"Pada sebuah akhir yang baru saja dimulai. Apa sebuah perasaan bisa berubah secepat itu? Apa kata kita sebenarnya tidak pernah kamu ajak dalam perjalanan ini?" -Rintik Sedu
"Karena semakin dipertahankan aku semakin merasa sendirian. Semakin diperjuangkan, aku yang semakin dikorbankan" Seketika tersadar kalo selama ini yang memperjuangin kata 'kita', cuma aku sendirian :)
"Karena aku tidak bisa membangun rumah yg pondasinya sudah disiapkan untuk rumah lain." Ceng,aku nyerah bukan karena kita gabisa apa2. Tapi karena kamu udah gada apa2. -jakarta,3320
29 feb 2020 "Kamu mau nyerah? Kamu maunya pergi? Aku ngga" "Tapi aku akan membiarkanmu untuk pergi untuk menyerah untuk tidak mencoba bertahan" Dan pada akhirnya pergi tak kembali
fokusmu hanya ke tempat lain, namun tanganmu tetap menggenggam. aku yang dibelakangmu tak kunjung mendapatkan perhatianmu walau sudah berbicara padamu, berteriak, ku tarik2 bajumu, ku lepas jari2mu, kutepuk pundakmu, tapi kau tetap mengabaikanku dalam genggamanmu. lepaskan.. lepaskan saja jika kau memang tidak mampu untuk melihat ku dibelakangmu.. kalau ini jalan yg terbaik, kukuatkan untuk rela
Raganya disisi Tapi pikiran dan hatinya di tempat lain.. Keberadaannya hanya sekedar memenuhi tanggung jawabnya...melepaspun dia ragu krn entah dia merasa kasihan atau mmg masih ada cinta...entahlah..
Justru sebaliknya, tak bisa menyatu krn blm pernah bertemu di dunia nyata, sementara komunikasi di dunia maya aja g pernah di bls yg akhirnya si cowok dpt cinta yg baik di dunia nyata 😀😀😀😀😀 siapapun orangnya yg normal lebih memilih yg nyata daripd yg maya bukankah begitu?? 😀😀😀😀😀
Bukan tak ingin menahannya. Tapi, jika ia sudah tak ingin bersama apalagi yang harus ku pertahankan? Sudahlah terserah, aku mengalah. Pergilah. -ls2020
Sebenarnya aku tidak ingin kamu pergi secepat itu, sebenarnya aku tidak ingin kamu menyerah begitu saja. Tapi, yang harus aku sadari betul, sejak awal kita sudah berusaha dengan cara kita masing-masing, namun semua kenangan--yang bagiku terlampau indah, ternyata sudah digariskan-Nya hanya sebagai arsip semata, tidak lebih daripada itu.
"Kamu mau nya nyerah? Kamu mau nya pergi? Aku mau nya enggk! Aku mau nya kamu tetap disini. Biarkan aku egois kalo itu menyangkut kamu." Untukmu, yg selalu aku nantikan kehadiran nya:)
Untuk kamu, Terimakasih telah menjadi laki laki yang baik, dengan kelembutan hatimu aku jatuh, jatuh untuk masuk ke dalam hidupmu dan membiarkan kamu masuk kedalam hidupku. Bahagia sekali rasanya, aku bisa disayang sama laki laki seperti kamu. Aku kira kamu berbeda dengan yang lain, dugaanku benar! Kamu beda dari yang lain, kamu menyakitiku jauh lebih dalam dari yang sebelumnya. kamu meninggalkan aku dengan cuma cuma, tanpa pengampunan:)
Padahal bukan titik usai yang aku harapkan. Padahal aku ingin ada kalimat lain yang berlanjut tentang kita. Tapi kamu memilih mengakhiri. Memilih menyudahi. Memilih membubuhkan titik yang bertanda akhir dari segalanya. Padahal penantianku sudah panjang, tapi kamu paksa berhenti karena sudah ada orang lain yang menulis bersamamu. Bogor, tahun kelima setelah perpisahan. 😂
"Kamu maunya nyerah?" "Kamu maunya pergi?" "Aku enggak!!" Pun nyatanya kamu tetap pergi. Meski ikhlas masih sulit ku urai. Nyatanya semesta benar benar menghentikan peranmu disisiku, meski sekeras apapun aku mencoba menahanmu. Semoga lekas baikan untuk siapapun yang merasa patah...
