MPV Listrik PENAKLUK BYD & Chery! Wuling CLOUD EV Jadi WULING TERMEWAH Di Indonesia, RANGEnya 505Km! 

benar.

Mumpung jumlah SPKLU saat ini belum banyak. Nanti kalo udah banyak SPKLU yg GBT malah enak nggak perlu antre dg EV lain yg non GBT

@cokelatgadget2411 ini mobil nyaman, luas, gede, kalo bisa di pake keluar kota kenapa ga dan cost jalannya bisa 1/5 dari mobil internal combustion, kalo tuh converter bisa FAST CHARGING IT'S FINE.

Ibarat iphone lightning cable dan type C.. supaya lbh beda dan esklusif

@cokelatgadget2411 Konverter / adapter utk AC normal charging aja yg termasuk dalam paket pembelian, bukan utk colokan DC fast chargingnya.

Y mreka sudah bangun triliunan buat bangun mesin kalau pakai listrik. Itu semua jd sampah😂

@@andreaswijaya89ify jawaban tepat. Mereka sudh invest banyak dan menjadi sangat ahli/ pemimpin di mesin ICE. Pindah ke EV bukan hal yg sulit tapi hal yg sangat mahal utk mereka

Tp kan udh lama inpesnya...hrusnya udh balik modal donk ​@@andreaswijaya89ify

VW bisa ikut bersaing dan tetep update ev. Line up mereka juga bagus2 kok, dan brand2 under vw group semua ga ketinggalan sama ev. ARTINYA perusahaan sebesar vw, yang di negara2 maju juga besar populasinya, supply chain nya, bahkan punya banyak brand under vw group, TAPI mereka bisa catch up sama teknologi ev. Kalau toyota ngga bisa artinya ada alasan lain. Tapi keliatannya ini toyota ada "gengsi" yang ngotot ingin maksa hybrid dan hydrogen. Dimana dua teknologi itu di "skip" oleh pabrikan2 dunia. dan terbukti tidak lebih efisien dan lebih praktis dibanding EV battery. Jadi ini kegagalan toyota yang ngga gesit untuk adaptasi. Keliatan toyota "kopeh" dan melawan tren. Karena model bisnis pabrikan2 jepang itu sangat tergantung pihak ketiga, supply chain. Jadi toyota seperti "tersandera" ga bisa gerak kemana2, tidak gesit dan lincah. Kalau VW group bisa adaptasi, walau jauh dibanding tesla hyundai byd, kenapa Toyota ngga bisa adaptasi?, itu perkaranya. Karena kalau toyota switch 50% modelnya ke ev, maka dealer2 di seluruh dunia mesti adaptasi dan rombak fasilitas, dan ekosistem bisnisnya terdisrupsi, dimana mobil bensin sangat ketergantungan dengan pom bensin, bisnis2 makelar bensin. Maka ga heran kenapa toyota kekeuh ngotot menawarkan hybrid dan hydroogen, karena "masih" beli bensin, masih ada mafia2 migas yang terpelihara, dan bisnis hydrogen juga model bisnis yang sama, yaitu makelar juragan bydrogen. Beda dengan EV listrik, dimana setiap rumah punya listrik, punya akses ekslusif terhadap listrik, tidak ada lagi ketergantungan terhadap satu entitas bernama pom bensin. Dan bengkel2 pinggir jalan dijamin kehilangan job, karena jika ada lifetime waranty artinya tidak bisa sembarangan service di luar bengkel resmi. Disrupsi di sektor otomotif memang sedang terjadi. Dan yang tidak bisa adaptasi akan hilang ditelan jaman.

Krn Jepang ga punya akses bahan baku baterai. Nikel dan timah hampir dikuasai China.

Gak papa mas ...itu hak mereka mau komentar apa saja ....

BYD menempatkan positioning Atto 3 dan Dolphin salah total kayaknya: 1. Atto 3, kita bandingkan dulu sama kompetitor senegara yakni omoda e5, secara harga lebih mahal padahal spesifikasi lebih rendah sedikit. 2. Atto 3, kita bandingkan dengan harga di negara tetangga, disini 515, di Thailand 500, di Filipina 505. Di Indonesia paling mahal. Berdasarkan 2 alasan tsb positioning Atto sudah tidak menarik, jadi kelihatan seperti produk decoy aja. 3. Dolphin, kita bandingkan dengan negara tetangga, di Malaysia sekitar 415 jt, di Thailand sekitar 387 jt an. Harga disini 425 lebih mahal lumayan. Pahal insentif pajak BEV kita lebih bagus dari Malaysia hadehhh 4. Untuk BYD Seal mereka cukup sukses karena di komparasi dengan Ioniq 6 harga jauh, walaupun kalau di Thailand sih seal tipe tertinggi dibawah 700 jt ya

@@renbangbprd7236 sayang Atto 3 yg STD blm direlease ya...yg seharusnya ada di kisaran 460-470jt

