Wah hebat dan bersemangat sekali bapak ini ,,saya sangat tertarik melihat kebun kopinya bapak, rasanya saya ingin mencoba mengikuti bapak untuk budidaya kopi di daerah saya di pulau Bangka,Teruskan semangat bapak,semoga sukses,,,Amin,
Mantap.... Saya sbagai pemula akan menggunakan teknik ini seperti di brazil.... Sistem lancuran lebih MANTAP.... tidak ketinggalan.... Terima kasih ilmu nya
Benar pak saya setuju pak. Cara baru untuk lebih baik itu bagus di bandingkan memperthankan cara lama. Ya tak maju maju la.. Sehat terus pak. Mohon balas komen saya di video belum nya pak. Terimakasih.
Terima kasih Pak Ilmu dan motifasinya mau bertanya pak kalo perhektar itu bisa di tanam brp ribu pohon kopi dan dengan jarak berapa idealnya semoga sukses selalu
Trmakasih dr sumut, saya petani kopi juga boss sdh 20 thn, sekarang sudah tanam ateng sistem pagar , saat ini sedang menambah lahan stem pagar rabusta lampung mksh bosss, sukses petan Indonesia.
Izin tanya bos,sy ada sedikit tanah,tidak begitu subur,didataran rendah,beriklim panas, sy tanam kopi 2 th lalu ukuran 3 x 3m,tahun ini sy rapatkan jarak tanam lagi menjadi 3 x 0,75m, dari ukuran semula yg 3 x 3m,asumsi sy agar tanama kopi sebelumnya menjadi pelindung tanaman yg baru dirapatkan (penanaman sebelumnya tidak menggunakan naungan).,apakah cara ini salah dan apakah perkembangan kopi yg baru nantinya buruk?..o ya sy hanya menggunakan pupuk organik fermentasi dan POC..mohon penjelasannya bos,karna sy baru belajar berkebun..teimakasih
Pengalaman dari rekan2 di kepayang, bengkulu yg pake sistem lancur.. Setelah kopi ngagung tahun ke 3 dan tahun ke 4 setelah panen..ditahun ke 3 kita pelihara tunas air yg tumbuh dibawah untuk regenerasi pohon kopi.. Namun hasil produksi kopi menurun jauh dibanding dengan batang utama yg telah ditebang, walaupun dengan perawatan dan pemupukan yg sama, pernah juga tunas air kita sambung dengan tunas air dari pohon yg lebih produktif namun hasilnya masih menurun jauh dibanding batang sebelumnya yg telah ditebang... Adakah solusi bang?
Saya org kepahiang asli, betul sekali kopi di kepahiang semuanya pakai naugan bahkan naugan di tanam sebelum kopi ngagung dan saat panen pohon naugan sudah sama tinggi dengan pohon kopi ,dan yg paling parahnya jarak tanam naugan nya gak ngotak kayu ress kebahyakn di tanam 4×4 meter untuk naikan lada dan pemangkasan pun saya perhatikan 3 tahun sekali bukan setahun sekali😀 dan waktu produktifitas kopi menurun setelah ngangung yg di salahkan pohon kopinya 😂😂mau di pupuk seberapa banyak pun kalo sistem fotosintesisnya tergangu ya mana mau berbuah ,ini berlaku pada semua pohon yg berbuah ya bukan hanya kopi saja