Lomba baca puisi tingkat Nasional ini dilaksanakan di Kandank Jurank Doank yang diadakan oleh FLP dan KPS Tangerang Selatan, Alhamdulillah mendapat juara 3.
Karawang - Bekasi Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati ? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno menjaga Bung Hatta menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Dipenulisn yang di kolom komentar dengan yang di baca Bung Ade ada yang beda di bagian "Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa Kami sudah beri kami punya jiwa Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa" Yang dibacakan yang itu tp yang ditulis dikolom komentar Bung Rai Nasdian itu lebih singkat. Jadi yang benar yang mana ya kalimat nya?
Seperti perjuangan kerang mengubah pasir tak berharga menjadi mutiara yg memiliki nilai. Begitu pula pecinta sastra terkadang ada saatnya harus jatuh lalu bangkit lagi untuk menghasilkan karya yg lebih bermakna & tercapainya tujuan dari sastra itu sendiri. Bukankah begitu Pak ? . . . Salam pecinta sastra
Saya jg sedang mengembangkan channel puisi. Semoga kisanak sudi menonton tayangan2 pembacaan puisi atau deklamasi puisi dari Jendela puspita. ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-fQF-WIsOFSA.html
keren banget pak saya terhanyut sama pembaaan puisi bapak, btw saya jadi terinspirasi baca puisi ini buat lomba saya. semoga terus berkarya, salut sama bapak