@@sudarsudar4541 iya...contoh kalasebo..selawatan...kidung kidung.dinyanyikan oleh penyanyi..padahal kidung itu mantra...dan selawantan harusnya merasuk ke hati malah bokong bergerak..sungguh sesuai yg sudah tidak pakai nalar..🙏🙏🙏🙏
@@lilianasari3895 maaf apakah seni TDK bisa membedakan antara hiburan dan sesuatu yg pantas merasuk kehati🙏🙏🙏apakah jiwa dah pemikiran manusia sudah keblinger sehingga sudah TDK membedakan🙏🙏🙏🙏🙏
Penuh makna arti filsafat yang dalam kidung wahyu koloseboo iki kangge njalani urip ning alam dunyo..mulo kuwi kangge renungan supoyo ttep eling marang sing maha kuoso.. ddu kangge kados niki..kanggo pengeling eling panjenengan
Inilah tanda2 dunia arep kiamat, lagu2 religi khususe cptn kanjeng sunan, d bikin remix,pdhl mengandung arti sangat dlm, d mana dulu kita masih jaman jahiliah(kebodohan)
Kidung Wahyu Kolosebo adalah Kidung atau lagu karya sastra yang diciptakan, dilantunkan atau ditembangkan oleh Kanjeng Sunan Kali Jaga yang memiliki nama asli Raden Said. Itu untuk versi yang pertama, Versi yang kedua menyebutkan lirik tersebut adalah lirik yang menggambarkan Syekh siti jenar. ada sebagian yang menganggap kidung wahyu kolo sebo ini buatan Syekh siti jenar. Dan untuk versi yang terakhir bahwa kidung ini diciptakan oleh Sri Narendra Kalaseba. Orang yang hidup di zaman saat ini dan bukan tokoh masa lalu. Entah mana yang benar. Di era Modern ini kidung ini juga dinyanyikan oleh banyak penyanyi dari yang penyanyi jawa hingga dangdut seperti Nella Kharisma[1] . ARTI KIDUNG WAHYU KOLOSEBO Wahyu adalah pesan dari langit yang disampaikan Tuhan kepada umat-Nya. Kolo artinya adalah waktu. Kolo dalam ejaan bahasa Indonesia adalah kala. Dalam tradisi, mitologi dan sejarah Jawa. Sebo maknanya adalah menghadap. Sebo atau seba merujuk pada tempat seperti paseban atau tempat untuk menghadap raja. Wahyu Kolosebo artinya adalah petunjuk agar manusia dapat menghadap kepada Sang Maha Kuasa. Dan ada juga yang memaknai Wahyu Kolosebo sebagai Petunjuk saat menghadap yang kuasa. Lirik Kidung Wahyu Kolosebo dan artinya[2] Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro Kujaga diri dari perbuatan nista dan sesuka hati Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro Dengan mengendalikan hawa, hawa nafsu angkara Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubeda Meski setan bergentayangan, selalu membuat gangguan Hinggo pupusing jaman Sampai akhir zaman Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko Sekuat tenaga saya memadamkan api, bisanya kemurkaan Maper hardening ponco, saben ulesing netro Mengendalikan panca (lima) indera dalam setiap kedipan mata Linambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan Dilandari rasa welas asih Sang Pemberi Kemuliaan Sang Hyang Jati Pengeran Sang Maha Sejati Tuhan Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku Bertahta di kalbu, samudera pemandu perbuatan Tumuju dateng Gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi Menuju kepada Tuhan, Dzat yang tidak ada asalnya Manunggaling kawulo Gusti, krenteg ati bakal dumadi Menyatunya hamba dengan Tuhan, kehendak hati akan terjadi Mukti ingsun, tanpo piranti Saya jaya, tanpa syarat (alat) Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito Menyebar ke jiwa madu sarinya perwita Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno Aneka warna prada, membangun diri yang sempurna Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno Kesialan pasti musnah, musibah matapetaka nyata hilang Tyasing roso mardiko Timbullah rasa merdeka atau bebas Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo Semoga dengan ucapan pusaka kalimat syahadat Yekti dadi mustiko, sajeroning jiwo rogo Benar-benar jadi mustika di dalam jiwa raga Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono Beruntung mulia waskita, digdaya dan berwibawa Byar manjing sigro-sigro Byar terwujud gilang-gemilang Ampuh sepuh wutuh, tan keno iso paneluh Sakti tua utuh, tidak bisa disantet (diteluh) Gagah bungah sumringah, ndadar ing wayah-wayah Gagah riang gembira, merekah di sepanjang waktu Satriyo toto sembodo, Wirotomo katon sewu kartiko Kesatria tata sembara, wiratama seperti seribu bintang Kataman wahyu … Kolosebo Tertimpa (mendapatkan) wahyu kalaseba Memuji ingsun kanthi suwito linuhung Saya memuji dengan menghadap maha tinggi Segoro gando arum, suhrep dupo kumelun Laut berbau harum seperti dupa semerbak Tinulah niat ingsun, hangidung sabdo kang luhur Mengolah niat saya, mengidung (melantunkan) sabda (kata-kata) yang luhur Titahing Sang Hyang Agung Perintahnya Sang Maha Agung Rembesing tresno, tondho luhing netro roso Merembesnya kasih sayang, pertanda air mata rasa Roso rasaning ati, kadyo tirto kang suci Rasa perasaan hati, seperti air yang suci Kawistoro jopo montro, kondang dadi pepadang Diwujudkan japa mantra, hebat jadi penerang Palilahing Sang Hyang Wenang Ridhonya Sang Maha Berwenang Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono Sembilan wujud dewa, tali kekuatan dunia (semesta) Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo Abadi memuji di singgasana surga Sri Narendro Kolosebo, winisudo ing gegono Sang Raja Kolosebo, diwisuda di angkasa Datan gingsir … sewu warso Tidak akan tenggelam (lengser) … seribu tahun
Lagu apapun bbs mau di garap pakai musik apapun. Tdk ada larangan. Yg mau meresapi isi lagu silahkan. Yg menikmati lagu ini sebagai hiburan silahkan bbs gak ada larangan. Lossss sisss.