Sebenernya "superhero fatigue" itu gaada, yang ada itu "bad story fatigue". Nyatanya kita ga bosen sama film superhero, tapi benci sama film superhero yang ditulis jelek. Habis pandemi ada beberapa film marvel yang bagus dan disukai sama fans (spiderman NWH, sangchi, GOTG 3, Black panther wakanda forever, Loki, wandavision) karna ditulis dengan cerita yang bagus. Film2 yang ga laku ya ditulisnya jelek
Betul jenuh kok ceritanya kaya maksa gitu,pasca endgame mcu mulai kaya kehilangan arah fokus ke cuan aja yg bagus cuma GOG3 sama Spiderman pasca endgame ya
Disney merupakan sebuah pelajaran bahwa Semakin besar sesuatu semakin besar pula peluang akan hancur (The bigger they are, the harder they fall) Edit: maaf untuk pepatah bahasa Inggris-nya salah karena beda arti. Sayang bahwa mereka salah satu yang memberikan inovasi kepada semua orang di dunia ini (disamping akuisisi secara serakahnya). Oleh karena masalah seperti itu ini sebuah saran untuk Disney dariku: 1. Berhenti executive meddling dan pikirkan rencana yang baik untuk suatu proyek: Alasan kebanyakan proyek Disney saat ini gagal karena mereka suka menghamburkan proyek yang akan disiapkan dan kemudian diubah atau dibatalkan hanya karena takut tidak sesuai dengan selera mereka dalam menyenangi banyak orang. Hal ini sering terjadi dalam waralaba Star Wars di mana ada rencana film bahkan acara TV yang banyak dibatalkan walau sudah ada teaser trailer-nya. Sama pikirkan untuk proyek yang akan dilaksanakan supaya tidak gagal di pasaran terutama dalam segi pemasaran produk mereka. Mereka perlu memelajari kegagalan mereka dalam proyeknya sendiri seperti John Carter, Home on The Range, Treasure Planet, Mars Needs Mom, Star Wars Episode IX dan Artemis Fowl. 2. Angkat orang-orang yang tepat dan jangan pernah menyerang pelangganmu. Sebagian besar orang yang tidak suka pada produk Disney saat ini bukanlah kelompok suara minoritas yang suka teriak-teriak di internet dan menyerang kaum minoritas bahkan kru-kru media Disney. Disney memiliki penggemar dengan ras, jenis kelamin, orientasi seksual dan politik yang beragam di dunia ini dan mereka malah menyerang penggemar mereka sendiri bukanlah suatu sikap yang baik. Ini merupakan masalah terbesar dalam Disney: mereka tidak perhatian terhadap kemampuan hubungan manusianya sendiri sehingga banyak kru-kru media Disney tidak bisa mengontrol apa yang mereka bicarakan sehingga menambah citra buruk terhadap media-media yang dimiliki oleh Disney. Untuk pemasaran stop menggunakan embel-embel sensasionalis untuk produkmu seperti "Disney's first gay character", mereka malah menambah panasnya suatu kontroversi di mana politik sudah meracuni semua isi media sosial dan lebih buruknya lagi hal malah menganggap semua orang menganggap representasi itu buruk tanpa perlu menikmati suatu media hanya karena taktik ini. Ini aku juga masalahkan dengan Disney paling sering dengan kasus seperti ini dan juga sama terhadap orang-orang yang suka menambah panasnya isu yang Disney punya hanya karena politik dan perang budaya. Kita perlu adanya keseimbangan, bukan menjatuhkan satu sama lain. 3. Fokus terhadap kualitas, bukan kuantitas: Setelah banyak proyek Disney perlu beristirahat sejenak untuk proyek yang mereka kerjakan seperti pada saran pertama. Jangan suka menghamburkan suatu proyek hanya untuk memanipulasi FOMO dari banyak orang dengan terlalu ketergantungan terhadap Disney+. Ingat, bahwa waktu dulu setiap kedatangan produk Disney terutama film merupakan suatu momen yang berharga yang jarang datang di setiap harinya. Juga dalam hal ini stop remake yang tidak perlu dan biarkanlah orang-orangmu membuat produk yang bagus untukmu dan juga penggemarmu. Begitu itu saran saya sendiri dan semoga saja Disney memiliki orang yang tepat untuk memecahkan masalahnya sendiri. Kembalinya CEO yang lama belum menjanjikan perubahan yang bagus untuk perusahaan ini
