
@@lutfiahdewi2270 gw tau, masalahnya dia salah pake contoh bullying dan jadinya seakan-akan mendukung bullying. Bullying dari sudut pandang manapun tetep salah karena gk manusiawi. Bukan masalah org bijak atau gk.
Sebenarnya ini bisa jadi motivasi juga sih bro, ambil positif nya aja dlu Ibaratnya klo seseorang di bully, ya dia harus lawan, bagaimanapun caranya, karena pem bullyan itu memang harus dihancurkan dengan cara apapun
ya allah selama ini aku selalu ngerasa rendah diri, liat video ini bikin sadar kalo aku gk serendah itu, aku juga layak😢alhamdulillah udh lewatin fase jatuh bangun, masalah rumit dan kompleks sampe pngen bundir, ngurung trus di kamer nyari jati diri, nguatin diri, hingga akhirnya aku milih bangkit dan jdi pribadi yg lbih baik lagi. keajaiban datang di fase itu, allah bner2 bantu niat baik aku😭
Benerrr... Karna hidup itu pilihan Baik buruknya yg qt pilih akan kembali pada diri sendiri Tentang kedzaliman seseorang Anggap itu ujian atau teguran dr Tuhan.
kembali lagi ke flexibilitas manusia yg sbnrny smua sifat baik maupun buruk sdh tertanam sejak lahir. yg akn nampak di tiap kondisi yg berbeda. namun ad sifat tertentu yg sdh mewakili bbrp sifat lainnya.
Nah kbetulan ada short vendek sperti ini islam memang agama luar biasa. Bahkan masalah sperti yg om dedi katakan ada solusinya.ya itu Dengan tafakur (dzikir) ataw riyadoh dalm catatan mempunyai guru mursyid. Tafakur mernungi sifat2 di dlm diri kita .tingkah pola kita melihat masa lalu kebaikan keburukan kita .di filter keluarkanlah dgn cara bertobat dri sifat2 buruk itu dan di isi dengan sifat2 baik ketika tafakur (dzikir) nanti dengn sndirinya anda kalo sring bertafakur maka sifat2 yg baik akan muncul ke pribadian anda sehari2 . Jdi sring2lah tafakur zikir biar ketika menghadapu tekanan hidup hati anda akan tetap tenang walo di himpit besarnya masalah
SETUJU… kasusnya sama seperti saya dan teman saya waktu smp, background dari kita mempunyai hal yang sama yaitu orang tua kita sama-sama bercerai, tetapi yang membedakannya, saya adalah orang yang menerima kenyataan dan melanjutkan hidup saya seperti biasa dan teman saya ini sebaliknya, mencari pelampiasan dan merusak hidupnya
Sama halnya dengan anak....semua tergantung cara didiknya...ada yg nurut jika di lembutin dan ada pula yg nurut klo dimarahin aj. Mau di peras gimanapun entah itu di lebutin atau di galakin tetap aja yg keluar jati diri anak itu dari cara didik kita entah itu jadi baik ataupun buruk... MASALAHNYA ada di cara MENDIDIK kita...
Gw juga salah satu korban bullying waktu SD,, hampir tiap hari ada aja kekerasan fisik dan juga verbal yg mereka lakukan ke gw, beberapa org yg bully gw tuh gw lawan tanpa sengaja karena faktor emosi memuncak dan sisanya gw maafin karena gk mungkin juga gw seorang diri bisa ngelawan beberapa org sendirian.... Skrg org yg waktu SD bully gw tuh malah jadi tmn tongkrongan yg support gw saat susah atau ada masalah.... Intinya memang bener tergantung kita yg menyikapi sesuatu itu gmn, apa termotivasi atau malah pesimis
Bullying tetap salah karena seharusnya gak semua orang dituntut punya mental sekuat itu karena bullying bukan hal yg wajar, jadi jangan juga seolah bullying gak ada masalah. Itu analoginya sama kek orang bikin salah ma lu, terus lu tuntut orang yg didzolimi tu malah memaafkan dan move on. Gak semudah itu setiap orang menghadapi tantangannya. Bullying adalah tantangan besar yg gak seharusnya ada karena itu hal yg salah, jadi jangan malah lebih focus ke cara menyikapinya. Kita harus focus ke keduanya.
