Bang bikin kota tp ada gedung pencakar langit dong pliss biar tambah bagus tapi agak jauh dr kota abang yg itu. trs ditambahin rumah mewah. mobil mewah. Wisata.
Bang binatangnya itu ada yang kurang yang belum buaya, kucing,biawak, burung merak, burung elang, burung kakatua, burung hantu,bebek, burung onta,bangau,dan burung jalak sepertinya cuman itu aja 😅😅😅
- Karena Terlalu Baby Face Dikira Anak Suami Oleh Selingkuhan Suamiku 'CERAI MATI' Kubaca tanpa berkedip. Takut kalau-kalau netra ini salah. Tapi, setelah berkali kubaca, tak ada yang berubah. Ktp suamiku yang tak sengaja aku temukan, tetap menunjukan tulisan yang sama. Dadaku terasa panas, sekian lama ia merantau, ternyata pulang dengan membawa identitas baru, alamat baru dan status perkawinan yang baru juga. Sungguh aku Tak terima, bisa-bisanya ia menganggap aku, sebagai istrinya sudah mati! Sedangkan aku masih hidup dan masih menjadi istri sahnya. Ada apakah gerangan yang terjadi? Aku harus segera meminta kejelasannya. "Mas, apa maksudnya ini?!" tanyaku sambil memperlihatkan Ktp miliknya itu. "Ini ktpku, kenapa memangnya?" ucap Mas Ragil santai. "Iya tau ini ktp, tapi coba lihat, mengapa alamatnya jadi Cianjur, dan mengapa status perkawinannya jadi Cerai mati?!" ucapku dengan dada bergemuruh. "Oh, itu ... Ktpku kemarin hilang, jadi aku buat Ktp baru disana, namanya juga Ktp boleh nembak, ya beginilah jadinya," jawab Mas Ragil sambil memainkan ponselnya. Aku tak begitu saja mempercayai ucapannya. Seperti ada yang ia sembunyikan dariku. Perasaan seorang istri tak bisa di bohongi. "Tapi aku masih hidup loh mas, belum mati!" ucapku kesal. "Iya maaf, nanti Mas segera ganti yah, gitu aja ngambek," bujuk mas Ragil kepadaku. Mas Ragil selalu seperti itu, ia paling anti untuk diajak berdiskusi. Orangnya terlalu Pendiam dan irit berbicara. Aku masih diam, menahan rasa amarah di hati ini. Istri mana yang tak akan marah, jika melihat status perkawinan di ktp suaminya bertuliskan 'Cerai Mati'. Mungkin kalau 'Lajang' masih bisa diterima. Namun kalau 'Cerai Mati' serasa menjadi istri yang tak dianggap. Apa yang harus aku lakukan? Mau marah juga percuma tak akan membuat tulisan di ktpnya itu berubah. Tapi apakah Mas Ragil tak ada niat untuk menggantinya kembali? Beginikah nasip menjalani rumah tangga LDR? Awalnya memang kami mengedepankan saling percaya, tapi kenapa semakin hari rasa percaya itu sepertinya telah sirna. Wajarkah jika seorang istri curiga melihat gelagat aneh pada suaminya sendiri ditambah melihat status di ktpnya sudah berubah. Namun, jika terus di introgasi pastinya akan menyebabkan pertengkaran yang tak akan bisa dihindari. "Mas tidur duluan yah, ngantuk," ucap Mas Ragil masih dengan ponsel digenggam dalam pelukannya. Aneh, sejak kapan Mas Ragil tidur sambil memeluk ponselnya? Biasanya ia selalu menaruhnya di atas meja samping tempat tidur. Memang aku perhatikan semenjak tadi pagi Mas Ragil pulang ke rumah, ia tak pernah lepas dari ponselnya. Kemanapun ia pergi ponselnya selalu dibawanya. Sampai ke toilet pun dibawanya juga. Kini saat tidur masih saja ponsel yang di utamakan, ia lebih memilih tidur memeluk ponsel, dibandingkan istrinya sendiri yang sudah berbulan-bualan tak pernah disentuhnya. "Mas, boleh pinjam hp nya sebentar?" tanyaku sesaat sebelum dia merebahkan tubuhnya di kasur. "Buat apa? Apa kau mau mengecek isi dalam ponselku? Kau curiga kalau aku selingkuh? Apa kau sudah tak percaya pada suami sendiri?" ucap Mas Ragil dengan memicingkan mata ke arahku. Aneh, kenapa ia bisa berpikiran aku menuduhnya berselingkuh. Padahal aku hanya ingin meminjam sebentar untuk browsing resep masakan, karena kuotaku habis. "Kok kamu punya pikiran seperti itu sih Mas. Aku cuma mau minta kuota kamu loh buat browsing. Atau jangan-jangan memamg ada sesuatu ya di hp kamu. Hayo ngaku ... Kok aku malah jadi curiga nih," ucapku dengan membalikkan ucapannya. "Eh, eh, bukan seperti itu. Ya kali aja kamu curiga sama