Biar iso gk naik smpe 1000 lebih bisa setting di batas max iso Dan soal apperture / shutter Lbih baik apperture yg di otak atik Krna shutter speed wajib hukumnya 2xfps apa lagi objek move🙏... mohon koreksinya bang ausa🙏🙏🙏🙏
saya suka yg begini.. tujuan saya membuat kalian berfikir dan memberikan info setengah saja agar mau berfikir.. karena pada saat kita ngambil gambar bukan hanya sekedar shot asal2an.. mesti difikirkan bagaimana mengatur itu semua agar tidak melakukan kesalahan2 yg merusak momen. dibawah banyak komen ngeluh.. tanggunglah.. marah2lah wkwkwk,, karena mereka maunya belajarnya cuma disuapin gak mau gunakan otaknya untuk menganalisa dan memperluas wawasan. karena videografer itu mesti pakai otak dlu baru beraksi ambil gambar :) thx bro atas jawaban berwawasannya..
maaf bang, dikamera saya a6000 kit kalau mau setting shuter speed ×2 misal 60 fps harusnya kan 1/120 nah dikamera saya adanya 1/125 yg salah itu setingan apa
6.03 wajib lock ISO, saya akan opserpasi dlu isi brepa yang di butuhkan lalu lock maksimal ISO agar tidak noise. 9.18 standar setting Shutter speed, FPS x 2 = standar minimal untuk Shutter speed yg di butuhkan contoh 25fps yg di butuhkan 50 Shutter ( minimal ) apabila ingin membuat project slow motion maka Shutter speed harus di naikan lagi agar tidak patah saat di compress atau di edit. 11.02 Pocal lange AV 2 apabila ISO under 400 kemungkinan gambar akan bokeh apabila di isi di atas itu maka pencahayaan makin bnyk masuk kemungkinan sensor camera menjadi lebih peka kepada objek yg di belakangnya... #tolong koreksi yah bang kalau salah, saya hanya belajar dari apa yang saya tau, terimakasih blognya bermanfaat. Kebetulan lagi mau buat konten jg 🙏🙏
Menurut saya lebih diprioritaskan di aperture, karena dengan focal lenght atau bukaan yang besar otomatis cahaya yang masuk akan lebih banyak, dengan bukaan yang lebar tetapi jarak fokus dengan subject yang jauh menurut saya tidak akan menghasilkan gambar yang bokeh dan akan tetap membuat gambar dinamis, jika shutter diturunkan maka resiko terbesar adalah ketika shutter drop maka akan menghasilkan gambar yang patah patah.. Shutter menurut saya harus lebih besar dari fps, dengan perhitungan 2x dli fps tersebut, jika fps nya 30 maka minimal saya akan mensetting shutter diatas 60/s, melebihi itu tidak masalah hanya jika shutter terlalu cepat maka cahaya yg dihasilkan semakin kecil yang akhirnya aperture yg sudah sesuai tetapi iso nya akan memaksakan ke angka yang lebih tinggi hingga menghasilkan gambar yang noise. jika dibawah itu maka hasilnya akan menjadi motion blur atau gambar yang terkesan patah patah.. Menurut saya focal length yang semakin panjang akan menghasilkan bokeh yang lebih lebih lagi, untuk yang om putra pakai walaupun menggunakan f2 tetapi gambar disekitar tidak menjadi bokeh karena jarak fokus dengan object yang dekat dan focal length dari lensa nya sendiri adalah 16mm dlm jarak 80m yang artinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, lalu jarak titik fokus om putra dengan background disekitar terbilang dekat yang akhirnya gambar disekitar tidak terlalu bokeh... CMIIW :)
malah shutter itu harus di lock di 2x frametime, coba bandingin 1/50 di 24fps sama 1/500 di 24fps pasti yang skenario ke2 jadi kayak bahasa gampangnya "nggak realistis" secara movement. Terus solusinya apa kalo semisal pengen pake bukaan lebar dan dhutter harus lock di 2x fps? ya ISO, kalo masih nggak nuntut tambah ND filter. *ps: setiap kamera punya setingan iso optimal yang berbeda belum tentu iso lebih kecil lebih bagus berdasarkan pengalaman pegang kamera 1200D sampe BMPCC
