Di indonesia, film berbahasa daerah masih bisa kok diterima oleh penonton suku daerah lain. Sudah biasa film yang menonjolkan bahasa dan budaya lokal suatu daerah tapi ramai yg nonton. Selagi cerita, aktor, sinematografi, dan promosinya baik penonton indonesia gak masalah nonton dengan subtitle. Film Malaysia masih bisa masuk Indonesia walopun berbahasa Melayu.
kan tinggal dikasih terjemahan aka subtittle kan ya jadi mau film etnis apapun mau china atau india, semua bisa ngerti isi cerita masak film dr etnis india 100% yg lihat warga keturunan india saja? etnis lainnya nggak mau nonton? sampai seperti itu sentimennya? kok jadi lu lu gua gua sih ya?
Sebenarnya Film2 Indonesia dari zaman dulu sering meraih penghargaan - penghargaan internasional seperti Singapore festival, FilmEx Internasional Tokyo Festival, Australia Festival, Popcorn Frights Film Festival, Festival Des 3 Continents,Toronto International Film Festival, Paris International Fantastic Film Festival, Busan International Film Festival, hingga kelas dunia seperti Cannes dan Oscar. Klw Oscar cm sampai lolos ke kategori2 nominasi2 nya. Dll, dll, dll nya. Banyak. Klw dari negeri Jiran mungkin juga ada. Tapi belum pernah saya denger. Cuma Sejak era industri film dunia berubah arah ke visual efek canggih, 3D dll Industri film di Indonesia menjadi tertinggal. Seperti berhenti selama berdekade2. Lalu sejak tahun 2010 hingga saat ini film2 Indonesia mulai bangkit setelah di dukung pemerintah. Sebenarnya banyak orang2 Indonesia para sineas lulusan luar negeri yg bekerja di Hollywood seperti di film2 Transformer, Jhon Wick dll dll dstnya yg ternyata visual efek, tipuan kameranya dll nya adalah ada yang orang2 Indonesia. Sementara di Indonesia film2 nya itu sd saat ini kyk belum canggih rasanya. Masih kalah jauh dari Hollywood.
Kuncinya utk filem atau karya seninluar bisa berjaya di Indonesia adalah: TASTE, QUALITY & DELIVERED. Taste / seleranya sesuai kah dg selera pada umumnya masyarakat Indonesia. Quality: acuan atau barometer filem asing yg masuk ke Indonesia adalah Hollywood atau cinema Eropah. Memang msh banyak filem Indonesia yg kualitas rendah tp biasanyapun tak kan laku dipasaran. Indonesia sdh memproduksi filem action macam the Raid 1& 2 yg dinobatkan dunia / Holywood sebagai filem action terbaik di dunia. Bahkan sekarang filem” action dunia menjadiakan The Raid sebagai acuan mereka. Indonesia jg memproduksi banyak filem horor betkualitas Delivered/ sampai : apakah message yg ingin disampaikan, sampai ke penonton? Apakah penonton tersambung dg isi dari filem? Filem Thailand khususnya di genre horor, Korea untuk drama, juga India utk musicap, diterima cukup baik di Indonesia. Upin Ipin jg sangat disukai di Indonesia bahkan lintas generasi. Karena sampai / deliverd pd penontonnya.
@@suaramerdu4342Negare kita tak boleh buat macam tu, Tengok Cina kat KL boleh cakap melayu keh? 😅 tengok Kaum india boleh cakap melayu? Negara kita Mesti hapus Sekolah Vernakular, Sebab sekolah vernakular buat negare kita Ade macam sekat. 😂 thats fact We Malaysian cant do that
Banyak film atau musik di Indonesia berbahasa daerah tapi tetap bisa di nikmati semua golongan. Malaysia ini ribet soalnya belum ada jati diri sebagai sebuah negara. Contoh jika ingin membuat film bertema chinese maka etnis tamil dan Melayu belum tentu menerimanya dan begitu pun sebaliknya. Tapi berbeda dengan di Indonesia. Ketika ada film atau musik berbahasa daerah maka daerah lain akan tetap memberikan support
bedanya bahasa daerah udah ada sejak jaman dulu dulu kala, beda kondisi d chinese dan tamil yang jelas itu suku asli dari negara lain yg masuk ke negara melayu
@@mariaannainditahernawati7132 Malaysia sedari dini prinsip negaranya bukan asimilasi jadi sedari dini Malaysia ini negaranya terkotak kotak oleh ras. Itu yang menurut saya belum tentu di Terima di beberapa golongan etnis di Malaysia. Coba lihat beberapa karya di Indonesia yang bukan berbahasa indo tapi ke bahasa daerah, contoh lagu rungkad yang Notabene berbahasa Jawa tapi bisa trending dengan sekian juta views, apakah semua itu viewersnya orang Jawa? Ngga kan itu banyak juga viewersnya non jawa
Justru sekarang mlh bumingnya lagu daerah,salah satunya dangdut Jawa atau cmpur sari,dri almarhum mas Didi kempot sampai turun ke artis" lain mcm Deny cak nan,ndarboys,gilga,happy,Nella,Tasya dan lainya. Semua daerah suka dngrin meskipun mrka TDK tau bhsanya.
