@@SepulangSekolah Bang Nextnya Bahas Subculture lagi dah lama Kagak Bahas Bahas Subculture Skinhead Dong Dengan Rambut Botak Ikoniknya dan identik dengan masyarakat Kelas Pekerja dengan Outfit Sepatu Dr Martens, Kaos Polo , Jacket Bomber , Over all hingga Kemeja Burberry dan dengan selera musik Rocksteady , Ska , dan Hardrock dengan ideologi beragam mulai dari Sharp hingga Aliran ideologi keras
Gw pernah nonton video wawancara mantan Kepala polisi LA yg berhenti dini karena dia terlalu jujur. Intinya dia bilang isu gelandangan (khususnya di LA) emang sengaja dipelihara untuk terus ada karena duit dari situ GEDE. Setiap tahun Pemda setempat bisa ngajuin anggaran gede banget untuk alasan penanganan tuna wisma, dengan proyek2 yg bisa ditenderkan ke koneksi mereka. Itu yg orang pemerintahnya. Nah para LSM dan badan amal juga menjadikan ini sumber duit. Mereka bikinlah yayasan atau LSM yg bergerak 'membantu tuna wisma', dimana orang2 kaya atau dermawan bisa nyumbang lewat organisasi mereka. Nah di Amerika ada aturan bahwa dana sumbangan boleh sedikit aja yg disalurkan (gw lupa persisnya berapa persen, tapi dikit banget), sisanya bisa buat biaya administrasi yayasan/LSM. Jadilah ini bisnis besar, uangnya kebanyakan dipakai buat menggaji para pimpinan yayasan dengan gaji tahunan gak kalah dengan bankir.
Salah satu faktor yg gw tau jg dr perilaku masyarakatny sendiri jg sih, dunia mereka terlalu bebas. Obat2an, ideologi, rasisme, seks. Pernah ad kasus gelandangan yang ditolong sm youtuber, eh udh ditolong malah balik ke jalan sesat lagi, malah milih obat, foya2, sm cewek drpd kerja keras. Pernah bca jg komen org indonesia yg pernah tnggal di US. Katanya org2 sana lebih suka memperkerjakan org2 asia, ya karna kerja keras mereka. Gak banyak drama kalo dibandingin sama memperkerjakan masyarakat US sendiri. Sama ada lagi biaya kesehatan amerika yang super mahal. Sampe org UK/europe aj kaget sm biaya ksehatan di amrik. Mau beli insulin aj harus beli di pasar gelap karena lebih murah. Macem beli narkoba 😢
Kala gitu sobbing si Biden it's negara nya juga morat Marit lebih baik ngotak ngatik negara orang urus Sana negara dia mangkanya bersukur hidup Di Indonesia walaupun banyak kardun
@@aliakbar-cv2kbbersyukur lah hidup disini, krn mayoritas kadrun hidup jadi tentram, lu jadi minoritas disana siap2 habis, disini lu aman gk ada yg ganggu
@@barel8741 fakta. Indo walaupun ada buruknya, masih enak tinggal disini. Kalo ada injustice, lapor aja ke netizen, kelar urusan. Di US, haah. US tuh negara yg beneran sngt kapitalis. Apa2 harus dipajakin. Keamanan juga zonk. Asuransi atau kesehatan mahal. Properti mahal. Apalagi rasisme sama masalah gender baru2 ini
Makanya ane enek sama orang orang yang mikir Indonesia itu pemerintahannya terburuk... Maaf ya ane liatnya "tolol", manusia itu gak jauh jauh sikapnya pasti pada pengen korupsi dan kaya ya dari sini saja jelas negara lain pasti ada kasus sperti Indonesia
America banyak homeless tapi dana perang nya gila2an baru kemarin ngasih bantuan tapi berupa utang ke ukraine lagi, triliun dollar buat pertahanan kalo bisa dialokasikan ke social / subsidy mungkin bisa ngurangin krisis social disana sama kaya disini kalo seandainya korupsi ga ada & dana yg terlalu berlebih buat pejabat dialokasikan ke pendidikan / infrastruktur / sektor pangan atau papan lebih banyak lg yg lebih penting buat masyarakat mungkin kemiskinan berkurang
Gw tinggal di ohio. Pengalaman lucu soal homeless yg gw alami adalah byk homeless yg minta minta sedangkan di sekeliling nya banyak toko yg masang loker 😂. Untuk Kerja Di Walmart aja perjam nya $15. After tax mungkin jadi $12. Untuk sewa rumah masih termasuk murah di banding state yg lain. Klo kata laki gw, kebanyakan homeless itu org yg males atau gak bermasalah sama norkoboi.
Malas kerja di toko2 gitu karena mereka tau bakalan cuman dapat gaji kecil, yang ujung2nya pay check to pay check. Gak akan ada duit sisa yang bisa ditabung. Jadi mereka berpikir mending jadi gelandangan.
@@resturamdani6205btw homeless di US dapet bantuan dari pemerintah.. walaupun dikit. Jadi mungkin mereka mikir, kalo kerja pun gabisa nabung, mending gausah. Kan ada pemerintah. Satu lagi, apa rakyat US SE gak mau itu hidup pas-pasan? Misal, dapet 20$ perhari, TPI habis hari itu juga. Apa mereka gamau? Kan lumayan, daripada JD homeless
Jaman awal 2000an pernah disana 3th masih aman lah jarang liat gelandangan..skrg sih buat living for good makasih deh hehhee ..sy mending di indonesia walopun gaji masih UMR..tp masih bisa nyicil rumah😅. So bersyukurlah walopun indonesia belum ok ok banget hehehe
Tapi apartemen yg di sediakan pemerintah sana sangat amat tidak aman menurut penduduk sana,bnyk terjadi kejahatan/pencurian dll. Jd,malah banyak kosong katanya,&mereka memilih tempat yg aman menurut versi mereka. Kmrn ad kasus pencurian di sana melalui terowongan atas apartemen. Melalui celah atap dan dinding.🤦♀️
@@kiyowo12112Amerika Selatan iya, Amerika Utara ya orang kulit putih/eropa yang jadi kriminal atau pengangguran/homeless yg dibuang buat jadi budak tambahan di kebun kebun teh orang eropa
Vloger Indonesia yg tinggal di Amrik pernah bilang, kebanyakan homeless di Amrik itu karena mereka mental pemalas gak mau kerja capek padahal klw diusahakan mereka bisa dapat kerjaan makanya banyak orang Asia yg merantau ke Amrik pada sukses karena mereka rajin dan siap kerja berat dgn jam kerja tinggi, homeless di Amrik kebanyakan warga kulit hitam, keturunan hispanik dan sedikit warga kulit putih
Yg imigran impiannya ingin hidup damai sejahtera dan memberikan yg terbaik ke negara supaya bisa dihargai balik dan tidak dianggap beban. Yg penduduk aslinya terutama anak muda panutannya impiannya ya jadi sultan2 muda yg punya lambo, mansion, party everyday, influencer2 yg 'keliatan' dr luarannya gak perlu kerja keras untuk mendapatkan semua itu. Impian terlalu muluk yg digambarkan bisa didapatkan siapapun dg mudah tanpa kerja keras. Pdhl nih yg orang2 smart asli pun di AS tetap harus kerja keras, pernah nonton wawancara anak magang lawyer yg gak dibayar tp harus ttp ikut magang demi resumenya, harus super ngirit dg pengeluaran dan gaya hidup di kota besar. Anak2 muda AS lupa kalo mau sukses itu harus kerja keras, ya belajarnya ya kerjanya.
