kuliah yang di berikan ''prof jefrry winters'' sangat kontekstual dengan analysis tajamnya tentang peta perpolitikan di negara kita, darinya kita sedikit belajar tentang wacana ''oligarki'' yang mengkonsentrasikan kekayaanya untuk kepentingan diri dan orang di sekitarnya, hal ini berdampak terhadap hajat kehidupan rakyat banyak yang sangat terbengkalai, karena harus hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Sebab dari semua itu adalah sebuah peran pemerintahan yang menjadikan negara sebagai pelayan bagi para ''oligark'' tanpa memperdulikan nasib rakyat, karena sejatinya jarak kekayaan para ''oligark'' dengan rakyat biasa yang mencapai angka 630.ribu.x begitu sangat membuat kita tercengang!, ini adalah sebuah gambaran kesenjangan yang sangat kronis. Kita melihat arus sejarah yang di paparkan ''profesor jeffry winters'' ketika memang sebuah mobilisasi kekuatan rakyat terbungkam sejak 65, hal ini menjadikan kekuatan dari bawah itu sangat lemah dan melupakan arti esensi civil society itu sendiri, untuk itu kita harus berubah!, dalam memahami konsep sudut pandang kita sendiri dalam berkehidupan bangsa dan negara, karena sejatinya ''demokrasi'' bukan soal pilihan pilih-memilih setiap agenda poitik yang di jalankan setiap 5.thn sekali, tetapi substansi itu adalah konsentrasi sebuah kekuatan rakyat yang memilih pilihan, untuk kembali kepada rakyat, dan kepentingan rakyat. jadi sejatinya kitalah kedaulatan itu sendiri!, kitalah sang penentu masa depan untuk kehidupan kita!, anak-anak kita!, cucu-cucu kita!,s erta generasi penerus kita kelak!, jadi jangan biarkan ''oligarki'' mengambil kehidupan kita, tetapi kesadaran menjadi apolitis (peduli dan tanggap terhadap kepentingan bersama) adalah jalan di mana 250.juta masyarakat indonesia bisa hidup di dalam keadilan dan kemakmuran bersama.
Preliminary sejarah Oligarki, komparasi mobilisasi rakyat dengan sistem kapitalis (Right-Wing), Anti Demokrasi tidak sama dengan Anti Oligarki dan Kemurnian Abdurachman Wahid (Gus Dur). Dear Jeff ....thank you for your explanation about the danger of touching the oligarchs. you are so cool !
Analisa Prof Winters cukup menjelaskan kondisi Indonesia saat ini hingga kedepan yang akan tetap terpelihara untuk beberapa tahun berikutnya. Oh shit. The future tends to darkness.
PEMIMPIN YG TAK MEMILIKI JIWA NASIONALIS DAN MENGEDEPANKAN KEDAULATAN SUATU NEGARA DEMI RAKYATNYA MAKA HARUS DI GANTI BERARTI IA TAK MENJALANI UUD 45 DAN PANCASILA..!"
Di desa2 suara2 itu dibeli. Bagi masyarakat desa adalah daripada gatau mau pilih siapa mending pilih yg bayar. Wkwkw Wow baru sadar ini 2016 kuliahnya. Dah jadi wkwkland lah Indo ini
OLIGARKI POLITIK , EKONOMI , MEDIA , ASSET BANGSA YG MENCENGKERAM INDONESIA SAAT INI YG HANYA DI KUASAI BEBERAPA GELINTIR ORANG . YG 97% LEBIH ME NGAIS2 REJEKI UTK BISA BERTAHAN HIDUP UTK ISTERI DAN ANAK2 .
Demokrasi tidak akan menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Walau semua orang bebas bersuara, bebas memilih, demokrasi bisa dimanipulasi oleh yang memiliki kekuasaan kekayaan, yang pada akhirnya yang muncul kekuasaan otoriter oligarki kekuasaan.