Jangan terpaku juga pada 1 prioritas krna seni itu banyak jalan pintas,,, jika masuk ruang gelap anda bsa gunakan lighting.....tapi tetap shutter dan f wajib konstan
saran bang... kalo bahas permasalahan seperti ini kasihlah solusinya, jangan cuma mempermasalahkan tapi tidak memberi jawaban. Di video ini abang cuma tanya mana yg benar tapi nggak ada solusinya. Tolong besok² kalo bikin video permasalahan seperti ini disertai jawabannya bang
Menurut saya aperture bukan prioritas, bokeh hanya salah satu cara untuk menciptakan gambar yang berdimensi, tugas kita sebagai videografer/cinematografer adalah bagaimana kita membuat gambar yang memiliki dimensi selayaknya 3 dimensi di platform 2 dimensi, ada banyak cara untuk menciptakan dimensi sebuah gambar, 1. Lighting 2. Color contrast 3. Object Movement/Camera Movement 4. Tonal Separation 5. Color Separation 6. Overlaping Object 7. Aerial Diffusion 8. Pattern 9. Compotition Cinematografer dan Videografer adalah dua profesi yang berbeda. videografer merekam sesuatu sesuai keadaan yang sebenarnya di dunia nyata, sedangkan cinematografer membuat dunianya sendriri untuk menyampaikan pesan dari sutradara dalam bentuk visual. jadi kesimpulan nya untuk membuat gambar yang lebih baik tidak harus gimbal, tidak harus bokeh, tidak harus grading. buktinya film jadul warnannya hitam putih, tapi kita bisa merasakan dimensi gambar tersebut di platform 2 dimensi dan tanpa warna. Dan untuk masalah shutter drop itu hanya akan terjadi jika kita menggunakan auto exposure dari kamera, saya selama 7 tahun di dunia videografi tidak pernah mengalami shutter drop di kamera, kecuali di hp, dan urutan yang paling penting di segitiga exposure adalah frame rate, shutter speed, aperture, ISO. Dan bukan aspek lain yang menyesuaikan dengan aperture, kalo ingin dapet gambar bokeh di kondisi cahaya yang over exspose saran saya menggunakan filter ND, jangan crank shutter speed, karena Shutter speed dan frame rate adalah suatu kesatuan yang hampir tidak bisa diubah, kenapa saya bilang hampir, karena di beberapa kondisi menggunakan frame rate rendah dengan shutter speed yang tinggi ,Maupun frame rate tinggi menggunakan shutter speed yang rendah itu ada tujuannya yaitu story telling dari sang sutradara. menurut saya ISO tinggi Itu tidak buruk, Justru ISO tinggi di kondisi cahaya yang terang sering di gunakan di film film besar, mereka stop down cahaya menggunakan ND filter bahkan. kenapa?, karena membuat terang suatu gambar menggunakan shutter speed, aperture, dan ISO itu 3 hal yang berbeda, ISO adalah sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya melalui lensa, Aperture dan Shutter speed adalah penentu output Asli dari cahaya yang di tangkap Oleh sensor Kamera, Apa tujuan dari penggunaan ISO Tinggi Di pencahayaan Yang terang? Contoh Kita ingin mengambil gambar yang setajam mungkin otomatis, diafragma akan sempit dan gambar menjadi gelap, Nah dengan ISO tinggi berarti sensitivitas dari sensor akan semakin peka terhadap cahaya yang ada, dari di situ kita bisa mendapatkan informasi cahaya yang lebih luas, terutama di bagian shadow, Lah kan berarti sama aja dong highlight nya juga over exspoe juga akhirnya ? itu lah gunanya ND Filter, Lah kan jadi Underexpose lagi shadownya gimana Sih ? Nah dari situ kita bisa bedakan dynamic range antara footage yang menggunakan ISO