Orang Asia yang datang ke Amerika adalah hasil dari selektif ketat, jadi mereka bukan orang sembarang macam Hispanik yang trobos perbatasan secara ilegal. Sehingga wajar jika orang Asia bisa bersaing di pasar kerja Amerika dan berakhir dengan sukses.
Bagi yang pernah (lama) tinggal di AS mungkin akan tau kultur disana. Pertama, mulai usia 18 bisa dipastikan sang anak akan disuruh mandiri. Buat keluarga yang lebih mampu, paling sang anak cuma bisa numpang sampai lulus kuliah. Beda dengan di Indonesia yang anak nya bisa numpang di rumah ortu sampai punya anak lagi. Jadi ngga homeless deh. Kedua, golongan tidak mampu di subsidi pemerintah dalam bentuk kupon untuk beli makan, sehingga bisa menyisihkan penghasilan nya untuk sewa rumah. Tapi subsidi ini suka disalah gunakan, ditukar uang tunai (dengan nominal jauh lebih kecil) untuk beli narkoba, ataupun buat senang2. Ketiga, banyak imigran gelap yang tidak punya akses untuk dapat bantuan pemerintah. Keempat, banyak orang yang malas tinggal di pinggiran kota. Maunya di tengah kota yang harga tempat tinggal nya selangit. Bagi masyarakat AS, perjalanan 1 jam ke tempat kerja itu dianggap luar biasa menyusahkan. Kalau di Jakarta, perjalanan 2 jam ke tempat kerja saja dianggap biasa. Dll. Saya bisa panjang lebar bahas ini berdasarkan pengalaman pribadi, tapi tentunya tidak bisa dalam forum ini
apa terlalu milih2 kerja atau gengsi yah kak? soalny spupu sy udah lama tinggal d amrik, hampir jd homless. kata sodara2 sy yg lain dy kerjanya ga jelas.
@@anfanglichtakbarh pilih2 kerja mirip kek orang indo 😂, loker tersedia banyak di website maupun medsos, tapi orangnya pada milih2 kerjaan, akhirnya pada ngeluh nganggur
gw pernah keliling Mamarika sebulan, 5 State, bener bgt homeless berserakan di sana, tp yg gw temui cuma di kota2 besar, btw gw ada ke kota2 kecilnya jg (kota yg vibesnya kyk kita naik trail dan traktor di GTA), di sana jarang gw liat homeless, yg sering sih org2 Hippie berseliweran.
Ada banyak faktor homeless: - dana buat bantu mereka sebenarnya fantastis loh. Milyaran dolar. Tapi habis di operasional. Pernah bertemu dengan orang yang kerja di NGO nanganin housing gini, klimis banget penampilannya. Gajinya emang tinggi buat kerja di NGO. Jadi yang tersalurkan sebenarnya gak seberapa. - Banyak yang enggan bangun affordable housing. Kenapa? Ya bikin harga properti turun. Istilahnya merusak pasaran. Bisa aja bikin unit rumah dengan harga $10,000 (sangat-sangat mungkin), tapi nanti harga real estate lain akan jatuh karena stok rumah jadi banyak. Jadi stok rumah sengaja dibuat tipis supaya harganya tinggi. - gaya hidup mereka gak sama dengan kita.. Mereka itu minum-minum, jajan-jajan kopi atau salad udah biasa. Yang sebenarnya ini tuh bikin pengeluaran harian mereka bengkak banget. - Hutang. Credit card kan gampang ya. Jadi gesek sana sini, eh gak bisa bayar ya. Jadi mau gaji gede, habis buat nutupin hutang.
Iya, liat kultur gaya hidup sana bikin mengerenyitkan dahi, tau gak mampu kok memaksakan diri. Soal makanan misalnya ini yg paling basic simple tp kenapa harus memaksakan diri dg pilihan menu yg di luar kemampuan, di zaman serba ada ini banyak sekali pilihan tp tetap aja pilih yg di luar kemampuan dompet. Mendengar cerita yg tinggal di sana, sudah jarang ada org yg hanya berkeinginan hidup sederhana tenang yg penting berkecukupan kebutuhan sehari-harinya. Yg jadi panutan, role model tuh orang2 super kaya, yg bisa punya lambo/mansion di usia muda. Terlalu muluk. Semua orang berebut kesempatan di kota besar terutama New York, yg katanya di sana bisa mewujudkan apapun impianmu. Yg gak kuat akhirnya terlempar ke halanan, masuk ke dunia hitam, tak terselamatkan.
Definisi dididik untuk tersesat sejak kecil. LGBT diajarin dari TK, masalah keuangan wadidaw, masalah homeless dimana mana. Akibat pure kapitalis ya begini hasilnya tidak ada sosialis macam Jerman
Itulah kenapa di bali banyak bule yang netap lama. Sekarang banyak perusahaan Amerika yang WFH, jadi mereka lebih memilih hidup di negara yang pengeluarannya rendah. Walaupun bagi kita hidup di Indonesia sudah mahal, tapi bagi mereka yang gajinya dolar itu ga seberapa besar.
