Dengan kualitas yg jauh melebihi harganya..... Mungkin dari awal, Jepang bukan bertujuan menjual kapal perang, tapi tujuan nya meningkatkan daya tempur militer Indonesia, supaya tdk melanggar perjanjuan sejarah nya, jadi harus di perhalus dengan kata "penjualan".
Jepang bermasalah dengan cina di laut cina utara (pulau yg diklaim sepihak oleh cina tp lupa nama pulaunya). Selain korsel indo adalaj salah satu sekutu terkuat jepang... Jd wajar klo jepang ingin memperkuat indo... Tp klo gw sih ngeliat pengadaan FFM ini lebih ke motif ekonomi.... Jepang menggelontorkan banyak dana akhir2 ini... Pengadaan pabrik pengolahan tuna di natuna Pabrik pengolahan produk pertanian di sumut,dll... Nilai kontraknya pun g main2... Jadi klo menurut ane... Pengadaan ffm ini katakanlah termasuk imbal dagang...
Fremm Bergamini Panjang 144 Meter sedangkan 30FF Mogami panjang 130 Meter Kecuali Indonesia juga ditawari Akuzuki Class dengan panjang 150 Meter... Itukan hanya awalnya saja dan masih ada waktu hingga 30 tahun kedepan dengan pengadaan lanjutan untuk memenuhi target 36 Unit Frigate (Harapan) dan 36 Unit Corvete (Harapan) Dengan dilengkapi VLS yg lebih bervariasi Minimal Sylver A-50 VLS, Sylver A-70 VLS dan Mk-41 VLS.
Sylever paling cuman boleh di pakw di projects SI FREMM dan MK41 DAN SM Jangan berharap apalagi jelas itu terkombinasikan Aegis Kemungkinan gak bakal boleh sama senat as kecuali sekutu paling juga 30FFM pake TYPE 03 CHU SAM
Bablok type26 tetep di lanjutkan, fregat 30fmm itu type yg berbeda, mumpumg ada kesempatan , jepang mampu selesaikan 2 fregat sekaligus hanya dalam waktu satu tahun, dan inilah yg bisa di bantu jepang dgn memindahkan pabrik serupa dari jepang ke pt pal, dan ini yg tidak dilakukan oleh negara lain
Terus mengabaikan aspirasi user (TNI AL) gitu??? TNI AL pengen kapal yg lebih mumpuni yg bisa bersaing dengan kapal tetangga, kalau cuman KCR mana bisa sampai ZEE, endurance terbatas, kemampuan nya paling sea state 4
Kementerian Pertahanan Keamanan RI bersama Kementerian Pertahanan Jepang dgnhadir PMJepang keIndonesia pertamakali.Kerjasama lebih erat kontribusi Jepang buatPerdamaian danPerdagangan BebasdiZonaPasific UtaradanSelatan ,memberikan dukungan Tranfer Teknologi 8 unitPesawat Kapal Perang Drestroyer Jepang ygterbaru sertaKapal Fregrat jepang"
Peluang mogami tikung freem hibah frigate bekas, lisensi & tot 50% mungkin bisa masuk. Tapi spesifikasi bobot dan panjang freem idaman user & menhan, karena design frigate nasional PT pal kemungkinan bisa diterapi di freem jika di arrowhead gak bisa
Mohon sabar Sudah memberikan persetujuan 8 unit Kapal selam Destroyer Jepang yg baru,pihak Jepang menyanggupi Tranfer of Teknologi di PAL.Okey yaa.Pesan.8 unit kapal Destroyer dan 2 unit Kapal Destroyer Iver Huitfeldt yg dimodifikasi dari Tipe Fregrat ke Muatan Destroyer.
@@ahmadlufianto3972 General Purpose opsional sih mau pake sistem apa, jika seandainya rolenya ASW, mungkin sistem ASW bisa pake Leonardo atau yang sistem. Atau Opsional mau pake sistem yang lain. Kalau mau di paksakan AAW mau pake apa buat jarak jauhnya ?