Abis nonton debat capres terakhir 2019. Makin banyak golput. Salah satu concern nya karena ya kedua capres hanyalah budak oligarki. Kemarin nobar sexy killer di jogja. Malam ini nonton ini. Dots are connected. Semakin yaqueen golput
"Barang siapa yang tak mengenal sejarah terkutuk menyaksikan pengulangannya". Indonesia sempat "Merdeka" selama 20 tahun (1945-1965). Sebelum 1945 dijajah oleh VOC dan setelah 1965 dijajah oleh IMF/CIA. Terkepungnya kecerdasan "made in Indonesia" semacam Pramoedy Anamta Toer, kini berakibat kecerdasan tersebut diambilalihkan oleh seorang asing yang fasih berbahasa Indonesia dan ilmu sejarah-geopolitk. Setelah 2 ribu tahun lebih, keberadaban barat kini sedang anjlok. Munculnya kekuatan geopolitis baru yang disebut "BRICS", Brazil, Russia, India, China, South Africa, memungkinkan terjadinya peta kekuasaan dunia baru. Itu berarti sebuah awal dari keberadaban baru dimana Indonesia, yang kini sangat kurang berekal (ilmu dan identitas) takkan terlalu berarti di masa depan.
Dukung kebijakan untuk calon presiden Independent di perboleh kan. Gk ada gunanya klo pakai partai, toh mereka meraka jg yg pegang kendali. Stop kecebong dan kampret, stop dimanfaatkan partai politik.
Sebelum di lantik oleh negara hrusnya para pejabat di jauhkan/memundurkan diri dari parTaiinya...kalo gak di jauhkan pasti semua kebijakan akan mnguntungkan parTai nya saja dan yg seharusnya kerja untuk negara..tpi malah kerja untuk kpentingan parTaii,,kelentingan kelompok nya doang
Politik oligarki sdh ada sejak 5000 th dan tdk bisa terhapus sampai sekarang, itu artinya strata piramida kekayaan itu menjadi kodrat kehidupan sosial manusia, tdk bisa dilawan. Marxisme atau komunisme sebenarnya mau melawan ini dg konsep sama rata sama rasa setelah 70 th diterapkan di Rusia gagal total, sebab msg2 manusia sejak kelahirannya sdh punya kodrat yg berbeda. Oleh karena itu agama berdasarkan Ketuhanan YME mengajarkan untuk berbagi, yg kaya berbagi pd yg miskin...itu ada di Pancasila. Itu tdk dijelaskan oleh Prof Jeffrey. Jangan pesimis Indonesia akan menjadi negara yg berkeadilan berdasarkan Pancasila, tunggu waktunya.
Oligarki gemuk2, yg pegang kekuasan kurus akibat melayani kemauan oligarki yg bermacam-macam maunya.... Rakyat jangan berharap penguasa melayani kita rakyat jelata.
Harusnya sejarah Indonesia bagian sebelum orde baru dan awal orde baru di clear kan dulu.. Selama sejarah ini belom clear.. Bangsa ini terjebak dalam sebuah sistem politik yg membuat duit dr bawah ngalir ke atas oleh sistem "caleg-caleg an" so called Demokrasi yg menurut gw konyol.. Sampai partai politik kita segitu banyak nya bisa bikin liga sepakbola Premier League atau La Liga di masa depan.. Politikus yg tadinya baik setelah masuk partai yg dipikirkan bukan lagi tentang negara dan bangsa nya tapi perintah dan kepentingan partai nya.. Duit dari bawah ngalir keatas oleh sistem caleg-caleg an yg disebut demokrasi.. Abis caleg caleg an ada cagub cagub an dan tingkat atas ada capres capres an.. Dan mau numpang rame ada kursi menteri dan kursi DPR.. Duit dari bawah ngalir keatas dan diatas di korup sebagian dan keluar negeri sebagian.. Kita ga bisa sepenuhnya nyalahin yg korup juga.. Wong mereka dapet jabatan tersebut modal nya banyak.. Kalo gak ngejar balik modal itu nama nya ga ada otak.. Kalo ga nyari cuan / untung itu nama nya IQ dibawah rata-rata.. Kalo ga cukup duit buat menang terus di modalin partai tapi gak bales budi partai itu nama nya orang lupa budi.. Kalo ngaku ga korup dan merasa bersih dan suci sedunia itu mungkin manusia sok suci yg mungkin merasa megang kunci sorga.. Jadi kalo ente-ente nyinyir minta koruptor di hukum gantung, pikir-pikir dulu deh.. Orang sistem nya salah !! Ibarat kata ini nama nya melarang buang sampah tapi kagak ada tong