Kamu maunya pergi, tapi aku enggak! Mau gimana lagi? Walau aku bersikeras menahanmu, toh kamu akan tetap pergi. aku akan melepasmu bersama ikhlas. Jadi, jaga diri baik baik Cari bahagiamu.. Aku sayang kamu Dan ku yakin semesta pun begitu Kan ku kirim doa dari sini Berbarengan dengan runtuhnya hati ini
sedikit terimakasih untukmu, memberi kisah yang akan dikenang di esok hari. hari ini aku mencoba untuk memulai hari baru, hari yang akan kulalui dengan sosok baru. kamu mengajarkan ku bahwa sebenarnya lebih pantas seperti ini. kau dengan pasanganmu, ku dengan pasanganku. tak ada lagi kata kita didalam kesunyian ini. walau sedikit tak rela ternyata ada yang dapat menggantikanmu direlung hati, setidaknya kita mencoba. mencoba untuk tidak apa apa. mencoba segalanya adalah angan angan yang tlah berlalu. karena ga semua hal bisa di -gapapa- in. :)
2thn kenal kamu, dari awal gapernah 'jadi'. Datang-membuat nyaman-nyaman-hambar-pergi-berjarak-datang lagi- try again- nyaman- hambar- pergi lagi- datang lagi dan lagi - try again and again- nyaman- meyakinkan- hambar- pergi lagi lagi dan lagi. 3x endingnya sama. 3x dicoba. 3x dibegoin. 3x gagal. Yg terakhir kemaren ngerasa 'anjir bego banget ga sih gue' Buat kamu, makasih. Makasih banget. Makasih udah ngasih warna dihidup yg abu2 ini. Makasih banget udah ngajarin buat berfikir kritis. Makasih dari kamu, aku belajar nanganin orang tergajelas wkwk. Makasih banget udah bikin mood aku naik turun kek rollercoaster. Makasih udah pernah singgah. Makasih juga atas perhatiannya. Makasih ya kamu. Makasih udah ngebuat aku lebih gabisa percaya lagi keorang:)
Teruntuk kamu yang tak akan mungkin membaca ketikan ini. Apakah sebuah perasaan bisa berubah secepat itu? Apakah kata kita sebenarnya tidak pernah kamu ajak dalam perjalanan ini? Yogyakarta,02 maret 2020
"aku mau udahan" "aku capek, udah ngga sanggup" "sayangku ke kamu ternyata cuma sbg teman" "cuma sebentar, lama-lama sakitnya akan hilang dan kamu bisa benci aku" "yaudah kamu aja yang putusin aku, aku ga akan sakit hati" kata-katamu begitu membekas, menyayat.. dan aku masih berjuang menggenggam mu. masih enggan melepasmu. kita bertahan pada ego masing-masing, sambil tetap bertahan pada hubungan ini. suatu saat, jika aku sudah tau akhir dari drama ini.. tulisan ini akan jadi pengingat, betapa aku pernah memperjuangkanmu. (Jogja, 08/08/2020)
"entah mana yang lebih menyakitkan sama kamu atau ngga sama kamu." "Aku seperti jatuh cinta pada benda mati:(". "Apa sebuah perasaan bisa berubah secepat itu?" "kamu mau menyerah?kamu mau pergi?TAPI AKU NGGA!!!:(". -Tanggerang,Agustus 05
Malang, 02 march Pada semua temanku yang selalu aku buat tempat cerita tentangnya ataupun keluh kesahku selama ini Makasih sudah menjadi tempatku menedu dari senduku yang tak tau dimana aku harus berlabu Maaf sudah cukup menyusahkan kalian :))
Kamu yang ingin kembali, Kamu sendiri yang menyuruhku pergi.. Kamu yang memaksaku pulang, Kamu sendiri yang tak mampu bertahan.. Cerita kita terlalu singkat untuk ku tuliskan di buku ini.. Namun, kenangan kita terlalu panjang untuk ku hapus sendiri.. Dari awal aku tau kisah kita tak akan berjalan dengan baik, Walau seberapa banyak ku berikan rasa, kamu hanya mengulang kembali luka.. Terima kasih sempat memberi jejak.. Kuharap hatiku bisa cepat beranjak.. Jember, 06 03 2020
"kamu maunya pergi? aku enggak." 03 maret 2020 "aku pergi, tapi aku tidak benar benar pergi. aku ingin melindungi dan menyayangimu dengan caraku sendiri" yeah, everything have their own reason.
