Sy transmigrasi ke Kaltim 1986, klasik...umumnya transmigrasi di Kaltim layaknya org dibuang, jauh dari segala akses apapun kala itu, seiring perjalanan waktu akhirnya bisa menikmati hasilnya, namun kendala yg masih melekat adalah selalu dicap "pendatang" padahal jungkir baliknya luar biasa memajukan daerah transmigrasi, tak terbilang berapa drum keringat yg bercucuran.
Ya memang pendatang transmigrasi bang kecuali anak anda yg telah lahir di daerah tersebut bisa di bilang asli kelahiran daerah tersebut, jangan sampai menyalah artikan maksut dan kata²🙏🙏
Aku adalah salah satu generasi petani eks transmigran pada 1983. Alkhamdulillahhh bapak ku dan rombongan kala itu sampai kini sudah lebih dari cukup sebagai seorang eks transmigran. Alkhamdulillahhh anak² ku In Syaa Alloh akan selesai S1 semua. Tq pak Suharto program mu memakmurkan rakyat Indonesia 👍💪
@@MashudaBeb penempatan bapak saya dulu di Jambi pak. Desa : Gading jaya Kec : Tabir Selatan Kab : Merangin Prov : Jambi Mohon maaf mungkin tidak semua program transmigrasi pak Suharto berhasil. Tapi saya rasa sebagai pemerataan penduduk yang namanya sistem/program transmigrasi ada peningkatan sosial ekonomi. Sekali lagi mohon maaf dan tidak bermaksud menyombongkan diri, saya sebagai generasi eks transmigran Alkhamdulillah anak² saya ambil S1 di Jawa semua 🙏 Kalau boleh saya tahu, bapak sendiri sekarang tinggal di mana...?
Kakek sy dulu trans th 1982 di kalteng, tapi orang tua paman dan bibi sekarang alhamdulillah hidup berkecukupan. Syarat jadi orang trans sabar dan giat sebagai petani.
saya asli kalimantan tepatnya Kalimantan Barat menurut saya sih, kegagalan transmigrasi itu banyak penyebab seperti team survey yang asal asalan, kemudian salah penempatan tidak sesuai dengan kemampuan dan kemauan para transmigrasi. Selain itu mental transmigran juga . Banyak para transmigran itu yang kerjaan nya suka bolak balik, ikut trans habis jatah lokasi di jual kemudian ikut lgi berkali kali. Jika memang orangnya gigih, rajin dan tawakkal insya Allah berhasil. Seharusnya para transmigran ini banyak bersyukur, di beri tanah pekarangan seluas 2500 meter persegi lahan usaha 1 7500 meter persegi dan LU 2 dua hektar. harusnya kedepan pemerintah harus memilih petugas transmigrasi itu betul betul baik. dan calon transmigran juga harus di seleksi.
Bukan cuma itu saja pemerintah Daerah seharusnya juga ikut bertanggungjawab agar peserta transmigrasi betah tinggal dilokasi saya juga peserta Trans yang masih betah hidup dilokasi tapi sampai sekarang lu 1maupun 2 masih sengketa terus dan tidak ada niat baik dari pemerintah setempat untuk menyelesaikan sampai aku nangis didepan presiden pun tak ada tindak lanjut
@@HendraGalang-k3e kami juga rawa bg, dulu tahun 96 banjir aja sampai atap rumah, tapi emang harus extra sabar , Alhamdulillah desanya sekarang jalan-jalan sudah bagus meskipun tanah kuning, harga tanah meskipun gambut rawa sudah mahal harganya karena pengairannya atau parit parit banyak, memang bedanya nilai ekonomi sudah beda dengan dulu
@@PaijoJr-i9v mas, urusan & tanggung jawab transmigran itu dari kementerian yg terkait serta pemda asal transmigran tersebut; bukan tanggung jawab pemda diwilayah transmigrasi, itu sesuai aturan & undang-undangnya. anggaran disiapkan pemerintah & dilaksanakan oleh kementerian serta pemda asal transmigran.
