1. Ketika kita mendapatkan kalimat Radhiyallahu anhu, maka betul itu adalah gelar untuk sahabat Rasulullah ﷺ yang laki-laki. Kalau untuk sahabat Rasulullah ﷺ yang perempuan Radhiyallahu anha. Kita meneladani sifat mereka, karena mereka yang paling dekat dengan Rasulullah ﷺ, maka kita mengharapkan percikan ridha dari Allah, walaupun tidak sama nilainya dengan mereka. Latihannya adalah dengan berusaha meningkatkan syukur dan keagungan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. 2. Kalau kita dapat baju baru, maka yang ditingkatkan itu syukur kepada pemberinya. Bukan senang karena bajunya. Kalau kita sudah bisa bersikap seperti itu, maka dunia jadi netral. Tidak berlebihan. Biasanya berkahnya juga jadi naik. Kalau sudah berkah itu maka yang muncul adalah asas manfaat. Apa manfaatnya? Manfaat disini maksudnya kebutuhan. Contoh: Kalau kita haus, maka butuh minum. Minuman apapun yang ada, maka kita ucapkan Alhamdulillah. Di kasih air bening atau teh, Alhamdulillah. Di kasih susu, Masya Allah. Di kasih apa saja tidak ada masalah. Karena fungsinya hanya untuk menghilangkan rasa haus. Semakin berkurang berkah, maka semakin tinggi nafsu, semakin banyak keinginan. Yang ada saja masih belum terpakai, tapi sudah tidak digunakan. Hal ini terdapat di dalam Surat Al-Bayyinah, tapi penjelasannya bersifat umum. 3. Kalau kita sudah mendapatkan ridha Allah, maka saat meninggal dunia, prosesnya akan dimudahkan oleh Allah. Meninggal dalam keadaan tenang. Ada seorang ustadz yang meninggal dunia setelah memberikan tausiyah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Salah satu Syeikh di Saudi Arabia, baru saja selesai mengajar, beliau meninggal dunia. Beliau meninggal saat sedang menerangkan La Ilaha Illallah. Ada yang sedang mengaji, lalu meninggal dunia. Ada yang sedang puasa dan itikaf di masjid. Kebetulan juga beliau yang merawat masjid, lalu meninggal dunia saat sedang duduk tidur-tiduran di masjid. Masya Allah. Panggilan ketenangan itu dilekatkan dengan ridha Allah. Hal ini terdapat di Surat Al-Fajr (89) ayat 27-30. Allah ridha dengan dia, dan dia pun ridha dengan pemberian Allah. Allah ridha dengan kepulangannya. Ketika Allah ridha pada hamba-Nya yang sholeh, maka disiapkan surga untuknya. Itu surganya ditampakkan sebelum wafatnya, makanya dia tenang. Darimana kita tahunya? Dari Surat Al-Fajr ayat 30. Kalimat Wadkhulii jannatii itu artinya ditampakkan surga saat sakratul maut. Makanya matinya bisa dalam keadaan tenang. 4. Surat Al-Fajr 89 ayat 27-30: (27) Yaa ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah (28) Irji'ii ilaa rabbiki raaḍiyatam marḍiyyah. (29) Fadkhulii fii 'ibaadii (30) Wadkhulii jannatii. Artinya: (27) Hai jiwa yang tenang. (28) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (29) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (30) Masuklah ke dalam surga-Ku. 5. Di dalam tafsir Al-Qur’an dikisahkan tentang Asiyah, Istri Fir’aun, yang meminta kepada Allah agar dibangunkan untuknya suatu tempat dekat dengan Allah di surga. Lalu Allah tampakkan bagi Asiyah sebelum wafatnya, ketika Fir’aun ingin menyiksanya dengan diikat di tiang. Pada saat ingin dihabisi oleh Fir’aun, Asiyah memohon kepada Allah agar ditampakkan hal itu sebelum ajalnya. Sehingga beliau tidak merasakan sakit sedikitpun. Orang yang beriman itu semakin tinggi imannya, maka akan dimuliakan oleh Allah. Apa yang kemudian terjadi? Ditampakkan oleh Allah rumah di surga, sehingga ia langsung tersenyum. Melihat ini Fir’aun berkata, “Ini perempuan mau disiksa kok malah senyum.” 