44:00 Pembukaan Pj. Gubernur 48:35 Selintas aplikasi Sapawarga 1:26:13 Para Narasumber 1:28:58 Dasar hukum Ppdb 1:32:05 Kuota khusus bagi Kecamatan yang tidak ada Sekolah Negeri 1:36:50 Mekanisme PPDB - Untuk keluarga tidak mampu (akhir Mei & Tahap 1) - Perubahan Zonasi - Perubahan Jalur Prestasi 1:42:30 Hal yang harus diperhatikan 1:46:43 Inovasi Diskominfo pada PPDB 1:54:40 Waktu PPDB Akhir Mei bekas sudah disiapkan dan dipindai/foto dan diunduh Tanggal 3-7 Juni Tahap 1 (zonasi) Tanggal 24-28 Juni Tahap 2 1:57:16 Jalur Prestasi 2:03:31 Perubahan identitas murid/wali 2:08:15 Sesi tanya jawab wali & murid
Seharusnya pemerintah menambah sekolah negeri di wilayah yang masuk zonasi terluar (zonasi 3) sehingga para siswa yg berdomisili di zona 3 jg bisa mempunyai peluang yg sama kalau masuk melalu Jalaur zonasi..
Di puluhan thun yg silam.ketika sekolah masih harus bayar SPP ortu dan siswa lebih menghargai para guru2 nya Tetapi pas ada bos ortudan siswa bila di ajak.bicara pinter jawab untuk membantah jika ada anak nya yg bermasalah susah di panggil nya lebih penting bisnis dari pada rapat sekolah...oknum WM yg demikian jnga kaget KLO ansk2 nya semakin brutal ...waspadalah...mendidik itu susah bukan seperti mengajar butuh hati nurani..oke. Coba tilik baik2 ketika Corona terjadi tidak sedikit ortu2 yg stres ngajarin ,belajar dh putra,i nya bahkn ada yg gantung diri anak nya terbunuh masyaAllah Banyak lah bersyukur para guru honorer yg sepuh dg semangatnya melatih dan mentlateni n anak yg Abk fi sekolah Umum dg honor kecilpun ttp semangat dan berhati-hati ,sabar melayani siswa,i ABK di sekolah umum dan kadang ortunya sala faham ketika di ajak komunikasi... Jngan Bebani terus negri ini dg hutang harta dan hutang hati nurani ibu Pertiwi semakin sakit okm
Pemerintah hrsnya memperbanyak dl sekolah2 Negeri yg terdekat dilingkungan lokasi rmh agar merata. Mempersulit ke org2 yg jauh dr lokasi rmh ke sekolah Negeri....seperti saya ini....😭. Klo sekolah Negerinya blm merata, lbh baik pakai sistem NEM kyk dl.
@@shintab162ttp aja...thn kmrn tetangga sy yg nilai rata2 raportnya 95 keatas pilihan pertamanya SMAN 1 dan pilihan ke duanya SMAN 19 tdk bs lolos...pdhl satu kecamatan.
bagi bapa/ibu ortu calon siswa ppdb SMA,SMK Negeri husus yang menggunakan Jalur ZONASI agar mempersiapkan alat METERAN dari sekarang untuk MENGUKUR jarak RUMAH ke Sekolah secara langsung sbg bukti otentik ke PANITIA agar putra putri bapa ibu bisa masuk SEkolah Negeri,,,,,jgn percaya GOOGLE MAP...pantau dan kawal terus PPDB SMA SMK Negeri dari OKNUM yang menghalalkan segala cara. sekian terima kasih
AWAS ..... INGAT.... UNTUK YANG SUKA JALUR BELAKANG JALUR ORANG DALAM JALUR SUGAK SOGOK JALUR AU AU.... JUG UJUG ANAK MASUK SMA NEGRI WEH.... HATI HATI..... ANDA SEDANG MEMPERSIAPKAN GENERASI KORUPTOR... NANTI KORUPTOR BAKAL DIHUKUM MATI..... HINDARI CURANG .... HINDARI CULAS.... HINDARI LICIK.... AYO DIDIK ANAK ANAK KITA UNTUK JUJUR INSHA ALLAH BERKAH UNTUK ANAK ..ORANG TUA DAN GURU...... PPDB BERSIH GENERASI AMANAH
Pak, sistem PPDB belum adil dan meratanya, gimana solusinya daerah yang Blind Spot? Daerah yang tidak terjangkau oleh quota jalur zonasi, jadi terkesan anak didik dipaksakan untuk masuk swasta
Intinya mah kl beruntung keterima di sekolah negeri, ya kl ga beruntung daftar sekolah di swasta, yang jadi masalah nya kl ga punya keberuntungan dan ga punya duit, bisa putus sekolah.. gimana coba..???