marah ya marah doong .. boleh loh melawan .. bela diri .. tapi upayakan ga dendam, mending jauhin yang toxic .. sabar berdoa berkarya semampu diri .. happyyyy lagiii 🎉🎉🎉
Iya kalo dalam konteks tekanan tanggung jawab. Tapi dalam konteks bullying verbal atau fisik, korban bisa mengalami trauma atau mati. Hukum Aksi-reaksi, kebanyakan orang melakukan itu hanya karena ingin pelampiasan atau catharsis. Tapi justru yg sering disalahkan adalah yg bereaksi, logikanya mereka punya denominator untuk aksinya begitu juga korban juga punya hak untuk bereaksi.
Saya malah ngeh dan mendapat nasihat lain dari analoginya wkwk Dari analogi itu yg muncul pertama di pikiran saya adalah analogi yg sama dalam tabur tuai Tanam jeruk tumbuh jeruk, tanam anggur tumbuh anggur. Buah apa yg ditanam maka buah itulah yg kita dapatkan, buah apa yg airnya kita peras ya air buay itulah yg kita dapatkan. Hal apa yg kita tabur saat ini, maka hal itu pulalah yg akan kita dapatkan suatu saat nanti, tidak selalu cepat tidak selalu lambat, seperti tumbuhan, ada masanya nanti berbuah hasil yg kita tuai
Kl menurut saya manusia itu semakin tertekan justru akan semakin kuat, semakin sering melewati keadaan tertekan atau sekarat maka akan menjadi semakin kuat😊
sbnernya isu mental health ini juga apa ya trlalu digemborkan mnurut gw, smpai akhirnya orang bnyak yg self claim mereka relate, akhirnya mereka sndiri men suggest bahwa mereka itu kena mental health, gw sndiri simpel gimana caranya gw mnguatkan diri gw sndiri, gw slalu pake prinsip 'gaakan ada yg bantu gw', sehingga apa, saat beneran gaada yg bantu gw, gw ga kecewa, gw still berusaha gimana caranya biar bisa bngkit lagi, sesimpel itu, orang yg kena mental juga sbnernya yg gw tahu semuanya itu karna berharap akan adanya bantuan yg ternyata tidak ada bantuan yg datang sama sekali, mereka gabisa ngelawan, 'bonyok', kecewa dgn keadaan, drop lah mental nya
Anakku waktu SD di bilang bodoh sama teman²nya, karena peringkat 3 dari belakang, termasuk ADHD dan disleksia, melalui tes di psikolog, disarankan untuk belajar dengan cara mendengar, setelah itu dia mulai belajar melalui media sosial, dan sering ikut lomba², aktif organisasi, dan menjadi pemandu bagi teman²nya yg ingin berwisata di tempat² yg lumayan ekstrem. Pas masuk universitas, dia termasuk salah satu mahasiswa termuda di salah satu universitas terbaik di Indonesia dan mengambil jurusan yg cukup langka di Indonesia. Kadang, pembulian bisa membuat semangat juang anak meningkat dan membuat dia mengasah segala kelebihannya... Dari anakku itu, aku belajar bahwa anak yg ADHD sebaiknya sering diajak kegiatan outdoor yg menguras tenaga, panjat tebing, naik gunung, berenang, basket, dll, sedangkan untuk membantu disleksianya, disarankan untuk belajar dengan cara mendengar.
Bukan hanya tekanan, bahkan dalam keadaan lapang yg berlebih pun seseorang akan keluar aslinya. Seseorang, bila diberi kekuasaan, diberi semua akses, akan semena-mena, keluar aslinya.
