basis validasi argumentasi influencer adalah .... "karena gw punya follower banyak. dan follower gw banyak yg beragama. jadi kalo gw olok olok agnostik/ateis pun sambil ngelantur soal pengetahuan ketuhanan . banyak yg dukung gw dan bilang gw pinter. "
Tuhan maha baik tapi tuhan juga maha penyiksa... Tuhan juga pemberi kehidupan tapi tuhan juga mematikan.. Begitu sih menurut saya dari realita kehidupan
Kadang ego kita terlalu tinggi, untuk mengakui ada kekuatan/ada sesuatu yg kita dambakan/rindukan disaat kita sendirian. Dan itu adalah sang eksistensi sejati (tuhan)
kadang Tuhan yg terlalu miskin, untuk menjelaskan kekuatan dan keindahan Ny, Dia menunjuk seorang laki2 tdk berpendidikan yg hidup d tanah tandus dan sehari2 meracaukan dongeng2 Bani Israil.
mungkin karena ada beberapa vlog atau wawancara dgn orang2 indonesia yang mengaku agnostik, dan mereka sendiri mengakui kalau agnostik = percaya tuhan, tapi tidak ikut agama mana pun. Mereka juga terbuka bila adanya supreme being namun tak bisa setuju dengan penjelasan agama. Menurutku sih mereka lebih familiar sama istilah "agnostik" dan hanya terbatas pada "teis, agnostik, ateis". Mereka mungkin belum kenal sama panteisme, deisme, panenteisme, dll.
mereka bilang atheis tidak paham bukannya orang harus paham agama dulu baru bisa jadi atheis(ini kita bahas atheis yang udah belajar ya) ibaratnya gini kamu belajar di kelas tentang suatu teori dan sepertinya teori itu salah dan semua orang dalam kelas itu akan menertawakanmu karna kamu berpikir teori itu salah,justru menemukan teori itu salah adalah jalan pembuka untuk menghasilkan evolusi teori baru itu sebabnya ilmu pengetahuan selalu update dan agama tidak
Bener, saya dari kecil dididik agamanya keras sekali. Bahkan sempat ingin menjadi ustad karena dulu sering menang lomba ceramah. Seiring beranjak dewasa justru saya mulai melihat banyak hal² yg kontradiksi dalam ajaran agama, baik agama sendiri maupun agama lainnya. Up until not long ago, saya masih skeptik atau seidkit takut untuk meninggalkan agama saya dan putuskan untuk menjadi atheist krn saya masih pegang teguh argumen "Kalau ternyata Tuhan ada, atheists bakal mampus. Kalau ternyata Tuhan ga ada, ya ga ada ruginya buat yg percaya." Sampai temen saya bilang ke saya, "bukannya lebih masuk akal kalo tuhan itu akan lebih murka sama orang yg menduakan dia daripada yg ga percaya sama tuhan manapun?"
betul bang, orang punya spiritual jurney nya sndiri dlm mencari tuhan, dan itu gak salah kalo tujuan nya mencari tuhan.yg penting tidak benci agama... tapi kalo dalam pencarian apapun itu ujung2nya logikanya gak ktmu, jgn lupa.. ada Tuhan Allah swt disana. krn saya yakin tidak smua yg ada di dunia bisa dilogika pake akal manusia. semoga bisa bantu jawab
@@ItsTheAlfaa namanya Pascal's Wager atau Taruhan Pascal, sebuah taruhan akan eksistensi Tuhan. Taruhannya adalah kalo Tuhan ternyata nggak ada, dan kita bertaruh dengan mengimani Tuhan, yaudah nggak apa-apa... Mati jadi tanah atau debu... Toh kalo Tuhan gak ada berarti konsekuensi surga dan neraka juga enggak ada... Tapi kalo Tuhan ternyata ada, dan bertaruh Tuhan tidak ada berarti zonk masuk neraka... Tapi kalo bertaruh Tuhan ada berarti masuk surga... Jadi intinya bertaruh menjadi manusia yang berTuhan itu nggak ada ruginya....
Totally agree. Buat yg belum paham teori evolusi, sangat disarankan membaca the magic of reality Dawkins. Tanda-tanda orang yg belum paham teori evolusi adalah kalau mereka masih menyebutnya sebagai teori "manusia berasal dari monyet, bla, bla bla". In fact, Darwin never says that! Dawkins mencoba membuat poin inti dari teori evolusi, khususnya biologi evolusioner dan zoologi, bahwa homo sapiens tidak berasal dari monyet. "We do not come from apes, we are the apes!"
yang jadi pertanyaan untuk statment terakhir adalah, "kenapa harus saya yang mengalami penderitaan jika hanya untuk menunjukkan adanya kebaikan/kebahagiaan?"
Tambahin ya! Hipothesa tuhan maha jahat LEBIH masuk akal daripada hipothesa tuhan baik. Jika ada tuhan maha jahat, maka fungsi kebaikan di dunia ini, adalah utk meyiksa orang yg mengalami kejahatan/kesengsaraan. Misalnya, ada orang diberi kesehatan, supaya yg punya penyakit kanker bisa iri sama orang sehat. TAPI klo argumen ini dibalik jadi konyol, masak tuhan yg baik mengadakan kejahatan/kesengsaraan di dunia ini supaya orang2 bisa bersyukur? Kanker diciptakan supaya yg sehat bisa bersyukur. Ada bayi dilahirkan di keluarga konglomerat supaya bayi itu bersyukur tidak dilahirkan di kemiskinan.
Ada lagi, tuhan itu psychopath, kalo gak Sepaham lu bakal disiksa selamanya dalam penderitaan yg tiada akhir. Sebagai analogi kalo lu punya anak yg gak seiman dengan lu kalo beragama ya, masa sih lu goreng atau panggang anak lu hidup² dan jangan sampai dia mati untuk merasakan penderitaan yg lebih.
Tuhan personal dan Tuhan impersonal, agnostisisme lebih condong ke Tuhan impersonal. Tuhan personal adalah eksistensi yg terbelenggu kondisi. Ciri-cirinya: 1.Tuhan itu hidup dan punya kecerdasan 2.Tuhan yang pengasih dan penyayang 3.Tuhan yang adil 4.Tuhan terbatas jumlahnya (seperti 5.Tuhan hanya ada satu saja, atau Tuhannya satu tapi punya 3 wujud) Tuhan yang digambarkan punya 1000 wajah, 8 tangan, kulit warna biru, dll 6.Tuhan yang dikiaskan memiliki tangan, mata, pangkuan, pikiran, tempat tinggal, dll. 7. ada juga konsep Tuhan Bapa, Tuhan Putra, Tuhan Roh, dll Tuhan impersonal adalah eksistensi yang tidak berkondisi. Ciri-cirinya: 1.Hukum Alam dalam pengertian Science. 2.Konsep Tuhan dalam agama Buddha dan Tao 3.Konsep Brahman dalam agama Hindu Tuhan dalam filosofi Deisme dan Teologi Natural 4. Semua materi, semua fenomena, baik dan jahat dll adalah personifikasi Tuhan. 5. Tuhan adalah energi murni tidak terkondisi hidup atau mati yg meliputi alam semesta yg berkondisi oleh hukum dualitas. Baik buruk, lahir mati, benci cinta dll
Wooww pendapatnya keren. Tuhan juga IBARAT sekali lagi IBARAT : - Titik koordinat ( 0,0 ) - Perbandingan 50 : 50 utk damai & perang. - Sudut puncak segitiga - Timbangan - Kekuasaan Mutlak 100 % - Diam - Manusia yg tak mengetahui kapan ia LAHIR & kapan ia MATI. - Zat Cair menembus batu tanpa sisa - Angin - Listrik - Suara - dst dst Pada dasarnya TUHAN tak terdefinisikan
Itu konsep yin dan yang ada dalam filosofi Tionghoa. Segala sesuatu itu ada maka pihak lawan-nya itu harus ada, dan mereka akan selalu terhubung, ga bisa dipisahkan, itu keseimbangan alam. Kalau kejahatan ga ada maka kebaikan itu ga ada, Sama halnya dgn lain, positif- negatif, putih-hitam, berisi-kosong, terang-gelap.. Terang itu ga akan ada kalau gelap itu ga ada, atau kita ga akan menyebut itu terang, bahkan ga akan menganggap terang itu ada, karena utk membuat terang itu ada makan diperlukan gelap.
