Ketua Majelis Rakyat Papua MRP Nerlince Wamuar mengklarifikasi pernyataannya terkait pembangunan istana negara di Papua.
Nerlince mengatakan pada pertemuan dengan presiden Joko Widodo digelar tertutup namun beredar di media massa bahwa dirinya menyampaikan tentang Istana Negara.
Istana Negara tidak menjadi materi penyampaian kepada presiden, tetapi pertanyaan dari wartawan sehingga kami menjawab kata Nerlince mengutip pasifikposdotkom Rabu 26 Juni duaribuduapuluhempat.
Dia percaya bahwa Papua yang kaya dan manusianya yang unik berambut keriting dan kulit hitam adalah rencana Tuhan, sehingga permintaan untuk pembangunan istana negara adalah hikmat.
Nerlince pun menegaskan bahwa tugas MRP adalah menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan negara, tetapi tugas rakyat dan orang asli Papua adalah berdoa dan mendukung kerja-kerja MRP.
Jangan ada hujatan dan ujaran kebencian kepada MRP, yang kami butuh dari rakyat Papua di negeri ini adalah dukungan dalam doa sehingga kerja yang berat bisa diselesaikan tegas Nerlince Wamuar.
Diketahui, Ketua MRP dan 6 MRP se-Tanah Papua telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 12 Juni 2024. Dari hasil pertemuan tersebut, beberapa permintaan MRP disampaikan kepada Kepala Negara.
Salah satunya mendesak Presiden RI mengeluarkan Peraturan Presiden tentang kepala daerah dan wakilnya orang asli Papua atau OAP
kunjungi www.redaksipotret.co
dapatkan informasi terkini dan terpercaya
4 окт 2024