Buat yg belum tau ini namanya "false equivalent" atau perbandingan yg salah, dimana kita membandingkan dua hal yg berbeda seolah olah itu sama. Manusia itu kompleks, kita nggak bisa segampang itu bilang orang itu cemen dari lahir karna dia b*ndir. Ini seolah olah membenarkan pembulian dan menyalahkan korbannya karna nggak kuat dibuli
tergantung sih, kalau jeruk itu diperas dibawahnya ada gelas yang menjadi wadah, jeruk itu pasti tertampung. Lain hal jika jeruk itu diperas dan dibiarkan berserakan kemana mana
Psikologi manusia kompleks, kalau mau pake analogi peras jeruk td (walaupun analoginya mngkin kurang tepat), tergantung cara perasnya gmn, isinya bs kluar beda, atau tercampur komponen lain yg pecah dlm jeruk itu. Manusia sepinter2nya bs dimanipulasi, sekuat2nya manusia bs ditekan secara mental/fisik sampai putus asa.
Mentalitas itu tentang MEMPERTAHANKAN KEBAHAGIAAN DI DALAM, DARI DALAM DIRI. Sumber segala kebahagiaan secara mutlak adalah Sang Maha Pencipta. Ketika mulai bergeser kepada makhluk yang lemah, bagaimanapun bentuknya maka itulah yang menghadirkan kekecewaan dan kejatuhan mental. Makanya memohon ampun pada Sang Maha Pencipta itu MEMBERIKAN KEKUATAN karena dosa memberikan kelemahan pada jiwa.
Q pernah tertekan oleh keadaan di bully teman sekolah dan sampai 1 kelas gak ada yg mau berteman dan juga saat sekolah gak di kasih uang jajan sama ortu q!dan ortu q bilang gak usah sekolah,papa gak bisa ngasih uang jajan,uang jajan q di kasihkan ke anak pacar papa q yg baru! Tapi q tetep sekolah gak jajan cuma diam dan tidur saat istirahat dan q anggap q puasa! Karena hati q bilang q harus lulus sekolah dan hidup di atas kaki q sendiri! Dan sekarang q Uda punya keluar kecil q sendiri dan sudah punya rumah sendiri😊hidup tergantung manset qt! Dan percaya sama Allah sholat saat qt tertekan!
Ga semua jeruk kalo ingin dimanfaatkan hatus diperas/ditekan. Bisa dipotong atau dikelupaa kuluynya akan lebih bermanfaat ga hanya diambil airnya saja. . Bahkan kulit keruk bisa dimanfaatkan. Atau bisa dikolaboraaikan dengan gula menjadi maniasn jeruk.ditekan hanya akan mendapat sebagian saja . Kadamh tidakk menarik/monoton dan ridak ada vatian lainnya. Memnosankan. Jeruk kalau ditekan yaa akan keluar air jeruk, gamungkin air nanas. Atau misal air busuk itu yg salah yg nmilij dari awal.
Tanpa manusia sadari, Perilaku bully sudah ada di setiap org terdekat keluarga termasuk orang tua, Ubah lah pola pikir lebih jernih sebagai pribadi personal untuk kluarga terdekat, karna sangat berdampak di generasi penerus.
Gw korban bully setiap hari gw di bulli waktu kecil, ada beberapa moment gw sedikit membalas dengan menakuti mereka namun mereka semua yang membully memfitnah gw, guru pun jg termakan fitnah mereka.. disaat itu pun gw hanya pasrah percuma diladeni tapi yang gw rasain itu sakit bro sakit bgt tapi entah mungkin karena didikan ortu gw, gw pribadi orang nya pemaaf dan gw dgn gampangnya menerima maaf mereka yah gw tau permintaan maaf mereka tidaklah serius sama sekali. seiring waktu berjalan gw berfikir bahwa gw orangnya jadi tertutup, sukar bersosial dan itu terbawa hingga gw dewasa alhasil gw kesusahan bersosial, mencari kerja bahkan mencari pasangan karena perasaan terbully itu sangat sulit hilang hingga tanpa sadar gw jadi orang yg minder... apa yang gw bisa lakuin sekarang?? Yg gw pengen bilang bahwa pembullyan itu bukan masalah sepele. Gw minta jangan sampe membully orang dan ajarkan keturunanmu jangan sekalipun membully please 🙏
Gua dulu gendut, di kata²in terus oleh siapapun itu, tapi gua langsung diet,, alasan gua diet bukan karena perkataan orang itu menyakiti gua, tapi gua ga mau dengar perkataan orang yang bikin gua ga nyaman, dikit² ngatain, dikit² ngatain, jadinya risih, perkataan orang itu hanya gua anggap brisik dan sok asik... Kehidupan bukan orang yang menjalani, kita sendiri lah yang menjalani kehidupan, jadi jangan pernah terpaku dengan kata² orang lain..... Kalo ada orang yang ngatain kalian,, jangan pernah marah atau melakukan apa yang disuruh orang tersebut, tapi lakukanlah sesuai apa yang hati kalian inginkan,, jika kalian mau tetap seperti, ya jadilah seperti itu,, jika kalian pengen berubah, maka berubahlah, tapi jangan berubah karena kata² orang lain, rubah lah sesuai isi hati lu sendiri, karena hidup kalian, kalianlah yang menjalani....
