Politisi jadi profesor lewat jalur khusus? #EkoKuntadhi #BambangSoesatyo #GuruBesar #Profesor #SufmiDasco #kemendibbud #Mendikbud #Universitas #PerguruanTinggi #MasukPakEko
untuk mencapai sebagai Guru Besar /Prof atau akademik fungsional tertinggi di PT adalah yang melakukan kegiatan Mengajar, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat yg disebut TRI DHARMA PT serta di tambah dengan kegiatan Penujang seperti mengikuti seminar, membawah makalah dll, sekalian harus rajin menulis di jurnal jurnal reputasi, Q1, Q2, Q3, menulis buku berupa monografi, referensi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen.....loh ko bisa lolosnya seorang politisi menjadi Guru Besar/Prof, harus dicabut dan periksa siapa yg menglolos ketua MPR RI mendapat gelar akademik tertinggi di PT
Setuju pendapat, negeri kita memang negeri dagelan, enak tenan ..tiba2 banyak pejabat yang tiba2 mendapat gelar guru besar dll, memang hrs diviralkan krn menyangkut ketidak adilan, dan benar juga agar tidak malu maluin kampus apabila tiba2 dibuat keterkejutan kampus mana yang menyematkan gelar tsb, wong yang sudah berjuang keras dng mengerahkan segala macam syarat untuk memenuhi persyaratan untuk meloloskan guru besar tersebut ditolak krn masih.dikatakan belum.layak..ayolah para pejabat jangan memaksa kampus untuk membuat titel ini itu yang merugikan nama baik kampus yang bersangkutan .Sebagai pejabat yang ada di negeri tercinta ini selalu menjaga nama baik kampus agar tidak menimbulkan kegaduhan, krn memang harus gaduh kalau dilakukan dengan tidak mempertimbangkan ketidak adilan
Di Indonesia masalah pendidikan sdh nggak aneh sekolah TK aja selesai pakai toga bagaikan mahasiswa yg lulus kuliah,Mendikbudnya saja bungkam sdh berapa Mendikbud nggak bisa menertibkan hal yg jadi salah kaprah,makanya marak ijadah palsu juga
Tidak terkejut kita dalam dunia pendidikan di Negara kita ini yang penting nama mutu yang buat media.kepala daerah tdk tau kita setelah satu tahun s2.padahal S1 diragukan.
Duluan tamat S-2 baru tamat S-1 ? Kalau memang itu benar,sungguh sangat luar biasa itu Ketua MPR RI.Sudah selayaknya Bapak Jaya Suprana memberikan Piagam MURI kepada Ketua MPR RI kita.
Yg jd dosen aja utk meraih gelar prof hrs melewati jalan berliku dan lama blm lg kl kesangkut masalah SARA kl malaikat gak turun tangan gak bakalan lolos jd prof😅
Respect dan angkat topi pada para orang 2 yang mendapat gelar hingga profesor sebagai hasil pencapaian pendidikan dengan cara akademik... Bukan hadiah...
Mereka tidak puasa dengan kekuasaasn dan kekayaan doang, tapi juga butuh diakui sebagai akademisi. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang menikmati neraka dunia
di era jkw mmg ajaib semua bisa give away asal ada duit 😂😂😂😂 bary di era jkw ada jendral give away mentri give away la.ini profesor give away 😂😂😂😂 asli memalukan
Negri yg kerusakan moralnya semakin parah. Yakin deh akan terus menjadi negara tertinggal. Indonesia emas tdk mungkin tercapai di HUT ke 100nya. INDONESIA CEMAS dan bukan INDONESIA EMAS. INDONESIA CEMAS, cemas kapan bubarnya😮😮😊
BESAR SYAWATNYA KARENA GILA HORMAT DIDUKUNG FINANSIAL NYA, PADAHAL KERDIL KEJIWAANNYA. JADI ORANG BESAR ITU ADALAH PENGAKUAN OLEH MASYARAKAT KARENA JASA & BAKTI SELAMA HIDUPNYA.
KITA TUNGGU SAJA APA KATA MENTERI PENDIDIKAN, APAKAH UNIVERSITAS YG MENGELUARKAN IJASAH AKAN DIUSUT.KITA TUNGGU JUGA AOA KATA PAK JOKOWI TENTANG PENDIDIKAN DI NKRI INI.