Disney terlalu pede dgn superhero nya, sehingga ga ubahnya sprti kita nonton film India dimana tokoh utama nya ga bisa mati😂. Kepergian Iron Man sbnrnya sudah hampir membawa harapan akan antusiasme film Disney, akan tetapi cerita superhero lain nya tidak demikian. Mungkin film Disney akan lebih berkualitas jika realita dari kejadian ataupun nuansa filmnya lebih diutamakan, dibandingkan segala macam fantasi yg mengunggulkan efek cgi itu sendiri. Sudah saatnya memperbaiki isi cerita film nya terlebih dahulu. Back to nature 😊
Disney rugi besar dan gagal karena : 1. Membawa dan mendoktrin penyimpangan "LGTVQHD+", paham kesesatan feminisme palsu, kolonialisme(kalau gak salah ada di Black panther), dan hampir tidak ada filosofi baik dan pembelajaran baik tentang kehidupan yang realistis 2. Hampir semua karakter penulisannya sangat kurang, mulai dari backgroundnya, sifat, karakter, tidak ada "reasons", dan terkadang tidak sesuai gagasannya dengan yang asli 3. Jalan cerita tidak sesuai dasarnya komik, visual novel, dan ide pencipta 4. Mendukung Israhell 5. Terlalu menggantungkan CGI dan CGI-nya kurang berkualitas 6. Produksinya kejar tayang seperti sinetron 7. Kasus Mendukung AI, nah ini ini, "Terminator"-nya sudah kelihatan, jadi pake model tubuh dan wajah Aktor atau/dan aktris tanpa melibatkan Aktornya dan aktrisnya, dan gak ada hak cipta dalam hal itu, menuruku ini sangat tidak etik dan tidak menghargai jasa orang yang berkorban
Disney mungkin harus banyak belajar dari James Cameron, bagaimana beliau membangun karakter Ellen Ripley dalam film Aliens, atau Sarah Connor dari film Terminator. Karakter wanita jagoan, kuat dan mampu bertahan ketika hampir semua karakter-karakter pria terbunuh, bahkan yang berhasil mengalahkan villain utama. tetapi kedua karakter itu tetap diingat, dikagumi serta menginspirasi hingga hari ini.
@@jo-ker8847 M She U gak tuh🤣🤣 alih-alih pusing mikirin plot cerita & karakter development, mereka pening mikirin ada berapa gender sekarang... wkwkkww
@@durandalzurich5101 benar banget.sejujurnya gue nggak masalah avengers sekarang banyak superhero ceweknya.Tapi Disney nggak mendeliver dengan baik dan terkesan terburu-buru.hasilnya apa,kita nggak punya ikatan emosional ama superhero cewek tersebut.
Tapi apa ada contoh lain? Perempuan tangguh kan tidak harus cenderung maskulin, kekar, atau tangguh secara harfiah. Misal untuk acara seperti She Hulk - Yang memang acaranya payah - tipe karakter seperti itu kurang cocok. Untuk saya, Ellen Ripley memang sudah menarik dari film pertama, oleh Ridley Scott. Itupun, awalnya, Ripley bukan ditulis sebagai wanita.
Kesalahan paling besar untuk film Disney sekarang adalah memfokuskan "Message" sebagai whole character dari film dan character yg mereka punya yg membuat filmnya ancur dan lebih mirip "Menceramahi" daripada menghibur. LGBT, Feminisme dkk. Is okay klo mau dimasukin ke film asalkan jangan jadikan "Message" itu whole character of the film. Banyak film yg bener-bener bagus meski ada unsur "Message" contohnya the goat of multiverse film "Everything Everywhere All At Once" terus ada the goat of Animation Series "Arcane". LGBT? Ada, Feminisme? Jangan ditanya. tapi apakah membuat filmnya jelek? Gak, karna filmnya gak berputar sama "Message" melainkan filmnya berputar ke cerita yg mereka literally pengen tell ke audience. Ini yg disney modern salah langkah dan menurut gw tomlol.
Ini seperti kartun Indonesia (Adit Sopo Jarwo, Keluarga Somad, Kiko, Nussa Rara, dll.) vs. kartun negara lain (Naruto Shippuden, Omar Hana, Chibi Maruko-chan, Upin & Ipin, BoboiBoy, SpongeBob Squarepants) Kenapa kartun impor lebih asik dibanding kartun lokal? Sesimpel kartun lokal itu terlalu menggurui dibanding kartun import
Aku setuju sama pendapat di atas. Aku lebih suka drama silat China karena sesuai sama nilai etika. Menjaga kehormatan, sayang kelurga. Dan emosinya itu loh keren. Apalagi macam karakter abu2. Misal Kunning Palace, Till The End of the Moon.