Namun, penting untuk diingat bahwa pembullyan adalah tindakan yang salah dan berbahaya, dan seharusnya tidak dibenarkan atau dianggap normal dalam situasi apa pun. Menyalahkan korban atas reaksi mereka terhadap pembullyan tanpa mengakui dampak negatif dari tindakan pembully itu sendiri adalah tidak adil dan tidak produktif. Pesan yang lebih seimbang adalah bahwa, meskipun penting untuk mengembangkan ketahanan dan cara-cara positif untuk menghadapi tekanan, tanggung jawab utama tetap pada mereka yang melakukan pembullyan untuk menghentikan perilaku mereka dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua orang.
Jawaban yg normal ya Salah Yg Bully. Ilmu Pengendalian Aksi dan Reaksi ditujukan edukasi lanjut untuk orang dewasa. Bahkan yg sdh tua juga belum tentu bisa mengendalikan. Juga belum tentu membalas itu salah. Menunjukkan pribadi kita yg Emosi/Murka/Marah juga belum tentu salah. Contoh: Ahok Marah marah DKI rapih.
Malah kalau ga diteken lebih mudah dikenali sebagai pribadinya. Jeruk kalau udah ditekan sekeras mungkin sampai hancur, sudah hampir jadi tai. Malah berubah jadi hal lain bukan pribadinya
Analogi buah awalnya betul dg output reaksi kita. Tapi jangan pembenaran tindakan bullying, bullying juga hasil output pribadi yg ga baik, bisa jd dia punya masalah keluarga artinya output dia ga disalurkan dg baik, atau dia dendam krn dia korban bullying terus dia jd pembully. Intinya bullying tetap salah yaaaa
Ini kenapa penting melatih mental gak usah alasan alasan mental healt,sama seperti kejadian gw,gw kena bully mentang² gendut cupu dan gw berdiam diri dirumah dan yg ngebully gw berpikir gw penakut dan cuma bisa diam di rumah tetapi yang gw lakukan adalah dengan olahrga gw diet dan berusaha berotot agar tidak ada yang di bully lagi dan and samoe skrng gak ada yg bully gw,ya jadi gitu motivasi,lebih baik kerja keras dari pada bundir bundir gak jelas (Btw ini cerita asli gw yang setiap gw mau ngaji pasti di bully atau gak pas gw mau ke warung) dan gw dibully beginian terjadu selama 2/3 tahun
Ketika ada satu sisi dibully dan satu sisi ada support dari orang yg mereka sayangi,biasanya akan lebih kuat menerima tekanan.Tapi bagaimana ketika mendapat bully dan tidak ada support dari orang2 yg mereka sayangi bahkan ikut menambah tekanan tersebut.Keadaan bisa jadi lebih rumit dari sekedar memeras sebuah jeruk.
Tapi yg keluar dari jeruk adalah zat yang sama, yaitu air. Tapi manusia yang keluar adalah sifat. Sementara sifat orang berbeda2. Yg disebutkan adalah sifat dlm stigma negatif. Namun ada juga yg positif. Yaitu bersabar dan berserah diri.
Ada juga om yang versi lebih ngeri dibully lusa kesekolah bawa weapon jadi saya rasa ada 3 jenis dibully=bundir,dibully=berubah,dibully=balas dendam(pembantaian) Alangkah bagusnya bully dihilangkan karena kalian tidak bisa menebak apa yang sedang orang tersebut pikirkan🙏