rendah Dan Footage yang menggunakan ISO tinggi di Post Processing, sepengalaman saya lebih mudah untuk back up Shadow menggunakan footage dengan ISO tinggi, hal seperti ini memang juga tergantung dengan dynamic range pada kamera yang kita pakai juga, dengan bitrate yang tinggi semakin memudahkan kita untuk mengatur exposure suatu gambar lebih mudah. umumnya di kamera yang banyak di gunakan orang hanya memiliki 8 bit kedalaman informasi, sedangkan untuk kamera high end bisa sampai 14 bit lebih banyak informasi yang di tangkap. Untuk itu kenapa ada perbedaan videografer dan sinematografer, videografer hampir tidak bisa mengontrol keadaan segala sesuatu di lapangan, sedangkan sinematografer lebih banyak bisa mengontrol segala sesuatu yang ada di lapangan, sebagai contoh yang di tunjukkan oleh bang Putra Ausa di video ini yaitu dengan cara membuat ISO menjadi auto untuk mengatasi tidak terjadi nya belang saat transisi dari outdoor ke indoor, sedangkan untuk sinematografer mereka mengekspose dua tempat sekaligus di Mode manual, dengan cara mengekspose di bagian outdoor yang di mana pencahayaan matahari tidak bisa kita kontrol, dan mengekspose cahaya di indoor bukan menggunakan auto ISO, melainkan menggunakan Set up Lighting, untuk kalian yang bertanya kenapa di BTS film Siang Siang kok pake lighting di luar maupun di dalam, Ya itu alasannya. mohon Dikoreksi apabila saya ada kesalahan, penjelasan diatas hanya berasal dari pengalaman saya saja 😁🙏
Mau coba kasih usulan konten, bahas motivasi/alasan pada tiap size shot/framing, full medium close up digunakan untuk apa saja - angle low medium high dsb, sekalian bahas garis imajiner/continuity..
Saya coba menjawab ya Bang. Mengenai pertanyaan tentang exposure mana yg harus di prioritaskan dalam kasus yg sdh dicontohkan. Saya akan memilih prioritas setting pada SS. Karena disitu terdapat movement, yg mana kamera tdk bisa mengenali gerakan. Sedangan untuk apreture kamera bisa cukup baik mengenali cahaya lalu menyesuaikan pengaturan scr mandiri
Masya Allah sangat bermanfaat ilmunya bang, open my mind... memang selaras sih gambar video yang bagus pasti hasil dari basic ilmu yg mumpuni+pengalaman
Salut dan hebat bang atas pengalaman anda memahami rtentang exposure dan shutter dalam pengambilan itu memang harus dipelajari ulu sebelum menentukan komposisinya 👍👍👍🙏
Kalo kata ane balik lagi ke situasi, diagfragma tidak diboleh diauto,karena lensa foto tipikal perubahan nya kebayakan perstep,tidak mulus..yg belum lagi tingkat kedalaman (tingkat bokeh/shalow deep of field) akan berubah terkecuali hal itu tidak jadi masalah kalo memang itu tidak menggangu menurut team atw kilien dkk.Atau apabila memang menggunakan lensa wide dengan perubahan diafragm tidak teralu besar dan dengan lensa yg diafragma nya steppless (lensa lensa 7artisan,lensa cinema,etc) Mengautokan shuterpun bisa jadi masalah apabila shuter turun melebihi batas setingan fps,itu akan menghasilkan gambar patah patah,(setingan video di 60 fps sedangkan shuter memakai 1/30).Aman nya dalam kondisi tsb harus bisa mengrekayasa cahaya (pasang lampu)didalam gedung agar hampir sama atau tidak teralu jomplang dengan keadaan diluar.Pasang lighting juga bisa jadi solusi karena menghindari Flicker yg kebanyakan terdapat dilampu lampu gedung di Indonesia.
Setuju mas,, kalau ada movement patah-patah jika shutter dibawah 2x fps. Kalau iso wajib dibawah 1000, yang dirubah dan dimentokin si f (bukaan) lensanya,, susah memang video jujur..
