Тёмный

Kisah Sosok Pahlawan Nasional W.Z.JOHANES di abadikan menjadi nama Rumah Sakit di Kota Kupang 

Dunia yang indah
Подписаться 995
Просмотров 663
50% 1

Informasi :
isi cuplikan video di dalam cerita ini adalah cuplikan video ilustrasi saja, hanya sebagai ilustrasi alur cerita, mohon maaf atas ketidaksesuaian gambar pada video ini. Trima kasih @BW Imagination.
Dr. Wilhelmus Zakaria Johannes sering juga ditulis dalam ejaan baru Wilhelmus Zakaria Yohannes, (Pulau Rote, 1895 - Den Haag, Belanda, 4 September 1952) adalah ahli radiologi pertama di Indonesia. Sebagai dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda WZ Johannes juga menjadi ahli rontgen pertama yang sangat berjasa dalam pengembangan ilmu kedokteran Indonesia sehingga mendapat gelar Pahlawan Nasional. Namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit umum di Kupang, Nusa Tenggara Timur yakni RSU WZ Johannes. Nama pahlawan ini juga diabadikan menjadi nama sebuah kapal perang TNI-AL yakni KRI Wilhelmus Zakaria Johannes. Ia dimakamkan di Pemakaman Jati Petamburan, Jakarta Pusat.
WZ. Johannes adalah sepupu Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, guru besar UGM yang adalah paman dari Helmi Johannes, presenter berita dan produser eksekutif televisi VOA Indonesia.
Seorang Putera Indonesia kelahiran Termanu, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi ahli rontgen pertama Indonesia. Dalam tahun 1941 berhasil mempertahankan desertasinya yang berjudul "Rontegen diagnostiek der maliga langtumoren". dan untuk itu berhak memakai gelar doktor. Prestasi itu dicapainya berkat ketekunan bekerja dan dibantu oleh kecerdasan otaknya.
Ia adalah Prof. Dr. Wilhelmus Zakaria Johannes sering juga ditulis dalam ejaan baru Prof. Dr. Wilhelmus Zakaria Yohannes, lahir tahun 1895, putera dari seorang guru bantu Sekolah Dasar yang sekaligus merangkap menjadi pengurus gereja. Sebagai anak seorang guru bantu Yohannes tidak berhak menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tetapi kecerdasan otaknya telah menolongnya. Kepala Sekolah Dasar di desa kelahirannya bersama dengan adik iparnya, C. Frans, menulis surat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda memohon agar Yohannes diizinkan memasuki Europese Lagere School (ELS).
Permohonan itu dikabulkan. Yohannes menamatkan ELS di Kupang dalam waktu yang lebih singkat dari yang seharusnya. Sesudah itu berangkat ke Jakarta dan memasuki STOVIA (School Tot Opleiding voor Inlandsche Arsten = Sekolah Dokter Bumiputera). Masa pendidikan yang seharusnya sembilan tahun dapat diselesaikannya dalam waktu delapan tahun. Pada tahun 1920 sudah menggondol gelar dokter. Mula-mula bekerja sebagai dosen pada NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School = Sekolah Dokter Hindia Belanda) di Surabaya. Tidak lama kemudian, dalam tahun 1921, diangkat sebagai dokter di rumah sakit Bengkulu. Sesudah itu berturut-turut sampai tahun 1930 bertugas di rumah sakit di Muara Aman, Mana, Kayu Agung dan Palembang. Dalam tahun 1930, ketika bertugas di Palembang, Yohannes mengalami musibah, diserang penyakit lumpuh. Ia segera dibawa ke Jakarta dan diberikan perawatan khusus di CBZ (sekarang Rumah Sakit Umum Pusat dr. Cipto Mangunkusumo). Satu tahun lamanya Ia dirawat dan setelah sembuh, kaki kanannya pincang untuk selama-lamanya. Masa perawatan di CBZ tidak disia-siakannya. Semangat belajarnya tidak pernah padam. Sambil berbaring di tempat tidur, asyik membaca buku dan mendalami masalah rontgen (sinar tembus). Pada waktu itu pengobatan dengan rontgen belum maju seperti sekarang. Yohannes yakin, bahwa penyakit lumpuh seperti yang dideritanya dapat disembuhkan dengan pengobatan rontgen.
Video oleh Artem Podrez dari Pexels
Video oleh RODNAE Productions dari Pexels
Video oleh Kampus Production dari Pexels
Video oleh cottonbro dari Pexels
Video oleh Anna Nekrashevich dari Pexels
Video oleh olia danilevich dari Pexels
Video oleh TREEDEO.ST dari Pexels
Video oleh George Pak dari Pexels
Video oleh Michelangelo Buonarroti dari Pexels
Video oleh Joshua dari Pexels
Video oleh KoolShooters dari Pexels
Video oleh Pressmaster dari Pexels
Video oleh Kindel Media dari Pexels
Video oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels
Video oleh Yan Krukov dari Pexels
Video oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Video oleh MART PRODUCTION dari Pexels
Video oleh Kelly L dari Pexels
Video oleh Tom Fisk dari Pexels
Video oleh amazing world taste dari Pexels
Video oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
Video oleh Suraphat Nuea-on dari Pexels
Video oleh Yan Krukov dari Pexels
Video oleh Ricardo Esquivel dari Pexels
Video oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Video oleh Cheryl Hunt dari Pexels
Video oleh German Korb dari Pexels
Video oleh Matthias Groeneveld dari Pexels
Video oleh ROMAN ODINTSOV dari Pexels
Video oleh Vlada Karpovich dari Pexels
Video oleh EKATERINA BOLOVTSOVA dari Pexels
Video oleh fauxels dari Pexels
[ Electro Light - Symbolism ]
• / electrolight. .
• / maskedacoustic
• / electrolightedm
• / electrol. .
www.canva.com/...

Опубликовано:

 

8 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 4   
@robethdethan1356
@robethdethan1356 2 года назад
Pahlawan yang memotivasi muda-mudi ntt dan semangat juang dokter wilhelmus zakaria yohanes patut kita contohi
@BWImagination
@BWImagination 2 года назад
betul sekali bro
@motivasihidup4016
@motivasihidup4016 Год назад
Baru tau kisah di balik w.z yohanes
@BWImagination
@BWImagination Год назад
Semoga sangat bermanfaat kak
Далее
Bike vs Super Bike Fast Challenge
00:30
Просмотров 6 млн
belis dan adat pernikahan orang sumba.
12:47
Dear Willie Salim
17:18
Просмотров 1,3 млн
Lagu Rote Neda-Neda
5:01
Просмотров 10 тыс.
Perjalanan pertama Mam menuju Kota Ende
10:53
Просмотров 11 тыс.
MENGENAL ASAL USUL BAHASA INDONESIA! #HISTORY
29:49
Просмотров 571 тыс.
Bike vs Super Bike Fast Challenge
00:30
Просмотров 6 млн