@@falcofalcon2613 gak ada yang bilang Iver Mau AAW atau ASW . Bisa dipastikan dengan Spesifikasi se Minimalis ( Alias ga berotot ) itu adalah GP . Dan Juga Iver kita make Thales kok, bukan Leonardo
Kementrian pertahanan mau beli alutsista ini itu dan sebagainya tapi presiden belum mengiyai ya sampai kpanpun ngk bklan kebeli karna keputusan tertinggi tetap berada pada presiden....yang jadi pertanyaan presidennya ngerti akan pertahanan ngak?....
Yah jelas lah presiden ngeri, klau x ngerti udah lama dia beli kok lu marah2, emang dari dulu kapal kasi lu mkn ka? Lu mimpi, sekolah enggak hbis mau Ngajar presiden… udah jelas gk mampu lah, ga usah nanya anjir
Anggarannya yang kurang siap bang, Kalau bisa beli menggunakan Rupiah pasti bisa beli banyak alutsista sekaligus,,, apalagi bunga pinjaman luar negeri yang sangat besar... Kalau pengamat Militer Mendang Mending ingin melakukan pembelian beberapa macam alutsista sekaligus,,, tapi kan Pinjaman luar negeri digunakan untuk TNI-AL, TNI-AU dan TNI-AD yang secara harga Alutsista Udara Harganya Lebih Mahal daripada Alutsista Laut.
@@verdimardiyansah905 klo tehnologi nya dianggap sangat maju juga kemampuannya? Sgh aussy dan singpr merasa terancam? SPT Indonesia diancam klo berani mendatang kan pespur SU35...
@@pekom88 Singapura ada tu Kapal Siluman banyak dari perancis dan Australia ada Austal yang membangun kapal Siluman Independence / Freedom Amerika Serikat.
@@falcofalcon2613 aduh bocah, kl gue komentar gini ya pasti udah liatlah-_-. back to topic, tadi lo bilang kan kuantitas. terus lo ngga baca gue komen apa diatas pertama kali? "mending perbanyak iver/fremm aja". secara kualitas sbnrnya ga beda jauh, tp mengorbankan intreprobabilitas antar sistem. yg malah bikin biaya bengkak krn harus integrasi CMS dll+TNI AL harus belajar dr awal lg sistem baru dr 30FFM. krn jeroannya kebanyakan US made. jgn asal latah beli ini itu biar kita punya banyak, tau2 antar kapal gabisa integrasi aja, tau2 logistic nightmare aja, tau2 biaya bengkak grgr sistem yg beda aja.
Anggarannya yang kurang siap bang,,, apalagi bunga pinjaman luar negeri yang sangat besar... Kalau pengamat Militer Mendang Mending ingin melakukan pembelian beberapa macam alutsista sekaligus,,, tapi kan Pinjaman luar negeri digunakan untuk TNI-AL, TNI-AU dan TNI-AD yang secara harga Alutsista Udara Harganya Lebih Mahal daripada Alutsista Laut
@@notahaofficial9615 maaf saya memandangnya selain dari spek desain, bukannya itu juga menjaga keberlanjutan TOT KRI MARTADINATA CLASS yg secara keseluruhan lebih menguntungkan dan menjaga keberlangsungan, profesionalisme dan kemandirian industri alutsista dalam negeri, ditambah dg akuisisi IVER dan FREMM yg katanya TOT juga, saya kira itu sudah merupakan nilai lebih, jika terlalu banyak akuisisi dikhawatirkan jika kemampuan itu hanya dibebankan pada satu pengelola industri pertahanan dalam negeri saja semisal cuma PT. PAL saja, salah satu proyek TOT itu nantinya akan terbengkalai, beda halnya jika diserahkan kebeberapa Industri lainnya, itupun masih memperhitungkan profesionalisme dari perusahaan tersebut nantinya, karena ini menyangkut proyek strategis pertahanan masa depan NKRI.