Klu di renungkan dan analisa, Sejak bergabung dgn RI, s/d sekarang, tak ada untung nya bangsa2 non Jawa bergabung dgn bangsa Jawa? Lihatah, bangsa yg lahannya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh pemerintahan Jawa.Tdk dibantu sama sekali Lihatlah s/d sekarang Enak benar bangsa jawa, masih menerima subsidi yaitu program transmigrasi. KLu sekarang nilai subsidi nya sekitar 3 milyar jt/kk ( pelatihan, infastruktur wilayah , transport, rumah, biaya hidup. saprotan, lahan 2ha). Ironis , smentara putra daerah tujuan/daerah trans tdk diberi subsidi apa2(bangsa Non Jawa ).Malah tanahnya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh rejim jawanesia Dan mereka (bangsa non Jawa) dibiarkan saja luntang lantung, smentara bangsa Jawa menikmati subsudi trans hampir Rp 3 milyar/KK Yg bangsat lagi, sekarang ikut program trans,,, setelah subsidi biaya hidup habis, mereka balik lagi ke kampung nya.Lahannya di jual ke putra daerah.Dan tahun depan ikut lagi program trans dari kampungnya (tanah jawa).
Kami anak trans di sumsel kab. Banyuasin... Butuh proses dan waktu untuk menikmati hasilnya.. Alhamdulillah setelah 20th kebun sawit, tanaman padi dab jagung kami sudah bisa menikmati hasilnya
Butuh perjuangan bertransmigrasi dilahan2 yg bergambut, asamny tinggi, msh sering lahannya kena air pasang krn blm semua ditanggul, listrik blm nyala, jln2nya kerap becek bila hujan.hny petani transmigran yg giat,tekun, rajin & kerja keras yg mampu bertahan disitu.
Tanah asam bisa diakali dengan abu dan KOH/NaOH. Terendam airnya full tiap bulan atau hanya akhir tahun dan awal tahun? Kalau hanya 3-4 bulan terendamnya, gunakan saja untuk istirahat. Bertani di saat tak terendam.
@@hasanslamet5917 Mas,,apakah ditempat mas masih ada orang yang selalu bicara aku pribum dan kau pendatang ,,seperti dinegara sebelah yang jika bicara selalu bawa nama suku dan bicara penjajah ,masih ada tidak yang seperti itu ,salam sehat dari LAMPUNG...
Jgn di dengarkan yg penting kita pendatang harus hormat sama orang tempatan.Dimana pun kita tinggal bumi di pijak langit di junjung, saya tinggal di Seberang Malesiya 17thn Alhamdulilah orang Melayu,dan menolong saya ketika dlm kesusahan, baik 2 China nya juga baik India pun baik.
@@Nining-id6ey Oh ,, ternyata justru di negara yang beda bendera justru sudah berfikir maju ,Dan ternyata di negeri yang namanya INDONESIA , masih ada manusia yang bodoh oleh yang namanya persatuan Indonesia ,mereka seolah olah paling memiliki ,padahal tanpa pendatang ibarat katak dalam tempurung ,,Ok terima kasih atas penjelasannya ,walau saya bukanlah seorang pendatang di daerah lain ,
@@AndiAmin-j8s betul Indonesia itu beda orang nya.haya yg akidahnya bagus yg tidak mengkrimidasi bangsanya sendiri kita adalah saudara dari Sabang sampai Merauke❤️❤️❤️❤️🙏🤲🤲
Bhinneka tunggal Ika dan toleransi harus di tanamkan dlm diri kita sendiri, sehingga Kita sesama saudara saling menghormati, dimana bumi di pihak di situ langit dijunjung. Toleransi akan membuat kita saling dihargai dan bisa hidup tenang, walaupun kita dlm keadaan serba kekurangan.
Saya seorang ahli pertanian dan pernah bekerja sebagai konsultan perkebunan sawit di lahan gambut biasa dan gambut marine. Menurut saya, masalah tata kelola air di lahan gambut itu adalah masalah yg utama. Dan membutuhkan biaya yg sangat besar. Dan itu harusnya adalah urusan pemerintah. Para transmigran tidak akan bisa melakukannya. Jika pemerintahnya tidak menyiapkan water management di daerah itu dengan baik, maka meninggalkan daerah itu adalah hal yg dapat dimengerti. Dan masuk ke daerah itu adalah hal yg kurang dianjurkan. Janganlah bermimpi hanya dengan tekad yg kuat plus delapan kerat tulang di badan, mau merubah lahan gambut dalam spt itu bisa menjadi lahan perkebunan yg produktif.
Harusnya negara menfasilitasi peralatan modern seperti traktor,,,mesin pengolah tanah dan juga perbaikan infrastruktur....karena sekarang sudah zaman modern.... Bagi transmigran sangat sulit cari untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian dan juga bibit2
Coba jalan jalan ke Malaysia cara mereka mengelola seperti transmigrasi tapi Malaysia namanya felda,juga ada namanya tanah rancangan ianya sangat maju karena sentiasa di beri perhatian pemerintah,tanahnya di jadikan kebun kelapa sawit juga karet ada juga pelihara sapi
Sudah saat nya pemerintah membuat transmigrasi lokal mengingat masih banyak pemukiman penduduk asli yg tidak layak huni,kurang fasilitas baik itu jalan,listrik,rumah sekolah yg jauh,rumah ibadah dan sarana lain nya,agar masyarakat asli bisa sejajar secara ekonomi dengan para pendatang
Kalo lokal bukan transmigrasi namanya tapi rehabilitasi. Saya dukung juga kalau itu. Jangan hanya sibuk ngurus pendatang sampai warga lokal terabaikan.
