jepang sebagai Negara yang telah berhasil di berbagai bidang ini bisa dilihat dengan teknologi canggih dan kehidupan modern masyarakat nya
Jepang berada di daerah sub-tropis yang mengalami musim panas dan musim dingin yang diantarai oleh musim semi dan musim gugur, sehingga dalam satu tahun mereka hanya dapat mengolah pertanian dari musim semi hingga musim gugur saja.
Melihat keadaan musim diatas, Jepang hanya memungkinkan untuk menanam padi sekali setahun, dikarenakan jepang akan menghadapi musim dingin yang dapat merusak pertanian.
Perubahan musim sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat petani padi di Jepang, oleh karena itu petani padi di Jepang menanam padi harus mengikuti perubahan musim.
waktu menanam dilakukan pada musim panas dan panen dilakukan pada musim gugur.
Padi bukan saja merupakan makanan pokok bagi orang Jepang, melainkan juga dulu pernah menjadi unit dasar dari nilai ekonomi mereka.
Padi di Jepang mempunyai fungsi ekonomi kira-kira sebagaimana peranan emas di Eropa.
petani padi di Jepang dikenal memiliki tingkat kesejahteraan yang memadai. Untuk menimba pengalaman yang diterapkan petani Negeri Sakura ini pemerintah Indonesia setiap tahunnya mengirim para petani muda untuk program magang.
petani Jepang mendapatkan fasilitas yang memadai dalam melakukan usaha taninya. Fasilitas pemerintah yang paling menonjol adalah tersedianya sarana input produksi yang memadai dan diserapnya hasil produksi oleh Japan Agriculture atau Koperasi Pertanian Jepang.
jadi pemerintah jepang mendirikan sejenis koperasi pertanian yang diberi nama japan agriculture
Japan Agriculture memberi bantuan pembiayaan tanpa bunga kepada para petani untuk pembelian pupuk dan pestisida setara Rp 13 juta per ha (Rp 8 juta untuk pupuk dan Rp 5 juta untuk pestisida).
jadi nanti koperasi ini juga akan membeli hasil panen petani
"Produktivitas padi di jepang rata-rata 4,3 ton gabah kering per hektar dengan harga setara Rp 30 ribu/kg yang semuanya ditampung oleh Japan Agriculture. petani hanya menyimpan sedikit padi untuk kebutuhan konsumsi
rata-rata petani padi Jepang mendapatkan penghasilan setara Rp 130 juta per musim tanam. Pertanaman padi di Jepang hanya satu kali, selebihnya digunakan untuk usaha tani hortikultura.
Bercermin pada petani Jepang, petani padi Indonesia semestinya bisa sesejahtera petani Jepang. Apalagi produktivitas petani padi Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan petani Jepang, 5,2 ton GKG/ha dibanding 4,3 ton GKG/ha.
Faktor utama penentu tingginya pendapatan petani padi Jepang adalah harga gabah mencapai Rp 30 ribu GKG/kg dibandingkan di Indonesia yang hanya Rp 4.600 GKG/kg.
setelah melihat video singkat ini kita berdoa semoga pemerintah indonesia bisa memperbaiki kesejahteraan petani Indonesia ke depannya.
⚠️Terkadang beberapa footage di channel ini bukan milik kami, Hak cipta sepenuhnya di pegang oleh masing masing pemilik footage,Kami Berusaha Membuat video berdasarkan aturan penggunaan wajar ( Section 107 Copyright Act 1976 ) Yang bertujuan untuk Pemberitaan,Pembelajaran dan komentar.
⚠️Sometimes some of the footage on this channel does not belong to us. Copyright is fully held by the respective owners of the footage. We try to make videos based on fair use rules (Section 107 Copyright Act 1976) with the aim of reporting, learning and commenting.
21 окт 2024