@@sriwahjuni7072 lumayan lah... Tapi sayang pemerintah gak memesan dari perkapalan dalam negeri dengan mengajukan spesifikasi khusus seperti kapal tonase besar dengan panjang minimal 145 Meter dan lebar minimal 18 Meter dengan dilengkapi beberapa persenjataan modern agar perancang di dalam negeri memberikan hasil rancangan mereka. Gunakan sayembara untuk pengadaan 4 kapal Frigate buatan dalam negeri dalam 10 tahun kedepan
Kalo nanti Misal dibelikan Destroyer... pasti banyak yang bilang kenapa gak beli kapal Cruiser atau Sekalian Kapal Induk. Gitu aja terus gak ada Rasa bersyukur sama Sekali
Lu kalu enggak tahu udah jgn masuk cmpur urusan org tua, lu main aja game sudah.. lagi pula kapalnya udah byk smpai mau dkasi sma tetangga nya saja, tpi tetangga malah nolak..buat apa destoyer2 tuh, membazir.. opm saja makan taun operasinya belum selesai2..minta2 destroyer lgi
Fregat 30FFM jauh lebih unggul dibanding FREMM terutama untuk sistem pertahanan udaranya jenis CIWS. 30FFM dilengkapi CIWS SeaRAM sedangkan FREMM tanpa CIWS
@@adikrahwana7121 tetapi yang golongan LRSAM yang punya kapabilitas ABM seperti Aster 30 susah didapatkan. Misal seperti Bagian dari Aegis seperti SM 2 itu susah dapatin nya
@@ahmadlufianto3972 memangnya FREMM kelas Bergamini dilengkapi dengan sistem Aegis? Aster 30 nya yang tipe standar mungkin bukan yang ABM (yang harus 1 paket dengan sistem radar Aegis)
@@adikrahwana7121 bukan begitu maksudku. Kalo dibandingkan Mogami , jelas pertahanan udara FREMM lebih unggul, karena bisa menggunakan Aster 30 / Aster 30 Block1 NT yang bisa setara dengan SM 2 milik Amerika. Sedangkan Mogami hanya mengandalkan ChuSAM yang secara kualitas itu hanya setara dengan ESSM
Emmm... Mantab, asal jangan tar udah utang, Jepangnya keburu perang Ama China,... Ngeri2 sedap, sama dengan Neptun yang was was keburu di caplok Rusia ?... Semogga #CumaHalu jadi enga kaya #Esemka yang kaga jadi2... Ya kalo kejadian selamat dah kita bayar hutang buat Biayain Perang NATO dan US...
Ini nanti mau diisi senjata apa ? Bahwa ya Jepang ini secara garis besar masih mengakuisisi senjata dari AS untuk kapal perangnya. katakan VLS saja itu masih netek ke US dengan Mk-41 dan turut aktif mendanai program rudal SM-3. Bilamana Indonesia ingin mengakuisisi 30FFM ini ya harus ke AS juga untuk urus lisensi VLS Mk.41 dan sistem pendukungnya. Ini juga berarti kemampuan Hanud kapal ini ya akan terbatas ke Rudal AS seperti SM-2 dan SM-3 dan ya harus ke AS lagi. Kalau kemampuan anti permukaan itu Jepang ada rudal antikapal. Jadi ya seharusnya tidak ada masalah. Kalau mau diisi sistem lain seperti Sylver untuk Aster.. ya ini bakal terbentur masalah dengan Prancis yang mengharapkan sistem tsb dipasang hanya pada kapal buatan mereka.
Jangan berharap banyak deh,,, paling VL Mica seperti Kapal lainnya... Untuk Kapal Perang Jepang paling dipasang Mk-41 VLS kalau beruntung dipasang RIM-164 ESSM (Lumayan 16 Cell x 4 RIM-164 ESSM) daripada dipasang VL-Mica
Anak haram jdinya cuy, ibunya selingkuh sama pak stalin.. lu enggak tau kah? Sekarang anak tirinya pula dtg jenguk mamanya tuh, sudah sering selingkuh biasalah barat cmpur Asia, suka mencrot dalem🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈nnti jgn lupa beli mainan tuh ya.. udah byk kali dibiar mencrot enggak ada hasilnya.. ini ank2 mu udah mau nangis mainanya enggak dkasi,, kasihan tuh..
Mohon sabar Sudah memberikan persetujuan 8 unit Kapal selam Destroyer Jepang yg baru,pihak Jepang menyanggupi Tranfer of Teknologi di PAL.Okey yaa.Pesan.8 unit kapal Destroyer dan 2 unit Kapal Destroyer Iver Huitfeldt yg dimodifikasi dari Tipe Fregrat ke Muatan Destroyer.