@@shintab162terus biaya transportnya ditanggung ga? Sianak tidak masuk sekolah negeri karena jarak yang jauh dari sekolah tersebut akhirnya sekolah diswasta atau sekolah yang jauh. Jadi kebijakan pemerintah dgn sistem zonasi itu tidak tepat karena sekolah negeri itu belum merata disemua daerah
Mohon untuk ditinjau kembali jalur prestasi raport, akreditasi sekolah dipakai acuan, SMP negeri yang baru akreditasi B bagaimana bisa bersaing ? kasian yang sudah berjuang 3 th kandas dengan aturan baru yg kurang berpihak pd prestasi anak. Yg perlu ditinjau harusnya sekolah yang memberikan nilai siswa keseluruhan siswanya di atas 90 - 99
kenapa pakai akreditasi atau indeks sekolah? karena tidak ada standar nilai rapot secara nasional dari masing masing sekolah, kadang ada siswa yg sekolahnya akreditasi A tapi rataan rapotnya untuk mencapai diatas 90 saja sulit sekali, bukan karena siswa itu tidak pintar, tetapi sekolahnya selektif kasih nilai rapot, ada jg sekolah yg akreditasi B mudah sekali kasih nilai siswanya diatas 90, bahkan ada yg rataan nilai rapot diatas 95, menurut saya disitu letak ketidak adilannya, makanya ada akreditasi sekolah, ada rangking siswa, ada indeks sekolah (kualitas indek lulusan kakak kelas), supaya adil..karena kalau cuma dari rataan nilai rapot NGAWUR menurut saya, yg masuk jalur rapot dikuasai sekolah tertentu, Menurut saya jalur rapot harus menghargai jerih payah siswa bersaing dikelas bahkan disekolahnya...makanya saya lebih setuju ELIGIBLE (siswa terbaik disekolahnya) minimal 3 atau 5 besar dikelas lah...untuk dapat istilahnya GOLDEN TIKET buat japres...iya dong...kita harus hargai siswa yg sudah berkompetisi dikelasnya, dengan melihat jg persaingan disekolahnya, akreditasi sekolahnya apa??
yang paling terbaik menurut saya nilai rapot dengan test uji kompetensi yang dilakukan oleh sekolah itu baru menunjukan kemampuan real. dengan jaman it ini gak susah sekolah melakukan ujikom. kenapa gak digunakan itu untuk antisipasi sekolah yang membuat nilai rapotnya besar besar . kalo nilai akreditasi apalagi cuma 0,05 pengalinya gak ada pengaruh.