Dari pemantauan kami, transmigran yg banyak berhasil ada di sumatera khususnya sumatera selatan. Di sana lahan subur, tidak terlalu asam seperti pada lahan gambut. Selain padi para transmigran banyak yg sukses dari menanam karet, sawit, jagung, sayuran, pisang bahkan kopi.
80% tnh ina dikuasai oleh Aseng civid bahkan media dan UU mereka punya dan kendalikan, pribumi cuma numpang hidup sama mereka yg di gaji relatif rendah
@@FarisHasbu Tanah yang ada masih milik pribumi ,conroh kalau tanahnya mengandung bahan tambang mereka akan jual atau di tambang sendiri ,jika tanah biaß di buat ladang contoh kk ipar saya kaya raya karena tanam pohon gaharu.
Klu di renungkan dan analisa, Sejak bergabung dgn RI, s/d sekarang, tak ada untung nya bangsa2 non Jawa bergabung dgn bangsa Jawa? Lihatah, bangsa yg lahannya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh pemerintahan Jawa.Tdk dibantu sama sekali Lihatlah s/d sekarang Enak benar bangsa jawa, masih menerima subsidi yaitu program transmigrasi. KLu sekarang nilai subsidi nya sekitar 3 milyar jt/kk ( pelatihan, infastruktur wilayah , transport, rumah, biaya hidup. saprotan, lahan 2ha). Ironis , smentara putra daerah tujuan/daerah trans tdk diberi subsidi apa2(bangsa Non Jawa ).Malah tanahnya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh rejim jawanesia Dan mereka (bangsa non Jawa) dibiarkan saja luntang lantung, smentara bangsa Jawa menikmati subsudi trans hampir Rp 3 milyar/KK Yg bangsat lagi, sekarang ikut program trans,,, setelah subsidi biaya hidup habis, mereka balik lagi ke kampung nya.Lahannya di jual ke putra daerah.Dan tahun depan ikut lagi program trans dari kampungnya (tanah jawa).
Ditinggalkan bisa jadi krn merasa tdk nyaman, tdk betah, kurang perhatian pemerintah, tdk didukung pemerintah masalah prasarana dan penjualan jasil...😢
Mas brob,coba kalau meliput itu harus lengkapb,dijelaskan : Transmigrasi mana SP berapa. Kecamatan mana Kabupaten Provinsi Jadi yg pada nonton tau ,barangkali saja ada yg berminat.
Transmigrasi salah satu sistem pemerintah jaman pak Harto yang sukses meningkatkan kesejahteraan hidup sampai sekrg, dan sekarang para transmigran sudah banyak yg menikmati hasil,
Alhamdulillah sy anak transmigrasi juga. Sekerang sdh maju. Setelah maju, ternyata tanah nya isi nya batu bara semua. Rata rata tanah nya mereka jual mau gak mau, dan kaya mendadak. Sebagian desa nya sdh di tambang, rencananya desa sy jg mau di tambang krna hampir semua desa di sana ada batu baranya.
Bersabarlah dan kerja keraslah,mana ada yg langsung kaya klw gak punya warisan. Sy anak transmigrasi sumsel oku,alhamdulillah di 40 th transmigrasi ini ekonomi nya sngt baik dan maju
Almarhum ayah saya terasmigrasi di Sulawesi tengah tahun 1984 didaerah Morowali sekarang disana dikepung pertaniyan sawah dan perkebunan kelapa sawit banya perusahaan nikel harga tanah udah melejit disn
Iya saya dr Jawa di sini Morowali kerja di tambang nikel. Saya lihat penduduk transmigrasi sangat makmur2 . sawah dan kebun sawit yg luar.dan harga tanah yg sangat mahal.