tuhan itu memang adil, bukti adilnya adalah diberi akal untuk manusia agar bisa memilih jalan kehidupannya sehingga cobaan berat bagi manusia adalah harus mampu menyingkap rahasia dibalik akal
Good and evil sesimple ... Baik/Kebaikan adalah sifat (trait) yang bagus yang dipertahankan turun temurun selama jutaan tahun evolusi didalam kelompok spesies (populasi) (untuk survivalbility suatu spesies) sifat yang jahat didalam suatu kelompok bisa sangat berbahaya bagi keberlanjutan suatu spesies(populasi)
10:30 Kehidupan di dunia bukanlah tujuan akhir manusia, hal itu dilihat bagaimana manusia itu terlahir dan akhirnya akan meninggalkan dunia, kehidupan dunia lebih kepada tempat ujian, ada penderitaan dan ada kebahagiaan, dan manusia diberi kebebasan untuk bersikap dalam menghadapi hal itu, tapi tentunya setiap sikap yang dia ambil akan ada balasan yang diperoleh, dan gak sama hasil yang didapat oleh orang yang bersyukur dan berbuat baik dengan orang yang melampaui batas dalam menyikapi kehidupannya di dunia.
Sebenarnya tuhan itu adalah ciptaan manusia yg paling agung. Kepercayaan belum tentu kebenaran/ realitas. Semua konsep Tuhan juga tak lepas dari dugaan-dugaan belaka, seperti orang buta yg meraba-raba di dlm kegelapan, semua yg diraba-raba belum tentu sesuai realitas, dan utk mendukung teori ttg tuhan cenderung pakai ilmu cocoklogi.
sederhana...ada yg dinamakan pergeseran makna yg berubah dari makna asli, yg mana yg digunakan...sesuaikan dengan maksud penggunanya dan fokus apa yg jadi objek pembahasan. ketika anda masih memerlukan pendapat orang lain utk mendukung pendapat anda berarti anda belum benar2 paham atau yakin tentang pendapat anda sendiri. banyak membaca tanpa kemampuan memahami hanya akan membuat orang tersebut terlihat pintar, tetapi menurut saya jawabanya tentang maha kasih dan penderitaan sudah cukur smart walaupun tetap belum menyelesaikan masalah utama tentang "kenapa"nya, tentang tesis dan antitesisnya serta menempatkan anda pada aliran free will atau dalam islam adalah mutajillah. rujukan buku yg akan memberi jawaban berbeda di kalangan filsuf maupun ulama islam yg bisa saya rekomendasi adalah buku syakhsiyah Islamiyah pada pembahasan tentang qodha dan qadar syeh taqiyudin Al bani
Kehendak bebas itu tidak ada karena manusia adalah makhluk materi yg terikat kondisi eksternal. Jika dilihat dari sudut pandang agnostik. Roh adalah energi murni Tuhan, sedangkan jiwa dibentuk oleh pengetahuan indra dan pikiran. Seperti halnya jiwa manusia dibentuk oleh panca Indra. Sehingga terus bereinkarnasi berkembang menjadi jiwa jiwa yang baru disetiap waktu, ibarat Bayi yang baru lahir tidak mengetahui Baik dan buruk, Baru dipahami setelah ia dewasa sesuai pengetahuan panca indra dan pemikiran.
@cagamers14545kalo hasil penelitian bidang neurosains seperti itu, Jangan-jangan orang yg melakukan kejahatan selama ini kurang tepat untuk dihukum, kalo memang sudah bisa merekayasa kecenderungan seseorang untuk supaya lebih jinak
@cagamers14545 I mean argumen freewill di bagian terakhir itu cocok buat dibilangin ke orang awam yang aku tau pasti gak mungkin bisa terima kalau diberitahu bahwa "freewill itu tidak ada". fyi, I do agree kl freewill g ada, based from neuroscience.
Theis dan Atheist sama2 percaya. Theis percaya adanya Tuhan, sedangkan Atheis percaya tidak adanya Tuhan. Sedangkan Agnostik ditengah2 dan merasa tidak tau apa2 (karena manusia tidak akan sampai berfikir mengenai Tuhan). Bagi Agnostik lebih penting meningkatkan kualitas hidup, dibanding ribut mengenai keberadaan/ketiadaan Tuhan.
serius bertanya tanya,, kenapa manusia 'mengahruskan' tuhan itu baik? bagaimana jika tuhan memang mahakuasa tapi dia tidak baik dan tidak jahat,,? (berkaitan dgn problem of evil) atau tuhan baik itu sebenarnya harapan manusia saja?
Untuk argument terakhir sebenarnya tidak valid jika objeknya manusia yang memilki kecenderungan untuk berbuat baik, karena konsep baik senderi mekanisme manusia untuk bertahan hidup.. gimana?
3.18 : UFS: "Maka dengan metode ilmiah, Tuhan tidak bisa dibuktikan ada,,," Alhamdulillah,,, saya bisa membuktikan adanya Tuhan melalui metode ilmiah (akal & sains).
Alternatif penyelesaian problem of evil dengan adanya freewill. Namun sekarang di abad 21 para saintis udah membuktikan bahwa Freewill itu tidak ada dan itu hanyalan ilusi atau imajinasi atau sekedar konsep rekaan keyakinan manusia doang ... Jadi aejauh ini ya tidak ketemu semua relevansinya.
Aku udah mikir paradox dari freewill sebelum dengar sains "berkesimpulan" bahwa free will itu gak ada / cuma ilusi. Namun (singkat cerita), apakah saintis sepakat ? Apakah saintis itu 1 suara ? Dan lagi, apakah saintis sudah tau semuanya ? (jawabannya : tidak).