Banyak orang datang ke Amerika buat ngejar The American Dream, terutama ke California, orang2 datang buat ngejar mimpi buat masuk dunia industri hiburan sama sekedar mencari penghasilan di us terutama imigran dari Amerika selatan, tp mereka nggak bawa duit yg cukup untuk bertahan hidup dan cari tempat tinggal sampai dpt pekerjaan, endingnya duitnya keburu habis, begitu dpt kerjaan gajinya kecil cuma mampu buat makan aja udah syukur dan nggak mampu buat bayar tempat tinggal yg rata2 untuk sewa apart yg standard untuk orang dewasa aja rata2 sampai 3000 usd per bulan dan untuk bisa sewa harus ngasih deposit minimal 3 bulan biaya harga sewa, belum lagi klo ada yg biaya sewa belum termasuk bayar air,listrik, internet sama laundry dan berakhir jd homeless dan kadang mereka jadi imigran ngajak anggota keluarganya, dan dibeberapa negara bagian ,pemerintah negara bagian sama Mahkamah Agung US nggak boleh ngusir homeless yg tidur ditempat umum pas malam hari karena alasan kemanusiaan, otomatis jadi keliatan makin kotor kotanya, ada beberapa tempat yg mau dijadikan tempat penampungan homeless, tapi ditolak warganya karena tidak mau wilayah tempat tinggal mereka jadikan penampungan, warga takut tingkat kriminalitas ditempat tinggal mereka akan meningkat oleh keberadaan homless
Masalah homeless Amerika sebenarnya mudah cuma Amerika tidak mau menyelesaikan nya. Cara menyelesaikan nya adalah . Berhenti perang dan tarik semua pasukan Amerika di negara luar dan kosongkan pangkalan militer mereka. Dana untuk militer mampu mengangkat seluruh homeless untuk jadi orang normal di Amerika. Cuma resikonya Amerika akan kehilangan jatidiri sebagai super power dunia karena militer mereka keropos dan pemasukan dari penjualan senjata pun akan merosot. Ironi
@@ekopermady1432ini juga yg jadi bhn buat kelompok kiri (kelompok LGBT-kiri, multikulturalisme dll) buat bikin alasan, tapi ujung-ujungnya gk nyampe karena keterbatasan tempat buat membuat kubu baru, yg kanan yg berbalik sebenarnya banyak juga yg setuju, cuma nantinya mungkin bisa dianggap bermasalah seperti pembatasan hak buat yg lain (bhkn yg lu benci seperti LGBT), sebenarnya kalau lu ikut bikin kubu baru bisa, masuk partai lalu bikin fraksi dari golongan mana (buruknya ini bisa mempengaruhi isi dari partai itu sendiri jika kubu lu menguasai partai), ada juga cara lain yaitu bikin partai Lo sendiri yg dimana isinya pikiran lu sendiri, salah satunya yg paling terkenal di Amrik lu partai libertarian (kekurangan apakah orang mau pilih partai elo yg kecil dan gk jelas)
@@ekopermady1432 yang ada malah hancur negaranya. memang benar biaya perang sangat besar, tapi hasil dari perang tersebut ga main main, kekayaan yang didapat Amerika serikat dari penjualan senjata ke negara konflik mencapai 30% PDB Amerika, itu sudah ribuan kali lipat dari modal perangnya.
@@exdespair6085 3 kali lipat yakin Luh. Bukan nya lebih. Tapi percuma . Karena untung dari kebijakan militer Amerika di putar lagi. Buat pangkalan militer baru dana hibah negara sekutu dsb.
Nempatin rumah petak kecil kontrakan milik orang tua suami yang akhirnya dibagiin ke anak-anak satu-satu. Biarpun ini rumah kecil tapi klo dipikir-pikir Alhamdulillah banget kan ya, tidak hidup terlunta-lunta mengingat di negara maju aja begitu banyak manusia yang hidup menggelandang.
Kalo pembentukan BRICS sih sy setuju utk mengurangi dominasi perekonomian dunia oleh dollar AS, sedangkan masalah kemiskinan yg melanda Amerika ya itu PR buat pemimpin negara disana bagaimana mengatasi nya krn setiap negara jg mempunyai masalah.
ya kan kebanyankan urusin negara orang dan konflik itu saja mengeluarkan uang yang besar dan tidak murah kan, padahal kalau di bikin untuk membantu mereka sedikit pasti akan berpengaruh khusus untuk veteran, kalau bangsa narkoboy nga perlu di bantulah
Republican era Donal Trump sebenarnya sudah punya rencana dan menganggarkan biaya utk membuka lahan baru utk alokasi tmpt tinggal sprti rusun gratis bagi tunawisma. Namun oleh kongres demokrat yg baru berkuasa di counter dgn alasan utk biaya pertahanan dan lain2.
Btw di LA pemerintah setempat sudah menyiapkan tempat tinggal untuk homeless ini, dan banyak homeless yg mau tinggal tapi harus diperbolehkan sambil nge fly (narkoboy) dirumah baru yg ditempatin. Karena disana ada penjaganya dan melarang membawa benda itu, akhirnya para homeless ini pada gk jadi hidup di rumah baru yg dikhususkan untuk para homeless. Mereka lebih memilih gelandang dan yg terpenting bisa sambil nge fly
@@juliansyahpulungan5484Awalnya gw juga mikir, udah enak dikasih rumah yg harganya miring tapi ya kalo udah kecanduan apalagi hidupnya menggelandang udah susah sih
Dalam agama islam ada anjuran Zakat, salah satu tujuannya agar Uang itu merata dan tidak stag direkening orang2 kaya saja, sikaya terlatih peduli dg yg membutuhkan, lalu si miskin tidak iri terhadap orang yg berkecukupan yg menyebabkan pencurian dll.
Ya Allah, bersyukur saya tinggal di Indonesia, masih punya tempat tinggal walaupun ngontrak, bisa makan dan ibadah tiap hari dengan tenang, dan suami pun punya pekerjaan, Alhamdulillah hidup di Indonesia ya Allah
di Indonesia juga banyak tunawisma, pengamen jalanan, anak punk, pengemis yg minta minta di jalanan, dan odgj yg sering sekali berkeliaran di jalanan dan sekitar perumahan.