Di Sumatra Selatan daerah kabupaten Bayu asin ... Daerah jalur nama tramigrasi dulu lebih para dari itu tapi sekarang maju malah jadi lumbung padi di Sumsel salah satunya ... Air asin di apit sungai Musi kanan kiri
usul mas, utk vlog sebaiknya di mulai dg nama desa, kecamatan, kabupaten, di shoot dr google map. shg informasi yg di sampaikan bisa lebih mudah d cerna. Coba lihat vlog sejenis, spt Petualangan Alam Desaku, milik Kang jerry. Boleh ditiru. Sblom nge vlog sebaiknya cari informasi dulu ttg daerah yg mau dituju shg, pertanyaan yg di ajukan k warga lebih tepat.Cari info bisa juga sambil ngopi ngeteh makan di warung2 setempat...Misal spt jejak Richard, Ponorogo, yg xplore pasar2 desa terpencil. Ok,View drone nya mantebbb, Lanjut sukses.
saya dl ikut ortu trans di sulawesi thn 1982 . skrg sdh tinggal di kota dan punya usaha kecil2an bersama kluarga . klo mau trsns siapkan mental dan hrs kerja keras 5 tahunan br nampak hasilx . banyak kendala yg dihadapi . klo ga kuat mental pasti pergi . klo lahan gambut kekx lbh susah pengolahanx . diderah saya ada kebun dan sawah , skrg sdh sukses semua , alhamdulillah . 💪💪🙏
@@koriyah4099 tetanggaku 1982 .itu pergi ke transmigrasi.geger anaknya di makan macan.padahal tidak. kbr hoax .sekarang sudah kumpul lg di kampung .orang tuanya sudah meninggal.ada yg belum pulang sampai sekarang.tapi sudah sukses kebun sawitnya berhektar2.anaknya pada sukses.
Pemerintah jangan cuma setengah setengah bangun transmigrasi harus di pantau bikin parit besar untuk mengurangi air biar sawit bisa hidup.. sayang lahan terbiar ratusan hektar begitu.. harus nya jadi lumbung pangan
Mas se ini sungguh mulia dan pinter sekali meliput para transmigrasi , semoga jangan ada lagi kalau hanya membawa derita seperti saya dan kluwarga pada masa itu di Aceh , kami sangat sengsara di atas sengsara
Jujur sj sy melihat video ini menangis dan sangat sedih sekali, semoga Allah memberikan kemudahan bagi para transmigrasi selayaknya pemerintah memperhatikan nasib mereka
Pemerintah belum fokus ke pertanian, mereka masih mendalami ilmu KKN, gak peduli petani butuh dana, butuh subsidi dan butuh jaminan harga dan yang paling penting butuh sentuhan orang ahli untuk memberikan solusi lahan tidak produktif
Ow ow miris..jika gue ikut bapak saudara..dulu ya..THN.81..mau ikut transimigrasi.... Mkn ya begini kehidupan..susah..maju kali..soal.kurang di perhatikan pemerintah....klw pertaniann di bagi penyuluhan juga dana..mantap
Tranmigrasi lahan gambut di buat lahan sawit, kecuali di buat kolam ikan air payau bersekala besar, seperti negara bermata sipit yang tidak produktif jadi produktif buat masyarakat.menjadi lebih maju pembudidayaan ikan.
Di Malaysia ada rancangan tanah felda sangat berjaya. Peneroka2 atau petani yang menyertai felda sangat kental semangatnya. Bermula tanaman sawit secara berkelompok hingga mengeluarkan hasil mereka bekerja membanting tulang dengan dipantau oleh pentadbir felda. Sekarang mereka dan anak2 hidup makmur.
Sayang amat lahanya padahal pemerintah kalau serius tinggal di buat parit yang lebar pakai exsavator dan di kasih batu kapur yang banyak ph nya kurang , keterlibatan pemerintah dalam mengolah lahan harus benar benar serius
@@NandaNanda-h3z nah itulah bang permasalahan nya,di negara kita ini terlalu banyak koruptor, perbuatan mereka bukan hanya merugikan negara,tapi juga tidak lah sedikit banyak orang sengsara karena perbuatan mereka, andaikan para koruptor itu bisa di berantas mungkin negara kita tidak akan seperti ini,tapi sayang nya itu tidak bisa
Kpruptor tidak di brantas . Hanya di awasi doang kalo ketangkap baru masuk penjara lewat depan di shotinng biar kita tau udah di tangkep . Terus keluuar lewat belakang itu jaman orba dullu . Eee Sekarang ga tau gelap
pemerintah daerah bisa ambil alih kembali lahan yg di tinggalkan atau tdk di kelola tdk di tinggali biar yg ikut transmigrasi tdk seenaknya atau hanya mau tanah lalu di jual kabur byk org yg benar2 butuh mau benar2 berkerja berkebun,kasihkan ke masyarakat asli yg baru berkeluarga suruh mereka kembali kelola dgn aturan sama tdk di kelola dan di tinggali di ambil pemerintah, jika tanah di kelola atau di tinggali dalam jangka 10 tahun tanah bisa di miliki jika kembali telantar bisa di ambil pemerintah kembali
Kasihan cuma di tarok begitu saja tidak dibina, petugasnya hanya gugur kewajiban tidak serius. Tanah berair begitu bagimana ngolahnya, mau tanam apa coba jika tdk ada pembinaan.