Bagi pemain mobile legend, dapat tim noob/troll itu adalah penderitaan terberat dalam hidup. Bagi beberapa orang, kehilangan uang 100 ribu adalah penderitaan yang begitu menyiksa. Sebagian orang lain, ga masalah ketika kehilangan 5 juta. Jadi penderitaan tidak bisa dijadikan patokan ada/tidak ada Tuhan, karena sifatnya sangat subjektif
Kecuali jika si Tuhan ini d klaim sebagai "Maha Kasih". Artinya kasih Ny ini udah yg paling besar, ga mungkin ada skenario lain selain dr kasih sayang Ny. Dgn kata lain, jika Tuhan memilih antara memberi azab atau memberi ampunan, maka Dia tidak akan memilih azab karna ke-maha-an kasih Ny itu menegasikan azab tadi. Tp nyatanya, Tuhan tetap memberi azab d banyak waktu dan tempat. Kemungkinan ny cm dua: a. Tuhan tdk berkaitan dgn azab td. Artinya persoalan azab itu berada d luar kuasa Tuhan. b. Tuhan tdk Maha Kasih. Artinya Dia bisa berbuat apapun, tanpa memperhatikan org2 yg berdoa, meminta kasih sayang Ny.
Dan pula, setidaknya dlm tradisi Abrahamik, ad penderitaan yg sifat ny tdk subjective, yakni neraka (Gehenna atau Jahannam). Qur'an berkali2 menekankan bahwa berdiam d neraka adalah penderitaan yg hakiki. Pertanyaan ny, jika si Maha Kasih dan Maha Kuasa ini benar2 ada, mengapa Dia sengaja menciptakan neraka, lalu menciptakan manusia dkk yg akan menghabiskan waktu d neraka? Mengapa Dia sengaja menciptakan penderitaan objective?
@@arusirham3761 kemungkinan ketiga: persepsi kita tentang azab masih sangat minim dan berbeda di mata Tuhan Contoh anak kecil yang tidak dibelikan permen, merasa ortunya tidak sayang kepadanya. Padahal tindakan tidak membelikan permen itu justru karena ortu sayang kepada anaknya (takut giginya rusak)
@@ArnoldLembut jawaban bagus. Mirip sm the best of all possible worlds ny Leibniz. Saya punya 2 tanggapan: 1) balik k komen saya yg kedua. Ada penderitaan yg sifat ny hakiki, tdk subjective. Org menderita d neraka bukan semata2 karna merasa neraka itu jelek (padahal Tuhan punya maksud baik), tp karna menurut Tuhan sendiri neraka itu "seburuk2ny tempat kembali". 2) ini udah pernah d bahas sm Stephen Law dlm "the evil god challenge". Bagaimana dgn kasus anak kecil yg diberi permen? Bisa jadi persepsi kita ttg kenikmatan masih sangat minim sehingga Tuhan sebenarnya punya maksud jahat d balik kedermawanan Ny. Seperti org tua yg memberi permen sebenarnya menginginkan keburukan (atau paling tidak abai) terhadap kondisi gigi anakny.
Halo ateis yang yang menjujung logika, pahamilah ateis artinya aja tidak percaya tuhan., bagaimana bisa paham konsep ketuhanan sedangkan anda sendiri tidak percaya tuhan? Mikir dong ahhh
Kedua argumen untuk menjawab problem of evil itu ga ada yg bagus. 1. Harusnya konsep free will bisa kamu jelaskan lebih lanjut mengenai logical fallacy dari konsep itu sendiri. Gimana ceritanya kita punya free will disaat garis hidup kita udah ditentuin sama tuhan. Free will macam apa yg kalo kamu memilih untuk tidak melakukan yg diperintah si pemberi "free will" maka kamu akan disiksa selamanya di neraka? Kontradiksi sekali bukan? 2. Sebodoh itu kah manusia sampai ga bisa membedakan mana good mana evil? Harus perlu contoh dulu baru tau. Plus masih tidak menjawab masalahnya sedikitpun. Biarpun katakanlah benar, sejahat itu kah tuhan ngorbanin ratusan juta orang untuk jadi contoh buat yg lain? Di mana letak maha pengasih nya? Masih ga terjawab kan? Coba bayangin deh, ada orang yg bilang holocaust itu buruk, terus tiba² ada yg datang nyeletuk, "ya ada baiknya juga sih biar jadi pelajaran untuk kita semua bahwa itu buruk, kalo ga kejadian kan mungkin masih banyak orang yg punya pikiran kayak nazi". Haruskah itu terjadi dulu? Bahkan udah terjadi juga masih banyak yg anti semitic dan surprise surprise, most of them datang dari mereka yg mengaku "bertuhan".
1. Free will tanpa adanya neraka dan aturan agama, bisa bayangin? Lu pnya mama halal dipake orang byk, lu sodom sama kakak lu sndiri halal, lu pnya anak perempuan bisa dipake utk khalayak umum atau dipake ayahmu sndiri itu boleh krn gak ada aturan agama yg mengharamkan. lu canibal jg silahkan krn gak ada aturan yg mengharamkan. bayangin kalo sekampung aja berpikiran seperti itu. mau jd apa tu kampung. sampe sini paham? 2. harus bljr agama dlu bro. kalo masih blm yakin tuhan ada ato gak, percuma jelasin.. itu menurut saya sih bang.. no offen ya. hanya membantu menjawab siapa tau sharing nya bermanfaat utk semua
Aku heran kok orang pada menggarisbawahi problem of evil ya? Lha evil nya aja ciptakan Tuhan 😅😅 saya nggak memandang Tuhan itu di sisi jahat atau buruk. Baik atau buruk itu sumbernya dari Tuhan. Tuhan diatas itu semua... Tuhan yang menciptakan.... Tuhan itu maha berkehendak atas segala sesuatu. Kalo ngomong Tuhan itu ada, tapi kok penderitaan di bumi masih ada. Lahh... Apa gak kurang menderita itu Adam enak-enak di surga disuruh turun ke bumi?😅 Maksudnya simbolisasi penderitaan manusia dengan awal mula turunnya Adam ke bumi untuk hidup bersusah payah aja atas izin dan kehendak dari Tuhan 😅. Katanya Tuhan kejam orang Yahudi 7 juta mati di bantai, itu belum seberapa juga sih... King Leopold II dari Belgia membantai 20 juta orang native Kongo di jaman penjajahan.. Tapi katanya, hanya 1% orang terkaya dan berkuasa di bumi. 1% orang di bumi dari 8 miliar penduduk bumi berarti ada 80 juta orang tajir melintir.... Jadi kalo 7 juta yahudi dan 20 juta orang Kongo mati dibantai, anggaplah mereka 27 juta orang menderita di bumi... Kasih sayang Tuhan masih surplus... Karena ada 80 juta orang tajir melintir dikasih rejeki sama Tuhan... Kasih sayang Tuhan masih surplus 53 juta orang wkwkwkwkw 😅😅😅😅 ( itu belum ketambahan orang-orang kelas menengah kayak saya, yg hidup di tempat-tempat aman dan damai di bumi, masih ada sinyal WiFi, nongkrong sama temen, ngerokok dan ngopi santai ketawa-ketiwi... Yg masih bisa mensyukuri kasih sayang Tuhan yang sudah diberikan....) saya yakin... Kasih sayang Tuhan itu surplus... Kalo pandai bersyukur....