@@muhammadainul2388 well, sebenernya depends, bukaan nggak harus pake bukaan lebar tergantung kualitas lensa, bukaan lebar nggak ngejamin kualitas final product, meskipun lensa mendukung sampe f/1.4 besar kemungkinan terjadi chromatic aberration lets say di skema lensa budget, again tergantung kualitas lensanya, jadi harus bener" tau karakter masing" lensa yang kita pake gimana
Wah gk nyangka ternyata sampai sedalam itu ilmunya, selama ini gk nyadar banyak sekali kesalahan aku 🤦♂️. Terima kasih om putra ausa ilmunya, pasti bermanfaat buat temen2 yg lain. Siipp mantaplah poko'e. Ditunggu ilmunya selanjutnya om matursuwun 👍🏻👍🏻👍🏻👌🏻👌🏻✌🏻✌🏻
"Saya menyukai bagaimana Anda menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan dan keterampilan Anda dengan kami!
Sy pernah liat tutorial videografer yg take adegan cewek masuk kamar mandi yg kecil terus ngaca udh gitu doang adeganya tapi mereka hiding light nya sampe maksimal sampe ke lemari2 dan celah2 kecil mereka kasih cahaya biar cahaya seimbang di frame sambil tetep maintance drop shadow di modelnya dan menjaga dimensi ruangan biar ttp dinamis, smua jendela mereka tutup mereka ganti pake aperture light biar konsisten, persiapanya lamaaa bgt sampe pegel nontonya, dari situ sy langsung kukuhkan hati bahwasanya a6400 ini hanya akan mengambil format RAW bukan XDVC, wkwkwkk
*Saya Banyak belajar Dr bang Putra Ausa Pngen teruz belajar Do'akan bang saya lg Ikut lomba Di tempat kerja Untuk momen Kemerdekaan pngen ikut sekolaah*
Makasih bang putra atas sering" Pengalamanya, Semoga bermanfaat buat pemula.. Skli lagi mksh bang. Tinggal kami mendalami saja apa yg sudah bang sering☺☺😇🙏🙏🤝🤝salam dari Orang NTT Flores
Ini yg dibahas kemarin pas ketemu dibandung pembentukan Video Maker Squad chapters Bandung. Mantap pokoknya share sampe malam daging semua dan semua kalau dalam mata perkuliahan membutuhkan waktu 3 semester
menurut saya aperature yg bisa di Autokan jika di suruh memilih 2,.. krna Shutter speed jika di autokan akan bisa menjadikan hasil video yg flicker dan itu akan mengakibatkan kegagalan suatu video
Flicker kalau dia dlm ntsc.. dan flicker itu karena settingn shutter speed kalau di mode ntsc 👌😇 Kalau di ntsc untung menghilangkan flicker biasnaya di 1/50 dn 1/100. Karena ini berhubungn dengn Hz listrik di indonesia yg 50Hz
Rumus 2 x shutter itu baku bang, apabila tdk di pkai rumus tersebut biasanya akan ngelag mungkin itu tdk kelihtan tetapi ketika wktu editing akang terlihat jelas, kalian bisa cek video mas goenrock saat terbangkan drone dstu dia jelaskan ruus tersebut. Utuk tetp menjga rumus tersebut kita hrus memakai nd filter tetapi terkdang klngan pemula meniadakn hal tersebut
Baiklah.. skrang saya kasi kasus lgi.. skrang bro shot dengn 60fps dengn shutter 125 dan juga lakukan shot kedua 60fps lalu shutter diatas 250 atau lebih.. lalu lempar sebuah bola dengn cepat atau bro mungkin loncat yg atau apalah bebas.. lalu slomokan di 35% coba lihat mana yg lebih baik hasil videonya 😇👍
@@putraausa hormat suhu, ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-QDSjQ6WA6po.html mungkin video agung hapsa lebih menjelaskan tetntang segitiga exposure 🙏
Mungkin rumus 2X shutter itu untuk menjaga video tetap natural, kalo shot di 60 fps dan shutter di 250 atau lebih jelas video nya terlihat tdk natural..disitu lah penting nya ND filter. Dan tergantung sequence/project nya jg jika mau di slowmo di 24,25 atau 30 fps.
