Kenapa Ketika Membaca Dzikir Laa Ilaaha Illallah Sambil Menggoyangkan Kepala ~ Ust. Normuslim 

👍 tegakkan syari'at Islam Jangan ber lebih2han (keluar dari syari'at Islam)

Abu Arakah berkata, “Aku pernah shalat Subuh bersama Ali ibn Abi Thalib. Tatkala ia memalingkan wajahnya ke arah kanan, ia lalu duduk sambil diam, seolah hatinya sedang tertekan. Ketika sinar matahari telah masuk ke dalam masjid, ia shalat dua rakaat. Lalu ia membalikkan telapak tangannya sambil berkata, ‘Demi Allah, aku telah melihat para sahabat Nabi. Dan hari ini, aku tidak melihat orang seperti mereka. Mereka menyambut pagi dengan rambut kusut dan berdebu. Dan di wajah mereka seolah ada duka cita. Mereka menghabiskan malam dengan bersujud kepada Allah dan membaca al-Qur’an. Dan kala subuh tiba, mereka berzikir kepada Allah sambil bergerak seperti bergeraknya pohon pada saat angin berhembus. Air mata mereka bercucuran sampai membasahi baju mereka.”

Dzikir dgn suara keras itu ala sayyidina Ali ra.. Dzikir dgn suara lembut/sirr itu dr Abu Bakar ra..

Yang lebih lucu lagi agama Wahabi, mendoakan orang secara berjamaah QS Al Araf ayat 155 membaca kalimat thoyibah untuk memohonkan ampunan baik untuk diri sendiri atau orang lain QS Muhammad ayat 19 kalau mendoakan keluarga secara berjamaah ya di rumah yang punya hajat, kalau mendoakan diri sendiri secara berjamaah habis sholat bisa di masjid. Sholat berjamaah QS Annisa'ayat 107 itu perintah untuk orang kafir terhadap penjual buku kami. Sholat berjamaah dzikir berjamaah berdoa secara berjamaah itu harus di baca keras. Tetapi kalau agama Wahabi sholat berjamaah itu hanya wajib ketika perang, dzikir itu tidak boleh keras. Sehingga kalau sholat berjamaah harus di baca pelan seperti sholat secara mungfarid.

Gak usah membentur"kan antara dzikir sirr dan jahr, keduanya ada dalilnya....anda saja yg kurang mendalami tasawwuf, sehingga mudah menganggap tidak benar, semua itu ada sanadnya, berdzikir sambil menggerak" badan itu juga ada contoh dari para sahabat..untungnya anda tidak terjebak dengan mwngatakan sesat seperti kelompok yg ngaku pengikut sunnah...

Afwan tadz, penjelasan anda hampir benar cuma ada yang anda salah paham dengan tujuannya, bukan ingin membuka mata batin tapi ingin membersihkan semua nafsu yang ada didalam diri agar dijauhkan dari sifat nafsu yang madhorot atau agar bisa menyerupai akhlaq nabi muhammad yaitu wakana sholallohu'alaihi wasallam sadidal hayyai wattawadhu. Maaf saya mengkoreksi, dan bukannya saya so pintar cuma ustadz belum mendalami tasawuf tersebut dan torekat itu bukan aliran tapi sanad keilmuan turun temurun dari guru" tersebut dan juga torekat itu ada banyak kalau dihitung kurang lebih ada 73 torekat