Superhero fatigue tuh buat film-film MCU dan DCEU (dan juga DCnya James Gunn) aja sih keknya. Toh, genre superhero dari rumah produksi lain kayak The Boys, Invincible, sama Spider-Verse justru banyak disukain bahkan sampe sesukses itu.
Gw setuju bgt soal "penggunaan formula yang sama" dlm konten2 Disney skrng. Contohnya WISH yang baru dua hari lalu gw tonton dan langsung ngerasa "familiar", kesannya kurang dapet, alur cerita template, hampir gaada hal baru yg bener2 gw rasain di film itu selain karakternya. Sangat disayangkan Disney harus merogoh kocek hanya untuk cerita yang bisa dibilang sudah banyak orang tau endingnya akan seperti apa.
faktor yang membuat film-film Disney tidak sukses, termasuk konsep cerita yang lemah, kurangnya pengembangan karakter yang kuat, atau kurangnya daya tarik bagi audiens target. Faktor pasar, persaingan dengan film-film lain, dan tren industri juga dapat memengaruhi performa suatu film
lebih ke jenuh sih, karena seperti dipaksa untuk mengikuti tv series nya agar tau alur cerita semuanya dan ditambah pesan woke itu sendiri juga sangat mengganggu bagiku.
Sama seperti pola bangun-jatuh suatu kerajaan. Saya penggemar sejarah abad pertengahan, apa yang terjadi dipada Disney dan perusahaan-perusahaan saat ini adalah bentuk miniatur kecilnya. Makasih pak, semoga berkah selalu ya 🙏
Sama bang saya juga penggemar sejarah abad pertengahan, salah satu buku favorit saya adalah karya Edward Gibbon yang judulnya The History of the Decline and Fall of the Roman Empire (1776-1789), sumpah ini buku keren banget, salah satu karya literatur yang menginspirasi lahirnya karya sastra terbaik lainnya yaitu Foundation karya Isaac Asimov
Kalo untuk Anime yng demografis yng audiencenya banyakan ke arah remaja Dan dewasa , ya boleh Dibilang silahkan aja ada bumbu-2 LGBT , twist cerita yng Lebih kompleks atau violence , tapi untuk penonton yng cukup dewasa untuk Bisa bedain mana fiksi sama realita , tapi untuk animasi yng demografisnya anak kecil keknya agak Kurang cocok sih Bahkan Pencipta franchise Gundam Yoshiyuki Tomino bilang Disney membosankan Dan medioker , menurutku ucapan Tomino bener , krn Disney cuma menjadi tergantung pada tropes-2 yng generik dan terlalu banyak dipakai maka produknya jd terkesan hambar , medioker dan nggak terkesan niat ambil resiko untuk jd kreatif
avenger endgame itu udh tamat gak ada lagi mcu bagi gua dikarenakan setelah itu 80% propaganda disney apalagi the marvel karakternya cewek semua feminisme wkkw
Pemimpin lama terkadang memiliki arogansi mengenai pendapatnya dan tidak mau terbuka akan informasi baru..jdi kebanyakan..perusahaan akan lebih mudah untuk mengganti daripada mempertahankan..
Sumpah semenjak disney ada LAGIBATUKnya, gw ga mau nonton lagi. Ga ada kreativitas ama imajinasinya, disney tuh lebih mentingin cuan" daripada mentingin imajinasi anak-anak.
Gue tetep Team Anime sih soalnya genre-nya bervariasi , dari Komedi sampai Serius , Memfokuskan kualitas penulisan cerita , bahkan tema -2 yng nggak lazim Aku bilang Disney membosankan krn hrs memakai formula yng terlalu banyak dipakai
sebenernya sama aja film live action juga banyak variasi dengan banyak yang punya tema atau style yang ga lazim, mungkin mbaknya yang kurang aktif nyari film
Sama aja mah, anime juga punya cerita woke nya. Bedanya mereka demografikan jadi gampang dipilah. Dan agenda woke mereka dijadikan fetish. Contohnya Yaoi, Yuri, Loli, NTR (open relationship). Dan lagi harus diakui anime itu masih kental pelecehan wanitanya, balik lagi, agenda mereka dijadikan Fetish.