@@yongkiadiputra6502 transinsi outdoor ke indoor spertinya belum pernah di bhas di kalangan youtuber indonesia mulai dari mas goen, mas benny kadar, pemuda setempat, estech media dll. Mungkin bang putra mau berbagi
Aku jawab om Prioritas Shutter speed dan Aperture itu penting saat video dan harus mode manual Alasannya contoh kasus video di atas, Shutter speed upscale 60 agar tidak fliker di layar dan untuk objek bergerak serta mengejar video dengan frame rate 30fps atau bisa juga untuk keperluan slow motion , kenapa harus seperti itu karena di sebabkan mata manusia itu terbiasa melihat objek bergerak dengan ada sedikit efek blur/delay bayangan, bila Shutter speed terlalu tinggi atau sebaliknya maka mata tidak biasa melihat objek tidak normal seperti biasanya mata memandang objek bergerak. Untuk apeture bisa menggunakan f 2,8 atau 3,5 untuk mengejar fokus yg merata dari tengah melebar ke sekitarnya dan ISO bisa di setting auto karena perbedaan cahaya tidak terlalu jauh dari outdoor ke indoor untuk lensa bisa menggunakan fokal lengh 50mm atau 35 mm CMIW . 🙏
Saya mewakili teman2 yg lain agar kedepannya bang boleh dong buat playlist edting, bahas yg lebih spesifik luma, blending, keyframe, tracking, dan motivasi setiapnya...dan lain sebagainnya
Awal yg baik untuk jalan yg baru, dengan adanya video ini sprti kuliah online, dan jd tambah smngat lagi belajarnya dlm videografi,... N rasa penasaran, terkejut, Thnks ya bang
bang putra mantap penjelasannya 😁 Btw yang aku tahu one take sama long take itu beda hehe one take itu sesuatu yang ga bisa di ulang jadi cuman bisa one take contohnya kaya gedung runtuh sedangkan kalau dalam video ini long take hehe soalnya kalau salah tinggal di ulang, jadi masuk take yang ke 2
Saya benar2 merasa ilmu saya tidak ada apa2nya, tapi saya benar2 haus akan ilmunya, Thanks bang, ilmunya bermanfaat buat saya, Semangat, salam sukses selalu semuanya 👍
mantab ilmunya bang. sgt bermanfaat. klo sy sbagai amatiran punya pemikiran seni itu bebas g ada patokan SS hrs 2x fps, yg penting sesuai konsep cerita dan hasil video enak utk kita lihat.
Mohon izin menjawab bang. Berdasarkan kasus tadi dalam pengambilan gambar dari luar ke dalam ruangan, sy lebih memprioritaskan aparture. Kenapa demikian? karena aparture mendominasi titik fokus pada objek yg kita ambil. Karena objek yg diambil berupa gambar dengan suasana dari luar ruangan ke dalam ruangan, maka dari itu dibutuhkan titik fokus yg lebar (objek gambar landscape). Yaitu aparture dengan buka'an terkecil atau F dengan angka terbesar. Sekian dan Terimakasih, bang.
Jangankan shooting dari indoor ke outdoor, gimana kalo shootingnya malem hari? Gimana cara menghilangkan noisenya? Menaikkan iso atau menurunkan iso? menambah fps atau mengurangi? Kalo amatiran pasti langsung eksekusi pake premier pro pencet noise remover.
