Berpuluh tahun dengar lagu kau ilhamku, lagu wajib kalau belajar main gitar n main malam2 masa camping pengakap, tak sangka penulis asalnya orang kampung saya.
Roslan Aziz is one of the best Music Producer, & Sound Engineer if not the best in the industry back then. Rezeki Man Bai dapat berguru dgn RA. No wonder Aura Man Bai similar dgn guru nya
Jarang aku dapat follow temuramah siapa2 sampai 1 jam lebih. Tapi yg ni aku follow sampai habis. Terbaik bro Man Bai. Sempat lagi tegur secara x langsung sikap bbrp orang kawan artis tu sambil cerita gurau santai. Aku nak dengar bro Man Bai nyanyi balik lagu masih aku terasa dengan suara sekarang. Harap dapat keluarkan album kompilasi lepas ni..
1 jam lebih hadap x rugi xsemak.. Best.. Pengacara mmg bagus x menyampuk semak mcm yg lain2 jd blh fokus pd satu..dpt plk brader Man Bai mmg A lah..👍👍👍
terbaik legend brader man bai gersang... tak banyak podcast yg iv brader man bai.. mantap music bliss podcast 💪👍.. banyak info n pengalaman yg dpt dikongsi..
Industri musik Mlysia hancur karna tdk mampu brsaing dgn musik luar trmasuk dr Indnsia. Lagu Mlysia kurang mnjual sbab musiknya biasa sj, bahasa & logatnya Mlayu, yg kalo di Indnsia Mlayu itu satu dr skian bnyk etnis yg ada sehingga bagi bnyk orang Indnsia lagu Mlysia brcitarasa kdaerahan selevel lagu daerah di Indnsia, tdk univesal, sulit ditrima orang luar etnis Mlayu. Lagu-lagu baru Mlysia pun kadang masih brcitarasa lagu 80an. Zaman berubah, slera pasar berubah, musik brevolusi tp musik Mlysia seakan brhenti brevolusi. Musik Mlysia tdk laku di negara sndiri karna membosankan tdk memberi kpuasan slera orang Mlysia sndiri. Sdangkn musik Indnsia aransmen & liriknya mahal, bahasa Indnsia dgn logat yg tdk kental etnis trtentu jd lbih bisa ditrima orang msyarakat luas. Orang Mlysia hrs brsyukur lagu Indnsia yg bnyk warna itu bisa penuhi selera mreka. Lagu Indnsia membuat standar musik orang Mlysia jd tinggi, sehingga ktika mreka dengar lagu Indnsia lalu dengar lagu Mlysia sndiri mreka mersa ada prbedaan jauh antarkeduanya, lagu Indnsia mnyuguhkan brbagai taste, lagu Mlysia semua trasa sama. Ibarat dengar lagu Indnsia sprti minuman madu stlah itu dengar lagu Mlysia sndiri sperti minum air putih, hambar. Itu yg mnyebabkn pnyanyi & band lokal Mlysia jarang dpt tawaran konser, tdk ada pemasukan, lalu tenggelam bgitu sj. Jgnkn band baru, band lama MLS pun bubar ditinggal smua personil dampak dr sepi job & hancurnya pasaran lagu-lagu Mlayu Mlysia di negara sndiri. MLS smpai jualan t-shirt demi ada pemasukan mski tdk mncukupi. Tdk ada kekuatan finansial membuat band-band Mlysia dkelola scara amatir. Slain MLS ada band MX, BBLN & bbrpa lainnya jualan t-shirt krna sepi job. Jualan t-shirt sperti jd pkerjaan utama, pkrjaan utama sbgai musisi sprti jd sampingan. Meka itu musisi atau pdagang t-shirt?🤣 Band snior macam Search, Wings, XPDC & lainnya bisa brtahan pun karna mlakukan praktik monopoli, band yg kata orang Mlysia besar itu masih mau ambil tawaran murah tampil di panggung kcil level pasar. Gaya sangar rambut dikibas ke atas ke bawah tp pnontonnya ada ibu-ibu & ank kcil. Lucu kalo lihat rock Mlysia tampil di pasar malam di Yutub.🤣 Style rocker Mlysia smuanya gondrong, kadang bicara lu gua mniru dialeg Jakarta, tp tdk diimbangi karya brkualitas & tdk prnah konser.