Membuat Barong Bangkung Ngelawang langsung dapat uang. Untuk mengisi liburan sekolah sekaligus hari raya Galungan dan Kuningan. Anak anak dikampung kami desa Suwat Gianyar membuat Barong yang sering disebut Barong Bangkung. Ya, Barong Bangkung karena mungkin bentuk barongnya mirip dengan babi dewasa betina yang mana di Bali disebut Bangkung. Barong Bangkung sangat terkenal di Bali karena sangat mudah di tarikan dan bisa dipentaskan kemana mana, di kampung ataupun di kota.
Anak anak yang membuat Barong ini berumur sekitar 10 - 13 tahun, mereka Masih murid di Sekolah Dasar ( SD). Mereka adalah teman sepermainan sehari hari karena sekolah di SD yang sama dan juga kampung yang sama. Dari balita mereka sudah sangat sering melihat Barong Bangkung khususnya saat hari raya Galungan dan Kuningan. Mungkin karena sering melihat dan mendengar alunan gamelan Barong Bangkung mereka tertarik untuk membuatnya sendiri.
Ya, tanggal 5 Agustus 2023 kemarin mereka memutuskan membuat Barong Bangkung dan dikerjakan bersama sama di rumah Kadek Dimas. Adapun keperluan bahan bahannya mereka urunan masing masing anak mengeluarkan uang Rp 15.000. Uang tersebut adalah uang jajan yang mereka peroleh dari orang tuanya. Ya, mereka membeli kain dan keranjang ayam ( Guungan) untuk kerangka barongnya. Sedangkan topeng barongnya sendiri adalah topeng Barong bangkung bekas yang dulu dibeli oleh ayahnya dek Dimas. Bagaimana dengan gamelan atau alat musiknya?. Ya, mereka juga menggunakan alat permainan bekas, yang dulu waktu berumuran 5 - 7 tahunan orang tua mereka membelikan alat alat tersebut.
Ya, mereka hanya butuh dua hari untuk membuat Barong tersebut. Tanggal 6 Agustus 2023 kemarin sekitar jam 3 sore barongnya sudah kelar. Lalu dilanjutkan belajar memainkan alat musiknya. Ya, memainkan gamelan Barong Bangkung. Jam 5 sore anak anak tersebut mendatangi saya, meminta tolong untuk diantarkan membawa Barong dan gamelan dan juga mereka ke desa tetangga yang jaraknya sekitar 5 km. Mereka mulai langsung melambangkan atau menarikan barongnya ke desa tetangga.
Dan sayapun langsung menyanggupi dan membrangkatkan mereka ke Desa tetangga.
Setelah persiapan beres, kami langsung berangkat, hanya sekitar 15 menit kami sudah sampai di desa tetangga.
Mungkin rejeki anak anak ini memang lagi bagus. Baru saja Barong dan anak anak turun dari mobil, seorang ibu yang ada diwarung sudah menyodorkan 10 ribu rupiah kepada kami yang mana kami diupah untuk menarikan Barong bangkungnya. Tentu saja ini awal yang sangat bagus, membuat anak anak sangat antusias. Kemudian lanjut tetangga sebelah rumah ibu tersebut mengubah 6 rb rupiah, dan juga tetangga sebelahnya 5 rb Rupiah. Sayapun meninggalkan mereka pulang dan anak anak berkelana didesa tersebut hingga jam 9 malam lebih. Sekitar jam 9 . 30 malam saya menjemput mereka kembali ke Desa tersebut.
9 окт 2024