@@putikangel610 minimal kaga ade yg staycation di jalan tol laah kaya disana. Jaman now pasca c19 negara2 maju itu juga keadaannya ga lbh ok dr indonesia kok. Kita ga sah terlalu mengelu2kan krn posisi indonesia pun skrg bisa bersaing dengan mereka dan sebagian negara2 itu pun mengakui bahwa indonesia jauh lbh baik dibanding sebelumnya
@@putikangel610 justru disini lebih baik lah dr pertumbuhan ekonomi dan inflasi ga lbh buruk. Jadi ya bersyukur aja lah kita stay di sini..kl ngo gaji emang masih jauh minimal biar gaji dibawah UMR masih bisa makan. Lagian siapa yg hujat? Sy kan bicara sesuai dg apa yg pernah sy liat dinegara2 itu disaat ini bukan katanya
Karena lahan" Di kota malah dijadiin investasi properti yang harganya selangit, tapi yang isi gaada. Lucunya apartment yang tinggi nan megah itu sepi penghuni, sedangkan orang" Diluar gabisa tinggal karena rent yang luar biasa mahalnya 😂😂😂
Saranku negara sebaiknya punya regulasi agar ada pajak progressive untuk kepemilikan property yang ke dua dan seterusnya. Property kosong selain merusak pemandangan kota juga aset gak produktif. Seharusnya orang-orang yang duwitnya sisa bisa didorong memiliki asset-asset produktif yang bisa membantu pembangunan negara.
ketika harga properti naik karyawan google pun byk yg nggak sanggup bisa sewa akhirnya tidur di mobil warga asli palo alto pun juga berat berbisnis krn harga sewa makin mahal ketika bbrp perusahaan pindah dr negara bagian california ke texas misalnya membuat byk kantor akhirnya dirombak mjd apartemen
Banyaknya gelandangan di AS ada yg kearahnya males punya tempat tinggal (minimal sewa kos) meski masih punya pekerjaan yg digaji tapi permasalahannya harga bangunan tinggi plus pajak (terutama harga sewa), harga kebutuhan pokok makin mahal apalagi listrik sama gas, tapi mereka malah ogah pindah ke kota pinggiran kayak Jabodetabek meskipun tidak terlalu jauh dari pusat metropolitan. Walau mereka ga bener2 miskin ternyata makin terlihat kesenjangan sosial yg gak kalah jauh dari negara2 berkembang.
Imigran imigran gelap yg cuma modal visa turis kok masih bisa tinggal di tempat layak. Gembel gembel ini lebih milih ngeluarin uang buat narkoba ketimbang sewa apartemen.
@@nlastria817 klo harga BBMnya sih satu harga gak beda daerah, arahnya mungkin gaya hidup sama pendapatannya (blm termasuk pajak). Kota-kota kecil sekitar metropolitan sebenarnya tata kelolanya cukup baik tapi kembali pembangunan dan infrastruktur di negara yg wilayahnya luas gak merata
@@xavion7256sekarang di LA sudah tampak spt ARMAGEDDON. Spt Neraka 😂 zombies dimana2, subway sdh menjadi residency homeless.Seringkali mereka kencing di elevator, bau banget dimana2.
Sepertinya hukum pasar nya yang diterapkan selama ini harus dirubah jadi flat aja mau naik dan turun permintaan dan persediaan produk nya harga tetap aja normal terjangkau 😊, masalah homeless ini juga jadi persoalan di Indonesia yang juga harus dicari solusi nya, transmigrasi bisa jadi salah satu solusi untuk Indonesia tetapi sebelumnya hrs dipersiapkan dulu oleh negara tempat, infrastruktur dan wilayah industri yang terpadu di wilayah transmigrasi sebelum transmigran didatangkan ke wilayah tersebut
Iya deh. Di Indon juga banyak sekali gepeng ( gelandangan, pengamen, pengemis ) jalanan, anak funk, p*k, begal, copet, dan tukang gendam' hipnotis yg demen cari mangsa. 🙏 🙏
Bang Nextnya Bahas Subculture lagi dah lama Kagak Bahas Bahas Subculture Skinhead Dong Dengan Rambut Botak Ikoniknya dan identik dengan masyarakat Kelas Pekerja dengan Outfit Sepatu Dr Martens, Kaos Polo , Jacket Bomber , Over all hingga Kemeja Burberry dan dengan selera musik Rocksteady , Ska , dan Hardrock dengan ideologi beragam mulai dari Sharp hingga Aliran ideologi keras
Yg sempet ke tertunda wkwkwk, liat salah satu pelajar yg pernah kuliah di Amrik. Pas awal dia kuliah ada lahan parkir ehh bbrp tahun ini malah jd tmpt gelandang. Oh iya bang, Krn rumah2 mahal tp katanya di Amrik jg ada musim pindah rumah
pelayan toko di daerah jackson hole modal hp & passport tinggal ngonten ke indonesia sambil omong "indonesia is great, saya cinta indonesia" auto bisa bangun rumah plus terkenal
Kalo sepengelaman gue tinggal di Jerman, temen gue yg warlok infoin kalo homeless di Jerman lebih ke orang2 yang rebel alias berontak gitu, biasanya berawal dari punya masalah di keluarga, misalnya mereka mau apa atau passion di apa tapi nggak didukung sama orang tuanya atau orang2 di sekitarnya, akhirnya kabur dari rumah trus mereka berakhir jadi gelandangan. Awalnya mungkin mereka terpaksa jadi homeless tapi lama2 mereka menikmati karena ngerasa punya kebebasan dan kayak istilahnya yaa suka2 gue mau hidup kayak gimana itu urusan gue. Nah yang bikin homeless di Jerman makin betah, disana itu botol2 plastik bekas bisa dituker ke supermarket dan bisa dicairkan ke dalam bentuk uang dipake buat belanja di supermarket itu, jadi istilahnya mereka bisa bertahan hidup dari mulung botol, soalnya gue juga pernah iseng kumpulin botol dan bisa dapet 7euro dari mungut 20an botol. Jadi kebayang kan gimana 'enak'nya homeless2 itu hidup di jalan. Nggak ada kerja nggak masalah, nggak harus ngantor dimarah2in bos setiap hari dll dll, tinggal hidup di jalan aja, mungutin botol lalu dijual dan bisa makan dari situ. Nah sebenarnya pemerintah Jerman sendiri udah sediain apartemen2 yang bisa nampung mereka misalnya 1 unit nya bisa untuk 4 orang homeless, jadi kayak biar sharing lah, karena kalo shelter itu lebih buat refugee. Tapi balik lagi dasarnya mereka rebel alias pemberontak ditambah kemudahan pundi-pundi uang yang mereka dapat dari hasil mulung botol, jadinya mau dikasih fasilitas apapun dari pemerintah tetep nggak bakalan diwaro sama mereka saking mereka udah nyaman hidup di jalan. Cuma yaa gitu problem di semua tempat kalo ada homeless yaa jadi bikin nggak nyaman, contohnya mampir beli makan di stasiun2 kereta bawah tanah, pasti ada aja homeless yang gangguin kita minta uang receh atau minta makan, jadi emang udah pasti ganggu banget. Jadi itu sih perbedaan kondisi gelandangan di AS sama di Jerman. Tapi semoga bakal ada pemecahan dari isu ini karena emang ganggu banget buat lingkungan sekitar.