🤣 Rock identik keras, egaliter, mreka rasa lbih keren bicara lu gua drpda saye, awak, korang, kitorang, diorang.🤣 Rusaknya pasar pnyanyi & band lokal Mlysia krna prsaingan tdk sehat di antra mreka merebutkan segmen pasar yg kcil. Pasar musik Mlayu Mlysia itu kecil sbab lagu, penyanyi & band Mlayu Mlysia hnya ditrima orang Mlayu. Slain Mlayu rkyat Mlysia ada chinese & kturunan India yg tidak bersatu mnjdi satu bangsa Mlysia. Chinese & kturunan India tidak bisa & enggan blajar bahasa Mlayu, tdk mndengarkan lagu & mnonton film Mlayu, mreka punya dunia musik/film sndiri. Band snior pasang harga murah agar tdk kehilangan job, karna kalo harga mreka tinggi pnyelenggara cari band lain yg mau harga murah. Ktika band snior Mlysia sudah mnurunkan hrga demi perut & eksistensi disitulah pasaran band-band Mlysia hancur. Sbab dgn harga sama murah tentu pnyelenggara lbih pilih band snior yg sudah punya nama besar & pnggemar. Tdk pduli dgn band baru layu sblum brkembang, sbab bagi band-band snior itu sisa pasar orang Mlayu Mlysia terlalu kecil untk dibagi-bagi. Situasi & kondisi itu diperparah lagi kbanyakan segmen pasar orang Mlayu Mlysia lebih suka lagu Indnsia, lagu Barat & USA. Misal ada konser bersamaan band Mlysia & Indnsia di KL aku yakin semua pilih menonton band Indnsia. Band-band lokal Mlysia ini saling merebutkan sisa market di bawah karna market di atas dikuasai pnyanyi & band Indnsia. Ibarat pnyanyi & band Indnsia adlh kawanan singa yg jd raja & makan pasar Mlysia, sdangkn penyanyi & band Mlayu Mlysia snior yg katanya legend itu hnya ibarat belatung hnya dapat sisa kulit & tulangnya sj🤣 Itu pula sebab tak banyak regenerasi di blantika musik Mlysia sehingga dr dulu smpai skrg yg orang Mlaysia bisa banggakan hnya Search, Wings, Amy, Awie, Isabela, Search, Wings, Mmy, Awie, Isabela, itu trus smpai kiamat.🤣 Bagi orang Indnsia mreka kuno; karya mreka tak dikenal slain hnya satu dua lagu hitsnya sj, itu pun tdk lbih bagus dr lagu-lagu Indnsia. Tdk ada apa-apanya jk dibandingkn nama bsar di industri musik Indnsia sprti Slank, Iwan Fals, grup Swami, super grup Kantata, lagu-lagu megah dgn tema kritik sosialnya. Pnyanyi & band Indnsia ramai konser di Mlysia, sebaliknya hnya satu dua penyanyi/band Mlysia konser di Indnsia itu pun sgt jarang. Memunculkan tuduhan dr orang Mlysia bhwa Indnsia menutup artis luar. Nyatanya pnyanyi/band Korea, Eropa, USA sering konser di Indnsia. Pnyanyi & band Indnsia sering konser di Mlysia, lalu apa alasan kami balas mnutup artis Mlysia? Buktinya Siti Nurhaliza kadang konser di sini. Ada jg tuduhan kalo mau tmbus pasar Indnsia lagu Mlysia liriknya hrs bahasa Indnsia; didasarkan dr prnyataan Awie Wings yg disalahfahami orang Mlysia. Awie tdk mngatakan aturan di Indnsia mngharuskan lagu Mlysia gunakan bahasa Indnsia agar dpt masuk, tp maksud Awie adlh melihat knyataan pasar Indnsia yg telinganya sudah trbiasa dimanjakan lagu lokalnya yg brkualitas dgn lirik brbahasa Indnsia membuat lagu Mlysia dgn lirik bahasa Mlayu sulit bisa ditrima pasar, maka ada saran jika mau lagu Mlysia mudah ditrima pasar Indnsia coba gunakan bhasa Indnsia yg lbih universal dr bahasa Mlayu. Bahasa Indnsia memang dr bahasa Mlayu Riau milik kami sndiri tp dlm prkembangannya dua bahasa ini mmbentuk dua bahasa berbeda, sehingga ktika bahasa Indnsia dijadikn lagu