Membongkar Kesesatan Manhaj Salafi Wahabi - Ustadz DR. Mawardi Muhammad Saleh Lc,.MA. 

SALAFI = WAHABI Sama saja. Bahkan Wahabi bukan salafi.karena panutan mereka bukan salafi... Dengan tdk bermadzhab wahabi hakikatnya inkari sunnah nabi.العلماء ورثة الأنبياء 1. Islam dirunkan Allah kepada Risulullah Muhammad pilihannya 2. Dari Nabi di sampaikan kepada para sahabat n para ulama. Nah klo wahabi tdk bermadzhab lalu belajar dr kpd siapa? Secara nalar n logika sederhana a. kita tdk bisa langsung ke Qur'an n Hadis tanpa ulama/guru. Karena yg mewarisi ilmu dr Nabi ya ulama b. Belajar tanpa guru maka gurunya syetan n sesat nenyesatkan c. Wahabi ilmunya dr terjamah al Qur'an Hadis... bukankan penterjamahnya ulama? d. Buktinya jelas Kholid guru wahabi salafi salah total dg mengatakan(setahu saya): rukun wudhu itu 2 seperti tayammum. Ini jahil murokkab menyesatkan Ini akibat tdk bermadzhab dan tdk belajar kpd ulama'. Jadi logika wahabi/salafi terbalik balik gak karuan salah n keliru jauh dr rumusan logika ilmiah Tlg teman2 artis n muallaf masuklah Islam lewat pintu yg bener, belajar n belajar sampai akhir hayat.mohon maaf n mnwn

Mohon Share video ustadz Dr Mawardi Muhammad saleh Lc. MA saudara Q biar umat cerdas dalm mensukapi perbedaan lewat ulama yg ahlinya

IAllah Subhanahu Wa Ta'ala Rabb Kita Rabbul Alamin mensifati diri-Nya "Laisa Ka Mitslihi Syai-un", bukanlah supaya manusia melampaui batas berlogika hingga meniadakan bagi-Nya segala sifat dan dimensi seperti arah, tempat dan masa hingga berkalam karena dimensi tersebut dilihatnya ada pada makhluk. Rabb kita mensifatkan diri-Nya juga Mendengar dan Melihat. Sedangkan makhluk-Nya juga mendengar dan melihat. Adapun yang boleh dipahami adalah Sifat Allah berbeda dengan sifat makhluk. Allah berkalam dahulu di Syurga ketika penciptaan Adam. Allah berkalam dengan Nabi Musa di Lembah Thuwa, Allah berkalam kelak ketika hari Qiyamat. Semua itu ada masanya. Ada arah dan tempatnya. Kemudian bahwa Rabb menyebut Wajah-Nya di dalam Firman, menyebut Mata, Tangan, Betis dan lainnya sudah jelas bukan bersifat seperti muka, tangan, betis dan lainnya pada makhluk. Allah menyebutkan "Beristiwa di Atas Arasy", bukanlah semisal kaifiyat bersemanyamnya seorang manusia di atas singgasana kerajaan. Tetapi bukan pula Sifat Rabb yang dinyatakan dalam firman-Nya itu untuk dipalingkan maknanya apalagi untuk ditiadakan. Sifat yang dikhabarkan itu sesuai keagungan dan Iradah-Nya. Sifat yang dikhabarkan itu untuk diimani, diitsbatkan maknanya dan dibedakan dengan sifat makhluk walau sebutan nama sifat itu sama. Adanya Firman Rabb kita tentang BEBERAPA Sifat-Nya yang ternyata sama dengan sebutan sifat pada makhluk, tidak juga untuk dimaknai bahwa sifat Allah Jalla wa 'Ula itu terbatas hanya yang disebutkan itu saja, sehingga seolah olah ada kekurangan. Yang kurang hanyalah pengetahuan manusia karena terbatas dengan apa yang diberitahukan saja. Ini penting dipahami supaya tidak membayangkan hakikat Zat-Nya, karena itu tidak dibenarkan dan tidak mungkin terjangkau oleh akal. Akan tetapi dapat mengabil hikmah sifatnya yang menghunjam keyakinan hati akan Kebesaran, dan Kekuasaan-Nya serta Kedekatan, dan Kasihsayang-Nya kepada hamba. Jadi tidaklah disebutkan itu sebagai pernyataan hakikat zat. Hakikat Zat "Lam yakun lahu Kufwa" ( tidak ada yang Menyamai-Nya). Karena itu manusia tidak berhak memikir sendiri atau mendevinisikan bagaimana hakikat Zat Tuhan karena hal itu memang mustahil terjangkau oleh pikirannya. Ada yang membayangkan begini begitu sehingga menjadi sesat. Serahkanlah hakikat sifat kepada-Nya. Biarkan kerinduan hatimu untuk hari pertemuan yang Agung. Sekarang adapula yang berani mengatakan bukan begini bukan begitu secara keliru dan membingungkan. Lihatlah pemikiran filsafat yang mengatakan Allah tidak di atas, tidak di bawah dan tidak dimana-mana. Allah tidak datang dan juga tidak diam, Allah tidak bisu dan juga tidak bersuara, dan sebagainya. Membingungkan. Apakah mereka hendak melepaskan sifat-Nya dari segala dimensi, padahal yang sebenarnya tidak terikat oleh segala dimensi. Mengapa mereka tidak Taslim kepada apa yang difirmankan dalam Kalamullah sebagaimana sikap taslimnya para Sahabat Radhiallahu 'anhum ajma'in, bahwa ada sifat yang disebutkan itu namun berbeda dengan sifat pada makhluk. Padahal mereka menyebut ilmu yang membicarakan tentang Rabb itu Ilmu Kalam.

