Lagu lagu bimbo memang berkarakter dan mempunyai nuansa lagu balada yg kental.. I Love bimbo.. Lagu lagu Islam Bimbo pas harmonisasinya 👍, Alhamdulillah..
kusumah vertyfarah Alhamdulilah..subhanALLAH..1000X..Saya menikmati malam malam 10 terakhir ramadhan kemarin...yaa ALLAH izinkan sy bertemu ramadhan tahun yg akan datang..Amiiin.
Sampei kiamat pun gk akan pernah dapet ! Tapi ingat tetep ibadah karna Alloh semata urusan memberi hak prerogatif Alloh Untung tak dpt diraih malang tk dpt ditolak itu berlaku namun sunahtulloh tetap berjalan ok
Pohon cinta Allah dan Rasulullah tinggi akar nya menghujam kokoh kedalam dada besar tersenyum bahagia dengan Alquran menerangi jalan hidupnya berkah dan terus mengalir air mata RahmatNya.
Lagu bagus . diantara yg bagus..sampai kapanpun gak akan bosan dan tetap senang dengar lagu ini.... jalankan puasa yg benar ...punanan terbuka seumur hidupmu ..amin
Syairnya pas Ketika kita sekarang sedang serius beritikaf untuk mengejar seribu bulan rasanya ingin menitikkan air mata.....betapa sudahnjauh perjalan hidup ini....
Sering mendengar lagu ini...setelah di maknai syair nya Masya Allah ..menangis saya ...maafkan ya Allah semua kehilapan ku...ku harap dalam jiwa hanya dirimulah yang bertahta
Lagu sebelum tidur anak2ku.. hehe.. pas denger lagu ini langsung mereka diem, heninh d tempat tidur, sambil fokus mendengarkan setiap kata lirik liriknya...
* Keindahan sebuah ketulusan seorang Mbah penjual pisang yg sudah renta* *Wong cilik yg tdk pernah dpt THR maupun gaji ke 13* *_(Sebuah kontemplasi kehidupan rakyat kecil ...)_* dicukil....UMS _"Wah…pisangnya bagus-bagus Mbah…"_ kataku sembari berjongkok di depan perempuan sepuh yang berjualan di pinggir jalan depan pasar... _"Lha monggo _dipundut_ (dibeli)..."_ kata perempuan itu riang. Sungguh sudah sangat sepuh, rautnya penuh kerut. Kulitnya hitam. Kurus badannya. Tapi suaranya _cemengkling_ masih nyaring), riang. Giginya terlihat masih utuh. _"Ini kepok kuning… bagus dikolak._ _Ini kepok putih… kalau digoreng sangat manis.._ _Lha kalau itu… pisang pista, kulit tipis… harum manis._ _Tapi jangan dibeli karena belum mateng…_ Aku hanya diam memperhatikan gerak tangannya yang cekatan, meskipun telah _ndredheg_ (gemetar.) _"Sudah lama jualan, Mbah…?"_ _"Belum, ini ngejar rejeki buat lebaran."_ __Putranya berapa Mbah?"_ _"Kathah_ (banyak) ..… pada _glidik_ (kerja)…"_ _"Kok nggak istirahat saja to Mbah… siyam-siyam kok jualan"_ _"Lha nggih, ini karena siyam niku to , nggak boleh istirahat..."_ _Mumpung Gusti Allah _paring_ (beri) _sehat…"_ Aku tercenung dengan jawaban perempuan sepuh itu.... Kulihat tangannya mengelap kening dan dahinya yang _dlèwèran_ (bercucuran) keringat dengan selendang lusuhnya.... Diantara para penjual ‘liar’ dipinggir jalan depan pasar itu, perempuan sepuh ini satu diantaranya yang menggelar dagangan tanpa _iyup iyup_ (peneduh). Padahal hari itu panas luar biasa. _"Kalau pulang jam berapa Mbah?"_ _"Jam tiga sudah pulang ..…, lha ada kewajiban nyiapkan _wedang_ (minum) _buat anak-anak TPA."_ _"Kok kewajiban, yang mewajibkan siapa Mbah ?"_ _"Nggih kula_, (ya saya sendiri) …" _"Ooo…begitu…. Setiap hari, selama puasa?"_ _“Inggih_… _wong cuma anak limapuluhan..."