Sebenarnya Film2 Indonesia dari zaman dulu sering meraih penghargaan - penghargaan internasional seperti Singapore festival, FilmEx Internasional Tokyo Festival, Australia Festival, Popcorn Frights Film Festival, Festival Des 3 Continents,Toronto International Film Festival, Paris International Fantastic Film Festival, Busan International Film Festival, hingga kelas dunia seperti Cannes dan Oscar. Klw Oscar cm sampai lolos ke kategori2 nominasi2 nya. Dll, dll, dll nya. Banyak. Klw dari negeri Jiran mungkin juga ada. Tapi belum pernah saya denger. Cuma Sejak era industri film dunia berubah arah ke visual efek canggih, 3D dll Industri film di Indonesia menjadi tertinggal. Seperti berhenti selama berdekade2. Lalu sejak tahun 2010 hingga saat ini film2 Indonesia mulai bangkit setelah di dukung pemerintah. Sebenarnya banyak orang2 Indonesia para sineas lulusan luar negeri yg bekerja di Hollywood seperti di film2 Transformer, Jhon Wick dll dll dstnya yg ternyata visual efek, tipuan kameranya dll nya adalah ada yang orang2 Indonesia. Sementara di Indonesia film2 nya itu sd saat ini kyk belum canggih rasanya. Masih kalah jauh dari Hollywood.
Saya beberapa kali nonton film Malaysia. Sebetulnya kualitasnya banyak juga film yang bagus tapi ya memang betul, masalahnya _market_ yang terpecah-pecah. Sekalipun rakyat Malaysia lebih sedikit daripada Indonesia, tapi kalau _marketnya_ hanya satu (tak terpecah-pecah), pasti industri film disana akan lebih maju sebab _marketnya_ kuat. Tapi disisi lain ada potensi untuk mengembangkan industri film di Malaysia diperingkat internasional jika setiap project dibuat dengan sangat-sangat serius oleh berbagai pihak, baik dari pihak pembuat film dan juga pemerintahnya. Sebab Malaysia memiliki 3 ras besar dunia, kalau boleh buat film berbahasa Mandarin yang bagus dan berkualitas, tidak menutup kemungkinan film berbahasa Mandarin buatan Malaysia boleh di-ekspor ke negara2 lain terutama negara yang memiliki _market_ film Mandarin seperti China, Taiwan dan lainnya. Begitu juga dengan film India buatan Malaysia, kalau didukung oleh berbagai pihak, boleh juga di ekspor ke negara2 lain yang memiliki basis _market_ film India.
Masalahnya yg ingin di tonjolkan adalah khusus untuk kaum melayu. Masing" etnis dimalaysia rasa ingin bersaing sangat kuat.. dimalaysia tidak ada kesetaraan hak antara etnis melayu dng yg lainya. Misal etnis india. Cina bikin film etnis melayu tidak merasa itu film.melayu..( malaysia) padahal.disitulah kekayaan ragam yg ada.
@@Sahaba10000_terbaitnetizen Indonesia mmnglah barbar di dunia maya namun berhati hello Kitty bbgtt dngn segala keramahtamahan n sopan santun dlm pelayanan personal n publik di dunia nyata 😅😅
Opini saya kalau caranya begitu, maka tidak ada marwah negara. Kenapa? Karena arts itu adalah produk society. jaman dahulu kemajuan suatu kerajaan disamping penguasaan teknologi, juga dilihat dari kemajuan kebudayaan. Kenapa Aceh dikenal? Karena kebudayaan. Kenapa Majapahit dikenal? Karena kebudayaan. Kenapa Mataram dikenal karena kebudayaan. Film dan Seni itu bukan hanya tentang market atau uang. Tp juga membawa nama Bangsa dan Negara. Contoh paling mudah adalah Upin dan Ipin, yang dibawa adalah nama Malaysia. Kalau film-film Malaysia berbahasa China diekspor ke negara mandarin, bahasa Tamil diekspor ke India. Jadinya tdk mempresentasikan Malaysia. Tapi Tamil dan China.
Film film Indonesia, kadang dalam scene ada simbol simbol agama tertentu dan tampilan ibadahnya seperti simbol salib ( Kristen) dan ibadahnya, pernikahan ijab kobul secara islam dan masjid, klenteng ( temple cina) dan lainnya, itu tidak menjadi masalah saat ditonton oleh penonton atau audiens etnis2 dan umat lain seperti Kristen, tionghoa, India Tamil. Kalian boleh cek dan tonton film arahan Ernest Prakarsa seperti "Cek Toko Sebelah" ( CTS ), Susah Sinyal, Imperfect The Series. Benar2 kondisi perfileman dan segmentasi penonton film Indonesia, begitu cair... tidak ada sekat tertentu.
Film horor Indonesia jika pengusiran hantunya cara Islam, penonton non muslim tetap pergi menonton, cara pengusiran dengan doa Kristen, Hindu bahkan mantra2 adat, penonton muslim pun pergi menonton karena penasaran. Film tentang keluarga Batak, orang Jawa, Sunda, Bugis tetap menonton walau harus membaca subtitle. Demikian juga sebaliknya. Ini kan cuma film, untuk hiburah saja
jika nggak mau nonton krn reviewnya jelek oke bisa maklum tapi malas nonton krn nggak mau repot baca terjemahan aka subtittle itu rada gimana deh nonton film korea nggak masalah baca terjemahan giliran nonton film bikinan negaranya sendiri meski beda etnis lha kok nggak mau
Tolong kepada "ADMIN" ML Studios yang "Terhormat", kalau tulis "Indonesia" mohon "JANGAN DIPOTONG menjadi Indo" dan tetaplah ditulis secara utuh yaitu "Indonesia, Tolonglaah untuk kedepannya itu jangan diulangi, jujur kami rakyat Indonesia tidak menyukai itu. Saya respect dengan channel ML Studios ini karena termasuk sering mengulas tentang Indonesia, semoga channelnya semakin sukses / berjaya...