saya rasa karena mereka terlalu memfokuskan quantity dibandingkan quality... blm lgi kta hrus nonton semuanya biar tau ceritanya... contoh aja The Marvels... kita perlu nonton Ms Marvel dan Wanda Vision dlu biar paham
Modern Disney be like : Jika elu nggak suka Political Correctness gue , Elu Problematik Yoshiyuki Tomino of Gundam be Like : Disney makin hambar dan membosankan , Gue fokus sbg penjual entertaiment bukan hrs menggurui audience gue **Anime makin sukses dan Disney makin nangis darah minim pemasukan duit**
Udh 2 tahun uninstal disneyplus pindah ke netflix, soalnya ada netflix kids masih sehat buat anak, gak nonton juga film di bioskopnya, udh males, biar kaum2 lgbtqQHD+ aja sana yg nonton, sampah memang pantas nonton film2 sampah
@@IndrawanNugroho Saya yg terima kasih Doctor. Menonton konten-konten anda adalah satu-satunya hiburan yg sy anggap kewajiban / pekerjaan. Terima kasih banyak ya doc sudah meluangkan waktu mendidik kami. Suatu saat channel RYEC saya ini akan mendisrupsi cara orang belajar bahasa inggris. Sy yakin. Semoga sehat selalu guruku.
Hi Pak Indra. I just want to let you know. Im so grateful that you are exist on youtube. Dlu sblm punya usaha, aku nntnin youtube pak indra. Bagaimana utk mendisrupsi sebuah bisnis, atau gimana pak indra membreakdown cara2 leader di dunia berpikir atau suatu perusahaan bs sukses. Beberapa menambah insight ku dan jd pertimbangan utk membuat decision2 penting utk bisnisku. Thank you Pak Indra, i think you should know that your videos help people to grow include me❤ keep it up
Kasus Disney juga jadi alarm buat produsen konten RU-vid dgn subs jutaan. Kanal-kanal yg subs jutaan sekarang terkesan beberapa kejar tayang karena tuntutan algoritma RU-vid. Sehingga kualitas kontennya agak menurun dibanding sebelum subs jutaan. Setidaknya itu yg saya rasakan sbg subscriber beberapa kanal RU-vid besar. Tanda2nya sbg penikmat saya sering skip2 video atau menonton sebentar lalu tutup video.
Sukses sebuah bisnis mengandung bibit kehancurannya sendiri "Andy grove" mantan CEO Intel Walt Disnep lebih dari 1 dekade merajai box office Akuisis Pixar 2006 Toy story funding
Tapi bukannya pas debut MCU belum punya Disney? Menurut saya, "pesan diatas alur", beserta "woke" itu sendiri, juga kambing hitam Iger. Kalau mereka memang niat atau fokus kepada pesan, mereka bakalan atur alurnya sedimikian rupa supaya pesan tersebut bisa mudah diterima. Satu-satunya film Disney yang laris tahun 2023, selain Elementals, adalah GOTG 3 - Film yang pesan menentang kekerasan terhadap hewannya kental. Saya setuju kalau Disney terlalu nyaman dalam brand-nya sendiri. Mereka merasa sudah cukup diatas Suicide Squad 2016 atau Morbius, tapi tidak mau sekelas Logan atau The Batman. Jadilah "fatigue".
Disney memaksakan agenda terselubung soal LGBT dan pandangan konyol ala ala barat yg kontroversial. Menjijikkan. Gue akhirnya nonton film alternatif kaya drakor yg nol adegan mesum
Ditambah dengan disisipi kampanye kaum pelangi.. bikin males nontonnya.. 😫 Bertentangan dengan agama, kepribadian bangsa Indonesia & nilai2 Pancasila..
Kehancuran dan kemerosotan Disney itu diawali dengan menghamba ny mereka kepada Woke"an tai kebo, ga cuma menurunkan minat penonton di timur, orang"barat aja pada muak dengan agenda"woke di film disney, yg notaben film"disney itu diperuntukan untuk anak anak, semua ke autentikan cerita jadi basi banget dan memuakkan untuk di konsumsi karena woke"an ini, nah yg ke 2, Disney ini kebanyakan ngeebost kerya"mereka, dan ke 3 semua esensi cerita itu kosong, jadi penonton cuma liat adegan"cgi yg murah sekarang, gimana ga lempeng orang"liat disney, mereka tu udah ga bisa ber inovasi tapi masih mengulang formula kegagalan mereka, gimana ga ambyar wkwkwk
6:04 ga setuju dengan kalimat di menit 6 ini yg bilang Multiverse adalah ide konyol untuk mendulang uang. Memang di komik Marvel multiverse itu ada. Dan dari endgame juga mulai dikenalin multiverse. Yang paling salah itu ya: agenda2 disney dan cerita yg terlalu dangkal.