Lahannya tidak produktif,, masalahnya lahan gambut,, ini harus ada solusi terbaik Pemerintah pusat,,supaya, lahannya transmigrasi bisa produktif dengan baik,, dan bisa menghasilkan, untuk jangka panjang,, supaya yang ikut Transmigrasi bisa menghasilkan dan sejahtera,,,,👍👍🙏
Maka dari itu bos bikin pertanian dilahan gambut itu tidak mudah seperti yang dijalankan oleh pak Prabowo banyak yang menghujat karena belum tau lahan gambut
Assalamualaikum bolo..pekan baru hadir...tetep semangat saudara ku yang ada di transmigrasi ini...tetep semangat💪💪 demi anak cucu kita kelak..saya do'a kan kalian semua ..semoga selalu di beri kesehatan...panjang umur...murah Rizki NYA.....amin..🙏🙏👍💪💪💪😁
Klu di renungkan dan analisa, Sejak bergabung dgn RI, s/d sekarang, tak ada untung nya bangsa2 non Jawa bergabung dgn bangsa Jawa? Lihatah, bangsa yg lahannya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh pemerintahan Jawa.Tdk dibantu sama sekali Lihatlah s/d sekarang Enak benar bangsa jawa, masih menerima subsidi yaitu program transmigrasi. KLu sekarang nilai subsidi nya sekitar 3 milyar jt/kk ( pelatihan, infastruktur wilayah , transport, rumah, biaya hidup. saprotan, lahan 2ha). Ironis , smentara putra daerah tujuan/daerah trans tdk diberi subsidi apa2(bangsa Non Jawa ).Malah tanahnya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh rejim jawanesia Dan mereka (bangsa non Jawa) dibiarkan saja luntang lantung, smentara bangsa Jawa menikmati subsudi trans hampir Rp 3 milyar/KK Yg bangsat lagi, sekarang ikut program trans,,, setelah subsidi biaya hidup habis, mereka balik lagi ke kampung nya.Lahannya di jual ke putra daerah.Dan tahun depan ikut lagi program trans dari kampungnya (tanah jawa).
Dari era Soeharto yg namanya transmigrasi juga begitu, tujuan transmigrasi daerah yg lahan nya belum produktif, makanya jangan cuma lihat daerah transmigrasi yg sudah maju tapi lihatlah perjuangan nya
Derah itu hrus dibuatkan sudetan primer sekunder dan tersier agar air pasang bisa di kedalikan,kalau hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada pengendalian banjir tanaman tidak akan menghasilkan apa2
senoga pemeritah bisa program ulang,untuk mengisi daerah trans tsb,tetapi jangan langsung ditinggal oleh pemerintah,kasih solusi knp dan bagaimana mengatasi lahan agar bisa menghasilkan,karena butuh eprjuangan besar untuk membangun dan merawat tanah rawa agar bisa menghasilkan,semoga ada solusi,saya saja ingin sekali mempunyai lahan luas,apa daya,terkendala laha di pulau jawa yg sdh sangat sempit,dan mahal.
Tanah yang bagus sekali tinggal sistem dan keuletan kita yang bisa mengatur pertanian di lahan ini lahan ini dan yang penting jalur distribusi bahan pendukung sangat lancar
@@fajarialfan8814sebenarnya klo sawit tetep subur bos cuma klo pas panen pasang gimana itu aja tanah pasang surut harus bayak menggunakan kapur , klo pemerintah buat kn tanggul dulu baru mendatangkan Tran pasti bayak berhasil
Daerah kami di Mamju Tengah thn '91 kondisi lebih parah dari ini, bahkan jalanan dpan rmh rawa gambut dalam hingga pinggang, hanya sepeda ontel di dorong yg bisa lewat dialasin papan2. Kebun itu berupa hutan muda(sisa penebangan kayu), Bersyukur hari ini jalan sdh tembus Makassar-Palu (uniknya tiap mobil berat yg lewat kami terasa diatas kasur busa / stengah sperti gempa) krna dasar lahannya gambut (gali 0,5 meter keluar air coklat)
Indonesia dikenal daerah agraris karena subur tanahnya dan negara maritim karena luas lautnya, Indonesia didatangi orang Luar untuk belajar bertani karena keberhasilan Swasembada pangannya begitu juga dibidang perikanan. Tapi sekarang semua itu tinggal sejarah yang dikenang sebab sekarang air irigasi habis kering, pindah ke Tailand, India, Cina yang mengakibatkan kita mendatangkan pangan dari negara itu, saya Indonesia ingin kembali kemasa lalu, pupuk, insektisida, tidak membuatku malas menanam harga beras tidak membuat keringatku tinggal rasa asinnya, aku Indonesia ingin berkata gampang tinggal halo.. beras tailand, cina, india datang. Tapi ingin mendengar halo mana beras Indonesia. Semoga doaku terdengar oleh orang luar Indonesia, Aamiin..