@@sentotalkacili7407 1. Kalau saya pukul kepala anda, itu atas kehendak diri saya sendiri, tubuh dan pikiran saya ga dikendaliin Tuhan. Saya punya kehendak bebas buat ke diskotik atau ke tempat ibadah, untuk maksiat atau beramal shalih. 2. Dari awal aja udah salah paham. Merasa bahwa dunia ini harusnya bagaikan surga, sempurna, kenikmatan abadi. Alhamdulillah, Segala puji bagi Tuhan saya dilahirkan Islam. Semuanya jelas dalam Islam. Penderitaan abadi ada di neraka, kenikmatan abadi ada di surga, dunia ini adalah tempat dimana kita berusaha untuk mendapatkan rahmat Tuhan supaya masuk surga. Fedora-tippers juga ga tau atau ga mau tau bahwa dalam Islam, semua tindakan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, mungkin balasannya ga full terbayarkan di dunia, tapi pastikan akan terbayar full di akhirat. Masih ada lagi pertanyaan sok pintar lainnya?
Tuhan itu maha kuasa, dia udah tau semua keputusan yang akan kita ambil, free willnya adalah kita bebas mau lakuin apa aja. Makanya fungsi adanya kehidupan biar waktu kita masuk neraka atau surga ga bakal bisa bilang "loh aku masuk neraka karena emang ditakdirin". Kalau ngga ada kehidupan terus kita langsung masuk neraka baru tuh kita bisa komplain "Lah kenapa gw tiba-tiba masuk neraka", Tuhan bisa aja jawab "Gw kan maha tau, lu itu ya bakal ngerjain hal yang dilarang" kalau kaya gitu Tuhan egois dong. Nah makanya perlu ada kehidupan baru penghakiman
Tapi aku masih kurang sreg sih sama penjelasan yg ditawarkan ttg teodesi (problem of evil) ini karena: 1. Kalau memang manusia punya kehendak bebas lalu gimana kita menjelaskan fenomena/kasus psikopat misalnya, yg udh banyak penelitiannya bahwa memang ada orang-orang yg lahir dgn bakat sebagai psikopat. Jadi ya tindakan-tindakan jahat yg dilakukan psikopat ini di luar dari kendali mereka, karena memang perilaku mereka itu kan didrive sama otak, yg mana otak mereka memang udh berbeda dari sejak lahir. 2. Kalau memang bencana dibuat biar manusia lebih bisa memahami kebaikan itu apa, lalu gimana kita menjelaskan fenomena/kasus di mana ada orang yang seumur hidupnya itu gak pernah ngerasain kebahagiaan sama sekali, atau kita anggap lah lebih banyak keburukan yang ada di hidupnya ketimbang kebahagiaan, contohnya kayak budak misalnya atau anak-anak yang lahir di wilayah konflik kayak Palestina, dsb. Apakah klaim/pendapat ini bisa menjustifikasi kesengsaraan yang dialami orang-orang yg gak beruntung itu? Terus apakah ini adil bagi orang-orang yg seumur hidupnya hanya merasakan penderitaan itu? Kalau Tuhan gak bisa memberi keadilan di dunia maka apa masih pantas kalau kita percaya klaim bahwa Tuhan itu maha adil? Menurut ku masalah teodisi (problem of evil) ini belum bisa dijelaskan oleh teolog sampai saat ini. Dan ini juga masih jadi pertanyaan ku sampai sekarang. Mungkin ada yg punya pandangan soal ini, aku benar-benar senang untuk dengar pandangan dari kalian, siapa tau aku bisa dapat jawaban dari salah satu pertanyaan terbesar aku ttg konsep agama dan ketuhanan ini. Anyway, videonya bagus bg 👍👍👍
Agnostik percaya Tuhan, oleh sebab kesadaran ; bahwa hidup sebaiknya dijalani secara terikat pada batas- batas normatif, bukan cuma meru- juk "kongkrit" ( misal : seseorang pa- tuh UU Lalu Lintas terkait batas ke- cepatan mengemudi ) tetapi juga "abstrak" ( misal : siapapun yang te- lah hidup cukup lama pasti menga- lami "hukum sebab-akibat", maka masuk akal ide "bila A menyakiti B tapi B tidak bisa balas, pada saat- nya A akan belajar rasanya disakiti ; meski tidak datang dari B melain- kan dari X, Y, atau Z" ). Tidak ada cara membuktikan Tuhan ada atau tidak, tetapi sulit diingkari dalam kehidupan nyata terdapat ba- nyak "fenomena supranatural" ( mi- sal : masuk akal argumentasi, bah- wa kekayaan materi boleh jadi hasil keberuntungan semata, maka sepa- tutnya seseorang tidak pelit, punya kepekaan pada kesulitan orang lain karena "No Man Is An Island" ! ). Agnostik bukan karena lebih sopan dari ateis, tetapi sebagai ekspresi pilihan bebas .. maka agnostik pa- ham lebih bermanfaat untuk, "Bela- jar mengakui ketidaktahuan, karena pengakuan sedemikian membuat seseorang terkondisikan, agar tidak gampang berkesimpulan demi ter- hindar konflik sia-sia karena faktor klaim kebenaran sepihak dipaksa- kan menghalalkan segala cara. Usia saya tahun ini 54, jadi saya le- bih berbagi kesimpulan dari tahun- tahun yang telah lalu ( alih-alih saya kutip narasi dari bacaan populer ) ; kesimpulan yang lebih mirip hipo- tesa boleh jadi, tapi sepanjang te- lah mengalami, agama lebih seba- gai kumpulan dogma / doktrin, se- olah Tuhan dibingkai ( Napoleon Bonaparte secara pragmatis meni- lai, "Jika agama punya fungsi, maka pastilah untuk mengikat manusia ke dalam masyarakat !" ). Tapi dapatkah masyarakat statis ? Ketika perempuan punya hak pilih ; menjadi dokter, pilot, bahkan astro- not ... dapatkah masyarakat berta- han pada norma purba bahwa pe- rempuan pasif saja, hingga lantas rela dinikah siri yang mirip pelacur- an ( karena nikah tanpa buku nikah, tanpa hak menuntut warisan, anak tidak disebut haram tetapi seperti kasus BP enteng saja hubungan da- rah ditampik pihak lelaki yang enak bebas meniduri perempuan ) ?
3:20 "Dan tuhan tidak bisa dibuktikan tidak ada", adalah hal paling kocak yg pernah gw dengar, lha wong tidak ada apa yg mau dibuktikan??? Itu sama aja kyk orang Hindu bilang ke Muslim, "Coba lu buktikan kalo Dewa kami yaitu Dewa Brahma itu nggak ada", atau sebaliknya org Muslim minta agar org Hindu membuktikan bhw Alloh itu tidak ada, atau minta bukti ke org Hindu bhw Muhammad TIDAK pernah terbang ke bulan. Kocak gak tuh😅😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Apakah bisa ada Surga tanpa Neraka ? Apakah ada kebaikan tanpa kejahatan ? Apakah "baik" = berkorban ? (mengurangi kenyamanan kita agar makhluk lain lebih nyaman ?) Lalu jika "baik" = berkorban, kemudian apakah berbuat baik = "jahat" ke diri kita ? Mungkin ini bukan hitam-putih, tapi soal kadar - Lalu apa batas2 nya ? Apakah agama adalah guideline soal batasan2 tsb ? Jika otak kita dihubungkan semua, apakah kita semua menjadi 1 makhluk ? Atau sebenarnya memang sudah terhubung, tapi kita gak sadar aja ?