Yang sesat itu kalau sudah keluar dari Qur' dan Khadist, selama amalanya masih mengikutu Qur'an dan khadist, In Sya Alloh selamt Dunia Akhirat...

Alhamdulillah yg lebih pantas menyandang predikat ahlusunnah waljamaah adalah Salafi, oleh karenanya salafi byk dimusuhi kelompok lain.

Sesatnya dimana.

KALAU MAU KOMENTAR DENGARKAN DULU DARI AWLA SAMPE AKHIR BIAR GAK GAGAL FAHAM. DUNGU BAGI YG BLM DEMGER LSG KOMENTAR.

Bukan permasalahan maksum diantara pembahasan madzhab ini jelas maksd dr penyampaian kami adalah tidak boleh taqlid! Kita boleh taqlid hamya kpd Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Berilmu tapi keras hati subhanallah.. Allahul musta'an

Yg super sesat dan merusak islam itu pelaku TBC.

M Soleh, sy sependapat dgn anda.

Pertanyaan 1 bagus.. nunggu jawabanya.. aaduhh.. puuter2 kebanyakan senyam senyum ketawa2 tak jelas blasss pak😍

Ustadz ini mantap sekali, ceramah muter muter dan ketawa ketiwi senyam senyum,mantap deeh!.

Sesatnya dimana jujur saya orang awam aja bisa menilai mana yg benar mana yg salah ilmu anda yg pendek belum nyampek

karena judul nya adalah kesesatan, ini saya selalu bertanya tapi ampe skrg belum ada yang menjawab kasih tau saya bagian mana yang sesat dalam manhaj salaf ?

Yang sesat itu ahmadiyah, klik; 1. Video firanda ahmadiyah. 2. Video arrazy hasyim ahmadiyah

Dulu itu para ulama zaman 4 mazhab dan sebelumnya sebelum ia membuat fatwa atau mengkaji serta menulis suatu hsl kajian dari semua nash2 yang ada sebagai sandaran, mereka rata2 sholat sunnat 2 rakaat (minta petunjuk Allah SWT) sebelumnya atau sholat tahajut mengawali kajian2 di atas. Sekarang ini mari lah kita sama mengaca diri, 'apa saya sdh pas utk mengeluarkan fatwa atau pernyataan terkait kaidah syariat hukum' karena kita blm mencapai tingkat keilmuan seperti mereka ulama yg terdahulu, kita sekarang ini sdh berani2 mengeluarkan fatwa atau pernyataan syariat keagamaan Islam, dalam hal tingkat ikhsan mereka2 itu zuhud, wara, taat ibadah, dan bersih dari perbuatan tercela. Inilah yg harus kita renungkan masing2 pribadi sekarang ini terutama yg dikatakan ulama Salafi.

kalau hanya melihat di lingkungan sendiri mungkin bisa benar. tapi apa bisa kalau melihat yg di luar lingkungan nya. dulu para wali menyebar kan ke benaran itu bukan dengan ngomong doang. sementara diluar masih bannyak yg ngaku islam tapi kebanyakan yg maksiat.itu yg perlu di sadar kan.

ingat !!!! yg dimaksud ustadz2 Salafy tdk pernah mau dishooting maupun difoto.

Beliaukan gelarnya doktor harusnya datangi ustd salafi. Ana lihat agak gagal faham tentang pandangan salafi tentang mazhab. Apalagi di riau banyak ustd2 salafi terkenal...