trdengar universal tdk lg citarasa Mlayu. Bukan kami mnolak lagu bahasa Mlayu Mlysia masuk, sila masuk tp prtanyaannya apa akan diterima pasar? Ada yg suka, bukan tak ada, tp berapa? Jgn salahkn kmauan pasar! Justru bnyk lagu & film Indnsia yg dilarang masuk sehingga liriknya hrs diganti untk bisa masuk Mlysia. Pasar Indnsia 280 juta jiwa, angka sbesar itu apa 100% suka lagu Mlysia? Atau malah di bawah 5% sj yg suka lagu Mlayu Mlysia. Pasar kami bsar tp lihat siapa sj lawan lagu Mlayu Mlysia. Jgnkn mlawan sluruh lagu Indnsia, Korea, India, Eropa, USA, andai pnyanyi & band Mlysia disatukan, tdk ada yg bs kalahkan bhkan skedar mnyamai musikalitas satu band Indnsia Dewa 19 atau Kantata. Pasar Indnsia dibagi banyak segmen di antaranya lagu Indonesia brbagai genre ada pop, rock, metal, dangdut, lagu daerah, lagu luar dr Korea, India, Eropa, USA. Ada jg segmen gabungan misal pnyuka bbrp genre brbeda. Jd dr sekian juta rkyt Indnsia segmen pasar lagu Mlayu Mlysia itu kecil persentasenya. Hrs kalian sadari bukan kami mnutup market tp lihat dulu kualitas musik Mlysia apa sudah pantas bersaing? Jgnkn pnyanyi/band Mlysia mau masuk pasar Indnsia, persaingan lokal vs lokal sudah sangat ketat. Tdk cukup skedar bisa nyanyi & punya album lalu akan ditrima pasar. Tdk ada produser brani undang pnyanyi/band Mlysia ke Indnsia krna produser tdk bodoh; mreka tahu kondisi pasar & tdk mau rugi. Coba datangkan pnyanyi/band Mlysia, apa ada yg beli tiket? Bukannya untung tp malu krna yg mnonton 25 orang sj. Di Indnsia lagu-lagu lagu lawas/kenangan pun ever green sbab segmen pasarnya ramai. Lagu baru yg sesuai zaman jg brmunculan sbab orang Indnsia kreatif & pasarnya besar. Lagu Indnsia jd raja di negara sendiri. Sebanyak apapun lagu baru Mlysia muncul jk masih sperti lagu 80an & brcitarasa Mlayu, selama itu pula akan gagal di Mlysia sndiri & jgn mimpi bisa tmbus pasar Indnsia. Lambatnya evolusi musik Mlysia dsbabkan undangan-undangnya konservatif, mmbatasi proses kreatif memajukn seni & entertainmen di Mlysia. Dapat dilihat dr hal remeh dunia entertain Mlysia tdk progresif & ekspresif, sperti gaya pnyanyi/band Mlysia skedar rambut pnjang, tdk pakai tindik, tato, pnyanyi/band pria tdk boleh telanjang dada saat tampil di panggung(bagi wanita memang sudah seharusnya tdk boleh.) Dr segi musik, tdk ada lagu Mlysia nggunakan kata kasar, jg tdk ada lagu mngkritik pemerintah. Di indnsia smua itu sudah biasa. Bebas brgaya, brekspresi, mengkritik pmrintah lewat seni, bhkn sudah sjak rezim otoriter Soeharto seniman Indnsia tdk takut mlakukan prlawanan mski trjdi pmbatasan brekspresi, trjdi sabotase, pncekalan karya seni & para seniman, pmenjaraan sperti yg dialami Iwan Fals & WS Rendra bhkn penculikan seniman Widji Thukul yg smpai saat ini tdk kmbali. Revolusi musik Indnsia trjdi di era itu di mana kbebasan brekspresi dilarang. Adlh musisi Iwan Fals mncul akhir 70an mnjadi ikon prlawanan dr dunia musik. Dari Iwan revolusi musik Indnsia bermula dgn bnyk membuat lagu kritik sosial & penggunaan kata-kata kasar yg saat itu dianggap tabu djadikn lirik lagu. Kata- kata sprti sialan, brengsek, lonte, kentut, modar, dan lainnya. Bhkan dlm salah satu lagunya yg tdk edar dia brani sebut nama Soeharto. Stlh Iwan Fals, di awal 90an muncul band Slank merevolusi musik Indnsia, mndobrak tradisi lama rock