Jawaban pribadi. 1. Tidak Tahu 2. Tidak Tahu Jawaban pribadi tentang berkorban. Tergantung pada Kesadaran didalam pikiran Anda. Jika kita menyesali kebaikan yang kita perbuat, maka pikiran mempersepsikan itu sebagai kejahatan pada diri kita sendiri. namun jika kebaikan dilakukan tanpa ada rasa penyesalan dan tanpa berharap akan imbalan, bahkan kebaikan itu diberikan kepada orang jahat sekalipun, karena ada kesadaran yang kuat untuk berbuat kebaikan tanpa pandang bulu dan pamri, maka baik dan buruk tidak ada nilainya lagi. Jawaban peribadi tentang Agama sebagai guideline. Saya lebih suka memandang, agama sebagai Rakit yang dipakai untuk menyebarang tempat tujuan Akhir, jika sudah sampai ketempat tujuan akhir, maka rakit itu tidak mungkin di bopong, sehingga rakit itupun harus ditinggalkan agar tidak ada kemelekatan. Jawaban Pirbadi tentang Otak. mungkin bukan menjadi 1 mahluk, atau sudah terhubung tanpa disadari. tapi dapat mencapai apa yang sebenarnya-benarnya dan apa yang utama seutamanya, dengan kata lain mungkin dapat mencapai apa yang selama ini menjadi pertanyaan dari dahulu kala tentang Orisinal.
Kenapa bisa ada pemahaman yang keliru "agnostik" ini? Kenapa di pelajari? Kenapa di dalami? Kenapa mengagungkan orang barat? 😂 Kenapa pas tanding tinju 3 menit wasit tidak intervensi padahal mampu? Karena aturan di dunia seperti itu Kita di kasih free will sampai waktu di tentukan Musibah di dunia itu ujian kenapa? Yang sabar lebih mudah masuk surga 🎉
Antiteis yg memahami konsep Tuhan tapi membenci ,kalo ateis tidak ada konsep tuhan ,jika konsep nya tdk ada tuhan di kepalan nya bagaimana orang itu membenci tuhan?
Aku appreciate banget konten seperti ini, sangat bagus dan bermutu, keep up your work brother! Dan aku punya pertanyaan: bagaimana pendapat abg kalo ada satu argumen lagi tentang penciptaan yang menyatakan bahwa: segala kecacatan dan penderitaan yang di alami manusia dan ada di alam adalah memang kesengajaan pencipta itu sendiri, dia dengan sengaja menciptakan kehidupan yang tidak sempurna yang ada kesenangan dan kebaikan namun juga di isi dengan kecacatan dan penderitaan untuk melihat reaksi kita terhadap hal ini, ibaratnya seperti seorang developer game yang baru merilis sebuah game tapi masih versi BETA, kita bermain game tersebut lalu kita menemukan kekurangan dan kecacatan dalam game itu tpi game itu juga ada sisi menyenangkan nya. Dan tentu saja durasi bermannya pun terbatas. Kemudian sang developer akan merilis game yang lebih sempurna setelah versi BETA td dengan melakukan penyempurnaan terhadap kecacatan dan kekurangan-kekurangan td. Dan hal ini menjadi alasan kenapa kehidupan itu tidak sempurna dan waktunya juga terbatas bagi tiap individu, sprti sebuah video game versi BETA, mngkn boleh di bahas hal ini bg!!
Misal kalo kita menemukan kecacatan yg ada dalam tubuh manusia, aku pikir itu sama sekali nggak membantah keberadaan Tuhan, tapi itu jelas mengganggu keyakinan bahwa Tuhan adalah desainer terbaik & menciptakan tubuh manusia dengan sangat sempurna. Beberapa orang mungkin bilang “sempurna menurut Tuhan jelas berbeda dengan definisi sempurna menurut kita.” Aku nggak setuju dengan bantahan kayak gini karena kalo misalkan kita temukan ternyata tubuh manusia emang beneran sempurna, kita otomatia menyamakan definisi sempurna itu dengan sempurnanya Tuhan. Aku malah lebih suka dengan teolog yg mengakui bahwa dunia dan seisinya memang bukan tempat terbaik yg diciptakan Tuhan, karena Dia udh menyiapkan yg lebih baik setelah kematian.
@@ApriadiYadi "Aku malah lebih suka dengan teolog yg mengakui bahwa dunia dan seisinya memang bukan tempat terbaik yg diciptakan Tuhan, karena Dia udh menyiapkan yg lebih baik setelah kematian." Tapi argumentasi ini menimbulkan masalah baru. Jika Tuhan bisa menciptakan tempat yg sempurna di tempat lain, kenapa harus menciptakan yg tidak sempurna disini? Lagipula, apa jaminannya Tuhan bisa menciptakan tempat yg sempurna setelah kematian? Tuhan tidak diharuskan utk menciptakan di dunia ini sebagai tempat yg sempurna, terus kenapa pula harus ciptakan tempat lain yg sempurna? Klo kita lihat karya2 oleh orang yg perfeksionis, biasanya karya2 dia sempurna semua. Sebaliknya, melihat karya2 yg ngasal, menunjukan pengkarya memiliki sifat yg ngasal sehingga karya2 dia bakalan konsisten ngasal semua.
Saya marxis , Manusia itu terbelenggu bukan karena agama,agama itu tuntunan nya bagus mencegah kejahatan, memuliakan kebaikan seperti yg kita ingin , tapi karena syariat nya semua gontok gontokan gara gara merasa paling benar.
kalo menurutku terkait dengan argumen problem fo evil akan bisa dicounter oleh para teolog bahwasanya, konsep baik dan buruk antara tuhan dan manusia itu berbeda, manusia tidak akan bisa menyamakan pikirannya dengan tuhan, mungkin orang2 yang mati kelaparan, terkena bencana, dibunuh akan dapet hal yag lebih baik lagi "di akhirat", sebab itu tuhan memutuskan untuk mengakhiri nyawa mereka agar selesai dari penderitaan. aku sebenarnya ngga setuju sama statement itu, namun aku belum tau masalah yg ada di statement itu
Bantu jelasin bang, bagaimana dengan sesuatu yang tidak ada kemudian tiba2 menjadi ada. Bagaimana ateis bisa menjelaskan ini. Dan orang2 yang beragama dalam artian bertuhan, selalu mengisi kekosongan ini dengan mengatakan tuhan itu ada
Nah untuk argumen yang terakhir saja..... kita tentu saja mendefiniskan personal Tuhan dengan kebaikan.... kita tidak bisa melekatkan kejahatan dengan Tuhan..... melekatkan kejahatan dengan Tuhan..... maka itu sudah otomatis bukan Tuhan dong ya..... karena by definition Tuhan hanya dilekatkan dengan kebaikan..... Salaam....
sebenarnya itu konsep tuhan jawaban2 tentang problem of evil dll itu hanya buah pemikiran2 manusia, tetap saja tidak menjawab keberadaan tuhan. karena memang tuhan hanya ada dipikiran manusia. yang menjawab pertanyaan2 yg kontra siapa? ya manusia2 juga. bisa kalian simpulkan sendiri
Ide ttg ketuhanan nggak kompatibel dengan kisah nyata seperti : kenapa di bbrp tempat dan zaman manusia harus berburu hewan dan terkadang mati diserang hewan yang katanya diberi oleh Tuhan utk dia makan. Kadang ada manusia tewas kena Bisa ular atau digigit harimau.