@@martialartsup 7 euro buat sekali makan doang, tapi tergantung kota nya dimana, kalo di Berlin 5euro masih dapet makan doner kebab. kalo part time kayak kerja di mcd dapet 10-12 euro per jam tapi maksimal 6 jam kerja kalau mahasiswa, kalo pekerja full time yaa bisa 8-10 jam kayak jam kerja pada umumnya
Gelandangan, Tunawisma, Homeless, Aktivis LGHDTV yang memaksakan kurikulum untuk disekolah - sekolah, dan narkoba, permasalahan ini negara cukup banyak, dibanding kompetitornya yaitu *China* yang terus maju, dan bisa menyalip USA dalam beberapa tahun lagi, dengan keadaan negara yang lebih stabil, apakah *USA* akan hancur dengan sendirinya? 🤨
@@naylaalafifah5086 Ya begitulah, baru dihantam sama BRICS aja udah begitu negaranya, apalagi jika semakin banyak negara yang tidak ketergantungan dollar lagi, bisa turun kasta ga jadi nomor 1 dunia lagi
Usa hancur karena penduduk nya sendiri . 😢😢 dulu pernah kepikiran untuk tinggal di US , rupanya Tuhan Yang Maha Esa tidak mengijinkan , sekarang US diambang kehancuran
Hm... masalah nya saking OPnya AS, China aja masih belum nyalip. Ekonomi China aja sekarang lagi perlambatan. Kalopun besaran ekonomi (GDP) disalip China, banyak teknologi kunci seperti chip masih dipegang AS. Justru China malah lebih mengkhawatirkan dibandingkan AS. Investasi cuma bisa di properti dan itupun hancur, korupsi yg gila-gilaan, pengangguran yg tinggi dst. Pertanyaan nya apakah China runtuh duluan atau AS duluan.
@@anndhikaelrizaputra6419kabar BRICS bakal menghancurkan dollar tuh mirip pas EU baru terbentuk. EU dg euronya dikabarkan akan meruntuhkan dollar. Tp hasilnya?? Ga jg. Justru BRICS jauh bedanya dengan EU, India China dan Rusia itu negara yg bermusuhan satu sama lain, ga yakin mereka bisa kooperatif satu sama lain kalo mau 1 mata uang. Apalagi ekonomi Afrika Selatan dan Brazil yg bobrok.
Masalah yg paling umum dihadapin Negara maju dan negara berkembang. Sudah jadi resiko kalau semakin membludak jumlah penduduknya, bakal semakin mahal biaya hidupnya, diperparah dengan tuntutan keterampilan yg semakin menggila bebannya... Itu yg membuatku ngeri dengan masa depan, memutuskan untuk ngga punya pasangan maupun berketurunan. Karena kasihan anak keturunan bakal semakin sengsara di dunia yg semakin "sakit"😢😔
kagak menjawab permasalahan juga mah , ente punya atau enggak pasangan dan anak jg tetap dituntut punya kemampuan untuk relevan dgn zaman. meski gak punya anak elu tetap bakal berada di fase orang tua. elu mesti memiliki kemampuan bagaimana menghadapi anak-anak . jgn terlalu musingin perkara yg gede bukan kapasitas elu kenapa pula elu mesti putus harapan jika keluarga di tempat lain susah bukan berarti keluarga elu juga bakal susah. sebaliknya jika elu tahu kejadian buruk maka ambil lh pelajaran dari itu dan persiapkan dirimu untuk menanggulanginya jgn menghindarinya karena gak ada yg tahu nasib kedepan
Ini bsa menjadi contoh supaya kita jangan sampai membuang2 waktu untuk hura2 semata.Dan di Indonesia yang saya lihat masih tidak mementingkan untuk membeli rumah,jangan sampai kita tidak punya rumah di negara Sendiri.
temen gw yg kuliah disana pernh bilang d tmpt dia magang depan restoran nya ada gelandangan yg malah saldo duitnya kalau di rupiahin ratusan juta cm mereka gk beli rumah persoalan pajak juga sm biaya rumah yg mahal padahal kerja jg trs katanya gelandangan"nya disana juga solid saling bantu sama lain jd mereka malah lebih baik rame" lebih aman,trs pemilik" toko gt jd aman dr kemalingan soalnya kalau ada apa" mereka juga bantuin katanya begitu😂
Ga hanya Amerika aj yg kebanyakan tunawisma atau orang orang miskinnya tinggal di kota kota besar , di Indonesia pun juga gitu , meski di desa ekonomi masyarakatnya dan masih banyak ketertinggalan yang tentu beda dibandingkan di kota , tapi kehidupan dan biaya hidup di desa tidak sekeras di kota , nah , makanya kalo kita sering melihat kenapa di kota kota besar seperti Jakarta , Surabaya , Medan , Bandung , Semarang , atau sebagainya itu pasti selalu ada para gelandangan , pengemis , anak jalanan , begal , maling yang disebabkan karena kerasnya kehidupan di kota dan juga lapangan kerja yang tidak cukup menampung seluruh angkatan kerja sehingga menciptakan masalah besar yang tak pernah terhenti hentinya sampai sekarang yakni pengangguran
sorri nih sebenernya ada pekerjaan mereka tidak mau selalu mau harga tinggi, jabatan tinggi dan tidak mau sabar, mana ada seperti itu, itu di indonesia, sudah kerja bagus bahkan raja kecil di tempatnya hanya karena iming iming gaji gede pindah cuma jadi pesuruh kan salah sendiri, jarang seperti ayah saya 40 tahun kerja di perusahaan asing tidak pernah pindah sampai punya jabatan di akhir tuanya hidup lebih baik jadi , di kita selalu harus gaji besar, gaji besar berarti lu harus siap naik bahan baku pangan, dari situ aja nga siap di demo lah pemerintah sampai berjiliid jilid. berarti mental kita adalah sperti itu mental raja nga mau dari bawah ( merintis dari bawah bila perlu dari atas langsung dengan minim pengalaman).