Indonesia sendiri menyebut China adalah Tiongkok. Apa bedanya indo sama Tiongkok Indonesia+China. Buka mata tatap dan lihat dunia. Sekarang jaman teknologi Seharus kita mikirin bagaimana cara mengikuti perkembangan teknologi sekarang jgn permasalahkan yg tidak penting. Ngaca dulu sebelum ngomong. Sampai sini paham????
@@Redmi-rc8mu orang china indonesia tidak mau di sebut china karna kewarganegaraannya bukan china tetapi indonesia tetapi mereka berasal dari salah satu daerah di sana iya yaitu tiongkok.....sama orang indonesia berasal dari berbagai daerah termasuk melayu...paham tak
Indonesia : 278 Juta Penduduk Malaysia : 34 Juta Penduduk Dari Jumlah Proporsi penduduk, Sangat berbeda jauh sekali. Karena Jumlah penduduk Indonesia lebih banyak, maka Marketing pun akan Mengutamakan Indonesia sebagai Pasar utamanya. Di tambah Hampir semua orang di Indonesia itu bisa bahasa Indonesia. Ini menjadi nilai tambah utama dari produsen film untuk menyediakan Takarir atau subtile berbahasa Indonesia..... Jadi Bukan hanya jumlah, melainkan Kebersatuan Itu penting untuk melihat pasar.
@@AhmadAkram-mm5nq 네,,,pokoknya itu lah🤣🤣...nahh itu lah,,,saya orang indo saja tak faham melayu...teman saya di sarawak pun tak pandai cakap melayu bandar,,,apalagi china,dan Tamil...eh tambah lagi Bangla😄
cuman 3 etnis saja cina melayu bangladestamil bandingkan dwngan indonesia yg 713 bahsa daerah etnis cina juga lebih banyak diindonesia ..masalah kalian itu sederhana 3 etnis itu tak pandai bahsa nasional jadi buat apapun movie ke musik ke tak akan laku sebab tak mengerti bahsa satu sama lain ..jadi ini soal krisis identitas nasional bukan industri
@@deanbowie3774 1 negara 3bangsa, ingat perkataan Mahathir orang Melayu pemalas dan egois, orang China tak mau asimilasi, dan orang India di Malaysia tidak setia, kondisi yang sangat miris, masing2 kaum bersaing dan sulit bersatu
Indonesia punya jati diri yg kuat terlepas dari bahasa ras atau lainnya. Mau apapun yang diangkat, selagi baik masyarakat pasti nerima. Film atau musik, dari orang jawa, sunda, papua, masyarakat menerima. Lagu pun terkadang selalu didengar dan nyanyikan meskipun gk tahu artinya😂. Sejak kecil sudah dikenalkan lagu dan bahasa antar daerah pun budayanya.
jangankan film, sinetron dengan cerita latar belakang keluarga kristen/kristian pun tayang di tv nasional. penontonnya juga banyak karena garis besar jalan cerita kehidupannya masih sama dan cocok dengan kebanyakan keluarga di indonesia, hanya beda agamanya saja, selebihnya tak ada perbedaan.
Di Malaysia orang Melayu bikin film Melayu pakai bahasa Melayu... Orang Cina pakai bahasa Cina dan orang India pakai bahasa India... Mengapa tidak menggunakan bahasa kebangsaan semua? Di Indonesia kalau orang Cina atau India bikin film atau sinetron mereka semua menggunakan bahasa Indonesia... Di sini jelas Bahasa Kebangsaan Malaysia tidak dihargai oleh orang Cina dan India...
Faktanya pelan namun pasti Indonesia terus melaju maju..,walau sering d pandang remeh oleh orang Malaysia..,soal film tiap hari Berjam jam kami d suguhi animasi Upin Ipin dan lain lain kurang LBH sepuluh tahun kebelakang..,dan kami tak terpengaruh soal bahasa dan jati diri.beda dgn negri Jiran dengar sikit prestasi Indonesia gemetar lah jiwa dan raga nya..INDONESIA merdeka untuk slamanya...🫡🫡🫡
Iya knp gitu ya, waktu bhs indonesia jadi bhs yg di akui UNESCO mereka tuh seolah olah tidak rela bahkan kaya pengin bhs mereka juga ikut gitu lah intinya dan ngga sedikit juga ada yg merendahkan indonesia apalagi yg dlu tki, sampe dibuat buku orng malaysia menceritakan tentang TKI yg kaya seekor monyet padahal ya mereka mencari uang halal untuk keluarga nya, dan yg kata mereka kita serumpun tpi mereka sering mengolok ngolok negara kita nyesek bgt sih kaya orng munafik
Justru bajet dari perjuangan mencari sponsor itu yg mmbuat orang serius garap film Krena dia jaga kepercayaan orang , dpt modal dri situ Sangat beda klo dapat dukungan dari negara Efek daya juangnya hanya stag di zona nyaman , tak berani ambil resiko utk inovasi . . Utk market sbenernya bisa Jika produksi film Malaysian dijual ke Indonesia , Asal guna Bahasa Indonesia Klo bahasa Melayu tak semua orang pandai bahasa Melayu Toh bahasa Indonesia tak susah dipelajari , apalagi uda punya basic Melayu . . Itu pun klo berminat menjual ke Indonesia sii , Pasar Indonesia besar Itu klo mnurut sudut pandang pembisnis ya , Tapi klo sudut pandang Rakyat jelata toxic , pasti gak bisa melihat market yg menarik itu dan selalu ksi label Indon miskin , . .