Young Lex itu gak baca, tapi sok tahu. 🤣🤣🤣🤣 Bagus sekali Yadi bikin video ini, cukup mewakili isi pikiran saya yg gerah dengan kesalahpahaman orang² Indonesia tentang agnostik. Bahkan orang Indonesia banyak juga yg gak ngerti apa itu ateis. Intinya orang Indonesia itu sering salah kaprah dalam banyak hal, termasuk orang Indonesia banyak yg salah kaprah tentang apa itu artis, apa itu budaya, apa itu sains. Makanya saya gak mau ngobrol topik² itu dengan sembarang orang, karena malas, nanti ujung²nya geram sendiri. 😁😁😁😁 Intinya orang Indonesia itu dalam banyak hal sering gagal paham alias salah kaprah. Tapi ya sudahlah memang pada gak baca ya mau gimana lagi. 😁😁😁 males saya meladeni debat kusir dengan orang² yg sejak awal pemahamannya sudah ngawur.
Kalo kata dr ryu hasan, kebaikan dan keburukan itu ya hasil dari moral dan nilai dari otak manusia. Alam semesta ini netral, ga ada baik dan buruk, cuma kalo kamu mencari nilai dan moral maka yg lahir paradox. Karena setiap nilai dan moral itu berbeda-beda sesuai isi kepala dan keinginan pembuatnya. Apakah ketika singa memangsa anak rusa itu dikatakan baik/buruk? Apakah jika manusia dewasa memakan anak manusia itu dikatakan baik/buruk?
Coba tanya ke dr ryu, misal besok ada berita dari NASA bahwa 3 hari lagi asteroid raksasa akan menabrak bumi dan kemungkinan besar bumi akan hancur tak bersisa, itu kabar baik atau buruk ?
Proses itu TANGGUNG JAWAB MANUSIA, Hasil itu TUHAN. DISINILAH MAHA KUASANYA TUHAN. Kalau ada yg malas artinys belum percaya TUHAN itu ada. Pasrah itu bukan pasif/apatis tapi berusaha semaksimal mungkin dan serahkan sukses atau tidak pada TUHAN. KALAU TIDAK SUKSES BERARTI BELUM WAKTUNYA (,INTROSPEKSI DIRI/eling), Kalau sukses haruslah tetsp waspada (mawas diri). Sebab orang yg berada di atas itu RAWAN UTK JATUH, berada dibawah itu rawan terpuruk (harus cepat bangun). SUKSES TIDAK TERLENA, GAGAL TIDAK TERPURUK LAMA.
Sebenarnya argumen mengenai filsuf juga itu tidaklah benar karena jika dilihat dari pemahaman kekristenan para teolog mengatakan bahwa alasan mengapa terjadi bencana alam atau bahkan kematian adalah karena hasil dari dosa. Karena dosa itu adalah bentuk kekejian bagi Allah maka dosa menjadi pemisah antara Allah dan ciptaannya dan jika ciptaan terpisah dari pencipta yang adalah sumber maka yang tersisa adalah kematian. Jadi begini berkaitan juga dengan kehendak bebas, karena manusia memilih untuk menyelewengkan kehendak bebas dengan mengusir Allah maka Allah yang adalah kasih menghormati keputusan tersebut dengan membatasi dirinya sendiri terhadap alam ciptaannya sehingga peristiwa semacam itu bisa terjadi, selebihnya saya tidak tahu karena ada hal yang menjadi misteri ilahi ataupun karena keterbatasan pengetahuan saya.
Kalo ga salah, Di tanya jawabnya Zakir Naik sama orang2 kafir, Beliau mendefinisikan bahwa orang yang percaya tuhan tanpa dogma adalah agnostik dan atheis itu orang yang ga percaya keduanya. Soalnya, ceramah dan tanya jawab Zakir Naik memang viral di tahun 2010-an (entah 2015 atau sekitarnya).
lha Zakir Naik malah jadi rujukan... banyak ngawurnya percaya Tuhan tanpa percaya agama itu namanya DEIST bukan agnostik Agnostik itu tidak bisa memutuskan ada atau tidaknya tuhan Teis > Deist > Agnostik > Ateis Itu urutannya
Penekanan Deisme itu ga percaya takdir dari Tuhan, dan pengutamaan fakta ilmiah. Deisme itu Tuhan sudah menciptakan seperangkat sistem alam semesta, terus udah... Sisanya manusia sebagai makhluk dengan kemampuan otak tertinggi yang menjalankan .... Tokoh filsuf aliran deisme yg terkenal Edward Herbert dan Thomas Hobbes. Deisme (berasal dari bahasa Latin "deus" yang berarti "Tuhan") adalah kepercayaan filosofis yang menyatakan bahwa Tuhan ada sebagai suatu Sebab Pertama yang tidak bersebab, yang bertanggung jawab atas penciptaan alam semesta, tetapi kemudian tidak ikut campur dengan dunia yang diciptakan-Nya. Kalo lebih detailnya, Deisme masih mending daripada Agnostik. Deisme masih memandang Agama dengan cenderung agak positif, kalo agnostik persepsi terhadap agama itu skeptik. Deisme masih percaya kehidupan setelah kematian, surga dan neraka.
Saya mau makan ikan, karena saya Lapar. Nanti ikannya menderita karena aku makan. Manusia nebang pohon trus landslide lha terus manusia nya innocent. Kalau Tuhan itu maha pemurah harusnya energi itu bisa diciptakan. Kenapa harus membakar kalori jika ingin terhindar dari obesitas, sungguh merepotkan😅. Kematian adalah konsekuensi dari hidup, ac nyala terus kadang ya dikecilin dimatiin. Usaha yg harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu adalah hal yg wajar. Jika curang nanti dihukum kalau baik nanti direward adlah logis daripada kalau jahat ya ga diapa2in cuma mati aja, udah. Selesai. Menurut gue sih
bukti saintifik Tuhan ada itu ngak ada. Bisa ngak diartikan kalau orang yang ngak percaya Tuhan itu irrational ? Saol percaya terhadap yang ngak ada bukti saintifik. Kedua gimana pertanyaan "Apakah reruntuhan bangunan menciptakan bangunan baru lainnya ?" Apakah terciptanya alam semesta ini bisa terjadi (probilitas) tanpa adanya Tuhan ?
sebenarnya kehidupan itu penuh dgn paradox. Setiap usaha untuk mengejar moral, dan nilai, yg kita temukan adalah paradox. Manusia mengatakan tidak bisa memahami tuhan dgn menggunakan akal/logika, namun di saat bersamaan logika manusia mencoba menerangkan maksud tuhan dalam bentuk hipotesis-hipotesis, .."mungkin tuhan mengijinkan kejahatan karena....,, supaya.....".
Kenapa mereka memilih agnostik atau atheis, karena melihat umat di agama agama pada suka menjelekkan satu sama lain, bersikap intoleran, saling menjatuhkan, jangankan antar agama dalam agama sendirinya juga pada ribut. Orang lain itu tidak membaca kitab anda, orang lain itu tidak mempelajari dari agama anda, jadi dari mana orang lain menilai suatu agama?, Iya dari umatnya, kalau mau beragama seharusnya mencerminkan orang yang beragama, ini ngaku beragama ko perilakunya seperti orang yang tidak beragama
Berarti penilaiannya masih subjektif dong,cuma ngeliatin luarnya doang dan harus sesuai apa yg kita inginkan dari orang itu,buat menilai agama yg mana yg benar ? 🤔 dalam konsep agama yg terkenal di bumi ini, biasanya masing masing punya sumber hukum juga buat para penganutnya , mau bersifat fisik waktu hidup atau di dimensi lain saat kematian, jadi jangan dikira yg berbuat buruk bakal dibiarkan , agama abrahamic punya konsep ini , Tapi ga tau gw sih kalau yg lain misal Hindu, Budha dll..
