..syukurlah aku tak takut mati...kr diriku justru memiliki rasa kangen bgtu tinggi ketemu Tuhan.. aku mencintai dan menghormati Sang Pencipta..kr bgtu baiknya diriMU kpd manusia😇🙏🙏🙏..saat ini aku msih merawat permata satu2nya didunia..ibuku...jd aku ga akan tega meninggalkn ibu..tgsku belum sls...smoga aku bs menyelesaikn tugasku merwat ibuku hingga akhir hytnya..dan aku siap bertemu dgnNYA kapanpun😇😘🙏
Alasan dan pembenaran sendiri minta tempo dulu sama aja wawas atau takut tdk konsisten (tdk takut mati bohoooong semua orang juga sama punya orang tua ) maapkan saya teman 🙏🙏🙏
Pranaam Guruji, Pranaam Maa Archana. Kematian adalah keniscayaan. Apa yang ingin kau lakukan besok, lakukan hari ini. Apa yang kau rencanakan hari ini, lakukan sekarang juga. Usia 36-38 tahun, energi mulai menurun hingga 72 tahun, tabungan energi 0. Solusinya : yoga/meditasi 1 jam. Suksma Guruji.
Matur suksma GURUJI....satu dialog yg luar biasa. Intinya... kita mesti menyadari bahwa kematian akan datang setiap saat. Selama kita masih bernafas...lakukanlah segala hal baik, yg bisa kita lakukan, mulai dari fikiran...perkataan ...dan perbuatan . Semoga sy bisa melakoni itu.
Menyadari betapa berharganya waktu kehidupan ini, kita akan anggap kematian sebagai suatu proses yang hrs dilalui.... thanks a lot Svamiji Anand Krishna 🙏🏼
Saya merasa sangat di jernihkan pikiran saya karena blm pernah disirami oleh pengetahwan yg seperti bagawat gita trimakasihh.. klau boleh tanya di bana bisa membeli buku yg sangat penting ini .tmks ...
Saya tidak pernah takut akan kematian Jika datang menghampiri saya kapanpun itu? Sebab saya pnah baca buku/veda saat shri khrisna bersabda pada arjuna; -Akulah awalan,dan aku juga akhiran. -akulah alasan,tiada yg terjadi jika bukan kehendakku. -tiada tempat yg dimana aku tidak hadir. -aku lebih tua dari matahari, tetapi aku lebih muda dari bunga yg baru mekar. Salah satunya sperti ini?
Om suastyastu mohon bimbingan saya orang Bali yg lahir disulawesi dan beragama Hindu. Keluarga saya memiliki keyakinan dan katanya dari leluhur jika anggota keluarga kami ada yg meninggal tidak boleh di kremasi/bakar melainkan dikubur,nah dalam benak saya slalu bertanya apakah salah jika kami akan merubah itu dan ingin mengkremasi/membakar jenazah keluarga kami yg meninggal.karena saya merasa jika jenazah dikubur kami merasa lebih lama jazad akan kami ingat dan kasian sang atman yg masih terikat dengan jazad.mohon pencerahan..salam
Om Swastiastu Pak, Dalam tradisi Hindu memang mestinya Ngaben/kremasi. Karena pengertian ngaben sama dengan kremasi. Seperti yang bapak tulis juga bahwa kremasi/ngaben akan membantu membebaskan mereka yg meninggal dari keterikatan badan sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan tanpa ada tarikan dan keterikatan lagi. Tantangan lahir diluar Bali memang besar. Namun bagusnya kita bisa terbuka pada pada pemahaman Hindu yg benar dan tepat itu seperti apa. Saya juga orang Bali lahir di Sulawesi dan pengalaman saya, kita bisa memberi penjelasan konsep Hindu itu seperti apa kepada sanak saudara dengan baik dan mereka bisa memahami khususnya mengenai kremasi/ngaben ini. Kremasi/ngaben seharusnya bisa dilakukan dengan sederhana hemat waktu dan biaya sehingga tidak membebani. Makna dan tujuan dari kremasi/ngaben tercapai. Teman dari Tabanan melakukan kremasi/ngaben utk orang tuanya yg meninggal proses dari awal sampai kremasi/ngaben hanya 2 hari saja, selesai. Matur suksma Rahayu 🙏
Beberapa tahun kemari ipar saya meninggal dan dikubur,dan langsung proses pengabenaan hanya saja jenazah tidak dibakar secara langsung tapi hanya disimbolkan,dan itu dibenarkan..karena saya selalu mengingat almarhumah karena merasa kasian dikubur sedangkan saya bisa lebih tenang jika jenazah di bakar.maka dari itu saya ingin mencari dengan jelas filosofi yg dipegang oleh leluhur saya dan jika saya dikemudian hari ingin merubahnya menjadi membakar jenazah apakah saya telah lancang terhadap wit/leluhur saya.sebenarnya simpel tapi dibenak saya selalu bergejolak karena saya ingin tradisi yg jelas secara Hindu tanpa menghilangkan kepercayaan leluhur.