_ _"Wah _panjenengan_ (anda) _hebat nggih Mbah…"_ _"Halah cuma wedang sama pegangan kecil-kecil..._ _Yang penting bocah-bocah rajin ngaji…, mbah sudah seneng._ _Jangan bodoh kaya Mbah ini yang cuma bisa Fatihah..."_ Aku makin tercekat. Kumasukkan semua pisang yang ditawarkan ke dalam tas kresek. _"Kok banyak banget... mau buat apa, mas?_ Tanya si mbah heran. Aku hanya tersenyum. _"Semua berapa Mbah?"_ Perempuan sepuh itu menyebutkan nominal yang membuatku tercengang.... _"Kok murah banget Mbah…"_ _"Mboten_ (ah enggak)… _itu sudah pas, ini bukan pisang kulakan_ (dari beli), _panen kebun sendiri..."_ _"Nggih…matur nuwun…"_ kataku sembari mengulurkan uang. _"Aduh… nggak ada kembalian , belum _kepayon_ (laku)…" _"Saya tukar dulu Mbah…"_ Aku sengaja meninggalkan perempuan sepuh itu. Pisang telah kuletakkan di mobil. Mesin mobil pun kunyalakan.... Agak menjauh dari perempuan sepuh itu.. Kumasukkan beberapa lembar uang sepuluh ribuan yang masih baru, ke dalam amplop, Cukup dibagi satu satu untuk anak TPA yang katanya berjumlah limapuluhan tadi. Penutup lem amplop kubuka lalu kurapatkan. _Ini mbah, sudah saya tukar, sudah pas _nggih..."_ Perempuan sepuh itu menerima amplop masih dengan tangan _dredheg_ gemetar. Tanpa menunggu jawaban, aku segera pergi. Esoknya aku mampir lagi…tapi kosong Berikutnya aku mampir lagi…kosong juga. Penasaran kutanyakan pada ibu pedangang sebelahnya. _"Mbahe kok nggak jualan Mbak?"_ _"Oh nggak, beliau … jualan kalau panen pisang aja..._ _Sampeyan to yang kemarin ngasih amplop._ _Walah Mbahe nangis _ngguguk (tersedu2) ..… _jare bejo_, (katanya beruntung) & dapet _qodaran."_ Barangkali yang dimaksudkan adalah _lailatul qodar._ Malam yang konon lebih baik dari 1000 bulan. Para malaikat turun dari langit. Ke langit hati kita. Menyelesaikan segala urusan. Allah melapangkan rejeki dan kemuliannya bagi yang dikehendaki, Pun mempersempit bagi yang dikehendaki pula... Rejeki sesuai kapasitas kita. Lantas siapakah yang mendapatkannya ?? ……………….. Barangkali perempuan sepuh inilah yang mendapatkannya. Bukan karena ia ahli ibadah... Bukan pula karena I’tikafnya yang kuat di masjid. Tapi dialah pelaksana dari yang katanya ‘hanya’ bisa *fatihah* itu. Kesungguhan I’tikaf yang luar biasa. Bertindak, berlaku, dan berpasrah dalam keriangan rasa. I’tikaf di masjid yang digelar dalam keluasan yang maha. Bukan masjid yang sekedar bangunan ibadah. Kecintaannya yang sederhana dengan penyiapan _wedang_ dan penganan bagi limapuluhan bocah selama puasa, sungguh bukan perkara mudah. Hanya cinta tuluslah yang bisa. …………….. Aku jadi teringat pertanyaan teman, tentang pencapaian _Lailatul Qadar._ Benarkah memang ia turun di 10 hari terakhir malam ganjil? Maka …malam terbaik dari 1000 bulan bukanlah instan... Tak bisa _dijujug_ dengan akhiran... semua butuh proses…. karena karunia terindah butuh _wadah_. Yang dibangun dengan mengais kebaikan, sebelum, selama dan sesudah Ramadhan. Itulah sesungguhnya *_QODARAN_* ******* Selamat menjemput *_laillatul qodar_*, saudara-riku tercinta... 😊❤💕
Areas noiseless Mountains hold their breath The wind stopped The trees bow in the dark night In the holy month (Ramadhan) Qur'an down to earth Qur'an down to earth ... This is the night a thousand months When the light of heaven shining down When the light of heaven shining on the earth This is the night a thousand months When God wipes our tears When God wipes away our sins