@@droid_919setuju, kami lebih berminat dengan puji muji berbanding kritikan membina, ada pengarah dan penerbit pernah ugut nak saman salah seorang kritik filem di RU-vid, aneh tapi benar.
@@daryldeanna6413 Banyak berlaku hal seperti itu dimana mana mas. Selalu suudzon ketimbang hudznuzon. Bahkan kritik pun akan dianggap ujaran kebencian.
Gak menyangka segregasi sosial di Malaysia sampai sejauh ini sampai menyangkut bidang seni yang berhubungan dengan olah rasa ada film yang dibuat etnis tertentu tidak akan ditonton oleh etnis yang lain. Apakah di bidang musik juga seperti itu. Kalau begini apakah negara bisa menjadi kuat?
@@KunjuiWaluh-le1ep setelah googling sedikit pangkal soalnya ada di sistem politik, mereka punya partai politik berdasarkan etnis jadi orang Melayu punya partai sendiri hanya untuk kepentingan orang Melayu demikian juga orang cina dan orang tamil, otomatis tujuan partai² tersebut memperjuangkan kepentingan etnisnya aja dan ini menjalar semua sendi kehidupan masyarakat Malaysia
Beberapa Film Indonesia yang sya suka : - The Raid - Perantau - The Night Come For Us - Mencuri Raden Saleh - Pengabdi Setan - Berbalas Kejam - Penyalin Cahaya - The Big 4 - Gadis Kretek (Series Netflix) - Like & Share
Padahal movie di Indonesia jg dulu sempet lama senyap.. lama juga jeda film diminati lg. Alhmdulillah muncul tangan2 emas pembuat film n actor2 baru yg baik.. Kalaupun pakai bahasa melayu n memang kualiti n cerita oke, org indonesia pasti nonton kok. Ipin upin aja fansnya banyak di Indo.
Mungkin di malaysia kalau mau bikin film harus ada 4 versi, versi melayu, versi inggris, versi china dan versi india. Kalau di indonesia biarpun film berbahasa indonesia semua suku dan etnik pasti mengerti. Karena bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Dan akhir-akhir ini ada yg viral, harusnya bahasa melayu yg jadi bahasa resmi unisco bukan bahasa indonesia. 😂 Lawak kan. Karena di malaysia pun bahasanya campur aduk.
Satu je punca dan perlu dibetulkan dr akarnya iaitu masalah sistem pendidikan awal kita , awal2 lagi kita dah dipecahkan pada 3 bahasa dan 3 bangsa !!! Sepatutnya bahasa kebangsaan dan perpaduan nasional wajib diutamakan, cukuplah dah smpi masanya dihapuskan sekolah2 vernakular yg hasilnya lebih banyak keburukan dr kebaikan
terlamabat coy...perlu 20 sampe 50 tahun lagi yg pwling logis ya sudah biyarkan saja cina dengan cinanya bangla dengan banglanya melayu ya martwbatkan melayunya pda saatnya akan terjadi persaingan kompetisi yg positif menghasilkan karya terbaik akibat persaingan
Tp sebagai orang indo saya lihat sejak beberapa tahun kebelakang mulai banyak loh film di indo yg kreatornya bukan dari jakarta dan film yg dibuatnya pun banyak menonjolkan keunikan daerahnya tp tetap dpt apresiasi yg cukup tinggi
Kalau indonesia mlah lebih berkaun bos dengan 300 bahasa daerah tapi bedanya seluruh rakyat indonesia bangga dengan bahasanya sendiri meskipun dia orang cina india jawa papua madura bugis minang dll
bahkan konten positif pun tak pernah sepi hujat menghujat ,,indo hujat malay ,malay hujat indo.. padahal setiap negara punya kelebihan dan kekurangan masing masing.. hadehhh 😔
Amoi! Makcik very kind ☺️ Ai pon tak like it nak gaduh-gaduh with malas'ya, but ai really angry with Pakcik/Makcik ML STUDIO, bile make some content pasal Indonesia always nak sway opinions 🤮 Cube makcik tengok Video ML STUDIO yeng tajuk RAKYET INDO HUTANG RM16 BILLION BUYING TICKET CONCERT 😩 And lagie alot content-content ML STUDIO yeng too hyperbole. 😁☕
@@misternogood9346kau kerja di Malaysia ke? Hanya orang2 kl dan yang hidup di bandar2 besar je suka cakap melayu english. Sama seperti jaksel. Jadi tak payah komen menganjing...
Padahal Malaysia punya potensi besar dalam industri perfilman. Sayang banget ada pecahan pasar dalam masyarakatnya. Semua tetap kembali ke pribadi masing-masing, jika tiap orang bisa sadar atas keberagamaan mereka dan mencintai budayanya, yang mana bangsa Melayu, bangsa Cina dan bangsa Tamil yang semuanya bersatu atas nama Malaysia. Yah, mungkin para produser film bisa sedikit ambil resiko atau belajar dari perfilman luar, biar bisa lebih merangkum seluruh kalangan masyarakat Malaysia. Apalagi mereka bisa didukung oleh pihak kerajaan, jika sanggup menyajikan film yang bagus... Semangat terus untuk perkembangan perfilman Malaysia ke depan
Di indonesia ada 720 bahasa daerah dari berbagai suku dan etnik yg tersebar diseluruh indonesia, tp untuk berkomunikasi dgn seluruh suku dan etnik yg ada di indonesia semua menggunakan bhs indonesia supaya saling memahami dan mengerti satu sama lain.
