Kanti Janis : Ancam Pulau Kecil, Batalkan Izin Tambang Emas di Pulau Sangihe 

#jokowi
#SaveSangihe
#TambangEmas
#ESDM
Jakarta-Pengacara (advokat) Kanti W. Janis, SH. LL.M meminta kepada pemerintah untuk membatalkan izin pertambangan yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Sebab, sangat mengancam kehidupan di Pulau Sangihe yang merupakan pulau kecil dan berada di perbatasan negara.
"Jangan bicara legal formal dulu. Cukup kita lihat, Pulau Sangihe sangat kecil dan berada di perbatasan dan izin itu mencakup separoh dari luas Pulau Sangihe," jelas Kanti Janis, Advokat dan penulis di Jakarta.
Dia melihat, kalau perizinan itu dikeluarkan oleh pihak yang tidak memahami Indonesia secara utuh. Seharusnya, kata Kanti, pejabat seperti ini tidak boleh mengambil kebijakan penting, yang terkait kehidupan rakyat.
"Kalau tidak paham Indonesia, jangan berani ambil jabatan. Karena Indonesia ini sangat kaya sumber daya alam, jadi kalau tidak memahami, Anda sekadar broker atau makelar," tegas Kanti yang juga keturunan Sangihe.
Sebagai orang muda, Kanti tidak bisa memahami, bagaimana mungkin separuh dari luas pulau kecil, Pulau Sangihe dijadikan wilayah tambang, tapi sebesar 70 persen saham perusahaan menjadi milik perusahaan asing.
Kanti mengatakan, Pulau Sangihe itu sangat kecil dan terdapat tiga gunung berapi. Dua gunung api bawah laut dan Gunung Awu di Pulau Sangihe. Jadi, kalau pulau yang kecil itu dijadikan areal pertambangan, bagaimana orang harus hidup. "Belum lagi, kalau ada apa-apa, nanti mau evakuasi dimana? Pulau itu ada di perbatasan," kata Kanti.
Izin tambang ini, jelas Kanti, menunjukkan adanya ketakutan kepada investor daripada keselamatan rakyat. kalau begini, tentu menjadi sangat wajar kalau ada yang mempertanyakan ada apa sebenarnya.
Untuk itu, Kanti mengharapkan, agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri ESDM untuk mencabut atau membatalkan izin pertambangan di Pulau Sangihe.
Menurut Kanti, pertambangan di Pulau Sangihe bukan hanya mengancam lingkungan, tetapi juga mengancam manusia, kebudayaan, sejarah dan sebagainya yang merupakan warisan turun-temurun.(*)
website : www.sinarharapan.net
instagram : sinarharapannet
facebook : SHNet
twitter : @SHNetNews