@@smart99five74 ya memang, makannya kalau ngaku beragama harus sesuai dengan yang diperintahkan oleh agamanya. Ngaku beragama ko perilakunya ngak seperti orang yang beragama. Ketika seseorang mengaku beragama akantetapi ngak sesuai dengan aturan agamanya, apakah orang tersebut masih berada di agama tersebut?, misalkan saya bekerja di kantor, akantetapi saya tidak menjalankan apa yang diperintahkan oleh kantor, malah saya melakukan apa yang kantor larang, apakah saya masih termasuk dari bagian anggota kantor?
@@anggabudiono8151 Ya sama, sama kaya hukum di negara kita, peraturannya sudah jelas tertulis Misalkan masyarakat melanggar,yang salah ya orang itu kan, bukan Indonesianya. Kenapa orang itu melanggar,karna dia tidak taat hukum dan gak mau berfikir lebih baik. mau dia warga negara kalau dia berbuat kejahatan ga pandang bulu ada hukumannya, Tapi kalau alasannya knp orang milih agnostik dan atheis karna liat ada yg melakukan perbuatan tidak menyenangkan padahal dia beragama, Saya rasa orang ini cuma malas mencari petunjuk dan kebenaran, kalau memang mau kritis mencari konsep ketuhanan dia sendiri yg harus riset dan mendalami dari mana sumber agama yg di anut orang orang,dan tanyakan dengan tokoh ahlinya, Habis itu baru bisa mengcompare agama mana yg lebih baik dan mendekati konsep Ke Esaan Tuhan, Tapi kalau dari awal dasar kepercayaannya dia "gak ada" Mau bagaimanapun ga bisa didebat dengan "ada" , konsep spiritualis kan menyadari adanya entitas yg lebih tinggi dan maha kuasa, kalau dari awal dia menutup diri ,ya sudah percuma juga menjelaskan konsep ketuhanan sampe berbuih. Tapi kalau mau untung untungan, lebih untung spiritualis, kalau Yg Maha Esa itu ada , teologisnya benar sesuai lah sama apa yg dia jalankan. dapat hadiah atas kepatuhan dia, Tapi kalau dia tipe orang yg " ga ada " suka ga suka ,mau ga mau ,maka bersiap dapat punishment karna membangkang selama ini. Ya kan ? 🤔
Saya pikir Agnostik juga ada "cabang"nya. Seperti atheis dan theis. Agnostik yg mereka komen Sepertinya Coki. Seingat saya Choki pernah ngomong kalau dia yakin ada kuasa yg lebih tinggi. Tapi apa itu, dia ga tahu. Dia jg ga bisa perlihatkan evidence. Ada agnostik yg tidak atau belum mau memutuskan karena bukti belum konklusif. Ada yg memutuskan jika dia tidak akan tahu. Tapi young lex generalisir semua, makanya saya jg gatal waktu dengar dia 😅
Disini gw gak akan membahas atau mengomentari apa yang keluar dari kepalanya young lex. Tapi gw menjadi heran, bagaimana bro Yadi bisa meluangkan waktu untuk menonton richard lee yang notabene dokter kecantikan yang terindasi seorang penipu, dan young lex, yang semua masyarakat Indonesia tahu manusia model apa dia. Ilmu dan pengetahuan apa yang bro Yadi harapkan dari menonton obrolan mereka? 😅
Ngawur itu narsumnya, atheis ya mereka yang tidak percaya konsep tuhan ala theistik, bukannya tidak paham. Bisa jadi malah mereka sudah mempelajari jauh lebih dalam hingga sampai pada kesimpulan tuhan itu tidak ada, itu hanya konsep yang berkembang seiring perkembangan peradaban manusia. Bagi atheis, manusialah yang menciptakan konsep tuhan bukan sebaliknya. Agnostik adalah mereka yang tidak meletakkan konsep tuhan maupun organized religion sebagai centrum kehidupannya.
Baik buruk benar salah pahala dosa, tidak ada di alam semesta. Semua itu hasil imajinasi manusia saja. Contoh, h2+02 jadi h20, itu tidak ada hubungan dengan benar salah. Itu as is where is alam semesta. H2+02 tidak akan jadi Fe, misalnya karena itu tidak ada di alam, jadi ya tidak ada.
Kalau di Islam, ada aliran yang mengatakan kehendak bebas itu tidak ada. Karena di ajaran Islam mempercayai adanya "buku takdir". Dan, mereka mempercayai adanya akhirat. Kalau memang kehendak bebas itu benar benar ada, maka kenapa manusia dimintai pertanggung jawaban di akhirat?
Saya tidak begitu paham tentang kehendak bebas., tapi saya tau manusia diberi kemampuan memilih yang mana akan dipertanggungjawabkan diakherat., karena pilihan ini adalah ujian makanya Allah yang maha Adil thd ciptaanNya ini menciptakan surga sebagai reward dan neraka sebagai hukuman. Tanpa adanya itu yang paling berbahagia para cabul dan psikopat. Apakah anda golongan dari mereka? Oh ya mesti mereka lolos dari hukum dunia , jangan harap yang sama terhadap hukum akherat., knapa? Tuhan maha Kuasa bro., kalau mencari agama yang benar2 masuk akal pelajari agama islam., itu saran saya., Saya katakan hal ini agar tidak menjadi alasan ketika anda telah mati bertemu dg Tuhan saya dan beralasan kepada Tuhan saya bahwa anda belum diberitahu kabar tentang islam.
@@KadalMerah-hj4ki bukankah mereka yang menjadi cabul/psikopat sudah ditakdirkan untuk menjadi seperti itu? begitupun orang baik, bukankah mereka juga ditakdirkan untuk menjadi baik?