Tolong bantah dg DALIL AYAT Alllah Subhanahu Wa Ta'ala Rabb Kita Rabbul Alamin mensifati diri-Nya "Laisa Ka Mitslihi Syai-un", bukanlah supaya manusia melampaui batas berlogika hingga meniadakan bagi-Nya segala sifat dan dimensi seperti arah, tempat dan masa hingga berkalam karena dimensi tersebut dilihatnya ada pada makhluk. Rabb kita mensifatkan diri-Nya juga Mendengar dan Melihat. Sedangkan makhluk-Nya juga mendengar dan melihat. Adapun yang boleh dipahami adalah Sifat Allah berbeda dengan sifat makhluk. Allah berkalam dahulu di Syurga ketika penciptaan Adam. Allah berkalam dengan Nabi Musa di Lembah Thuwa, Allah berkalam kelak ketika hari Qiyamat. Semua itu ada masanya. Ada arah dan tempatnya. Kemudian bahwa Rabb menyebut Wajah-Nya di dalam Firman, menyebut Mata, Tangan, Betis dan lainnya sudah jelas bukan bersifat seperti muka, tangan, betis dan lainnya pada makhluk. Allah menyebutkan "Beristiwa di Atas Arasy", bukanlah semisal kaifiyat bersemanyamnya seorang manusia di atas singgasana kerajaan. Tetapi bukan pula Sifat Rabb yang dinyatakan dalam firman-Nya itu untuk dipalingkan maknanya apalagi untuk ditiadakan. Sifat yang dikhabarkan itu sesuai keagungan dan Iradah-Nya. Sifat yang dikhabarkan itu untuk diimani, diitsbatkan maknanya dan dibedakan dengan sifat makhluk walau sebutan nama sifat itu sama. Adanya Firman Rabb kita tentang BEBERAPA Sifat-Nya yang ternyata sama dengan sebutan sifat pada makhluk, tidak juga untuk dimaknai bahwa sifat Allah Jalla wa 'Ula itu terbatas hanya yang disebutkan itu saja, sehingga seolah olah ada kekurangan. Yang kurang hanyalah pengetahuan manusia karena terbatas dengan apa yang diberitahukan saja. Ini penting dipahami supaya tidak membayangkan hakikat Zat-Nya, karena itu tidak dibenarkan dan tidak mungkin terjangkau oleh akal. Akan tetapi dapat mengabil hikmah sifatnya yang menghunjam keyakinan hati akan Kebesaran, dan Kekuasaan-Nya serta Kedekatan, dan Kasihsayang-Nya kepada hamba. Jadi tidaklah disebutkan itu sebagai pernyataan hakikat zat. Hakikat Zat "Lam yakun lahu Kufwa" ( tidak ada yang Menyamai-Nya). Karena itu manusia tidak berhak memikir sendiri atau mendevinisikan bagaimana hakikat Zat Tuhan karena hal itu memang mustahil terjangkau oleh pikirannya. Ada yang membayangkan begini begitu sehingga menjadi sesat. Serahkanlah hakikat sifat kepada-Nya. Biarkan kerinduan hatimu untuk hari pertemuan yang Agung. Sekarang adapula yang berani mengatakan bukan begini bukan begitu secara keliru dan membingungkan. Lihatlah pemikiran filsafat yang mengatakan Allah tidak di atas, tidak di bawah dan tidak dimana-mana. Allah tidak datang dan juga tidak diam, Allah tidak bisu dan juga tidak bersuara, dan sebagainya. Membingungkan. Apakah mereka hendak melepaskan sifat-Nya dari segala dimensi, padahal yang sebenarnya tidak terikat oleh segala dimensi. Mengapa mereka tidak Taslim kepada apa yang difirmankan dalam Kalamullah sebagaimana sikap taslimnya para Sahabat Radhiallahu 'anhum ajma'in, bahwa ada sifat yang disebutkan itu namun berbeda dengan sifat pada makhluk. Padahal mereka menyebut ilmu yang membicarakan tentang Rabb itu Ilmu Kalam.

Salafy itu mengikuti manhaj Nabi. ustadz ini berbau Ikhwanul Muslimin , mesti saja punya kepentingan menghancurkan Salafy. krn yg ditakuti I.M. adalah manhaj Nabi / salafy.