tanah air saat itu yg kaku dgn lirik bahasa Indnsia baku dgn lirik bahasa gaul khas Jakarta yg egaliter & dgn kata-kata fulgar. Btapa hebat revolusi musik Indnsia sudah trjadi tahun 80an, tapi musik Mlysia smpai hari ini masih biasa tdk ada kmajuan. Dunia seni/entertain Mlysia itu saya gambarkn dgn pinjam perkataan sastrawan bsar Indnsia WS Rendra yaitu hnya bicara madu & rembulan, lagu-lagu cinta omong kosong jauh dr prsoalan hidup. Di Indnsia musik bukan skedar hiburan, tp jg mnjdi api ksadaran, membangunkn "orang-orang tidur", mnjdi corong protes kaum muda, mnjdi potret sjarah dinamika bangsa, potret tragedi khidupan mnusia & alam. Lagu Indnsia bertema kritik sosial dgn musikalitas tinggi bisa didengar pd lagu-lagu Iwan Fals, grup musik Swami & super grup Kantata. Orang Mlysia akan tau hebatnya musikalitas musisi Indnsia & merasa bhwa trnyata musik Mlysia itu kerdil. Dunia permusikan Mlysia akan sulit sampai pada level musikalitas Swami & Kantata krna musisi Mlysia tidak revolusioner.
@@serengsereng2701 Memang harus vangga pada bahasamu sendiri. Bangga dengan bahasa sendiri itu wajib. Malaysia harus lebih digiatka lagi untuk memartabatkan bahasa Melayu. Kami tahu chinese dan keturunan India banyak yqng tudak busa berbahasa Melayu. 🤣🤣🤣 Orang Malaysia bangga dengan bahasa Melayu Malaysianya, orang Aceh sampaj Papua bangga dengan bahsa daerahnya juga bangga pada bahasa kebangsaannya bahasa Indonesia.
ManBai punya branding diri sendiri sampai tahap orang tak tahu pun dia sebenarnya vocal gersang . orang yang tak kenal hanya kenal ManBai Kau Ilhamku saja 😂
Aku masih igt masa aku kcik, org2 gosip yg man bai (masabtu xxtau sapa) sombong.. Snyum x nak smua.. Rupany ptutlah.. Klu ak pun dari senang snyum jdi susah, klu asyik dserbu je
54:33 "Siapa yg sekolah tinggi tu" bunyi macam tujukan ke Dato Acis Gersang. Die ada share psl ni dlm Borak Selebriti Era..tp dia tak criticize, dia ckp tune x standard...hmm
betul.. sarkas show tu mmg bahaya sebenarnya... tengok manbai orang tua senior boleh nampak benda2 penting... itu hari yang menyanyi naik roller blade dan skateboard.. gila bahaya... dah la perempuan
Bab berklee tu gaya mcm tuju acis..hehe..tp bila dgr acis berborak dlm podcast sinar tu dia tak kata sumbang..cuma tak dpt follow/session dgn lagu tu sbb tune tak tepat/sama..😅
Am Watching this on my TV. Appreciate Man Bai explaining the difference between standard tuning and the one actually used by his team in the song Kau Ilhamku. Standard Tuning mechanically is pegged at 440 Hz, but his song was tuned to ear 43...something, many musical theorists say 432 Hz has better impact on human being than 440 Hz, actually theres a Study on this.
Thanks Music Bliss sebab buat sesi borak dgn ahli band kegemaran sy. Gersang punya lagu2 baik slow @ heavy memang padu. Bila MB sebut pasal kerja waiter tu teringat pernah tengok gambarnya dlm majalah kut @ keratan collector dlm FB, dressed like a waiter, siap ada bow & paling mengujakan, simpan misai masa tu...haha. Ada pencerahan tentang asal usul Gersang, baru tau rupanya Gersang arwah Samad tiada kaitan dgn Gersang Man Bai.... & ada sikit info pasal Firestarter, band tiada album tapi ahlinya2 kemudiannya menyertai band2 besar. Dulu pun pernah baca dlm ROTTW yg arwah Harun BPR pun pernah join Firestarter sebelum BPR.