@@phalanxuser anda perlu memahami perbedaan antara takdir yang tetap dan takdir yang bisa diubah., takdir yang tetap semisal ajal., Allah sendiri telah menyatakan bahwa ajal tiap manusia telah ditentukan dan tidak dapat dimajukan maupun dimundurkan., bagaimana dg takdir yang bisa diubah seperti akhir dari anda apakah masuk neraka atau surga? Allah Maha adil terhadap ciptaanNya ., Allah tentu memberi balasan yg sesuai yaitu reward bagi yg taat berupa masuk surga dan punishment bagi yang ingkar masuk neraka., untuk menentukan seberapa pantas mereka masuk surga atau neraka tentu ada ujiannya., tentu saja Allah Maha Adil dg memberikan anda pilihan untuk bertindak untuk ingkar atau taat kepada ketentuan Allah., lantas bagaimana bila tindakan itu berupa tindakan zalim semisal membunuh orang dengan sengaja tanpa alasan yang sah menurut Tuhan., Tuhan pun memperlakukan hukuman yang sesuai untuk di dunia., semisal qisas dg dibunuh pula., semisal pelaku tidak menunjukan rasa penyesalan., maka wajiblah pelaku dibunuh agar menimbulkan efek jera pada kejadian serupa., tentu saja ini kabar buruk bagi psikopat., dan bagaimana bila pelaku menyesal? Maka gugurlah hukum wajib bunuh., namun untuk apakah ia bebas atau tidak dari hukum tersebut tentu bergantung dari keputusan ahli keluarga dari korban apakah pelaku tetap dibunuh, didenda, atau dimaafkan., perhatikan!!! Keputusan akhir pelaku bukan ditangan hakim, tetapi ditangan ahli keluarga korban karena mereka yang dirugikan., sedangkan hakim hanya menentukan apakah pelaku bersalah atau tidak tergantung bukti yang ada. Lantas bagaimana pelaku telah bertaubat namun masih menjalani hukum bunuh? Tentu saja dg RahmatNya pelaku masuk surga dan hukum diakhirat tentang pembunuhannya tidak berlaku karena sudah dibalas kan ketika di dunia., lalu apakah pihak keluarga apakah orang yang kejam dan dianggap bersalah karena memberi keputusan "tetap dibunuh " walau pelaku bertaubat? Tentu saja tidak., mereka yang dirugikan itu hak mereka., bilamana itu korbannya adalah anda., sah sah saja kan keluarga anda menuntut balas hal yang serupa., meskipun "memaafkan itu lebih baik". Bila anda mempergunakan akal anda dg benar., saya yakin akal anda tidak akan bertentangan dg agama., Satu-satunya Agama yang selaras dg Akal adalah Agama Islam., dan satu-satu aturan Agama yang bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat hanya Agama islam., gak percaya? Silahkan riset sendiri baik dari Al Qur'an maupun Hadis selain dhaif., mana diantara mereka yang bertentangan dg akal maupun nurani anda.,
Saya atheis, tapi saya paham konsep ketuhanan, karena saya belajar di pesantren modern 6 tahun, bisa bahasa arab, kemudian mendalami Quran dan Perjanjian Lama & Baru selama 17 tahun. Saya tahu kelemahan dan kesalahan doktrin agama dengan menggunakan doktrin mereka sendiri. Dan berakhir dengan meyakinkan keluarga besar saya untuk jadi atheis bersama-sama.
@@hamletdkid Standar moral pada umumnya saja. Pada dasarnya hidup kita akan lebih mudah dengan berbuat baik. Coba baca tulisan Kang Hasan tanggal 9 April 2024 tentang alasan berbuat baik.
Selama ada kejahatan dan dosa dan sifat2 iblis akan selalu ada penderitaan di dunia. Tapi Tuhan datang untuk menyelamatkan melalui Tuhan Yeshua HaMashiakh.. Dan mendirikan Kerajaan-NYA . Di mana ada kebaikan kebenaran keadilan dan damai sejahtera. Dsn Kerajaaan NYA hadir di dunia di dalam diri setiap orang yang menjadi umat Kepunyaan NYA Yang percaya kepada YESHUA yang adalah Tuhan dan Mesias Juruselamat.
Ini pertanyaan saya zaman dahulu bahkan lebih liar. Misal, Tuhan kok seperti tidak boleh disalahkan. Semua kembali ke manusia. Saran saya, pahami dulu konsep ketuhanan, pilih dulu konsep ketuhanan yg benar diluar doktrin dan filosofi atau pemikiran dari filsuf barat. Karena aristoteles yg juga dikenal sebagai filsuf, pernah bilang bahwa dunia ini seperti apa yg dianut kaum phytagoras dan dengan cara itu kami pakai untuk menyembah dewa2 kami. Maka sebaiknya hindari mereka, karena dasar yg kacau seperti itu. Oh ya, aristoteles juga bukan orang bodoh lho. Tapi ternyata juga kacau cara berpikirannya. Dan ralat, einstein penganut ajaran yahudi orthodok yang taat. Jangan salah informasi. Setelah memilih konsep ketuhanan yg benar. Bedah dengan pertanyaan-pertanyaan terkritis dalam pikiranmu, cari jawaban paling logis hingga bisa membantahnya. Jika hanya membolak balikan kondisi tanpa paham esensi yg ingin dicari, sebenarnya kadang hanya alasan untuk mencari pembenaran konsep di kepala sendiri. Tidak sesuai dengan konsep free thinker malah. Buka pikiran untuk temukan jawaban, temukan kemungkinan walaupun cuma 0.001%. Tentukan tujuanmu apa dan mau bagaimana. Itu aja sih share pengalaman saya.
@ApriadiYadi makanya tujuan adanya agama itu sebenarnya buat ngasih petunjuk untuk menjalani kehidupan yg memang tidak abadi dan penuh penderitaan bang, dan memang mungkin disetting seperti itu untuk menguji manusia. Kalo mau hidup tanpa penderitaan masuk surga dulu bang, itupun kalo lo masih percaya. 😄
Kalo mmg dunia ini ujian pasti ada jawaban kan kyk ujian sekolah, agama bnyk kan di dunia ini jadi ibaratnya kita harus milih satu jawaban yg benar. taruhlah ujianya kyk soal pilihan ganda(abcde) yg pilih satu utk jawabn yg benar atau pilih satu utk semua jwban benar, atau bahkan bisa pilih satu utk semua jawaban salah. Apa yg buat kita merasa benar atau yakin tntg pilihan kita? Pasti krn kenyamanan batin aja bukan krn pembuktian ilmiah, surga neraka itu hanya tumpuan batin manusia yg beragama tdk ada bukti nyata itu eksis. Yg bahaya itu kalo dia merasa jwbanya punya bukti ilmiah atau paling superior, ini bisa melahirkan ekstremis di kalangan org beragama, sdgkan di kalangan ateis akan melahirkan komunis marxis. Jadinya sewajarnya aja bro dlm beragama atau non agama, kalo mnurut saya sih smua jwban bisa benar ya dan saling jaga toleransi aja.
Pertanyaan terbesarnya adalah agama mengklaim dirinya berasal dari certain supreme being yg tiap agama meyakini masing2 supreme being mereka ada dan nyata yg,jadi atas dasar kalo emang benar nyata supreme being itu dan kenapa harus peduli terhadap itu??? Dan kedua apa maksudnya petunjuk?? Cara berperilaku?? Kita sendiri berkembang dan mampu menilai mana yg baik dan buruk dengan kemampuan inteligensi yg ada dan btw diluar agama juga ada adat istiadat yg walaupun berbeda,tapi bisa ada bbrp nilai yg mengerucut secara universal diakui contohnya menghormati orang yg lebih tua,jadi lagi2 dasar apa untuk memakai agama??? Klaim supernatural?? Well,ini klaim yg paling ambigu dan paling bisa ada dasarnya jadi apa lagi yg tinggal agama sebagai petunjuk?? Ya akhirnya bener2 gak bisa jadi petunjuk,tapi ada sih bbrp nilai yg bisa dipakai juga karena ya balik lagi agama juga ada singgungan ke adat istiadat tertentu yang artinya bisa aja jadi rujukan karena at least bagian dari pemikiran manusia
Keseimbangan hidup manusia itu meliputi 25 % KEBENARAN, selebihnya 75 % KESALAHAN. Artinya manusia tinggal pilih saja sebab masing masing punya RISIKO & alasan yg RASIONAL