setuju sama doktor sangat terasa bosan dengan plot sequel dan reboot yg itu itu aja dari judul yg sama, sama konsep multiverse ini waduh marvel juga yg nyelipin konsep" woke kyk di the marve sama young avenger yg katanya full cewe
kejatuhan disney dimulai sejak memecat Captain dari kapal the Black Pearl, Jack Sparrow.. masyarakat marah, dimulailah penurunan pendapatan dari penjualan.. karena panik, di film² selanjutnya disney malah memihak komunitas LGHBTV dan memasukkan unsur homoseksual kedalam filmnya yg menyebabkan film² nya dibenci orang² normal..
Saya kesel, ketika kita kritik mulan, aladin, pinokio dan little mermaid yang kita ngomong itu jelek cerita harusnya g gitu tapi sjw malah ngatain kita "DASAR G OPEN MINDED, RASIS LU" Ya gimana para penonton mau ke gaet kalau udah dipagari sama SJW. Padahal film film disney ini dulu tujuannya untuk didik anak anak untuk ngerti soal apa itu menjadi anak yang baik atau nasehat nasehat untuk anak anak ngadepin sebuah masalah.
Pak Indra, boleh request? Analisis tentang zenius. Terimakasih banyak sebelumnya. Banyak sekali pelajaran yang didapatkan dari analisis-analisis pak indra.
Sebagai penggemar MCU sejak 2008, selain superhero fatigue juga adalah building cerita semesta film marvel yang nggak tahu arahnya kemana pasca endgame. Sebelum endgame, film marvel udah mulai kerasa basi dan filler kaya antman2, capt marvel. Tapi itu film ketolong sama set-up building untuk Endgame. Beda sekarang ini mau diarahin kemana. Kreatifnya juga bisa dibilang off banget. Sepanjang fase 4-5, yang memorable cuman NWH dan GOTG 3 itupun karena fans service luar biasa. Doctor strange 2 yang dikira bakal epic ternyata cuman meh. Simpulannya, kreatif yang off juga mempercepat "superhero fatigue". Kalau mau break dulu tarik napas pasca endgame gapapa yang gak canon ke big event. Selain capek, harus bener dan buat bener2 serius set-up nya.
belain kaum-kaum gak jelas sih percayalah orang eropa dan amerika itu dimulut doang teriak mendukukung tapi secara sikap individu mereka sebenarnya jijik dan menolak, itu terbukti film mereka yg gak diselipin berhomo dan berfeminis filmnya bagus dan sukses
Iya betul. Skrg film2, terutama disney bukan lagi menampilkan cerita dan filosofi yg ciamik. Tapi malah ingin menyampaikan agenda2 mereka pribadi. Sperti mendukung lgbt lah, feminisme, kesetaraan gender. Buat apa? Kita dateng mau nonton utk liat plot cerita, bukan mau dengerin presentasi agenda mereka yg tdk penting itu.
ya flop kayak channel ini powered by close the door lah wkwkwk ...riset diri sendiri nih pak indra, tp brand disney yg di content-in lesson learned nya wkkkwk
Agenda LGTVHD lebih diproritaskan daripada Storytelling The Message lebih difokuskan daripada Kreativitas "Memerah sapi" franchise yg sudah ada lebih diutamakan daripada membuat karya-karya baru yang unik Jelas aja Disney gak bisa bikin karya-karya original kayak dulu lagi
Sony pictures animation didetik 9:12 , jadi keingat film cloudy a change of the meetballs , happy feet, hotel translvania , the emoji movie, angry birds movie, the smurf .. masih banyak lagi tapi yh skrg kayak spiderman itu sorry blum terlalu tahu alurnya .. karena kolab dngn marvel jadi belum tahu keseluruhannya.. Tambahan bukan cuman dari sony pictures animation banyak juga pelajari dari film distributor seperti warner bros animation (my fav movie tom and jerry , scooby doo , the powerpuff girls movie kollab dgn Cartoon network), illumination entertaiment (minions, Sing, life pets, super mario the movie, dr seuss the lorax), paramount ( Spongebob squarepants, tmnt, kollab dngn nicklodeon) Dreamworks (Rise of guardians, the croods,shrek, trolls). jadi supaya bisa menikmati yang menonton back .. so disney menurutku okey2 aja tergantung sisi baik alur yang didapat kayak dapat vibes adventurenya .. masih kedapat vibesnya kayak frozen , wreck it ralph dan moana masih dibiliang alurnya masih sesuai lah dengan sudut pandangnya.
