Matius  

#renharsugengpramono #eliezarsugeng #elisupra
E:\WORD 2010\IMATIUS 2010\MATIUS181520.DOCX
SALING MENGINGATKAN
( Matius 18 : 15-20 )
Ketika seseorang merespons dan menerima keselamatan Allah, ia menjadi bagian dari sebuah komunitas orang-orang kudus
Dalam komunitas umat Allah, setiap orang percaya dikumpulkan dan disatukan untuk saling berbagi dan bersekutu dalam Kristus sebagai umat Allah
Dalam hidup bersama dengan para murid-Nya, Tuhan Yesus sering mengajar mereka dengan contoh atau perumpamaan
Kali ini, Tuhan Yesus ingin mengajarkan konsep tentang komunitas. Beliau melihat gagasan itu penting agar murid-murid memahami tujuan Allah mengutus anak-Nya kedalam dunia. Tidak lain adalah menyelamatkan manusia yang berdosa dan tersesat ( Matius 9:12-13 )
Bagi Allah, membimbing satu orang yang tersesat kepada jalan pertobatan merupakan sukacita surgawi ( Lukas 15:4-7 )
Sebab Allah menghendaki seluruh umat manusia dapat diselamatkan dalam Kristus. Menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya memprioritaskan misi Kerajaan Allah daripada egosentris
Tuhan Yesus memahami bahwa hidup dalam komunitas tidak senantiasa berjalan mulus karena selalu ada konflik. Untuk itu, Beliau memberikan tata cara dalam memberi teguran secara bertingkat, yaitu:
Pertama, menegur secara pribadi dan kekeluargaan
Kedua, membawa dua orang sebagai saksi mata untuk menjadi penengah yang objektif
Ketiga, membawa persoalan ke ranah publik sebagai putusan final, yaitu jemaat
Jika orang yang bersangkutan tidak bertobat, maka ia akan dikucilkan dan berada diluar perlindungan komunitas umat Allah ( 1 Koritus 5:1-8 )
Disini, tertahbis mewakili Allah untuk menjatuhkan sanksi hukuman
Komunitas umat Allah terdiri atas manusia berdosa. Dalam penebusan Kristus, mereka telah diampuni dan dibenarkan dihadapan Allah. Mereka dikumpulkan dalam satu wadah sebagai keluarga Allah
Dengan harapan agar mereka dapat saling mengasihi satu sama lain sehingga dunia melihat mereka sebagai murid Kristus yang sejati. Kita telah menjadi bagian keluarga Allah. Karena itu, hiduplah dalam kasih dan saling menguatkan
Salam dan Doa : Sugeng Pramono