Kemiskinan kita di indonesia di tahun 70an,mampu di tekan populasinya oleh pemerintah jaman itu,dengan cara transmigrasi,teruntuk khusus bagi mereka yang berkeluarga yang tidak punya tempat beranak banyak,dengan cara transmigrasi ternyata efektif dan kini mereka justru menyerap tenaga kerja,sedangkan di luarnegri,untuk menekan kemiskinannya dengan cara membebaskan sistemnya,bukannya mereka bebas untuk mencari pekeejaan malah justru membebaskan diri mengkonsumsi obat obatan seperti viladelpia
Lah bukannya 40% orang Indonesia masih miskin yak. Itu angka yg jauh lebih banyak dibandingkan AS. Angka kemiskinan yg ditetapkan pemerintah Indonesia sangat tidak realistis dg kebutuhan hidup disini.
@@iqbals5684 jika kemiskinan hilang hingga 100% Lah nanti anak cucu kita bagaimana belajar untuk mengetahui mana miskin mana yang kaya😁😁 biarkan yang 40% buat eksprimen edukasi generasi yang akan datang😁
@@iqbals568440% mah jaman orba kayaknya. Klo data thn 2022 sampe skrg, angka kemiskinan Indonesia sekitar 9.35% dr jumlah populasi alias sekitar 22 juta warga hidup dibawah garis kemiskinan
@@rantiamanda1342 liat berita soal Sri Mulyani menanggapi bank dunia merekomendasikan garis batas kemiskinan ditambah jadi 3USD per hari (IDR45000per hari) deh. Dg garis batas itu 40% orang Indonesia masuk ke kategori miskin. Lagian 3USD per hari lebih makes sense dibandingkan sekarang yg cuma 1.9USD per hari.
faktor kenapa Downtown LA terutama hampir ada 900 homeless, mereka ada dana tapi tempatnya gaada, peraturan di amerika juga berbunyi gini " lu gabisa usir mereka kecuali lu bisa nyediain tempat buat mereka" sedangkan di LA aja ada 900 homeless, Klo pun ada Temat warga sekitar juga bakalan Protest, lagian mana ada orang yg mau bertetangga sama homeless
Aturan dibikin rumah cicilan per bulan berapa atau perhari minimum nya berapa, jika uang tidak mencukupi kasih tambahan kerja yg tidak membebankan waktu istirahatnya. Contoh: kerajinan tangan dan lain2. Kalo kerjaan yg umur 18 tahun itu diberi latihan kerja dan lapangan kerja minimal 7 sampai 10 tahun jika latihan dan lapangan kerja gagal itu yg salah masyarakatnya.
🤔Mungkin masalah tunawisma bisa diatasi jika negaranya gak usah ngurusin negara lain,cukup urusin rakyatnya aja.berapa banyak coba negara yg akhirnya "ambyar" gegara campur tangan mereka .
Mungkin juga sih bro, tapi dari sudut pandang gw karena para orang super kaya disana gak "Seramah" dalam tanda petik ya, kayak di indo, di indo meskipun keliatan sombong dia masih mau buka lapangan kerja sebanyak mungkin tapi dengan upah umr atau ada beberapa dibawahnya sedang di us merauk untung untuk sendiri
fyi, setiap bulan pemerintah us dan federal reserve itu ngedata gelandangan tiap bulan, selain dari angka pengguran, atau hutang bank yang menentukan bagaimana kondisi ekonomi. dan angka-angka ini umumnya dipantau pengumumannya oleh para investor dunia, baik foreign exchange, stock market, hingga crypto currency/assets. *in my opinion, gue sangat yakin dengan kekuatan ekonomi us. itu bukan hal yang begitu sulit untuk nanganin gelandangan, tapi kalau boleh berkonspirasi, mereka dikondisikan untuk jadi salah satu instrument pengendali ekonomi. hehe iseng aja mikir begitu, kalau salah boleh dikoreksi.
Makin lama jadi makin yakin kalau INDONESIA emang beneran Atlantisnya Bumi atau bahkan Surganya Dunia. Tanahnya banyak yang subur, alamnya indah melimpah, masyarakat di Indonesia juga lebih ramah, suka bercanda dan lebih family friendly jika dibandingkan dinegeri luar. Hanya saja kita kadang kurang bersyukur dan sering membandingkan satu sama lain, padahal emang kitanya sendiri yang cenderung egois, menyalahkan keadaan tanpa instrospeksi diri, gaya hidupnya pun kebanyakan cenderung hedon meskipun sebenarnya bisa hidup dengan berkecukupan atau hemat serta pola pikirnya yang terkadang masih "kekanak-kanakan (suka bermain-main dalam hal yang sifatnya serius, dan serius dalam hal2 yang sifatnya sebatas permainan)" ✌️. Tapi itulah asyiknya hidup dinegeri ini, bermacam-macam sifat, suku, agama, ras, budaya dan background yang berbeda-beda. Dan bersyukur juga dinegeri ini masih banyak para 'ulama, kyai dan guru yang selalu membimbing rakyat Indonesia ke arah yang lebih benar dan jelas. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan-Nya dan diberikan keberkahan, kesehatan dan keselamatan untuk keluarga dan saudara-saudara kita. Aamiin 🤲🤲🤲
Tp orang miskin disana masih lebih baik dibandingkan orang miskin disini gan. Mereka bisa pergi ke negara lain yg lebih murah dan bekerja WFH. Orang Indonesia?? Mana ada punya opsi kek gitu.