Bangga bgt ni bapak ini..jadi bangsa ini banyak hilang hilang rasa malunya ..orang harus berjuang setengah hidup, biaya kuliah dan berbagai kesulitan di tempuh, tapi bapak yg satu ini bgtu bangga dgn dirinya 😢
Nggak heran kan orang2 yg benar2 pintar akhirnya kabur dan bekerja di LN sampai kemudian tergoda karena mendapat tawaran green card, sedih...... bagaimana nasib bangsa ini😢
Kalau itu benar, martabat orangnya maupun perguruan tingginya sama2 bobrok. Kasihan martabat pendidikan Indonesia. Katanya dia bisa begitu karena juga loncat jabatan. Tapi paman saya 2 tahun lalu hampir ditolak jadi profesor karena kebijakan loncat jabatan itu sudah tidak berlaku lagi. Dalam kasus paman saya, dihitung kembali dari waktu memasukkan berkas. Makanya bisa lolos. Apalagi paman saya seorang dosen senior dengan integritas kelas tinggi berbicara di berbagai konperensi nasional dan internasional. Belum lagi karya2nya yg sudah lebih dari yg dimintakan. Kalau sekarang loncat jabatan berlaku lagi saya heran. Coba Mas Eko cek lagi hal ini. Kalau diberlakukan lagi loncat jabatan ini berarti pendidikan Indonesia benar2 dipertanyakan. Benar2 pendidikan Indonesia dibuat rendah martabatnya oleh penguasa tak punya integrasi. Pusing, pusing tujuh keliling. Ada akhirat, ada akhirat. Ingat itu.
Mama Sy Profesor di salah satu PTN, mulai karir dari awal sebagai dosen muda / asisten dosen dari era jadul. Lalu ambil s2, s3, ikut penelitian, buat jurnal internasional, ikut pengabdian masyarakat, jadi saksi ahli, jadi staff ahli,bdll... setelah megajukan baru setelah bbrp tahun diangkat menjadi Profesor secara resmi dgn dokumen ditanda tangani oleh Presiden SBY (waktu itu). Prosesnya lama, panjang, berbelit2 jadi nggak mudah jadi profesor. Jaman sekarang orang berlomba2 ingin dapat titel doktor atau profesor walau tanpa kuliah khususnya spt para pejabat dan politikus. Memang ada juga yg kuliah sungguhan tapi bisa dihitung dgn jari. Jadinya ya spt itu... muncul doktor dan profesor honoris causa. Padahal gelar profesor (khususnya) itu adalah gelar yg sakral krn tdk mudah utk mendapatkan, ada tanggung jawab moral, etika dan keilmuan yg harus dijaga oleh seorang profesor. Krn itu mama Sy agak kurang sreg, agak kurang respect dengan yg namanya titel honoris causa. Tapi tetap saja kelihatan kualitas seseorang itu aslinya spt apa walau pun punya gelar seabreg, dari sikap, cara bicara, isi dan topik bicara bisa terlihat pantas tidak seseorang punya gelar doktor atau profesor.
Di Indonesia ini apa yg gk bisa dilakukan... Bisa... Sangat bisa... Meskipun itu sangat memalukan bagi khalayak ramai... Heleh... Heleh.... Jadi enek gua mas Eko dgn tingkah para penerima gelar yg semestix malu untuk mendapatkan gelar tsb....
Gw mau ke MK Aaahhh....supaya anak gw yg msh SD kelas 5 sudah bisa punya SIM A krn udah bisa nyetir kl di dampingi....ehh ke MK atau ke MA ya nuntutnya....😊😊 kl gitu ngapain kuliah...bener kata menterinya krn kulish kebutuhan tersier.....kl butuh gelar kita beli aja.....gak perlu menempuh pendidikan yg lama & bikin pusing
Riwayat pendidikannya ga runtut. Memang awalnya SE MBA. Ambil doktor hukum Unpad tahun masuk 2021 lulus 2022/2023 Ganjil. Sarjana hukum universitas terbuka tahun masuk 2021 tahun lulus 2022/2023 genap . magister hukum universitas jayabaya tahun masuk 2023 per hari ni 14 juli 2024 masih aktif dan belum lulus. Bukannya seorang doktor hukum itu harusnya runtut ya sarjana hukum untuk dasar, magister baru doktor. Untuk universitas haruslah meneliti linier keilmuan. Sebenrnya ga masalah karena beliau sudah bergelar SE dan MBA jadi mau kuliah ambil doktor ,sarjana dan magister juga syarat terpenuhi dan Banyak kampus yang nerima magister hukum bahkan doktor hukum dari kelimuan lain. Cuman kalo diruntut riwayat taun masuk ,lama studi dan urutan strata ga runtut.
gak ada yang salah mas Eko..yang dipertanyakan adalah ''KEJUJURAN''. klo gak jujur dalam proses menjadi GUBES ya harus disalahin lah !! ikuti aturan 10th AKTIF mengajar, proses kenaikan jabatan ada data dan fakta sama gak sama di lapangan, jurnal ilmiah beneran real ape abal abal sekenanya aje. inilah kesalahan pendidikan di negri konoha, mengutamakan kuantitas..pdhal KUALITAS paling penting yang artinya menghargai sebuah proses apapun aktifitasnya. ada aturan jelas gak dari mentri pendidikannya...berani ambil keputusan gak ?!copot gelarnya, berani gak ?! klo kaga sih ...ya ini biang keroknya jg.
aneh prosesnya aja ngak dijalani kok jujur, trus apa urusannya brani dicopot, kl ngomong copot sdh dari dulu rakyatbmencopot bambang karena ngak bisa kerja sbg ketua mpr, kl teman2nya mah asik aja, asalkan duit nengalir aman
Enak ya eko kalo orang banyak duit, gelar aja bisa di beli tanpa perjuangan. Anak saya mau sidang saja belajar sampai pagi, saya sebagai seorang ibu sampai tidak tega melihatnya. Puji Tuhan anak saya lulus cumlaude.