@@ahmadrifaisiregar4868 bagusnya memang seperti dulu pakai NEM atau UN, ga ada urusan rumah jauh..bagian dari perjuangan hidup walau ekonomi sulit tapi semangat mengejar cita cita, terbukti banyak yg sukses dari keprihatinan
harusnya kartu keluarga minimal 4 th dan harusnya dilengkapi pula foto depan rumah beserta aparatur RT dan RW setempat dan tetangga kanan kiri , jdikan ketahuan apakah dia punya kartu keluarga siluman atau bukan kalau tetangga merasa bukan penduduk asli dan tinggal disitu pasti nga akan mau di foto bareng calon siswa dan di publikasi kan dimana hal ini bisa langsung di liat oleh peserta lain nya untuk jalur zonasi agar kami penduduk asli dekat dengan lingkungan sekolah bisa langsung croscek jangan sampe ada kartu keluarga palsu
INI BUKAN SOLUSI TAPI TAMBAH MASALAH. UNTUK ITU HAPUSKAN SISTEM ZONASI YG MERUSAK SISTEM PENDIDIKAN DAN MEMPERSULIT SISWA DALAM MELANJUTKAN SEKOLAH SERTA MEMICU DISINTEGRASI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA, MEMICU BANYAK MASALAH SEPERTI TADI TITIPAN, PENIPUAN DOMISILI DLLNYA. JADI SISTEM ZONASI ITU BUKAN SOLUSI TAPI SUMBER MASALAH DAN MALAPETAKA!!!
INI BUKANNYA MAU MEMPERMUDAH PPDB TETAPI MEMPERSULIT SISWA DAN ORANGTUA UNTUK MENDAFTARKAN ANAKNYA MELANJUTKAN SEKOLAH. BUBARKAN SAJA PEMERINTAHAN INI KARENA SISTEM ZONASI INI MERUSAK PERSATUAN DAN KESATUAN, MUNCUL DISINTEGRASI WILAYAH, DLLNYA, MERUSAK RASA KEADILAN BAGI SISWA UNTUK MAJU KARENA KERJA KERAS DAN KESUNGGUHAN DLM BELAJAR.
Koq susahin orangtua siswa yg mau belajar ya? Ini Bukan milik orang asli disini saja tetapi milik kita semua warga negara Kesatuan Republik Indonesia! Kita merdeka bukan berarti orang dari daerah lain tidak boleh sekolah karena bukan asli daerah disini!
Menurut pandangan saya yang subjektif Terimakasih dengan adanya kebijakan zonasi, tdk ada sekolah unggulan, bener2 kebijakan ini memihak kpd sekolah negeri yg membutuhkan siswa
Sekarang bukan hanya nilai rapor, tapi akreditasi sekolah jg dipertimbangkan tuk nilai akhir japres rapor. Tapi emang disayangkan SMA kuota japres gak banyak. Makanya anak saya ke SMK aja yg kuota rapornya lebih banyak (60%) kebetulan anaknya jg ada minat ke sana.
Menurut saya jg begitu...skrg ada istilah masuk sekolah negeri ga perlu pintar, yg penting rumah deket sekolah..seharusnya zonasi dibarengi ketersediaan sekolah merata
Selama distribusi sekolah SMA/SMk belum merata, sistem zonasi sangat tidak adil. kecamatan dipinggrian kota yng tidak ada SMA negerinya tidak bisa masuk karena terlalu jauh. semntara di pusat kota SMA negeri berjubel.
Jarak rumah ke sekolah SMA negri 2 kilo, zonasi 700 m, cikarang darurat teu bisa sakola. Nu teu mampu hese sakola. Inget wahib belajar 12 tahun. Pejabatna ganti kabeh ngahesekeun rakyat sakola. Balik deui ka nem weh
Kak sy ada slh nama di ppdbnya dan sdh menghubungi pihak sekolah dan sdh diganti ..cm dippdb tdk berubah ttp yg slh ,,dan pihak sekolah blg kl itu wewenang dippdbnya krn tdk bs msk ke ppdbnya ..jd gmn ya tkt data tdk sesuai dg ducapil..dan sy sdh keducapil dan dah dah bener ..cm di ppdb tdk berubah jg ..gmn solusinya ya tks
Iya kenapa tahap 1 jalur zonasi dulu? Klo siswa nya TDK berprestasi dan gagal jalur zonasi tahap 1, akhirnya TDK bisa sekolah dong karena tidak bisa ikut Tahap 2
ijin bertanya , kalau jalur prestasi raport untuk jenjang masuk SMA ketika mendaftar. sekolah tujuan/ pilihannya bisa pilih 2 sekolah negri atau hanya 1 ? 🙏🏽
Monitor soal PPDB ini semoga tidak ada celah transaksi di bawah meja 😅😅,,kita berharap fair jangan sampe ada ,,karena ini akan menjadi bom waktu camkan baik2..mending kembali seperti nem dulu masuk karena kemampuan nilai ..