Tanah yang subur jika pandai mengolahnya ,jika bodoh tak pandai bertani adanya hanya iri hati melihat orang lain berhasil dan pasti berbicara kalian pendatang kami pribumi ,ujung ujungnya dirampas lahan yang sudah diolah
Ini sangat disayangkan, sementara kita disini kekurangan lahan dan lagi pula pemerintah harus membuat parit kanal untuk lebih mudah dikelola masyarakat. Tolong bagikan ke masyarakat kita yg betul-betul masyarakat petani. Saya daftar 50 kk
Klu di renungkan dan analisa, Sejak bergabung dgn RI, s/d sekarang, tak ada untung nya bangsa2 non Jawa bergabung dgn bangsa Jawa? Lihatah, bangsa yg lahannya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh pemerintahan Jawa.Tdk dibantu sama sekali Lihatlah s/d sekarang Enak benar bangsa jawa, masih menerima subsidi yaitu program transmigrasi. KLu sekarang nilai subsidi nya sekitar 3 milyar jt/kk ( pelatihan, infastruktur wilayah , transport, rumah, biaya hidup. saprotan, lahan 2ha). Ironis , smentara putra daerah tujuan/daerah trans tdk diberi subsidi apa2(bangsa Non Jawa ).Malah tanahnya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh rejim jawanesia Dan mereka (bangsa non Jawa) dibiarkan saja luntang lantung, smentara bangsa Jawa menikmati subsudi trans hampir Rp 3 milyar/KK Yg bangsat lagi, sekarang ikut program trans,,, setelah subsidi biaya hidup habis, mereka balik lagi ke kampung nya.Lahannya di jual ke putra daerah.Dan tahun depan ikut lagi program trans dari kampungnya (tanah jawa).
Mengingatkan kembali masa2 dulu, ketika tahun 1997 di bawah orangtuaku transmigrasi di daerah muara wahau, Samarinda Kalimantan Timur..Dan untung nya ayahku adalah seorang petani handal, sehingga ketika menempati rumah, langsung babat alas dan bercocok tanam..tanahnya sangat subur dan persediaan ikan yang sangat berlimpah.. Yang saat ini ikut transmigrasi, harus sabar, telaten, dan harus kreatif.
gimana gak ditinggalkan para warga trans..pemerintah ngasih lahan setengah hati lahannya sangat ekstrim setiap hari banjir pasang...seharusnya sebelun lahan di jadikan lahan trans alangkah baiknya di bikinkan tanggul blok supaya lahan tidak kebanjiran tiap hari.
@Andre_Tariganya ya udh jgn tinggal di Indonesia karena disemua tpt pasti ada org Jawa , Jawa mewakili lbh 60 % pddk Indonesia bahkan bhs Jawa menempati no.16 didunia
Di kampungku ada belasan dusun tranmigrasi. Hanya dua dusun yg bermasalh dgn penduduk setempat karena tidak mau berbaur dan kekeh dgn budaya nya sampai nama daerah disitu mu diganti dgn nama jawa. Waktu di gas kan sama pribumi setempat merasa terzolimi da ngadu kepemiran. Padahal belasan desa tranmigrasi yg lain baik baik aja. Karena mereka mau berbaur menghargai budaya setempat bahkan ada yg menikah dgn warga lokal dan mahir bahasa daerah setempat. Akhirnya mereka tidak lagi diperlakukan sebagai pedatang. Intinya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
Klu di renungkan dan analisa, Sejak bergabung dgn RI, s/d sekarang, tak ada untung nya bangsa2 non Jawa bergabung dgn bangsa Jawa? Lihatah, bangsa yg lahannya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh pemerintahan Jawa.Tdk dibantu sama sekali Lihatlah s/d sekarang Enak benar bangsa jawa, masih menerima subsidi yaitu program transmigrasi. KLu sekarang nilai subsidi nya sekitar 3 milyar jt/kk ( pelatihan, infastruktur wilayah , transport, rumah, biaya hidup. saprotan, lahan 2ha). Ironis , smentara putra daerah tujuan/daerah trans tdk diberi subsidi apa2(bangsa Non Jawa ).Malah tanahnya di rampok oleh oligharki yg dilindungi oleh rejim jawanesia Dan mereka (bangsa non Jawa) dibiarkan saja luntang lantung, smentara bangsa Jawa menikmati subsudi trans hampir Rp 3 milyar/KK Yg bangsat lagi, sekarang ikut program trans,,, setelah subsidi biaya hidup habis, mereka balik lagi ke kampung nya.Lahannya di jual ke putra daerah.Dan tahun depan ikut lagi program trans dari kampungnya (tanah jawa).