suami sendiri. Kuota aku juga habis. Besok pagi kita beli. Aku ngantuk mau tidur dulu." Mas Ragil mulai mengelak. Aku berpura percaya saja dengan ucapannya dan ikut berpura tidur di sampingnya. Setelah beberapa menit kemudian. Sepertinya Mas Ragil telah tertidur pulas. Namun, tangannya masih saja memeluk ponselnya. Jika kuotanya habis kenapa masih saja di peluk erat-erat. Harusnya kan di taruh saja seperti biasa. Gimana istri tak mau curiga coba, kalau gelagatnya aneh seperti ini. Ku ayunkan jemari tangan seperti orang sedang mengipas tepat di wajahnya. Namun, Mas Ragil tak bergerak. Tandanya ia sudah tertidur pulas. Perlahan ku ambil ponsel yang tergenggam dalam pelukannya lalu kupindahkan ponsel itu di atas nakas. Baru saja kutaruh, tiba-tiba ponsel bergetar. Kulihat ada pesan masuk di aplikasi hijaunya. 'Katanya kuota habis. Tapi kok bisa ada pesan masuk. Aneh!' gumamku dalam hati. Aku yang memiliki tingkat penasaran tinggi langsung segera membuka pesan itu, siapa yang mengirim pesan di tengah malam seperti ini? Pasti ini pesan dari cewek gatel. Prasangkaku dalam hati. Namun sialnya pesan tak bisa di buka karena ponsel di kunci dengan menggunakan pola scan wajah. Aku terus mencari cara agar bisa membukanya. Kuperbaiki posisi tidur Mas Ragil yang tadinya miring menjadi terlentang. Wajahnya ku arahkan pada layar ponsel. Setelah ganti berbagai gaya akhirnya ponsel itu terbuka juga. Aku berlonjak kegirangan, hampir saja Mas Ragil terbangun karenanya. [Sudah tidur ya Mas?] [Mas] [Yah, aku ditinggal tidur] [Selamat tidur ya sayang, semoga mimpi indah. Good Night kesayanganku] Seketika hati ini panas, jantungku terasa berhenti berdetak. Dengan mata membulat sempurna dan Dada yang mulai bergelombang, hati ini terasa hancur berkeping-keping membaca pesan dari nomer tak dikenal itu, yang pastinya dari seorang wanita. 'Siapa wanita itu? Berani-beraninya memanggil suamiku dengan sebutan sayang!' monologku dalam hati dengan menggenggam erat ponsel milik Mas Ragil. [Siapa ini? Mas Ragil sudah tidur! Saya istrinya!.] Kubalas pesan mesra itu dengan penuh kekesalan. [Mas, kamu jangan bercanda deh. Istrimukan sudah meninggal.] Balasnya tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Aku semakin kesal di buatnya. [Istrinya masih hidup dan sehat wal afiat. Ini buktinya bisa balas pesan dari pelaor seperti kamu!] Kukirim pesan itu dengan kepala mulai berasap. [Haha, Tante tau ini pasti Putri kan anaknya papa Ragil. Pasti Putri tak suka ya ada wanita lain yang menggantikan posisi almarhumah ibumu. Putri tak usah khawatir ya. Tante hanya berteman saja kok dengan papah. Semoga kita juga bisa berteman ya, sayang.] Balasnya yang membuat hatiku semakin bergejolak tak karuan. Bagaimana ia bisa tahu nama putriku? Ini pasti ulah Mas Ragil yang sudah berbicara macam-macam untuk menipu para wanita dengan status di ktp nya. Ingin rasanya aku jambak dan aku cabik-cabik tubuh Mas Ragil yang sedang tidur itu. Ia tak tahu saja jika istri solehah sudah bertindak kelarlah hidup suami yang suka berselingkuh! Ok baiklah kalau begitu, Aku akan ikuti cara permainanmu, Tante! Jika kau tak percaya aku istrinya Mas Ragil. Aku akan menjadi anaknya untuk sedikit memberi pelajaran kepadamu. Gumamku dalam hati disertai senyum yang menyeringai. [Iya tante, ini Putri. Anak Papah Ragil, maaf ya tadi Putri emosi. Ada apa ya tante malam-malam cari Papah?] tanyaku pura-pura polos. [Oh tidak apa-apa nak, kamu kok belum tidur, udah malam loh ini?] [Belum ngantuk Tante, Tante sendiri kok belum tidur? Kangen Papah yah?] ku beri emotikon senyum malu-malu, padahal sambil mengetik aku berekspresi seperti mau muntah. [Kamu tau saja, oh ya kalau kamu butuh sesuatu, hubungi nomer tante saja yah. Kitakan teman.] Balasnya d [Siap Tante, aku save ya nomer Ta-)
Mau Om mau ke dunia itu tuh dunia kebun binatang kebun binatang nanti aku ke sana bersama om om sama mipan dan zuzuzu sama aku udah ku coba yuk nanti di Minecraft