Malaysia byk bahasa kbgsaan secara realiti nya berbanding Indonesia hnya satu sahaja bahasa Indonesia....itu belum jumlah penduduk Indonesia yg 250 juta berbanding Malaysia hnya 33 juta......2 faktor ni ckup bgi alasan...dunia hiburan kedua2 negara ,tk pyah pening fikir..
Orang malaysia lebih suka film luar bukan film tempatan mrk. Bahkan mrk rela ke medan atau batam nonton film indonesia. Pdhal aktor mrk jg bagus2 film.nya lumayan jg.
sebenarnya masalah pentingnya di bahasa yg dipakai kan? ya solusinya setiap film buatan etnis manapun diberi terjemahan aka suntittle bhs inggris kan setiap warga malaysia pintar bhs inggris setidaknya itu langkah awal agar industri perfilman bisa naik lagi nggak ada alasan etnis india nggak mau nonton film etnis china dg alasan nggak paham jalan cerita mosok setelah pakai sub bhs inggris tetap nggak mau nonton? bandingkan ketika nonton film korea pun, suka nggak suka tetap harus baca sub kan? rela keluar duit utk film negara lain tapi nggak peduli dg seniman negara sendiri
makanya pemerintah Malaysia harus tegas, hapuskan sekolah yang berbasis etnis (vernakular). Contohlah kami Indonesia, sejak kecil sudah dipersatukan dengan bahasa yang sama, dalam lingkungan belajar yang satu atap. Tanpa segregasi.
Biarin aja sampai kapanpun akan seperti itu karena kaum China sudah 90% pegang ekonomi di Malaysia, begitu juga dengan kaum India persatuan kaum India sangat kuat di Malaysia, Mahathir pernah bilang pemerintah Malaysia sudah berkali-kali gagal menghapus sekolah bernucular bahkan sekedar buat dlm satu lingkup pun di tolak oleh kaum China & India, Mahathir juga bilang ciri orang Melayu adalah pemalas, orang China TDK mau asimilasi sedangkan org India tidak setia terhadap negara, lambat laun juga Malaysia akan di Landa kerusuhan rasial
@@rifaipattola7323untuk animasi selevel Indonesia dengan luar negeri . cuma kekurangan animasi indonsia dari sisi kreatif , cerita atau penulisannya kalah jauh sama film animasi malaysia . justru Indonesia bagusnya di film non animasi . bersaing malahan untuk di asia dan dunia .
Sekarang di Indonesia juga sudah memulai menggunakan bahasa lokal seperti film "Yuni" menggunakan bahasa Jawa Serang, atau "Budi Pekerti" yang separuhnya menggunakan bahasa Jawa. Yang distrategikan adalah bagaimana film bisa dinikmati oleh seluruh bagian masyarakat.
@@ussr5047kan ada kocak film yg di ambil dari suku suku lain. (Tapi make sub) GK ngambek tuh suku lain juga. Contohnya Yo wes Ben dan dari Papua Ama Sunda. malah di support juga Ama suku lain. Terus lagi lagi juga bnyak hits dari suku lainya apakah suku lain marah nga kan malah bnyak yg nyetel juga hehe makanya jngan gtuh Kamu juga pasti tau tapi GK mau ngangep wkwk
di malaysia kaya dengan adab tersendiri, lagi pula masyarakat mlysia sgt makmur dan harmoni. tak ada lg takat ni isu2 kaum dlm sejarah seni. harap maklum 😊
@@risalfrstama8690 kamu lebih baik bertaubat dan mohon ampun dri allah supaya diberi pencerahan utk kembali ke jalan yg benar. dan sembuh dari sgala pnyakit HASAD DENGKI IRI HATI juga SOMBONG. amin...moga dipermudahkan
Jika marketnya terpecah maka filmnya lebih variatif. Kamu bikin film menurut selera orang india, china dan melayu. Idenya mudah dikembangkan tapi target pasarnya segitu saja. Tak bisa dibandingkan dgn Indonesia sudah warganya 270 juta menyatu pula
variatif memang iya tapi jika setiap etnis tdk tergerak utk nonton film hasil karya etnis yg lain dg dirinya ya lumayan membagongkan sih nggak paham bahasanya kan bisa pakai terjemahan aka subtittle mau sub yg paling efektif? paling mudah ya bhs inggris kan org malaysia pandai bhs inggris semua ya kan?
Bukan hanya segegrasi bahasa. Sentiman perkauman di Malaysia juga sangat terasa. Di Indonesia, meskipun film dg bahasa daerah tertentu, karena suku2 lain tidak ada sentimen, kalau itu berkualitas juga diterima. Seperti Lagu2 Jawa, Sunda, Minang, dll bisa diterima secara nasional seluruh Indonesia.
Gue jd flashback k sumpah pemuda. Gmn smua disatukan dalam satu bahasa, bahasa Indonesia. Di masukan bhasa daerah manapun org Indonesia tu unik pasti menerima dan malah kepo di plajari. Contoh kartun bhasa jatim an rame kn jd org tau logat sana.
Tidak tepat juga contoh orang konten pakai bahasa jawa pasti luar suku jawa akan bilang kenapa tidak pakai bahasa Indonesia bla bla bla, sedangkan jika ada konten pakai bahasa suku lain selain jawa mereka tak protes....
