MasyaAllah...kisah sgt mengispirasi hidup sepanjang zaman.keluarga ibrahim keluarga tauladan sluruh ummat manusia kluarga yg taat kepada perintah Allah. Jazakumulloh khoir buat ustdaz Hanan Attaki smg Allah berkahi keluarga nya spt keluarga nabi Ibrahim as.
Belum pernah ketemu ustadz hanan tapi sllu rindu untuk denger suara nya, semoga suatu saat bisa ketemu dengan ustadz dgn suara lembut ini di majlis ilmu ya Allah..
Maaf aa Ustadz, koq berbeda dengan jejak arkeologi ya? Ibrahim berasal dari Ur Kasdim, benar merupakan daerah di Iraq sekitar Basra sekarang dan Hajar benar berasal dari Mesir. Namun yg menjadi perbedaan adalah tempat pengasingan Ismail semestinya di suatu gurun pasir bernama Paran dimana terdapat 2 lembah tidak jauh dari Sinai hanya berjarak sekitar 130 km dari Hebron (tempat tinggal Ibrahim). Karena tujuannya adalah ke Mesir sehingga melintasi daerah tsb hanya sekitar 1-2 hari dengan berjalan kaki. Ismail dewasa, menetap dan meninggal di sekitar lembah Sinai yang merupakan daerah antara Mesir dan Palestina. Sedangkan Mekkah jauhnya 1200 km ke arah barat daya bukan merupakan jalur yang dilalui oleh Ibrahim menuju Mesir. Cerita lain menyebutkan saat Ibrahim wafat di Hebron, Ismail datang utk mengantarkan ayah nya ke pemakaman dengan berkuda pulang pergi di hari yg sama. Bukti lain, ketika Musa diusir dari Mesir diselamatkan oleh suku di sekitar lembah Sinai yang merupakan keturunan Ismail. Dua hal ini setidaknya menunjukkan bahwa Ismail tinggal tidak jauh dari Hebron, yaitu di sekitar Sinai bukan di Mekkah. Wallahu alam.
Sya pernah denger ustadzah ana berkata, maksud dari "siti" itu sebenarnya syayidatina... Karena orang indonesia agak sulit menyebutnya, maka disingkat jadi "siti"
@@lisstia229 iya tapi sebaiknya cukup dengan sarah radhiallahu anha, itu saja cukup. tidak usah mengganti nama menjadi siti sarah siti hajar siti Khadijah siti aisyah, karena itu sudah merubah nama istri nabi
Afwan, penggunaan Siti itu bentuk penghormatan kepada beliau, rasanya tidak beradab jika hanya menulis nama beliau saja, Siti digunakan karena lebih lazim digunakan dalam dakwah di Indonesia untuk menghormati perempuan yang mulia di agama kita, sama saat kita menyebut nama ustadz, biasanya didahului dengan panggilan ustadz, syeikh, Buya, Abuya dll, jadi sama sekali tidak merubah nama seseorang,,