6. Perkara iman itu bukan perkara yang tampak dalam mata secara langsung, tetapi yang dirasakan di dalam hati. Begitu hati merasakan dengan paripurna, maka ditampakkan oleh Allah apa yang tidak biasa tampak dalam kehidupan. Kalau yang demikian itu ditampakkan dalam kehidupan itu artinya ada tingkat keimanan. Saking lemahnya tingkat keimanan kita, maka perlu ditampakkan. Contoh: Saat tomat dibuka ada lafadz Allah, baru mengucap Masya Allah. Hal ini terjadi karena selama ini setiap dia makan tomat tidak bersyukur kepada Allah. Saking tipisnya iman, sampai dibuka dan diperlihatkan oleh Allah. Masya Allah awannya berbentuk lafadz Allah. Karena kita tidak pernah sadar saat kita lihat awan, siapa yang menciptakannya. Apa sampai harus disusun dulu lafadz Allah supaya kita sadar? Padahal ada berapa banyak ayat-ayat Allah dalam penciptaan-Nya. 7. Surat Ali Imran ayat 190: Inna fii khalqis-samaawaati wal-arḍi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la`aayaatil li`ulil-albaab. Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 8. Ayat di atas dari Surat Ali Imran itu sunnahnya dibaca setiap bangun tidur. Cek di Sunan Abu Daud no. hadits 1367. Perawinya dari Ibnu Abbas RA. Hal ini sunnah, menjadi kebiasaan dari Nabi Muhammad ﷺ, sehingga melihat apapun itu tersambung dengan Allah. Pada saat bangun tidur lalu melihat istri, maka ini dilihat sebagai amanah dari Allah. Kalau dianggap sebagai amanah, maka dia tidak mungkin mendzolimi istrinya. Melihat anak sebagai titipan Allah. Kalau sudah melihat sebagai titipan Allah tidak mungkin diabaikan. Tidak akan pernah disekolahkan di tempat yang jauh dari Allah. Tidak akan dibelikan pakaian yang terbuka auratnya, karena takut dengan Allah. Pada saat kita pulang akan ditanya olah Allah. Maka dibiasakan seperti ini. 9. Kalau kita berzikir itu jangan hanya dibacakan, tapi juga dirasakan sampai ke hati. Supaya jadi pedoman dalam jiwa. Kalau hidupnya sudah Radhiyallahu anhu, kemudian wafatnya raaḍiyatam marḍiyyah, maka saat pulangnya waridwanullahi akbar. Dia mendapatkan ridha Allah yang lebih tinggi dari apapun, termasuk dia mendapatkan surga. Ridha Allah itu yang nomer 1. Kalau sudah dapat ridha Allah, maka surga manapun mudah untuk didapatkan. Tentu dengan amal sholeh. Tidak mungkin bisa mendapatkan ridha dari Allah tanpa melakukan amal sholeh. Itu mustahil. Maka itu terukur sampai ke amalnya. Maka berusahalah kalau beramal itu bukan karena amalnya, tapi untuk menarik perhatian Allah. Itu yang dimaksud dengan ihsan. Kalau sudah menjadi ihsan, maka namanya muhsin. Jamaknya muhsinin. Kalau sudah jadi muhsinin, Allahu Akbar, Dia akan mendapatkan cinta dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini terdapat di dalam Al-Qur’an Surat Al Maidah (3) ayat 134. Ada di ujung ayatnya. 10. Surat Ali Imran (3) ayat 134: Allażiina yunfiqụna fis-sarraa`i waḍ-ḍarraa`i wal-kaaẓimiinal-gaiẓa wal-'aafīna 'anin-naas, wallaahu yuḥibbul-muḥsinin. Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Alhamdulillah menyimak. Semoga keluarga besar Ustadz Adi Hidayat dan Santri2nya juga kita semua selalu sehat berkah, lancar rejekinya, sukses selamat dunia akhirat dan selalu dalam lindungan ALLAH. Aamiin Allahumma Aamiin 🤲
Admin tolong sampaikan kpda ustadz Adi hidayat.smga Allah senantiasa menjaga beliau dan keluarga Amiin. minta doakan ana smoga ana di permudahkan dan istiqomah Di jalan Allah SWT 🤲
Meminta hanya kpda Alloh SWT... Bukan kpda ustadz adi hidayat' segala sesuatu hajat mu hanya meminta kpda Alloh dan aku juga selalu meminta pertolongan dlm segala hal dan alhamdulillah hati jadi tenang tdk lagi gundah gulana... Amien YRA
Assalamualaikum wa rahmatullahi Wabarakatuh. Nderek ngaos ustad..SMG Kita semua di berikan kerahmatan .penuh keberkahan Dlm ridho mu ya Robb. ALLAHUMMA SHOLLI'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ALLA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD 💚💚💚
Ketika hati sudah mulai ridho dengan ketetapan Allah SWT: Firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Qs. Fushshilat : 30).
Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalamu'alaikum We srrahmatullaahi Wabarakaatuh. Alhamdulillah bertambah Ilmu, Terimakasih Ustad, Semoga Ustad dan Kel. selalu sehat wal'afiat dalam Lindungan Allah Ta'ala, Aamiin.
Assalamu'alaikum.. Ikut belajar Ustadz 🙏 Semoga Ustadz Adi Hidayat sekeluarga diberikan kesehatan, kebahagiaan, dipanjangkan usia dan rejeki yang barokah 🙏
Ustadz, saya sedang di titik cemburu kepada Allah.. saya sudah berusaha meningkatkan dan memperbaiki diri. Tetapi saya cemburu, mudah sekali bagi Allah memberikan kenikmatan kepada orang lain, sedangkan kepada diri ini,ya Allah nikmat sekali... Saya sudah sabar tapi saya juga manusia biasa 😭😭
Masya Allah ,alhamdulillah selalu ada yg mengingatkn untuk mendengar kajian"ustadz ,semoga uah ,kita semua ada dlm ridho dn lindungan Allah swt Aamiin🤲🙏
Bissmillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Trimakasih banyak Ustad atas Motipasi nyah yang sangat brmampa'at untuk smuah hususnyah sayah yang pakir dengan ilmu insyaallah berusaha belajar bersyukur kpda Allah yang memberi rizki yang tidak terhitung banyak nyah Alhamdulilah mudah mudahan Allah membingbing melindungi selalu bertaqwa istiqomah di kuatkan iman kepada Allah di jauhkan dari perbuatan keji dan iri kpda keluarga dan orang lain Aamiin ya Robbal alamiin
Masyaallah . Alhamdulillah bisa nyimak tausiyah nya ustadz Adi barakalloh fiikum atas ilmunya yang penuh berkah semoga ustaz selalu sehat wal'afiat dalam lindungan Allah SWT Amin ya Rabb
ALHAMDULILLAH MARDIYYAH( PONDOK PESANTREN KU ) SUBHANALLAH SEMUA GURU HAMBA ALLAH WAFATKAN DALAM BERDZIQIR KEPADA ALLAH ADA YANG SEDANG SHOLAT ADA YANG NGAJI MENGAMALKAN AL QUR*AN ADA YANG SEDANG PENGAJIAN BERSAMA SAMA ADA YANG SEDANGA NGAJAR SUBHANALLAH
Arabic Words اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ و عَلَى آلِ سِّيِّدِنَا مُحَمَّدٍ Romanized Words ,Allahumma Solli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'Alaa Ali Sayyidinaa Muhammad Subhanallahi Wa Bihamdihi Subhanallahil 'Aziimi Subhanallah Alhamdulillah Laa ilaa ha illallah Allahuakbar Astaghfirullahal 'Aziim Allazi Laa ilaa haa illa Huwal Hayyul Qoyyumu wa atuubu ilaih Hasbunallahu Wa Ni"mal Wakil