GILAK KAK TSANA!! NGENA! Di bagian "Kamu maunya pergi? Aku enggak" Ya Allah.. Berjuang mempertahankanmu tidak sebercanda itu. Berjuang mengertikan dirimu tidak semudah itu. Kamu tau apa yang mudah? Tidak ada. Bandung, 02 Juni 2020.
"Bisa kamu pergi dari aku?" "Aku ngga bisa. Aku gapernah niatan buat pergi setelah sama kamu.." ___ akhirnyaa berkahir😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧 gua masi sayang dong sama dia us. cape banget rasanya.
Aku menghampiri mu meski kamu jauh. Menghampiri mu meski sendiri ku tempuh. Menempuh banyak hal untuk mempertahan kan mu. Mempertahankan mu walau banyak alasan untuk ku pergi. Aku pergi sejauh ini untuk mempertahan mu yang jauh. Kamu jauh dan aku ingin menggapai mu. Menggapai mu adalah pilihan ku. Aku memilih mu dan aku akan berusaha memperjuangkan mu. Aku berjuang untuk mu mengorbakan berbagai hal. Banyak hal yang kira nya ku relakan agar bisa berpijak dikota ini agar bisa membuat mu sadar akan keberadaan ku. Mungkin kamu tidak pernah luluh. Asal kamu tau aku sungguh-sungguh. Kamu tidak tahu betapa hati yakin pada mu. Kamu tidak pernah tau betapa aku merindukan mu. Aku bisa sekuat ini karena kamu alasan ku bahagia. Bahagia ku kamu. Kamu adalah tujuan hidup ku. Hidup ku ingin bersama mu sampai kata pisah tak mampu terucap. Sebesar apapun sayang ku Namun aku tau, aku bukan yang kau mau. Aku akan pergi dari mu Setelah aku mampu melepas mu secara ikhlas. Izinkan aku menetap sejenak. Melihat tawa mu yang membuat hati lunak. Izin aku menatap mu sejenak. Untuk melihat mata indah mu. Beri aku tempat singgah yang indah Untuk mengistirahatkan hati yang lelah. Beri aku pundak bersandar. Untuk aku yang rapuh. Putri Afrilla 03/03/20 To: M.sad💙
prnah mmpertahankan hubungan, menghilangkan ego, tetapi ia tetap kukuh mempertahankan ego nya dan pergi begitu saja, tanpa mengkhawatirkan diriku yg tidak mempersilahkan ia pergi. -26oktober2019:)- -02maret2020-
hai paus dulu aku mendengarkan ii di tahun di 2020, dan sekarang di awal tahun 2022 aku kembali mendengarkan ini lagi,dengan akhir yang sama. paus...terimakasih sudah membuat ini :)
18 maret 2020 Mungkin ini yg sebenarnya aku inginkan, bisa lepas darimu semoga saja aku bisa lekas melupakanmu terimakasih atas segala waktumu maaf jika sebelumnya aku menyiakan hadirmu disampingku namun aku rasa aku tidak pantas untukmu
Aku bener2 baru diputusin, dan buka youtube buat hiburan. Ada video ini di rekomendasi. Ahhhhh knp sii bisa pas bgttt 😭😭😭 "Kamu mau menyerah? Kamu mau pergi? Aku enggak"
03 Maret, 20. Terimakasih sudah pernah menyapa dunia ku yg sepi. Trimakasih sudah pernah berjuang hingga akhirnya aku yg terbuang. Ku kira, kamu berbeda. Tp, sama saja. Tidak ada yg siap dgn perpisahan, tidak ada. Waktu itu, aku sudah bersikeras untuk menahan semuanya di batas nalarku. Tp, km juga dgn bersikeras untuk tetap pergi. Aku bisa apa? Aku hanya bisa nangis, ngeliat kamu perlahan jauh. Setidaknya, aku sudah pernah berjuang untuk kata kita saat itu. Setidaknya, aku sudah menahan mu untuk tetap tidak pergi. Tp berbeda dgn kamu, trimakasih :)
