Menanti Sholat Subuh di Masjid Nabawi Madinah 

Menanti Sholat Subuh di Masjid Nabawi Madinah
Sholat subuh di Masjid Nabawi merupakan salah satu ibadah yang bisa dilakukan di masjid ini, selain ibadah-ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa, Masjid Nabawi memiliki banyak keutamaan di antaranya Pahala sholat di masjid ini dilipatgandakan, Masjid Nabawi Menjadi lokasi makam Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi dianggap sebagai salah satu taman surga di dunia, sesuai hadist dijelaskan bahwa sholat di Masjid Nabawi lebih baik seribu kali daripada sholat di tempat lain kecuali di Masjidil Haram, Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi menunjukkan bahwa sholat di Masjid Nabawi sama dengan sholat fardhu selama enam bulan di tempat lain, selain sholat di Masjid Nabawi ada amalan lain yang bisa dilakukan yaitu Arbain adalah aktivitas salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi dalam empat puluh waktu secara berturut-turut, Saat masuk ke Masjid Nabawi dianjurkan untuk membaca doa yaitu Bismillah wa'alaa millati rasulillaahi Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj'al lii,
Masjid Nabawi merupakan masjid pertama yang dibangun Rasullullah SAW bersama para sahabatnya dan kaum muslimin Madinah, serunya seputaran Masjid Nabawi dipagi yang masih berselimut dingin sudah ada pedagang Al Quran yang menjajakan kitab suci ini dengan berbagai ukuran, Beberapa jemaah dari sejumlah negara menyempatkan membeli Al Quran sebelum memasuki komplek Masjid Nabawi, Melakukan solat Arbain yaitu sholat 5 waktu di kerjakan di Masjid Nabawi 8 hari atau 40 waktu secara berturut-turut, Sholat di masjid Nabawi Madina lebih utama dari 1000 kali sholat di shalat ditempat lain, Para Jamaah yang sholat di Masjid Nabawi dianjurkan melakukan ziarah ke makam Rasullullah SAW, Sepanjang hari pada musim haji atau musim Umroh makam Rasullullah tidak pernah sepi, Posisi makam Rasullullah berada dalam masjid Nabawi, Disamping makam Rasullullah terdapat makam sahabatnya yakni Abu Bakar ash-Shidieq dan Umar bin khattab, Tidak terdapat tanda-tanda makam para sahabat nabi tersebut, seperti nama maupun tanda lainnya di dalam Masjid Nabawi terdapat tempat yang mustajab untuk berdoa disebut Raudah, Beberapa koleksi berharga peninggalan Rasullullah terdapat di dalam Masjid Nabawi seperti mimbar dan mihrab yang pernah digunakan Rasullullah, Pembangunan Masjid Nabawi dimulai pada bulan September 662 Masehi, Masjid Nabawi Madina dibangun di atas sebidang tanah milik dua orang anak yatim yaitu Sahal dan Suhail asuhan A`Sad bin Zurarah, Sejarahnya adalah Rasullullah meminta kesediaan pemilik tanah itu agar melepaskan haknya dengan cara menjual tanah tersebut untuk membangun Masjid namun Sahal dan Suhail tidak bersedia menjual tanah miliknya bahkan keduanya lebih memilih untuk mewakafkan saja kepada Rullullah SAW, Nabi Muhammad SAW tidak berkenan menerima dengan cara itu kecuali membelinya dengan 10 dinar ditambah sebagian wakaf kaum muslimin, Pada awalnya Masjid Nabawi sangat kecil yakni lebih kurang 1.050 M2, Masjid Nabawi awalnya hanya terbuat dari tiang-tiang dan atap dari batang kurma sedangkan penerangan dari pelepah kurma yang dibakar, Masjid Nabawi sekarang sangat mewah dengan penerangan lampu yang benderang melalui aliran listrik yang tak pernah padam.
TAG;
Proses pembangunan masjid Masjid Nabawi menurut riwayat Al Bhaihaqi dimulai peletakkan batu pertama oleh Rasullullah SAW dan kemudian atas perintah Nabi dilanjutkan Abu Bakar Siddieq kemudian Umar bin Khatab kemudian Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, Masjid Nabawi Madina pertama kali diperluas oleh Khalifah Umar ibn al-Khaththab dengan penambahan sebidang tanah di bagian utara selanjutnya dilanjutkan semasa Utsman Ibn al-Affan menjadi khalifah, Pembangunan tahap kedua Masjid Nabawi berlangsung selama satu tahun (649-650 masehi), Masjid Nabawi terus mengalami perluasan dan renofasi, Empat puluh delapan tahun kemudian (1861),Sultan Abdul Majid masih dari Dinasti Turki Utsmani memerintahkan agar semua bangunan masjid diruntuhkan, kecuali kamar Nabi yang Selanjutnya masjid dibangun kembali dengan perluasan hingga mencapai 1.293 meter firkan dan Inilah perluasan terakhir sebelum akhirnya Masjid Nabawi ditangani oleh pemerintah Arab Saudi.