SHAHRUL EKAMATRA yg session lagu kau ilhamku rupanye, mmg idola la shahrul ekamatra, terbaik idola👍👍 abg man bai ada sebut pacai dan shahrul, pacai tu pacai ekamatra
@@amalina7182 Kalau ikut podcast dgn SInar tu, asal mulanya: - Dina tanya Dato Acis (DA) pasal lagu tu SEBAB DA pernah cerita kat dia dulu yang gitar utk lagu tu tak tuned. - DA pula respon asalnya somebody cerita kat DA dulu2 yang gitar tu tak tuned. So dari situ nampaklah yg cerita tu asalnya somebody tu sampaikan kat DA > DA cerita kat Dina > Dina pula tanya balik dlm podcast tu. Nampaklah yg DA pun tak tau pun yg lagu tu tuning lain, dia percaya je cerita tu. - Takde langsung DA cakap gitar sumbang ke apa, yg ada dia sebut hanya "gitar tak tuned" sebab org cakap kat dia dulu camtu, mungkin dia pun tak kaji betul2 & percaya je la. Takde juga dia cakap lagu tu tak best. Dan dia juga cakap memang tak terlibat pun dalam album tu. So sy nampak: - Punca cerita tu asalnya Dina. Sebab dia yg tanya DA, maka tercetuslah cerita tu, kalau dia tak sebut, rasanya xde la DA nak cerita. Mungkin orang yg mula2 cerita tu patut dipersalahkan sebab memandai2 je sebarkan cerita tu haha. Tapi pelik gak Dina tanya pasal lagu yg DA tak terlibat pun dlm rakaman, mungkin dia ingat lagu tu zaman Gersang sebab DA & Man Bai bandmates. - Man Bai pun tak sepatutnya keras dlm statement dia nak membetulkan kisah di sebalik lagu tu. Sebabnya both Dina & DA pun TAK TAU & hanya bercerita je, diorang pun percaya benda tu bertahun2. Sepatutnya Man Bai cakap je secara umum bukan nak panggil "makhluk asing", "belajar Berkeley" sebab DA pun bandmate dia juga, org dengar dia cakap tu akan tertanya2 ada issues ke diorang ni? Jadi tak best la. Tapi sy setuju Man Bai cakap kalau tak tau, jangan sebarkan. Kalau nak cakap pun, lapik sikit utk menunjukkan yg benda tu tak pasti "kalau tak silap sylah, orang cerita". itu saja 🙂
seronok video ni. Rasanya byk lagi Man Bai nak kongsikan. Tapi ye lah, channel ni lbh tumpukan pada muzik. Dari mula sampai habis, tempo dan semangat, feel Man Bai bercakap kekal cantik je. Dave pula bijak tangani interview ni.
21:30 Kalau dengar cerita Man Bai ni. Kumpulan Gersang (80an) ni lebih kurang macam kumpulan New Boyz (90an). Muka jambu, banyak peminat perempuan, kena baling telur. Sama, cuma era je berbeza.
Pasal acis cakap kat sinar tu ke? Gitar lagu kau ilhamku tune lari? Tak salah rafi kot main lagu tu. Sebab kat rafi punya profile lagu tu dia main. Sedap sanga akustik tu.
@@apostolosvelios kan. Terkejut gak sebab sy pun dah tgk video Sinar tu. Sepatutnya tak perlu petik pun, kalau ye pun Acis salah cakap, betulkan secara umum pun xpe dah. Bila org tgk ni org akan bersangka2 perhubungan diorang mcm ada masalah je. Sy pun paham je point Man Bai tu sebenarnya "kalau kau tak terlibat dlm album tu, jgn memandai2 cakap", atau "kalau tak pasti @ dengar org cakap je, jangan sebarkan". Ibarat mcm dulu2 org cakap Opie Bloodshed yg session album Hukum Karma, tapi Jo Branko dah reveal dia yg main. Lebih kurang cam tu la kut.