sampah.. Dan oleh perpaduan kapitalisme dan demokrasi itu duit gak ngalir kebawah.. Kalo duit ga ngalir ke bawah berarti pertanian dan buruh-buruh tetap sulit dan produksi kita di sektor pangan, tambang, industri, manufaktur dan sebagainya akan selama-lamanya masih ngandelin aseng dan asing.. Jadi rakyat di bagian bawah semakin sulit.. Yg diatas semakin senang dan lupa diri.. Tapi tentu ada embel-embel dana desa, bantuan langsung tunai, kartu ini, kartu itu, BPJS, Prakerja yg semuanya dampak positif nya itu terbatas dan jauh dari yg seharusnya dan hanya dibuat untuk diceritakan media sebagai hal-hal yg membela rakyat kecil.. Jadi apabila ini semua berkelanjutan berulang kali sampai sekian tahun.. Dan pada titik klimaks di saat golongan paling bawah sudah tak kuat menahan lapar dan derita, sejarah akan terulang kembali.. Lalu revolusi terjadi lagi.. Setelah revolusi terjadi dan tentram kembali.. Mungkin saja orang yg memimpin revolusi tersebut menyalahgunakan kekuasaan dan nama besar nya setelah memimpin revolusi.. Lalu ini semua terulang kembali.. Lalu sekian puluh tahun lagi.. Ada anak muda baru generasi baru yg brillian yg memimpin revolusi lagi.. Lalu menyalahgunakan nya lagi.. Lalu sekian puluh tahun gitu lagi dan lagi dan lagi.. Revolusi lagi dan lagi dan lagi dan lagi.. Dan kalo gak revolusi.. Ini semua terjadi di so called pesta demokrasi yg lucunya disebut pesta.. Yg saya heran dan mau tanya.. Mau sampai kapan Indonesia Ku ?
Demokrasi bersifat ceremonial, dan hanya ada di saat pemilu, dan oligarch sudah mulai menyusup ke program2 pemerintah, salah satu Program keluarga harapan (PKH) di kumpulkan anggota2 penerima PKH dan di bagikan kalender calon bupati yg di usung partai PDI PERJUANGAN, LOKASI minahasa utara
pendapatan indonesia tidak sebanding dengan kemakmuran rakyatnya. apa artinya kita hidup di daerah yang sda nya dikuras tapi mau sekolah atau makan saja susah. jadi jangan disalahkan apabila ada pencurian karena susah makan. yang dihukum harusnya penguasanya. tapi aparat negara hanya mau melihat tekstualnya tanpa melihat kontekstualnya. makanya, benjet matane (bhs. Jawa)
Jangan lupa, bahwa negara asing, terutama Amerika termasuk oligarki yang mempengaruhi politik di Indonesia. Jangan lupa Soekarno dan Soeharto tumbang krn tidak sejalan dgn kepentingan Amerika. Kini Jokowi diterpa isu oligarki krn berpaling dari Ameika terutama krn freeport.
OLIGARKI Muncul konsenterasi kekayaan Sudah muncul dari ribuan tahun yang lalu hingga sekarang. Sistem Demokrasi muncul 250 tahun lalu oligarki tetap muncul juga. Jarak kaya miskin malah meningkat gap kaya miskin malah tetap meningkat pada sistem demokrasi MENGAPA? Karena Demokrasi dibajak oleh para oligarki. USA 500 orang kaya Amerika 20.000x lipat kekayaannya dibanding orang biasa. Indonesia 630.000x lipat kekayaannya dibanding orang biasa. KEKAYAAN ADALAH SUMBER KEKUASAAN Sulit diatasi. Dengan Demokrasi orang bebas bicara bebas berpikir bebas berkumpul dan bebas memilih wakil dan pemimpinnya. Setiap orang hanya 1 suara. One person one vote. OLIGHARKI=ORANG YANG BERKUASA KARENA KEKAYAAN. ANEHNYA INDONESIA DEMOKRASI DI INDONESIA LOW VIOLENCE RITUAL DEMOKRASINYA. Tapi Oligarki tetap berperan. Banyak pilihan AsdZ seolah olah Demokrasi. Tetapi partisipasi masyarakat sangat lemah. Semua diskusi politik akan konyol jika tidak ada power dari arus bawah.
Oligarki bagai pedang bermata dua ,dimana partai berkuasa oligarki akan berada di dalam nya .jadi sangat sulit partai yg di bangun oleh rakyat dan menjadi besar maka oligarki akan menyusup dan sulit elit politiknya akan membela rakyat karena sudah di kendalikan oligarki tersebut.
Kapan saja, pemerintahan siapa saja oligarki selalu ada. Masalahnya sampai sejauh mana oligarki merusak tatanan yg ada dalam usaha mengsejahterakan rakyat