At the point is, terdapat sentiment perkauman di malaysia antara melayu, cina dan india. Bagaimana caranya menghilangkan rasa sentiment itu,? Untuk menjawabnya bukan sesuatu yang mudah. Dari dulu hingga sekarang pihak kerajaan dan parliement malaysia terlalu membebaskan kaum selain daripada melayu untuk guna bahasa dan budaya mereka, satu sisi itu cara yang betul karena menghargai dan toleransi terhadap kaum lain, tapi di satu sisi lainnya itu tak baik karena membedakan kaum satu dengan lainnya sehingga kaum satu tak nak tau kaum lainnya. Padahal dalam satu negara semua rakyat sama hak dan kewajiban .
Mlys bisa buat film high quality tapi pake bahasa yg bisa di terima dan di fahami org2 indonesia seperti lagu2 mlysia yg populer di indonesia jgn gunakan bhs semenanjung yg notabene sulit di mengerti oleh masyarakat indonesia lalu pasarkan ke indonesia ,brunei,lebih jauh lagi ke melayu di thailand dan philiphin...sy kira dpt sukses..just my opinion..😁👍
Karena malaysia bekas jajahan inggris , makanya keseharian pun mereka campur pake bahasa inggris . Indonesia satu-satunya negara di dunia yang tidak mewarisi bahasa dari penjajah. Karena bahasa itu jati diri bangsa. Kalau mau ngomong bahasa inggris yah bahasa inggris aja gak campur pake bahasa nasional.
Ralat ya... di Indonesia ada namanya LSF (Lembaga Sensor Film) sama seperti malaysia FINAS. Untuk melihat dan mensensor lolos tidaknya film INDO. Satu lagi klo masalah malaysia adalah masalah perkauman, kenapa film indo dimalaysia sukses? Dan banyak... Itu menandakan bukan masalah perkauman, emang kualitas malaysia masih kurang. Engga banyak film malaysia yang berkualitas sampai pada penonton...
Aku nak komen pasal Indonesia punya cerita horor yang setanding level Munafik. Pengabdi Setan ja kut. yang lain hauk, boring, over. Bab poster dengan cover film, perhh takyah cakap, penuh dengan darah saja. Cerita dia lebih kepada nak bagitau kat orang asal usul seram, kehidupan. Tu baru cerita horor, yang lain toksah cakap ah. Tajuk terpaling seram
Arabic Words اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ و عَلَى آلِ سِّيِّدِنَا مُحَمَّدٍ Romanized Words Allahumma Solli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad,, wa 'Alaa Ali Sayyidinaa Muhammad Subhanallahi Wa Bihamdihi Subhanallahil 'Aziimi Subhanallah Alhamdulillah Laa ilaa ha illallah Allahuakbar Astaghfirullahal 'Aziim Allazi Laa ilaa haa illa Huwal Hayyul Qoyyumu wa atuubu ilaih Hasbunallahu Wa Ni"mal Wakil
Tapi aku org Indonesia nggak suka film Indonesia, kecuali yg Action. suka bget film Action Indonesia. Kalau film Horor,Romantic,comedy dll nggk selera.
Kesalahan kalian cuma 1 , selalu menjadikan indonesia sebagai CONTOH ingin sama seperti INDONESIA . JALAN SUDAH BERBEDA ,JIKA KALIAN MEMAKSAKAN MAKA AKAN SEMAKIN JAUH DAN TENGGELAM DARI NEGARA LAIN!!
@@ussr5047di di kami gak ada bahasa Belanda 😂😂😂 Emang malingsia bahas ikutin jajahanya tapi pas berbicara atau ngomong atau capek beda pula dari abjadnya 😂😂😂😂
Penduduk Malaysia sedikit berbanding dengan penduduk Indonesia dan juga di Indonesia di sebabkan jumlah penduduk yang ramai menjadikan pasaran untuk setiap genre cukup besar walaupun untuk pasaran niche. Yang penting adalah cerita berkualiti yang menarik dan pelbagai. Bahasa sebenarnya tak menjadi isu. Sebagai contoh, banyak filem yang dihasilkan di Hong Kong meraih kutipan tinggi di seluruh dunia. Drama Korea dan Turkey yang menggunakan bahasa masing-masing boleh mengutip jumlah penonton yang tinggi di lebih 150 buah negara yang mana jumlah capaiannya sama dengan produksi Hollywood.
Kalau 10 tahun lepas , kita guna hujah jumlah bilangan penduduk , itu mungkin relevan. Waktu itu pawagan tidak sebanyak sekarang , Netflix belum pun ada di Malaysia. Tapi hari ini , jika kita nak gunakan hujah jumlah bilangan penduduk . Hujah ini semakin kurang relevan. Bukan tidak relevan. Tapi kurang relevan. Sebab apa aku kata kurang relevan hujah jumlah bilangan penduduk ni , Di sini aku beri data yang aku jumpa , Filem paling Box Office di Indonesia adalah filem KKN Desa Penari . Filem itu , kutipannya adalah 26 juta usd atau RM 121 juta . Mat Kilau Kutipan Pawagam RM 97 Juta + Netflix RM 7 Juta = RM 104 Juta . Ni akan datang , pendekar awang pulak , Aku harap pendekar awang boleh beat kutipan Mat Kilau , supaya hujah bilangan penduduk ni akan menjadi lebih kurang relevan. Pada hari ini , Yang aku nampak adalah , Sesuatu filem harus memenuhi keinginan citarasa masyarakat majoriti di dalam sesebuah negara. Kalau filem itu masuk dengan pemikiran masyarakat majoriti . Maka banyak lah duit yang masuk walaupun bilangan penduduk hanya 32 juta sahaja.
