KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 48 menteri, 56 wakil menteri, serta lima pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Senin pagi. Jumlah wakil menteri dalam kabinet Prabowo bahkan melebihi jumlah menteri, dengan beberapa kementerian memiliki dua hingga tiga wakil menteri. Kabinet ini juga mencatatkan formasi yang lebih besar dibandingkan kabinet era Presiden Joko Widodo yang hanya memiliki 34 kementerian.
Pelantikan dimulai dengan pembacaan sumpah jabatan yang diikuti oleh para menteri dan pejabat setingkat menteri. “Saya akan setia kepada UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan dengan sebaik-baiknya demi bangsa dan negara,” ucap mereka serentak, dipimpin oleh Presiden Prabowo.
Kabinet Merah Putih ini diisi oleh campuran tokoh politik, profesional, dan beberapa loyalis Prabowo, termasuk 16 mantan menteri dari pemerintahan Joko Widodo. Beberapa dari mereka kembali ditempatkan di posisi yang sama, sementara yang lainnya diberi tanggung jawab baru.
Menariknya, beberapa tokoh publik yang sempat dirumorkan masuk kabinet, seperti Raffi Ahmad dan Yovie Widianto, tidak ikut dilantik. Namun, Giring Ganesha, mantan vokalis Nidji, dan Taufik Hidayat, mantan atlet bulu tangkis, resmi menjadi wakil menteri.
Pengamat politik Ujang Komarudin menekankan pentingnya masa 100 hari pertama untuk menilai kinerja kabinet baru ini. Menurutnya, masalah ekonomi dan pemberantasan korupsi menjadi fokus utama. “Tantangannya sangat berat, terutama di tengah pengangguran dan pemutusan hubungan kerja yang terus meningkat,” ujarnya.
Publik kini menantikan langkah awal dari para menteri Kabinet Merah Putih untuk membuktikan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai masalah, terutama di bidang hukum dan ekonomi.
#kabinetprabowo #kabinetmerahputih #menteriprabowo
21 окт 2024