Lakukan Ini Agar 2024 Tidak Flop Seperti Film-Film Disney 1. Kebangkitan & kejatuhan film Disney 2. Kenapa banyak film Disney gagal? 1. Disney terjebak uang 2. Kreativitas telah terkekang di Disney 3. Disney memaksakan agenda woke di film-filmnya 3. Bagaimana Disney merespon? 4. Mari bercermin ke Microsoft 5. Menanti paradigma baru
Kalo aku so team Drakor.. wkwk, idenya gak pernah gagal dan terus berinovasi, selalu research dlu apalagi yang berkaitan dengan keilmuan SPT kedokteran, seni, pendidikan, dll.. pesannya maupun pelajaran juga ketangkap sama penonton..
@@dent_ayep Benar. Kalau diperhatikan dengan detail, formula dasar yang dipakai setiap drakor hampir sama: 2 tokoh utama + 2 tokoh sampingan, kaya vs miskin, pintar vs sombong, dan sejenisnya. Detail klise lainnya: makan ramyun di panci, minum soju, dan promosi hape terbaru. Dan yang orang jarang tahu: sebagian drakor dibuat beberapa episode, lalu sisanya dibuat kejar tayang mengikuti rating.
Drakor biasa aja ceritanya, Ya seperti sinetron atau FTV Indonesia. cuman yang suka cewek karena melihat pemeran pria yang ganteng. Terbukti penonton drakor 95% cewek. Penonton cowok walaupun pemeran cewek Korea cantik tapi ogah nonton, malah lebih baik nonton anime... Mangkanya wibu kebanyakan cowok
Selain memaksakan Agenda Woke nya, konten mereka menjenuhkan banget. Langganan Disney+ karna terlanjur ada beberapa Kdrama dan serial no disney yang tayang disana. Untuk film, A24 jauh lebih berkualitas. Aktornya ga didominasi A List, Ceritanya bagus, dan pastinya bukan Super hero atau remake.
Disney terlalu woke ideologis Anti rasis (maksudnya ras hitam lbh utama) LGBTQ++, maksudnya bukan cuma LGBTQ++ diterima, tapi merubah orang" normal jadi LGBTQ bahkan dari anak"
Woke messagenya reckless.. gak smooth.. untuk Antman karakter Paul Rudd malah dipinggirin.. malah jadi banyak tentang si Michelle Pfeiffer makanya cara bikin endingnya bingung gak dapat gregetnya waktu Ant man kalahin Kang. Padahal udah dicontohin sama Mad Max fury road yg nyaris jelek dan all female ghostbuster yg ancur.. Semua karakter punya culture dan destinynya sendiri.. klo dipaksain bukannya cool malah terlihat egois. Makanya gw malah puas Lightyear gagal walau filmnya sebetulnya bagus.
Bener Disney harus niru Sony Pictures tuh. Sony Pictures bisa buat gebrakan baru Spiderman into the spider verse. Disney kudu bikin franchise baru. Riset sukanya publik apa. Jangan buat putri modelan Rapunzel lagi *muak gw*. Apalagi buat agenda agenda yg ga semua orang terima, yg biasa aja malah bikin muak.
Putuskan dulu kampanye lgbq++ untuk mencapai atau meraih restu orang-tua konservatif bagi anak anaknya. Segmen disney itu anak anak dan remaja jangan diisi kampanye nggak jelas seperti lgbq++.
Kita kan nonton film seri atau bioskop itu buat hiburan. Siapa juga yg mau nonton film propaganda woke. Lalu kualitas cerita film2 mereka sekarang turun jauh.
Disney : Gay : 🤮 bikin aja film gay setahun 1 yg penuh pesan agenda gay dan feminist tp bebaskan semua film film hiburan dr pesan pesan jelek yg tdk pada tempatnya
Gw simpel aja, gw gak bakal nonton selama Disney mengganti karakter adaptasi dengan kulit hitam dan gay. Bayangkan karakter putri salju diganti sama kulit hitam. Itu namanya Putri Arang
Film2 disney sekarang sangat menjijikan, banyak adegan gay & lesbi yang sangat dipaksakan masuk di film, lebih baik kita boikot mereka, masih banyak film2 lain yang lebih baik & sehat bagi jiwa kita & anak2