@@lylelaney8270 Pada pendapat saya , filem Malaysia kalau nak betul betul pergi global , beri FOKUS yang kuat pada animasi . Animasi pada saya , tidak ada batas sempadan . Malaysia perlu perbanyakkan , pelbagaikan lagi animasi.
KENAPA YA : RU-vidr/Ahli politik/TV/Media online Malaysia, sering banget bikin konten yang komentar isi nya tentang Indonesia, misalnya : tentang bola, sikuit mandalika, wisata, makanan , kenapa Indonesia bisa masuk G20, bahasa Indonesia di akui UNESCO, pimilu/pilihan raya, pemidahan ibu kota ke IKN, bahkan sampai pejabat/parlemen nya membahas di sidang palemen, tapi sayang youtuber dan ahli politik nya gak berani bikin konten di youtube. Padahal waktu Malaysia bikin Sepang, Putrajaya kita tenang saja gak komentar, tidak iri dan merasa terancam, pilihan raya juga ribut nya politisi dan pengamat politik yang membuat analis2 kalau yang menang si A ..atau.B .. C akan mengancam kita, demikin juga masalah IKN, dan Mandalika tanpa malu komentar/analis mereka yang mengatakan ini akan mengancam dan merugikan kerajaan malaysia, itu yang bicara ahli politik bahkan disampaikan di parlemen, terutama tentang IKN . Seharusnya Warga Malaysia terutamanya kaum Melayu, berkaca ya urusin yang di negeri sendiri, kan Malaysia negara kaya , IQ rakyatnya tinggi dari rakyat Indonesia ( tapi maaf kami sudah bisa bikin pesawat dan kapal perang sendiri ya,walau IQ kami rendah ). Buat RU-vidr Malaysia sudahlah gak perlu bikin/reaction lagi tentang kami Indonesia , karena yang kamu reaction kami sudah tahu bahkan kadang yang kalian reaction itu juga konten abal-abal di Indonesia yang gak laku karena sesasional kalian ambil konten yang tidak jelas nara sumbernya, kalau mau cari berita yang benar ambil misal sport ke Federasinya ,info Bandung/Jakarta dan yang lainnya , kan kata kalianorang Malaysia lebih tinggi IQ rakyatnya dari orang Indonesia, bikinlah konten kayak orang Indonesia bikin misalnya : Deddy Corbuzier, Mata Najwa, Ria Ricis , Alvi Rev, jangan cuma reaction2 saja tidak malu dengan IQ kau yang tinggi, atau karena kau cari subscription dan viewers dari orang Indonesia saja? gak malu? kalian orang malaysia kaya2 loh. Ayolah bikin konten yang memperkenalkan Malaysia, banyak yang orang luar tidak tahu, kami yang tetangga saja tak tahu, misalnya di youtube danTik Tok banyak itu beberapa channel yang bisa kau bahas dan terangka tentang : 1.Apa benar melayu malaysia keturunan Nabi Ibrahim itu menurut Prof Melayu Malaysia loh.? (itu nara subernya Prof Soleha Yacoob) 2.Kenapa Kasino di Malaysia dilegalkan.? 3.Kenapa Melayu Malaysia harus muslim.? 4.Orang melayu di Malaysia kenapa dapat subsidi dari kerajaan ,itu karena apa? 5.Karena dapat subsidi berarti dari uang hasil casino juga ,karena legal keuntungan masuk kerajaan dan sebagian buat subsidi dan lainnya. Sebagai muslim, orang melayu malaysia bagai mana pendapatnya selama ini menikmati subsidi dari hasil casino. Menurut kami muslim Indonesia itu haram,mungkin Melayu beda karena keturunan Nabi Ibrahim. Jadi tolong lah youtuber Malaysia bikin konten education tentang yang diatas biar kami di Indonesia dan orang diluar tercerahkan sehingga faham tentang melayu malaysia, sampai saat kami bingung dengan yang kami dengar. Dari pada kalian bikin konten hanya reaction tentang Indonesia yang kami lebih tahu ,misalnya pe volly Megawati, Putri Aryani dll, itu kami lebih tahu dari kau, jangan bikin konten dengan cara ambil konten orang karena viral di reaction, salah lagi reaction nya karena kalian gak tahu juga, mereaction itu susah karena kita harus tahu dan ahli apa yang mau kita reaction bukan asal viral di reaction .