Hnya berbagi ilmu, kalau iso tinggi maka makin banyak noise tapi efeknya semakin terang, fps tdk ada pengaruh dari pengalaman sy, solusinya pake lensa bukaan lebar misal f 1.8, perbaiki di lighting 🙏
Yg aku simpulkan ini cma pembedahan permasalahan yg akhirnya blm memberi jawaban, hnya memetakan apa2 sja skiranya prmsalahan2 yg mnjadi point utama, klo bisa sih diakhir beri penjawaban pmbahasannya jg berupa praktek settingnya dll
8:35 dan 8:36 ada 2 kalimat yg bertentangan... sebelumnya ada kalimay yg intinya iso akan disetting auto kalo kamera bergerak dr dua tempat yg beda pencahayaan 8:36 kalimatnya beda.. yaitu... iso disetting auto jika bukan kamera movement lahh... di 8:35 katanya kalo kamera bergerak akan disetting auto utk iso
Untuk moment cepat sperti wedding/ event shutter tidak menjadi masalah , byk kok videograper2 wedding terkenal jrg gunakan ND malah cenderung shuter speed tinggi toh bisa di slowmo masih smooth2 aja( kecuali untuk film / shoot yg mmg butuh) , karena kualitas nd yg buruk juga ngrusak gambar....jadi menurut sya g wajib ss 2x frame rate (liat2 kondisinya dilapangan) , semoga bisa share info2 penting lain bangg putra thx🙏🏻
makasih bro ilmunya sangat bermanfaat buat meningkatkan skill kembali, kadang kalo udah terjun di dunia pro suka kelupaan sama yang basic, terus sebarkan ilmu bermanfaat, mancaaabs
Bener banget bang, lebih enak pakai mode manual.. saya juga masih terus belajar terus, makasih banyak bang motivasi banget ini mah.. btw cumna modal hp 😖
luar ruangan masuk kedalam ruangan, saya prioritas ke speed, saya tahan agar tidak turun, sebab apa, jika saya pakai 60fps otomatis speed harus 2x lipat dari fps yg digunakan, jika turun dari rumus itu akan patah2 hasilnya, gimana ISO tidak lebih dari 1000 jika masuk keruangan, setting dikamera max iso 1000, mungkin pakai bukaan besar di aperature, gear sebetulnya lumayan menentukan, jika pakai sony mungkin bisa pakai SLOG agar HL bs turun beberapa stop dan shadow bisa naik beberapa stop,, pengalaman dilapangan, 2x speed jika turun dari rumus itu hasil patah2, tp jika naik lebih dari 2x speed yg saya alamin aman, sepandangan mata saya aman, mungkin salah, ya itu pandangan saya
Langsung saya subscribe channel lo bg..saya bukan seorang videografer melainkan dari tukang Poto kampung ... Tapi ilmu Lo sangat berguna bagi gua bg... Next bg video selanjutnya ✅🙏🙏🙏🙏🙏
bang maaf nanya baru mau terjun,,, a6000 x m50 x g7 ,, pilih yang mana bang buat filming dan wedding video... kalo bisa kasih alasan biar besok gak salah pilih. terimakasih bang, salam dari palembang
shutter angle 180 derajat wajib ISO LOW DI limit 640 MIN 1250 MAX ISO HIGH DI LIMIT 4000 MIN 6400 MAX Apurture bisa di set auto, atau kalau pake cinema lens. pas masuk indoor T stop naikin, terus outdoor T stop turunin lagi itu kalau dari ane sih om
Bg kalau boleh usul Putra Ausa Kan udah Pro, tolong Buatkan contoh video Cinematic Di atas perahu,soalnya sy msh amatir sekali, dan sy seorang pemancing, tolong ya Bg. Please
Like... Like.... Like ..... Krn ini yg jd masalah terbesar buat saya om Putra .... maaf sebelum nya .... krn saya di sini user Hp .... Dan sehubungan dg vlog om putra .... saya minta recomended dong om .... klo utk kelas hp .... di kelas hp menengah kebawah , ap si atau maksud nya hp merek dan seri mana si yg bagus utk di bidang camera , dan video grafi .... yg hasil gambar nya menurut om putra bagus .... 🙏🙏🙏🙏 Dan recomend jg utk tipe hp kelas menengah keatas .... itu paling compatible merk Handphone apa ya om berikut dg seri nya ..... 🙏🙏🙏🙏
Setelah nonton konten dengan tema yg begini di video sebelumnya, saya jadi ikuti saran lu bang. Fokus di segitiga exposure. Apalagi saya lebih banyak shooting di outdoor, dimulai dari take shot sunrise sampe kelar jam 10-an pagi, trs dari jam sore sampe ambil sunset, dari waktu2 itu treatment exposurenya beda-beda dan itu gak semudah yg dibayangkan, apalagi shooting tanpa monitor tambahan di kamera. Makanya selama ini saya gak begitu banyak main movement atau transisi, tapi variasi shotnya lebih main di komposisi. Tapi dengan menjadikan segitiga exposure itu kompas utama saat shooting, alhamdulillah gak ada shot yg gak kepake. Apalagi saya masih seumur jagung di dunia videografi, perdalam exposure jadi modal dasar sebelum beranjak ke level yang lebih tinggi. Thanks for sharing, bang. God bless