Bang koi, saran buat next konten bahas letusan Gunung Tambora 1815, sekaligus gimana suramnya tahun 1816 di barat (yg dikenal juga sebagai A Year Without Summer). Sukses selalu bang, kontennya selalu menarik dan paling ditungguin setiap buka RU-vid 😁🙏
harga properti mahal, biaya hidup tinggi, ada brics yg mengancam ekonomi, gelandangan dmna", utang negara tinggi, isu penembakan, karen, wabah hiv karena bnyknya lgbt. gila sih ini mah tinggal countdown aja keruntuhan negara amerika kalau ga nemu" pemerintah yg bisa bener" bisa nanganin😅
Sumpah baru sadar gw, perasaan dulu awal subscribe masih ribuan atau ratusan ribu gt ya skrg tbtb udah 1,3 juta aja wkwk congrats bang.btw knp lagu pas ending ganti nih ga kaya dulu🙏🤣
tiap kali liat tunawisma di AS kadang miris juga, padahal negara super power ternyata ada tunawisma juga, koreksi klo ane salah lebih miris lagi beberapa dari mereka tuh veteran militer :( miskin di AS tahun 80 s/d 2000-an, loe miskin loe g bisa beli mobil miskin di AS jaman sekarang, loe susa beli rumah :(
Menurut aku gini bang: Di Amerika kan ada tuh kebijakan yg mewajibkan pengusaha utk membangun yayasan kyk panti asuhan gitu supaya pajak yg mereka setor ke negara jadi kecil.. Nah mending mereka diwajibkan bikin rumah susun buat para gelandangan ini. Karna ini termasuk akar permasalahan kan.. kalo hidup kelas bawah ini lebih sejahtera, masalah2 kyk anak terlantar n orang tua yg kurang edukasi parenting jadi bisa ditekan.
tapi utk menghuni rumah singgah tsb ada masanya kalo nggak salah jadi nggak bisa selamanya supaya bisa gantian dg penghuni yg lain ini terkait ttg dignity juga kan jika mrk bisa mandiri dan berkembang itu bisa jadi contoh kan
Ternyata sama saja.... pendapatan besar, pengeluaran juga besar... pendapatan kecil, pengeluaran juga kecil.... tapi demo upah minimum masih berlanjut, apa mereka nggak sadar, bahwa upah besar, akan membuat pengeluaran makin besar, karena harga kebutuhan akan naik.... kalau kita ingin makmur itu dengan meminimalisir import, dan kuatkan ketahanan pangan kita...maka dari itu.. sejahterakanlah dan permudah jalan para petani kita....
Jadi inget podcastnya Joe rogan...masalah tunawisma di Amerika itu dijadiin industri, mirip2 sama narkoba di Konoha ..kalo masalahnya selesai ya org2 itu g dapat cuan lagi...banyak anggaran yg salah sasaran yg gede malah gaji pegawai2 nya ada yg sampe 250ribu USD /thn ... anggarannya semakin tahun semakin gede tapi masalahnya malah tambah gede ..Joe rogan aja sampe geleng2 itu anggaran sampe miliaran dolar tapi masalahnya g kelar2 malah tambah besar...ya kembali ke dibikin industri itu tadi
Pinter bener lu Ka, kagum saya. Lancar bener ceritanya, menjiwai dan paham betul apa yang harus disampaikan. Saya suka semua sesi belajar yang dirimu aplod. Anakku juga jadi lebih suka isu2, negara dan refleksi dari cerita yg dirimu sampaikan. Sehat selaluu
Selama USDnya masih dominan di dunia ini, mereka bisa terus menerus jadi negara terkuat di dunia. Karena utangnya bisa tdk terbatas dan inflasinya diexport ke negara2 pemakai USD
Termyata siklus kejayaan dan kemunduran suatu kerajaan/negara adi daya itu nyata adanya..dulu sempat berfikir setelah era modern amerika bakal jadi superpower selamanya eh ternyata saya mungkin masih bisa menyaksikan posisi amerika bakal di gantikan oleh negara lain
@@muhammadrizal_90 ya seperti istilah "roda itu berputar" begitu juga dengan kehidupan. Kapan tahun pasti akan berada pada masa kejayaan atau keruntuhan nya.
kalo menurutku sistem pernikahan di amerika yg minim. alias budaya kumpul kebo nya juga jadi bumerang yg parah. bayangin aja tiba2 di usir sang pacar beserta anak2 nya. auto jadi gelandangan beserta sang anak bro. (apa lagi kalo sang anak ga ada hubungan darah ama sang pacar, makin sengsara)
gk usah di amrik**tetanggaku aja yg nikah aja istri & anak2nya diusir ama suaminya**didiamkan aja ama suaminya sampai 5 thun akhirnya istrinya yg mnta cerai & yg mengeluarkan biaya perceraian & suaminya tdk memberikan apapun pada istrinya krna rmh dan beserta isinya emg hasil krja suaminya**mau kumpul kebo atau nikah resmi sama aja tergantung orgnya aja yg membedakan klo nikah resmi ada bukunya wkwk😆
Masalah Homeless banyak terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia 🤗 paling banyak di kota Besar apalagi di ibukota 🤗 dari desa atau kota kecil Modal Nekat tiba di kota Besar Duit Habis buat Makan ya udah jadi Homeless
@@QuinzaHandsew75 biasanya di Indonesia Homeless yang memang miskin dan nggak ada duit, bertahan hidup sebatas dengan makan, tapi banyak saya nonton Homeless di USA, bertahan hidup sebatas makan dan Beli Narkoba 🤭 Ganja bisa beli di apotik 😂
Dana bantuan Ukraina itu juga ujung2nya yg nikmatin orang2 kaya di Amerika, para pengusaha industri senjata dan kroni2 mereka di Pentagon yg ngasih proyek.