Untuk penyemangat seyogyanya PPDB ditiadakan hasilnya rasis lokal tidak kebangsaan padahal di pembukaan UUD 45,warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang sama,dimanampun tempat disekolah bisa masuk ,dengan jenjang selanjutnya " harus lewat test tiap penyelenggara fairplay carut marut pendidikan diawali dari sistem penerimaan,kelanjutannya mutu diprioritaskan,yg paling baik yaitu pada era menteri pendidikannya Nugroho Noto Susanto tidak Banyak aturan seragam sekolah sangat efektif sekarang seragam sekolah mau diganti nanti sikaya dimiskin kelihatan hampir mirip penerimaan PPDB makanya ada unsur rasis
Harus ada pelaporan real time sebab ditemukan pada jalur zonasi alamat yang tercantum di KK yang di upload dengan titik koordinat yang dipilih sangat jauh bahkan beda kecamatan, saya punya buktinya. Lucunya lolos verifikasi. Bukan 1-2 CPDB tapi banyak. Ini kerjaan panitia sekolah sebab sadar hasil verifikasi mereka tidak akan ada yang meriksa.
Kenapa skrg mau daftar sekolah aza jdi ribet,,saya az pusing liatnya aplgi ortu yg gaptek,,duh kasian donk bu/pak,,,kenapa tidak dipermudah saja kya dulu,,misal bisa lgsg daftar ke sekolah tujuan atau menggunakan nilai akhir 🙏
Kaget juga dengarnya. Pdhal sbg generasi bangsa adalah hak ntuk dpt bersekolah di sekolah negeri tanpa dibatasi jarak (zona) status orangtua dll. Seperti sy di kelurahan Tanah Baru tidak ada SMPN ataunpun SMAN/SMKN. Kan bukan salah anak jika di domisilinya tidak ada sekolah y dpt dituju. 😢
untuk jalur anak guru. apakah Hanya berlaku untuk anak guru yang bertugas di SMA yang dituju. lantas anak guru yang lain bagaimana. Karena jalur anak guru hanya untuk anak guru di sma tersebut. Tolong di konfirmasi pernyataan ini. Haturnuhun.
Msh bnyk yg pindah kknya aj jual beli KK , padhl rumahnya ttp jauh dr sklh, yg bahaya , justru zonasi yg tertengahnya THN kmrn 1 kilo....THN skrg jarak 500 JD yg jauh 1 kilo TDK bisa masuk zonasi karna bnyk diperjual beli kan KK terdekat Tahuna..... Ngambil hak orang
Koq sudah kick off tetapi belum ada sosialisasinya di Bogor ya? Aneh....kalau kick off itu sebelumnya sudah diberikan sosialisasinya dahulu agar semua warga belajar paham baik guru, kepala sekolah, siswa, orangtua siswa dan administrasi tenaga pendidikan ya....Parah nih Dinas pendidikan Jabar. Tolong diberikan sosialisasi nya ke warga belajar dahulu baru kick off nya.....
Terlalu pinter birokrasinya sampai2 saya sebagai orang awam tidak nyambung. Ini materi khusus buat siapa sebenernya, ada link materinya dong, biar baca sendiri.
Kenapa PPDB JABAR dari tahun ke tahun masalah server down.. server error lah tidak pernah di atasi.. tahun 2024 paling parah.. sampai pukul 22.23 3 juni 2024 tidak bisa diakses .. hadeuuhh..
Aselina da ieu mah lrek ngaboDokeUN Anak anak, rarudet sumpah gaes, rek daftar teh pemerintahan indonesia mah bener bener nya otak korupsi, semoga malodar kalindes truk atw kacentar kuraja galedek demi allah tah, anu nyieun peraturan jiga kieu