@@kapax85Setuju, aku dgr juga Acis cakap dia pun akui dia takde masa tu, nak komen lebih pun tak tau, mgkn tersilap cakap bab sumbang tu. Tapi dalam masa yang sama kita faham juga point Man Bai... 🙂🙂🙂
Humble... Itu yg penting dalam diri.. Ramai yg tak tahu Bila seseorang tu Menjadi Artist lagi² sebagai Vokaalist. Susah nak terina kenyataan utk berkerja sebagai kuli atau keje biasa².. Tapi Bro Man Bai really humble.. Itu yg buat dia berjaya.. syabas bro Man Bai... Engkau Lah Ilham ku( boleh buat jadi tajuk lagi utk album 4) 😅
Kepada Mr Dave kalau kau baca ni aku nak bagitahu banyak podcast yang aku hari-hari dengar tapi aku perhati kau diantara salah seorang interviewer yang paling bagus dan aku dapat rasa mana-mana artis yang kau temuramah mesti akan berbesar hati untuk cerita lagi any untold story kalau kau teruskan cara macam ni. Ramai yg buat podcast tapi bila gelak macam hawau bingit sakit telinga aku dengar tapi kau lain. Cara kau respon dan beri ruang untuk guest bercerita could show that you are really a good listener. Keep up this good work and all the best for your next interview
Nak puji host , tinggi knowledge tentang guest. Dan power jugak dalam mengupas perihal bidang yang guest tengah ceritakan. Mak aku selalu cerita masa kecik² dulu, Man Bai stop menyanyi sebab suara tak sampai. Harini lepas tengok sendiri Man Bai cerita, memang puas hati. Tengkiu MusicBliss
@@Eddie_Hasbullah Tp dlm podcast tu pun acis ckp mmg dia tak terlibat dlm penerbitan album Man Bai..dia sekadar dgr org ckp.. ada dlm podcast lain kot..dan soalan asalnya pun dari pengacara tiba2 kaitkan dengan Kau Ilhamku.. mungkin mereka fikir lagu tu era Gersang..
Jujur,telus,manbai jelaskn perbezaan dulu n skrg. Drpd klgkapan dlu n skrg smpai lah perbezaan attitude org dlu n skrg. Cthnya,dlu kena btol2 suara sdp utk jd pnyanyi sbb xda teknologi,tools yg bleh ubah@edit suara. Cmna sikap pnyanyi dlu yg dtg awal sblm sound engineer utk recording sdgkn skrg semua org kena setup cun2 sblm pnyanyi msuk studio..manbai turut cita yg artis dlu ada lain2 skills selain drpd skills nyanyi. Title artis skrg ni dh murah,siapa2 pn bleh jd artis. Just upload video cover satu lagu yg dh diedit tahap dewa n viewers juta2,trus mggu dpn jd artis.😅 zmn dh brubah
Tak tune tu maksud Dato' Acis, E string dia tu tak accurate dengan standard E tune,E flat (Eb) pun tak ngam,E sharp (E#) pun tak ngam. Sebab tu tak sumbang, sedap. Tp instruments lain tak boleh nak selit la (especially keyboard sbb note keyboard sentiasa tepattt).
59:10 Part org kata MB tiru Teachers Pet tu membuatkan sy teringat lagu Tak Mungkin Berpaling versi Mamat dlm album solonya. Ramai yg ingat Mamat cover Slam tapi sebenarnya lagu tu album ke-3 Exists bersama Mamat yg tak jadi, tapi release sbg album solo Mamat. Padahal lagu tu rekod 1994 tapi keluarnya 1996. Versi Slam pula 1995. So lagu tu Exists dulu yg rakam, baru la Slam. Punca salah faham nya sbb tahun keluar je hehe
Content paling stim dari music bliss!( buat setakat ini ) cuma tulah, iklan bnyak ( kita paham konsep rating + commercial ) sekali iklan, cucuh sebatang rokok..abis video kotak rokok pn ringan 😂
Terbaiklah... Tapi tertunggu2 juga kalau Man Bai nak cerita pasal lagu ciptaannya Perbezaan dlm album 1st Gersang. Lagu heavy ala Iron Maiden. Silap la sape yg kata Man Bai tak rock, padu ooo lagu tu.