Dulu ngakunya mazhab hambali, sekarang karena popularitas ngakunya mazhab syafi, baling2 diatas bukit, sudah masuk gerbolan kiyai idrus ramli, arrazi hasim,

Sy cocok dengan manhaj salaf..yg perlu dikritik.harusnya seperti yg BS terbang.mbelah diri.dll

Melenceng demi popularitas, salah satu doctor yang tamat madinah yang berfaham sesat, cara ngomongnya seperti tidak berilmu, ketawa seakan2 meremehkan ulama salaf, padahal dia tahu yang haq, munafik,

Gelar aja lc kajian isinya begini dasar

albuthi emang ulama besar.alfatihah

Dengar ceramah ustadz ini, saya puyeng, muter-muter, banyak ketawa ketiwi,,, kirain cerdas dlm menyampaikan Maaf akhi,, saya kurang begitu tertarik untuk menyimak kajian ini,, kurang jelas, membingungkan,bayak ketawa nya

😢Yang mudah bilang sesat siapa yu.? Yu kita baca judulnya saja

Sayang udah belajar sampe Madinah, gelarnya doktor Lc MA kok cuma kaya gitu cara ceramah nya,,,

Sak karepe gk usah di urus

Manhaj Salaf ujung pencarianku, setelah sana sini berada pada firqoh menyimpang dan ahlu bidah

doctor tidak bermamfaat tidak berguna, orang yang seperti ini sudah dikotori otaknya dengan sekuler, cerama tidak bermutu cengengesan dari awal sampai akhir,

knapa ustadz ini kiblat Suryah yg banyak bid.ah ? kok tdk Madinah ? pondok2 Salafy itu mempelajari semua mazhab asal shahih. tdk berlawanan dg pemerintah itu memang wajib bagi salafy , bahkan seluruh muslim. org sdh mati boleh dikritik jika dia bid.ah menyesatkan. Ustadz ini ceramah atau dongeng ???? kok tdk keluar dalil , omong dongeng saja....

Pret di mawardi

Kajian apa ini isinya banyak cengengesan? 😂😂😂😂

Jelas dosaa tadz kalau ada fotnah

Ustad ini. Taussyah tdk berbobot mana manusia tdk bersebrngan wongalloh mbkn bda

Video ini sangat tidak bermutu dan tidak ada faedahnya

begini yg gelar DR,MA ? Komedi muter2.

Yg sesat itu melakukan ritual peribadatan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah

bagus dan bongkar saja ..dan harusnya mmg dibedakan antara Faham Wahabi dan Salaf. Manhaj salaf hanya Ganti nama saja biar gak jadi sasaran tembak. Wahabi tetap Wahabi jelas imam nya

Waduh , diluar tentang kontennya menurut saya si doktor ini cara bicara nya tidak efektif dan efisien tidak seperti doktor pada umumnya. Kalau lihat judul nya seperti itu harusnya tinggal di list saja ada berapa kesesatannya dan apa alasannya dikatakan sesat , sepuluh menit selesai.

Mendengar ustadz ini semakin yakin dengan manhaj salaf

Pak ustad orang diluar islam saja membaca alkur'an terjemahannya saja dapat hidayah dan masuk islam.apalagi orang yg sudah dari kakek nenek nya islam insaallah pasti dapat hidayah.jangan dikit2 anda katakan sanad kalaw baca alkur'an perlu sanad

pak ustadz Mawardi udah terjun ke politik, caleg gagal ke Senayan dari dapil Riau

Salafi sekarang itu ya Wahabi yg suka menyesatkan saudara muslim. Wahabi membedahkan padahal mereka pelaku bidah.buktinya dg tdk bermadzhab n tdk belajar kpd guru berarti mereka tdk mengakui/ amalkan hadis Nabi العلماء ورثة الأنبياء Dengan dalil langsung al Qur'an Hadis itu sangat salah n sesat... Islam dr Allah kpd Nabi lalu dr Nabi diwariskan kpd sahabat, sahabat kpd Tabi'in, dr Tabi'in ke Tabiit Tabi'in kemudian kpd ulama berikutnya turun temurun smp sekarang.. Bukankah ilmu kita dr ulama/guru... jika tdk berati gurunya setan sesat menyesatkan.buktinya Kholid basamalah menyatakan: (menurut saya) rukun wudhu ada 2 spt tayammum.ini salah fatal. Lihat ayatnya. Dan ayat n hadis ttg wudhu n tayammun itu beda sekali. Renung n pikir dg waras n logis dlm beragama. Tlg temen2 muallaf n artis2 hijrah lewt pintu ulama/guru yg benar sesuai hadis Nabi bhw pewaris ilmu adalah para ulama n guru yg alim. Belajar n terus belajar smp akhir hayat agar kita selamat dunia n akhirat. Mohon maaf n mnwn

Suffi bukan ajaran Islam