Widya sampai saat ini belum pernah sekalipun mengeluarkan semua bukti2 yg dia punya, yg katanya mengantongi banyak bukti2 termasuk cctv, dia mengancam akan membongkar bukti2 tersebut ke publik, tapi ga pernah sekalipun di bongkar hingga saat ini, dan ketika di tanya kenapa ga di serahkan ke pihak kepolisian kalau memang punya bukti2 yg valid atau paling tidak di serahkan ke kuasa hukum pegi di kala itu atau berkas2nya bisa di kirimkan jika memang sudah di rangkai, namun widya dan para pemujanya beralasan bahwa itu akan mengancam keselamatan ibu widya, kalau misalkan itu dapat mengancam keselamatan dirinya kenapa ga meminta perlindungan ke lpsk misalnya atau join ke tim pak dedi atau paling tidak kan bisa di tampilkan melalui video2nya, bukan malah hanya bermodalkan asumsi dari banyak postingan2 netizen lalu di narasikan & berkoar2 saja dengan bumbu2 yg dia tambahkan, seolah2 itu semua adalah asumsi hasil buah pikir dia, padahal dia comot sana sini dari vt orang lain, postingan2 orang lain contohnya seperti kasus vina yg di asumsikan ada hubungannya dengan 5 bulan sebelum kejadian vina yg melibatkan penyelundupan narkoboy di pelabuhan cirebon,lalu karena alasan dendam kepada iptu rudiana maka di bunuhlah eky sebagai pembelajaran kepada iptu rudiana yg saat itu sangat gencar berburu penyelundupan narkoboy yg membuat kartel geram, sehingga menyuruh anak2 genk motor tersebut untuk menghabisi anaknya dan karena kebetulan di malam kejadian si vina ikut berboncengan maka ikutlah di habisi, asumsi ini yg pertama kali membongkar adalah akun bonpisss dan serialinda, lalu pernah di posting oleh kamar jeri dengan judul kasus vina untuk menutupi kasus narkob, nah silahkan di cek sendiri video dan postingan2 mereka, nah si widya ini memanfaatkan dan mengembangkan dari asumsi mereka yg lalu di narasikan sesuai versi dan gaya bicaranya yg seolah2 tahu semuanya, lalu semua tuduhan dan asumsi yg mengatakan bahwa pegi cianjur adalah pelaku itu semua jg berasal dari asumsi para netizen yg bermain peran menyelidiki kasus ini melalui jejak2 digital yg mereka temukan di media sosial si pegi cianjur & egi ripra/apunkm rp juga salah satu yg tertuduh, termasuk aldo, ryan wisnu, egi gialola dll itu semuanya juga di selidiki oleh netizen, karena geramnya pada pihak kepolisian yg di kala itu tidak juga menunjukkan bukti2 secara saintifik yg dapat membuktikan bahwa si pegi kuli ini adalah pelaku, yg malah justru pihak kepolisan hanya menunjukkan ijazah pegi, termasuk foto kondangan pegi, serta hanya berdasarka kesaksian aep & sudirman yg akhirnya membuat netizen bergerak bertindak menjadi penyidik dadakan, yg jadi masalah asumsi si widya ini di anggap seolah itu adalah kebenaran dan hasil jerih payah buah pikir banyak orang lalu kebebasan pegi itu di klaim seolah itu semua berkat jerih payah si widya ini, padahal kita tahu sendiri siapa2 yg benar2 berjuang dalam kasus vina ini seperti dukungan dari para netizen, pak dedi mulyadi yg langsung menelusuri dan benar2 take action menemui para saksi teman2 pegi, lalu para pengacara pegi yg memperjuangkan pegi, pak susno, pak reza hingga pak hakim eman sulaeman yg memutuskan pegi bebas, semua itu di klaim bahwa ini semua berkat ibu widya di mata para pemujanya, dan bagi siapapun orang yg tidak setuju maka akan di serang dan di paksa dengan pemahaman mereka, widya juga mengaku bahwa kasus ini jika dia yg tidak angkat dan viralkan maka tidak akan viral, padahal kasus vina bisa viral karena film vina dan terus di angkat di beritakan di medsos lalu di perbincangkan dan di jadikan konten oleh banyak netizen bukan karena widya!
Kenapa kang Dedi mulyadi harus takut pada teror ,katakan hak batil katakanlah batil,mari kembali dalam kesucian dalam misi benar yg bagaikan bayi dalam timangan kasih sayang pada ibunya,ingat tangisan bayi nakalnya sibayi selalu dalam kasih sayang ibu,itulah kesucian