Bahas Thailand Bang Katanya Pengusaha Sekaligus Politisi Pheu Thai Srettha Thavisin Menjadi Perdana Menteri Thailand Baru Saya Baru Lihat Beritanya Bang Dan Katanya Juga Suka Sepakbola Kalo Ngga Salah Klub Favorit Adalah Liverpool.Mohon Bang Nih Celah Konten Sekaligus Berita Penting
Kunci nya memang tempat tinggal. Idealnya harga tempat tinggal itu 2x Dari gaji tahunan rata rata kebanyakan penduduknya, misal di indo rata rata gaji penduduk nya 5juta (60juta/tahun) Maka harga rumah yg ideal adalah 120juta. Tapi realita nya gimana? 120juta mungkin cuma dapat tanah nya doang, rumah di kota paling ngga 500 juta sekarang. Bahkan juga skrg harga rumah bagi sebagian orang sudah terlalu mahal sehingga mau mereka kerja sampai ajal menjemput pun belum tentu tercapai, karena kita Tau uang Dari gaji bukan hanya untuk beli rumah, kebutuhan lainnya juga banyak, sehingga tidak punya uang lebih untuk disisihkan.😢
Harga tanah naik dan gk ideal menurut anda karena perputaran ekonomi di daerah tersebut berkembang pesat dan orang beli rumah bukan buat hunian tapi investasi property. Dengan harga yg anda rasa idealis ,tuh property bakal diborong habis sama peserta seminar investasi property. Makanya banyak perumahan pinggiran kota yg dibangun gegara banyak pekerja yg gk mampu beli rumah dekat tempat kerja.
@@Mr.H333 nah itu dia, "distopia" dalam masyarakat. Dunia Ini berjalan bagi yg punya uang banyak bisa seakan mengontrol market dimanapun itu, Dan yg miskin hanya dijadikan alat bagi kaum atas, kesenjangan ekonomi makin jauh, yg kaya makin kaya, yg miskin makin miskin, yg menengah kebawah makin miskin, segalanya dipersulit bagi kaum menengah kebawah, bahkan membeli rumah pun mereka belum tentu mampu. Di masa depan tidak ada lagi kaum tingkat menengah karena tidak ada ruang lagi untuk berkembang, bagi yang pintar Dan berpikiran kritis akan meningkat statusnya menjadi kaya, Dan yg tidak bisa survive akan turun ke bawah. Tapi di indonesia ini belum terjadi, karena Indonesia status nya masih negara berkembang, seiring meningkatnya status negara gw yakin status rakyatnya juga akan meningkat, tapi Dunia Ini berjalan memang sudah seperti itu, ini tetap akan terjadi dimanapun kita berada.
@@Mr.H333 percaya ga krisis rumah di indo bakal pecah di masa mendatang? Dengan apapun caranya (contoh COVID kemaren) Orang yg punya aset dikit akan terpaksa menjual seluruh aset propertinya (tidak harus properti) dengan harga murah untuk bertahan hidup, Dan orang yang kaya? Tinggal "nadah" aja nikmati aset yg dijual dengan harga murah karena krisis. Setelah krisis terlewati.... Iya harga semua aset mulai kembali Dan yang kaya makin makin, yg dulu udah punya beberapa aset jadi.... Ya Tau sndri lah.
Jangankan di ameik di konoha juga gitu,banyak usahawan yg bangkrut,alihprofesi jadi yutuber atau penjual online modah hp soang telibat pinjol rumah ngontrak(ada yg murah),dapet uang cuma ckup buat makan ,kadang punya rumah tapi gak bisa usaha karena tergerus dgn perkembangn zaman yg makin canggih,pokoknya kita sama dengan mereka tapi beda,gitu aja
Mereka bisa beli pesawat tempur yang nilainya triliunan kayak F22, F35 dll, tapi gak mampu mensejahterakan rakyatnya. Saya lihat dari chanel M Hidayat yang tinggal disana, gelandangannya banyak banget, dan karena jarangnya toilet umum, dibeberapa daerah ngelihat kotoran manusia berserakan itu biasa, kereta bawah tanah yang bau pesing etc.
Bukan itu masalahnya. Tetapi amrik itu terkenal negara maju dan kaya. Sayangnya masih banyak yang hidup ngelandangan. Sedangkan di indo, mungkin, cuma di Jakarta yng karna tanah serba dan biaya hidup mahal dan banyaknya kaum urban. Denger2 di Papua harga barang lebih mahal dari Jakarta tetapi gk tahu apakah disana banyak gelandangan juga
Beda sistem pemerintahan dan mindset masyarakatnya bro, china menerapkan sistem sosialis yang menjunjung tinggi kepentingan bersama, selain itu mindset masyarakatnya juga menjunjung tinggi asas kekeluargaan, sehingga jika ada orang yang jadi gelandangn pasti langsung ditampung keluarga atau kerabatnya, sedangkan amerika menerapkan sistem kapitalis dengan mindset masyarakatnya yang individualis, sehingga jika ada orang jadi gelandangan bahkan keluarga atau kerabatpun enggan menolong
Di China masih mirip2 seperti di Indonesia bre, keluarga masih banyak yang bantu sampai anaknya punya rumah atau DP rumah, Atau nyicil lah. Sering ortu bantu anaknya DP rumah malah, Sama sistem pemerintahan nya kan komunis itu, tapi mirip2 Federasi, Tiap-tiap kota atau provinsi ada aturan aturan khusus yang agak keras kalau untuk tunawisma. Tapi kalau kamu liat liat di beberapa channel luar yang spesialis bahas china, gelandang juga mulai banyak tahun2 ini,, karena banyak faktor, phk masal, kerjaan sedikit, bencana bnyak, Yang parah ya anak2 muda lulus kuliah pada nganggur, S2 jadi kurir juga banyak,
Bang, mau request nih bang minta buatkan video atau mungkin sekedar sharing aja cara gimana ente ngolah data - data dari yang hanya sekedar tulisan di Internet/google yang banyak menjadi satu video utuh kayak gini bang. Mungkin ini bisa ngebantu teman - teman juga yang ingin buat konten edukasi kayak abang atau mungkin bisa ngebantu teman - teman mahasiswa jadi lebih mudah ngolah informasi yang ditemuin di internet/google
Tapi bang klo orang indonesia yg kerja disana kayaknya aman aman aja tuh gajinya juga sama 11 12 kayak mereka dan ga ada keknya yg gelandang begitu wkwkwk ini keknya lebih ke ga bisa ngatur duit aja sih udah kebiasaan hidup foya foya mabok beli narkoboi dsbnya tau tau duit abis aja wkwkw