makasih, kalimatnya, sudah cukup mewakilkan apa yg gak bisa diungkapkan. Makasih. Dari tulisan di awal sampe sebagian besar, itu, itu sudah cukup menjadi gambaran apa yg ada di benak. (:
"Entah mana yang lebih menyakitkan: sama kamu atau gak sama kamu..." "Entah mana yang lebih menyakitkan: sendiri, atau berdua denganmu yang tidak pernah ada disini..." :)
Nggak secepat ini harapanku kita sudah. Tapi memang harus karena ternyata pondasi rumahmu bukan untukku. Ini bukan perkara yang mudah asal kamu tahu. Melepaskan seseorang yang sebetulnya masih sangat ingin ku genggam, tapi percuma, tanganku lemah, dan akhirnya semua kehilangan arah. Pada akhirnya aku harus membelenggu hatiku sendiri supaya nggak manja. Sudah lama, sudah lama hati memberontak dan akhirnya... Mungkin dia sadar atau entah apa, kamu pergi, ya sudah, selamat tinggal. Aku, walaupun awalnya kesusahan menerima takdir yang seperti ini walaupun sebenernya sudah terlalu klise untuk diriku sendiri, akhirnya benar-benar bisa pergi juga. Terimakasih ya :)
25 Januari 2020 -setelah malam itu, setelah kita keluar bersama. Kenapa kamu sejahat itu sama aku? Perasaan berubah begitu aja setelah percakapan itu? Kamu nyerah gitu aja, sedangkan aku masih teringat janji janji kamu. Buat ga nyakitin aku lagi. Kamu jahat, kenapa kamu ga berani menatap aku langsung di depanku saat itu? Kamu mau menyudahi tapi caramu salah. Aku sampai skrang masih mencari dimana salahku, sampai kamu ninggalin gtu aja. --
Ketahuilah,... Semua hal yg kamu pikir buruk, akan selalu ada alasan yang terbaik menurut Allah. Terus berdo'a lah, minta jalan yg terbaik menurut-Nya. Jikalaupun hal itu buruk (menurut dirimu yg sekarang), suatu hari di masa depan, kamu akan tersenyum dan mensyukuri bahwa Allah begitu menyanyangimu, dengan mengabulkan do'amu saat meminta "Jalan terbaik menurut-Nya". Sabar dan teruslah berdo'a kepada-Nya. Kudus, 3 Maret 2020
terimakasih untuk 1 tahunnya, semoga kamu baik baik saja, semoga kamu menemukan 'aku' yang lebih seperti yang kamu mau. katamu kisah ini nggak bisa dilanjutkan karena keadaan, hehe. dan kabarnya kemarin kamu telah menemukan sosok 'aku' yang baru dalam kehidupanmu, kuucapkan selamat padamu, sudah lupa prinsipmu yang katanya ingin 'sendiri' dulu. sekali lagi selamat, semoga bahagia selalu, dan semoga aku segera keluar dari belenggu zona nyaman ini. :)
Awan, kamu pasti dengar pesan ini, iya pesan yg sampai sekarang ga bisa aku bilang, ga bisa aku ungkapin, yg kamu sendiri tau rasa ini masih terbawa oleh kepergian kamu, kepergian yg sama sekali ga tau kapan kepulangan nya. Awan,
