Terima kasih Prof.Tono pencerahnya semoga menjadi renungan untuk para pakar2 Islam yg sesungguhnya banyak sekali para ahli yg sudah banyak membahas masalah ini tapi entah kenapa belum pernah ada jalan keluarnya.Saya sebagai umat muslim sangat sedih melihat kondisi ini.Semoga dengan pemaparan Prof Tono ini di lihat dan di dengar dan di respon pemerintah dan para ahli khisap dengan tujuan penetapan kalender Islam Global biar ga bikin bingung .Maaf suwun.
Sy sejak anak kecil sampai kakek terus mengikuti shslat id hasil keputusan muhammadiyah organisasi islam yg menuntun umat nya ke jalan yg lurus alias tidak ada neko neko dan kepentingan lainnya demi ridho Allah SWT
Sedih kita kehilangan/ketinggalan sekian abad pada hal yg seharusnya sudah selesai pada penanggalan Hijriah, Saya sebagai umat menghimbau kepada para pakar duduk bersama untuk kepentingan umat agar jangan sampai bingung apalagi sampai terpecah belah 🙏🙏🙏🙏
Timbul pertanyaan atas pelaksanaan ibadah. Haji,disini MABIMS mengikuti perhitungan Negara Saudi.pada saat menentukan awal Ramadhan dan awal Syawal tidak sama dengan Saudi ( Bukankah ini namanya inkonstensi ? )
Kalender Islam itu sudah ada di negara Islam sejak th saya ada di Saudi Arabia yg dipakai kalender Islam. Tapi orang Islam twrmasuk Indonesia tdk mengikutinya yg dutonjolkan kalender masehi. Termasuk ormas Muhammadiyah juga tdk menonjolkan kalender Islam sebaiknya meskipun Bpk Professor jangan bicara keras di medsos seolah di dunia ini tdk ada negara yg pegang kalender Islam. Bahkan yg kami sayangkan di Indonesia ini ada orang yg merasa ilmuwan tapi merendahkan nabi saw yg diutus menyampaikan wahyu dan yg diberi hikmah oleh Allooh Ta'aala.
@@mitututiummat yg loyal kpd thoghut yg bagaimana dan yg mana pada hal dlm perkataan ini soal kalender? Boleh semangat tapi sebaiknya jadi manusia itu tidak cepat menvonis ini itu karena pada diri sesorang itu kadang2 kesurupan pemikiran yg hanya bisa melihat dengan mata kirinya.
Dengan tidak bermaksud untuk mengagungkan hisabyg dijalankan muhammadiyah, pada kenyataannya memang tepat dari tahun ketahun, bahkan didaerah saya orang pada umumnya sudah berbuka pafa saat orang muhammadiyah telah berhari raya namun belum shalat id, artinya apa hati dan pikiran mengakui namun....... Tidak.