@@danilphi5252saya yakin tidak semua orang Jawa jahat kok, dan tidak semua orang yang sama dengan sukumu juga baik. Intinya saling menghormati, dan jangan menggeneralisir karena ulah 1 atau beberapa orang maka jelek semuanya. Saya yakin juga anda tidak mau dibegitukan.. 🙏🏻 NKRI juga bukan hanya Jawa kok, jika belajar bagaimana sejarah NKRI terbentuk...
Semoga para transmigran mendapat bimbingan sehingga semua berhasil dan daerah menjadi maju. Salam sukses bersama kawan. Ditunggu atensinya kawan, terima kasih. 🙏
Pak Gurunya Luar biasa, Semangat bertugas PIAN pak, Berat tugas dan tanggung jawab pian. SARAN Saya , mas nya bisa fasilitasi pertemuan tokoh masyarakat sekitar dengan Dinas terkait. Karena areanya kaya akan Air Tawar, Saran saya mampir ke Dinas perikanan dan ekonomi kreatif. Minta program sosialisasi, pelatihan , pendampingan PERIKANAN AIR TAWAR. Cara budidaya ikan air tawar, cara oengolahan PASCA PANEN, dan PROMOSI PEMASARANNYA DI DUKUNG. Sering bikin bazar produk lokal dan fasilitasi warga untuk ikut serta pengembangan sumberdaya Manusianya. Gitu sih cara satu-satunya
Saya dulu ikut orang tua Tran ke Musi banyu asin pada tahun1998,daerahnya pasang surut,lahan gambut,Alhamdulillah berkat kesabaran mengolah lahan sekarang didaerah saya sudah banyak yang sukses,pln juga udah masuk,
Lahan gambut Sumatera itu tipis. Paling dalam hy 4 meter. Kl lahan gambut Kalimantan itu paling dalam dan paling tua sedunia, sedlm 12 meter. Lagipula kl di Sumatera, lahannya byk dataran kering sementara di Kalimantan sangat berair, rawa2. Jadi mau bertahun tahun pun susah dimanfaatkan. Bkn krn mental tdk baja, tp tekhnologi mana yg bs mengubah rawa mjd lahan pertanian? Blm ada. Coba tanya para ahli pertanian. Sy sdh keliling Indonesia dan lama tinggal di Sumatera sbg aparat negara
DULU ORTU IKUT PROGRAM TRANSMIGRASI 1975/1976 SD--SMP KLAS 1 DI SEPAKU ORTU MENTAL GAK KUAT 1980 PULANG KE BOJONEGORO JATIM, SEKARANG SEPAKU JADI IBU KOTA NEGARA.
Sekedar bertanya ,,, apakah yg bisa mengolah n mengerjakan lahan or tanah d Wil transmigrasi itu cuma orang2 Jawa ,,,, selain dari arti transportasi itu pemerataan penduduk ,,, apakah penduduk lokal tidak bisa mengolah,,, maaf yaaa ,,, tanya doank
cba searching d google map mas daerah transmigrasi di sulawesi tengah kab.banggai. namanya kecamatan toili, transmigrasi sejak tahun 1977.dri yg dulunya hutan sekarang jadi daerah maju.sudah ada hotel, lapangan golf, alfamidi berjamur,indomart dll....
Terus kalau sudah berhasil jangan di usir,dulu orang tua saya tnahnya teridikasi tambang batu bara sudah bolak balik di teliti sudah di patokin batas batas yàng nantinya buat pertambangan ,desas desus ada minyak juga,sawit sudah mulai metik,1999 _2000 Di usir kalau tidak pulang ke kampung cepat cepat sekeluarga traget untuk di bunuh,kakak saya laki laki di culik sampai sekarang tidak tau mayatnya.