Bersama namun tak saling tatap, Meninggalkan tak mudah di ucap, Setiap harinya seperti hanya menunggu detik tepat untuk berkata "kayanya udah sampai di sini :)"~ -Jawa Tengah,30 September 2020
Menunggumu adalah kesalahan ku selama ini karna aku yang mengejar aku juga yang tersakiti,kamu itu seperti kupu-kupu indah namun susah untuk digapai,cape menunggumu disini yang ujungnya hanya menyakiti hati ini membiarkan aku disini sakit untuk sendiri.....lalu kamu datang dan memberi harapan lagi dan....bodohnya aku terima harapan itu yang aku kira harapan itu akan indah....namun langit berkata yang lain dia meninggalkan aku disini lagi memberi luka yang sama,sakit yang sama,.........knp?knp?kamu kayak gini?????aku lelah nunggu kamu disini lelah,cape Sekarang......kubuka lembaran buku baru dan kumulai yang baru....dan perjuangan itu tidak sia sia.... Jatuh harus bangkit lagi..karna masih ada harapan baru, lembaran baru dan hari yang baru..... 5 Maret,2020
2014-2020. Kamu maunya pergi? Aku enggak. Persis yang saya ucapin waktu dia tetep mau akhirin hubungan ini. 6th yang berharga namun sia sia. Padahal saya masih yakin kita bisa bertahan, padahal kamu sudah berjanji akan menikahi saya tahun depan 2021 😭😭😭 ya Allah begini kah takdir untuk kita?. Ya Allah sampai hari ini saya menangis merindukan dia, tapo tidak pernah berani lagi menghubungi dia karna suda tahu jawabannya selalu menyakitkan.
Teruntuk dia terima kasih waktu singkatnya, walau singkat bagiku itu sangat bermakna. Terima kasih Manokwari sudah mewarnai kisahku dengan dia, walau dia anggap itu hal biasa menurutku itu luar biasa. Selasa, 3 Maret 2020
Kamu mau pergi? Yaudah, aku gamau egois untuk nahan kamu, makasih ya sudah datang kesini, singgah sebentar sampai terasa semenyenangkan ini, maaf ya suka egois :) Jaga dirimu ya, aku sayang kamu, sekarang dan untuk selamanya
aku pergi. pamit. membawa sudah segala luka yang terlalu lelah kupendam sendiri. Sorak.gembira. Sambut megah rasa suka duka kita. Kelak,jika kau rindu Mencoba membuka kembali kotak kenangan itu. Maaf,aku telah berlari jauh. Tak akan bisa tergapai lagi. Sudah hancur lebur diriku yang dulu, yang terbalut pedih nan pilu, hingga akhirnya aku lupa,semua tentangmu
"Kamu mau nyerah? Kamu maunya pergi? Aku ngga.." Aku sudah menahan langkahmu untuk pergi, tapi kau benar2 pergi dan berlalu tanpa pernah menoleh sedikitpun..
Kamu maunya pergi? Iyah aku pun begitu ,mengatakan iya dengan yakin dihadapanmu, iya aku pun begitu sedang berjuang untuk cita2, tapi apakah harus begitu tuan?, kita menjadi tak kenal, kau pergi aku pun pergi, semoga jalan mu diridhoi tuhan tuan, terimakasih telah memberiku rasa yang sebenarnya entah apa, terimakasih telah pamit dengan kenangna manis yang kau buat untukku
kamu maunya udahan?aku engga, km cape?dan aku gapernah berkata cape, karna aku paham, disetiap hubungan pasti ada aja hubungan, tergantung kita jalaninnya aja gimana, semoga kamu baikbaik aja ya cantikkk;) irealy mis u.