Sesudah Doktor (HC) … mau lagi Professor (HC) … gelar Dr. untuk S3 dalam negeri … sekarang mulai muncul gelar “PhD” kpd pejabat petinggi politikus artis bahkan pemimpin agama … HohohoAX
Selain obral gelar akademik, yang belum disinggung Mas Eko adalah obral gelar bangsawan. Konon ada keraton di Jawa yg mudah memberi gelar bangsawan ke para artis dan orang2 berduit. Seperti gelar bangsawan yg pernah disematkan ke Julia Perez 😊
Jangan khawatir, nantinya syarat mengajar 10 tahun akan diperkaya dgn tambahan "...atau pernah memimpin lembaga atau organisasi dimana ybs selalu memberi arahan, edukasi dan leadership yg sesuai bidangnya"
Ralat pak eko..setelah lulus s3 kita berhenti 2 thn bukan 10 thn, untuk naik jabatan fungsional.dosen ada dua sebutan kenaikan jabatan yaitu, jabatan fungsional dan kepangkatan.10 thn dari kepangkatan pertama kita diangkat menjadi dosen baru boleh diijinkan naik ke jenjang Prof
Di Indonesia jumlah sarjana banyak sekali.Umumnya bangga memiliki gelar yang diperoleh dengan berbagai.cara.Bamyak memiliki sarjana tetapi kualitasnya rendah tidak ada gunanya.Bagaimana realitasnya di Indonesia,apa mungkin bisa mengejar Tiongkok yang bisa jadi negara superpower dunia.
Kampus wajib ekstra hati2 menerima input mhs utk dididik dan juga hrs hati2 memberikan gelar akademik; khusus utk GB; GB adalah jabatan akademik tertinggi bagi dosen, tentu tdk boleh dipermudah utk pemberuannya oleh kampus.
sdh sedemikian rusakkah negara konoha itu, dalam hal akademis saja sdh bisa diperjual belikan, apalagi yang lainnya. naudzubillah. Bersyukur saya hidup di negara Indonesia tercinta ini. yang hal2 spt itu tidak akan pernah terjadi.
sepertinya hal ini terjadi krn kapitalisasi pendidikan. semua kampus berlomba menaikkan nama dan reputasinya utk menjaring banyak mahasiswa, dengan cara memberi gelar2 mentereng pada politisi yg namanya sdh banyak dikenal publik. ada simbiosis mutualisme di sana. politisi butuh pengakuan akademis demi prestige, kampus butuh mendongkrak reputasi. paling tdk bisa bisa memampang nama dan foto politisi beken di spanduk n baliho kampus. juga, kampus akan dapat profit materi dari "menjual" gelar ke politisi dan orang berduit, krn kampus harus cari duit sendiri
banyak tuh .... tiba tiba bergelar MA, DR bahkan Prof. tanpa bobot ilmuwan apalagi akademi .... masyarakat juga paham perguruan tinggi negri dan swasta mana yang royal memberikan gelar pada pejabat baik anggota dpr maupun pejabat publik ..... 😂😂
MAS EKO YTH. HARI INI UANG YANG BICARA SEMUA BISA DIBELI OLEH ORANG2 BERDUIT, MESKI SECARA ILMU TIDAK MUMPUNI TAPI PADA AKIRNYA DUIT YANG BICARA ALIAS JUAL BELI GELAR , JUAL BELI TITEL , PANGKAT JABATAN . DI INDONESIA APA SIH YANG GAK BISA DIJUAL BELIKAN KARENA UANG. JUAL BELI HABIB AJA BISA ITU KAUM IMIGRAN YAMAN
SETELAH aib mereka dan bisnis gelar akademik itu terungkap, selayaknya mereka secara SUKARELA mengumumkan bahwa segala GELAR AKADEMIK hasil tipu-tipu itu mereka tanggalkan. Apa gak malu (diri sendiri dan keluarga) jadi orang BODOH tapi ngaku PINTAR?! 😂
Ini yang disampaikan oleh rocky gerung, ijazah hanya tanda org pernah sekolah bukan tanda org pernah berpikir.... Org banyak yg mengejar gelar.... Tapi gelar bukan hal yg penting, bukan hal yg bisa mengukur apakah org cerdas atau tidak.