Om Swastyastu, Dalam tradisi Hindu, semestinya ketika orang meninggal harus segera di kremasi atau dibakar yang di Bali disebut Ngaben. Karena ketika dikremasi/diaben, dibakar, akan memutuskan silver cord (tali perak) yang menghubungkan roh dengan badan kasarnya. Dengan cara itu, Sang Roh segera melanjutkan perjalanannya tanpa terikat lagi dengan badan fisiknya yang sudah mati. Jika ditanam, akan butuh waktu untuk putus tali peraknya sehingga itu yang menyebabkan sang roh masih gentayangan. Saya kira ini sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran leluhur karena pastinya semua leluhur yang menghidupi tradisi HINDU menginginkan yang terbaik. Dan inilah yang terbaik yang dianjurkan oleh Shastra suci kita.
Pranam guruji,saya takut sekali dengan kematian,bahkan saya bisa gak tidur selama berminggu minggu karena ketakutan saya,saya sudah berdoa,mencoba meditasi ,membaca bagawad gita dan lain sebagainya,tapi saya tetap cemas,sampai saya jatuh pingsan dan sekarang jantung saya terganggu karena itu.ketakutan itu muncul pas setelah saya setengah jam tertidur dan pikiran takut itu datang dengan sendirinya. Apa yg salah dengan saya, Mohon bantu saya guruji
Aum Svasti Astu, silakan mengikuti prog meditasi yg dipandu setiap selasa sore jam 19 wib atau 20.00 wita aelama setengah jam - lewat Anand Ashram Indonesia Channel di youtube 🙏🏼
Mengapa kita ingin menyelesaikan sesuatu cepat-cepat hanya karena kita tahu kematian akan datang kapan saja...Mengapa kita harus menggunakan kematian untuk bisa berbuat yg terbaik hari ini?! Sungguh pemikiran yang aneh... Kalo pendapat saya, kita melakukan yang terbaik setiap saat bukan karena kita tahu akan mati besok atau lusa, tapi karena kita mencintai apa yang kita kerjakan. Tujuan hidup sy bagaimana bisa menjadi manusia yg iklas dalam melakukan sesuatu. Keiklasan hanya bisa didapatkan jika ada rasa cinta disetiap apa yg kita kerjakan. Cinta tidak akan tumbuh klo kita tidak menikmati apa yg kita kerjakan. Itulah knp Tuhan menciptakan kita dg panca indra...untuk menikmati apa yg ada di kehidupan ini. Agar bisa tumbuh rasa cinta dan akhirnya akan menjadikan kita pribadi yg iklas....Pikirkanlah
Manusia adalah bagian dari alam semesta, alam semesta sangat luas. Kematian=kehancuran Manusia mati Manusia bagian dari alam semesta Maka Kematian manusia adalah kembali bersatu dengan alam semesta Bersatu kembali dengan alam semesta Tidak ada reinkarnasi Tidak ada karma Semua berubah kembali ke alam Semua kembali ke alam semesta Jadi, Hanya ada siklus penciptaan dan penghancuran..... Semua kembali menyatu dengan alam semesta ini. Demikian berlangsung terus menerus...tiada awal...tiada akhir... Tiada pangkal dan tiada ujung...