"pergi sekarang" "tolong' "lu terluka, lu sakit, lu cape" "jadi tolong pergi" "iya gw benci, udh sana pergi" "Yusuf tolong, ini sakit yusuf" "mending pergi sekarang juga, jangan balik lagi" 7 januari 2020 11.45 dimana sepasang individu yang pernah bersatu, berakhir dalam kisah yang kelabu. sekarang semua yang pernah terjadi dalam kata kita menjadi kenangan yang mungkin tidak akan pernah aku lupakan. terima kasih atas semua tawa, canda, luka, air mata, kecewa, bahagia, dan semua yang telah kamu bagi dengan raga yang sebentar lagi pergi dan tidak akan pernah kamu jumpai.
Aku baru denger podcast ini sekarang , waktu dia memutuskan pergi aku hanya bereaksi biasa saja karena aku pikir memang sudah jalan hidup cinta anak SMA seperti ini, tapi setelah mendengar podcast video ini, langsung pecah bendungan mata , terimakasih kak tsana , memberikan arti pentingnya memberikan pemikiran gapapa disetiap sudut otak saya 🧡
untukmu, terimakasih pernah hadir 2 tahun lalu. terimakasih telah jadi orang pertama yang siap pundaknya ku cucurkan air mata. ku dengar kau sudah bahagia. tak apa walau tak dengan ku. walau aku tak ingin kau pergi.
kamu memintaku untuk pergi,aku memintamu untuk bertahan.sebuah ke egoisan yang sebenarnya adalah penyebab masalah,kini hal yang aku takutkan menjadi kenyataan "sedih?" ngga kok.kalo kamu bahagia aku pun akan bahagia:")))
aku sudah merasakan sakit hati karenamu. berkali-kali. tapi, masih saja aku ingin bertahan disini. mungkin mereka akan bilang aku bodoh. nyatanya aku hanya berharap akan ada sebuah keajaiban yang membuat cerita kita indah pada akhirnya. tapi bagaimana bisa? jika saat ini, kau sudah pergi meninggalkan cerita indah yang selama ini aku impikan, kau pergi meninggalkan luka. luka, yang sangat menggores hatiku, yang sangat mendambamu. kau pergi tanpa kata. bagaimana bisa? sesak. itu yang kurasa. namun aku akan tetap berterimakasih padamu karena sudah menemani 7bulan ini. semoga, aku terbiasa tanpamu dan kau selalu mengingatku. aku, yang sangat mencintaimu. 02032020
Kita hanya menghitung mundur waktu yang akan meniadakan hubungan ini, bertahan meski kamu sudah lupa apa yang dulu kita janjikan.. Trimakasih untuk kekuatan yang pernah kamu berikan 😥 Thanks gendut, sudah membuat cerita yang indah meski kita ga ada pernah bisa satu
Pada akhirnya, Aku gak bisa bertahan dengan seseorang yang hanya ingin dipertahankan. Kamu tau ? Aku begitu sangan mencintaimu Aku memilih mundur, bukan karena cinta yang sudah habis, tapi sadar perasaanku tak sepenting itu untuk kamu gubris, aku pergi bersamaan dengan kamu yang mempersilahkan. Pbg, 21/09/20
"karena semakin di pertahankan aku semakin merasa sendirian" "semakin di perjuangkan, aku yang semakin di korbankan" ternyata baru sadar selama ini bol, semakin gua berjuang semakin gua kesepian. gapapa gak semua perasaan harus bersama pemiliknya 😢
"Apa sebuah perasaan bisa berubah secepat itu? Kamu mau menyerah? Kamu mau pergi? Tapi aku nggak! Tapi aku akan membiarkanmu untuk pergi, untuk menyerah, untuk tidak mencoba bertahan. Kenapa? Kenapa aku melakukan itu padahal dampaknya akan menyakiti diriku sendiri??? Karenaa.... Karna aku tidak bisa menjalin cerita yang tokoh utamanya ingin disudahi ceritanya. Jadi pergilah, aku tau maumu begitu"