Lalu jangan fokus ke pertanian saja yang di transmigrasi. Misal yang dia di daerah asal itu nelayan kalau bisa di tempatkan di daerah pesisir, yang pedagang di buatkan kios2.
Malang hadir ,kalau tranmigrasi harus mengerti stuktur tanah dan harus ada bimbingan dari dinas baik tanaman pangan atau perikaman atau budidaya udang seperti dipesisir timur P Sumatera ,rata2 tambak udang ,dan pemasaran Taiwan dan Jepang.,saya udah keliling Indonesia. .
@@dedeprhtyngambut ya gambut 😅 dataran rendah sering tergenang.. tekstur tanahnya seperti banyak akar dan tumbuhan lapuk. Jadi tanah asam, kalau mau di olah butuh biaya. Harus bikin parit pakek alat berat.
Sebernarnya kata pamanku yg trans di kalteng masalah utamanya rasa malas yg dibawa dr jawa nggak dibuang..tetep aja malas ..misal klo dijawa seneng mancing sdh di trans aja sukanya mancing..dikasih lahan dibiarkan , males garap..🙏
Maaf, saya gk percaya klo org2 Jawa yg trans itu pemalas, sebab terbukti dimana mana org2 Jawa justru pekerja keras, yaa klo ada 1 atau 2 org yg pemalas ya wajar2 saja,smua suku, tapi mayoritasnya rajin2. Saya tdk membela jawanya, saya org lampung asli. Di lampung yg trans dari Jawa 90% sukses. 🙏🙏🙏.
Saya orang Jawa pak,lebih tepatnya Jatim...sya bukan orang transmigrasi...baik saya jelaskan kalo Djawa...orang Djawa banyak yg mmpunyai pekerjaan,dan mancing itu sebagai bentuk hiburan krna kadang capeknya bekerja seharian...orang yg ikut transmigrasi sudah pasti tau akan susahnya.krna kerabat2 saya banyak yg ikut transmigrasi,Djawa dulu juga punya pekerjaan dan habis kerja kadang mancing juga...dia ikut transmigrasi krna mau merubah nasib dengan cara bertani,krna tdak ada lahan di Jawa,jadi dia ikut transmigrasi.. salam dari Jawa...kalo bisa kalo komen mending tdak usah bawa2 suku... lebih tepatnya pakek saja mungkin orangnya pemalas...
Ya bisa sebenarnya kalau mau kerja, di bikin gondok kan ,di atas gondok kan itu tanam jagung cabi ,di paret letakla kangkung jual keliling ke kampung kampung
Terasa nyesek.. perih... sedih lihat video ini,karena saya merasakan betul bagaimana hidup di daerah transmigaran... sehat2 dan tetap semangat para pejuang keluarga... salam dari jambi trans angkatan 84...😢😢😢😢
mantab trs explor lokasi trans yg terbengkalai dan yg sukses dgn data lokasi dan mengungkap segala sesuatunya penyebab nya bahkan yg punya potensi bisa di miliki orang lain👍♥️🇮🇩
Itu daerah Kalimantan Selatan sepertinya.....dikenal daerah seribu sungai. Rawa rawa cukup luas disana untuk daerah pedalamannya. Lahan tsb sebenarnya produktif jika digunakan untuk tanam padi atau untuk ternak bebek petelur maupun bebek daging.
menurut saya mudah bila ada anggaran dari pemerintah.. misalnya terutama di buat parit2 petak2 kecil untuk menghentikan air terutama.. dan kalau ada dana anggaran pemerintah membelikan tanah urug secukupnya untuk menjadi lahan produksi.. setelahnya biar hasil produksi di kembangkan melebarkan petaknya.. itu mungkin aja😊
Saya pernah ikut transmigrasi tahun 1995 di galam rabah kec.simpang 4 kab.banjar. Permasalahan tanah dan air nya asam...dan sekarang daerah tsb sdh djadikan perkebunan klapa sawit.
Kalau tempat nya rawa di tanami pohon sawit ya susah,, sawit nya gak bisa berkumpul, saya sebagai transmigrasi di Riau Alhamdulillah sudah menikmati hasil dari kebun sawit
Ya rata2 kalo transmigrasi kaya orang di buang tpi kalo sudah berjalan 5/10 THN baru kelihatan hasilnya,luar biasa pak Harto semoga PK harto Husnul khotimah amin yra,,
Saya sebagai mantan petugas di unit pemukiman transmigrasi mengetahui persis bagaimana seluk beluk perjuangan transmigran..dan saya adalah saksi hidup dari awal sampai suksesnya sebuah pemukiman Transmigrasi..