Amoi! Cube makcik pusing-pusing around kat channel-channel RU-vid Indonesia, how many member origin marhaen B40 jati tempatan malas'ya yeng really love pusing-pusing around kat channel-channel Indonesia, and timbul kat bilik berbual channel-channel RU-vid Indonesia? The answer is alot, too alot. Even content creator malas'ya alot pusing-pusing around kat channel-channel RU-vid Indonesia for searching some reference content 😂 Bile Makcik tak believe pon ape yeng ai sembang, makcik tengok je kat channel-channel Indonesia yeng alot timbul member origin marhaen B40 jati tempatan malas'ya macam kat Channel Deddy Corbuzier, Nessie Judge, CNN Indonesia, BBC Indonesia, TV One and lagie alot... Perghhh padu siot! 😂☕
Dia camni bang...diorang ni dengki dgn nagara kita, tkleh tengok kita sng. Pegilah tgok mana² media sosial pun..mesti ada endon yg sibuk je nk komen yg bukan² pasal negara kita...sng cita kalau nampak diorang, just report je..settel masalah. Takyah lyn, diorang gila attention
@@yatiyana1691 report je diorang...komen² diorang tu sekadar nk cari gaduh... Bukan dpt apa² pun gaduh dgn rakyat mentality rendah... report ja, settel masalah. Diorang gila attention ja tu
@muhdhafiz6220 Amoi! Sembang lawak je makcik comel marhaen B40 jati tempatan malas'ya nie 😂 Before makcik nak blame oreng Indonesia, Cube makcik tengok comment-comment lawak rakyet malas'ya yeng always really love pusing-pusing around and timbul kat channel-channel Indonesia 😂 Ai pon macam nak merajuk tengok comment-comment member origin jati tempatan malas'ya yeng timbul kat channel-channel Indonesia 😂 Makcik nie sikit-sikit nak threaten repot je. Bile nak repot, first makcik repot je member origin jati tempatan malas'ya, yeng always borak-borak membawang and timbul kat channel-channel Indonesia. Makcik nie macam takde sense of humor je 😂 Perghhh padu siot! 😂☕
Malaysia itu susah di terima karena bahasanya campur Inggris, kalau pakai bahasanya sabah atau Serawak mungkin bisa diterima.bahasa menentukan rasa sebuah film bang.
gak masuk akal alasan itu om, nyatanya film korea, japan, china, hindia kalau ada subtitile nya masih bisa2 aja di terima. asalkan film nya bagus dan kalau soal populasi amerika juga banyak populasi nya. apakah sama film amerika laku karna alasan populasinya juga ?
Saya orang malaysia tapi tengoh film indon cuba fikit kat situ. Dalam 100 hanya 1 2 film boleh layan yg lain otak saya jadi serabut. Maaf bukan hina tapi dah jadi kenyataan
Ya malaysia etniknya antara negara melaysia china india kalo Indonesia semuanya berbeda tapi antar ras jawa sunda batak dan banyak lagi, itu kita semua beda dan bukan cuma ras tapi beda agama dan tetap satu bahasa jangan banyak bawa agama biar filmnya maju kalo dibawa agama ras terus gakan maju industri kalian akan terus monoton dan jangan banya cut adegan film
dah itulah point perbincangan dia, berdasarkan pemerhatian & general understanding dia berdasarkan skop filem dekat Indonesia, itulah content dia, ke kau yang benak sangat takleh digest dia cakap pasal apa.
Karena malaysia kuno ketinggalan zaman Karena juga bahasanya aneh bagi sebagian besar orang Indonesia Kalo zaman dulu film lagu Malaysia banyak yg nonton dgr kalo sekarang ya sebaliknya Ini masalah selera saja Apa lagi zaman sekarang Jujur itu bagus walau menyakitkan.
fun fact. bahasa Indonesia itu bahasa kedua bagi kebanyakan orang indo. Contoh saya orang Sunda dan semua orang yg disekitar saya (orang sunda juga, di Bandung), sehari-hari kita mengutamakan bahasa Sunda. Bahkan kalau saya perintah 100% cakap indo, saya tak begitu bisa, tapi 100% faham. Kecuali kalau kita bertemu dengan orang Batak, Jawa, Bugis, Melayu dll kita harus cakap bahasa Indo. Saya yakin etnis lain pun sama, mereka menggunakan b. Indo sebagai bahasa kedua
@@saviklosari5843dalam prakteknya b. Indonesia mmg bahasa ke dua bagi sebagian besar rakyat indonesia khususnya di daerah, utk berkomunikasi dg keluarga, kerabat, dn lingkungan utamanya ttp menggunakan b. Daerah.
Gak juga, mama orang padang bapak orang Jawa tpi tinggal lahir di medan logat bahasa medan. Saya lahir dijakarta dan besar di sekitaran jakarta tpi bahasa utama bahasa Indonesia. Paling bisa bahasa logat padang medan Jawa bisa tau beberapa artinya tpi gak bisa ngomongnya secara lengkap dan utuh. Dikeluarga juga bahasa Indonesia, paling logat ortu aja yang logat medan. Aku rasanya sekarang ini semakin banyak orang yang percakapan sehari" nya pakai bahasa indonesia
Ya makanya BERDAULATLAH, saya sebagai saudara jauh merasa geram dan kesal kalau orang china melayu gabisa bahasa melayu. Jadikan bahasa melayu bahasa PERSATUAN DI NEGARA MU SUDAHI BAHASA INGGRIS MENJADI BAHASA PERSATUAN, KALIAN SUDAH TIDAK DI JAJAH INGGRIS LAGI KAN???
Kalo masalah bahasa, Lahn Mahn tuh tembus 3jt lebih. Padahal bahasa thai disini dianggap lucu, kaga cocok utk ngomong serius² nyatanya meledak. Lalu banyak jg film lokal yg kagak laku karena apa? Balik lagi ke kualitas film dan promosi. Kalo emang filmnya bagus dan promosinya gencar bakal meledak. Tp anehnya film sheriff kaga laku krn gak ada promo dan cuma tayang terbatas, pas sepi penonton kenapa nyalahin tetangga 😂😂😂 noh salahin ph knp promonya ngirit sampe banyak sinefil yg kaga tau kalo film ini tayang disini. Jadi intinya bukan bahasa, tapi kualitas film dan promosi