Uda banyak yg lebih worth it sekarang. Neta V2, mg 4zs, uda ckd malah lebih murah lengkap. BYD dolphin aja biar CBU bisa lebih murah. Serakah, kasih harga di awal, bawa petaka. Bingung sendiri mau kasih harga. Sama kayak hyundai. Rasain

@@lucky889s9 Wkwkwk handshake om

Agak berlebihan ya kalau 1000km, mobil bensin biasa aja ga ad yg bgtu… sesuaikan dengan kebutuhan aja 500km jg ud baik.. yg perlu dikembangkan cuma fast charging dan spklu nya aja

1000km sudah ada prototype nya. mercedes EQXX 1000km range. Jadi bukan hal yang tidak mungkin, 5-10 tahun lagi sudah lazim mobil ev minimal range di 800-1000km. Tapi apa bakal di rilis dan dijual murah, belum tentu, liat tren otomotif itu teknologi yang lazim sekarang biasanya udah ada di 10-20 tahun yang lalu. Contoh, electric seat itu mobil2 mewah tahun 2000an udah ada, cruise control, mobil mewah tahun 99-2000 an juga udah ada, automatic headlamp leveling juga udah lama, sunroof yang mobil2 sekarang lagi happening tahun 90an juga udah banyak yang pakai. Jadi ngga mungkin dalam 5 taun mobil listrik dengan range diatas 500-600km bakal dijual murah, ngga akan, apalagi misal ada rilis 1000km range, terus dijual seharga rata2 ioniq5, rasa2nya ngga akan. Kuncian mobil ev adalah range, jadi pabrikan akan memainkan faktor tersebut sebagai dagangan mereka. Jadi dimasa depan mobil ev 1000km range ga bakal dijual murah. Yang berubah adalah ekosistem otomotif, mobil bensin akan berkurang hingga 50%, dan mobil bensin murah akan digantikan oleh mobil listrik, mobil bensin hanya akan ada mobil2 mid up dan premium, atau mobil2 sport eksotis. MObil2 diesel macem dcab, truck, suv bakal tetep ada. Di masa depan diasumsikan hanya akan ada smal car ev, medium range ev, dan diesel. Dulu apa kepikiran ada AI? Dulu ngga kepikiran ada tokopedia gojek belanja online IOT, smart home, di tahun 90an bahkan di tahun awal 2000an. Dalam 10 -15 taun terakhir terjadi perubahan drastis dalam peradaban umat manusia, dan 10-15 tahun mendatang juga dijamin akan terjadi suatu hal perubahan yang sangat drastis. teknologi 4g itu baru sekitar 2012-2013, 20 tahun yang lalu dan akibat 4g perubahaannya sudah sangat signifikan. Jadi 5g, IOT, AI, robotic, adalah keniscayaan.

​@@ntznbgztbelum tentu. di masa depan mesin diesel bisa musnah jika baterai dg densitas energi tinggi sudah dikomersilkan.

​@@ntznbgztdi masa depan itu ada disrupsi besar dalam transportasi, energi, dan pangan. 1.harga listrik dari surya, angin, dan baterai sangat murah. energi akan tersedia sangat melimpah. 2.teknologi kecerdasan buatan berkembang secara eksponensial. merasuk ke dalam semua aspek kehidupan termasuk industri. 3.peternakan dan perkebunan tradisional akan musnah digantikan dengan precision fermentation. daging, susu, kopi, coklat dll bisa diproduksi secara masal dari lab.tentu harganya akan lebih murah dr tradisional. menghemat tempat dan waktu secara sangat signifikan. 4.kendaraan akan listrik semua. konsep transportasi konvensional akan ditinggalkan. semuanya sudah otonom. konsepnya berubah menjadi layanan transportasi. bisa berlangganan. biayanya lebih murah daripada punya mobil sendiri.

decoy effect 👌

tapi yg beli binguo di awal tetep worth soalnya dapet garansi baterai seumur hidup

Lawan byd dolphin sih seru

⁠@@worldshell2313ga worth mending beli mg 4 ev yg sama2 ud lifetime warranty

Lalu gimana Wuling ev std range 😂

BYD menempatkan positioning Atto 3 dan Dolphin salah total kayaknya: 1. Atto 3, kita bandingkan dulu sama kompetitor senegara yakni omoda e5, secara harga lebih mahal padahal spesifikasi lebih rendah sedikit. 2. Atto 3, kita bandingkan dengan harga di negara tetangga, disini 515, di Thailand 500, di Filipina 505. Di Indonesia paling mahal. Berdasarkan 2 alasan tsb positioning Atto sudah tidak menarik, jadi kelihatan seperti produk decoy aja. 3. Dolphin, kita bandingkan dengan negara tetangga, di Malaysia sekitar 415 jt, di Thailand sekitar 387 jt an. Harga disini 425 lebih mahal lumayan. Pahal insentif pajak BEV kita lebih bagus dari Malaysia hadehhh 4. Untuk BYD Seal mereka cukup sukses karena di komparasi dengan Ioniq 6 harga jauh, walaupun kalau di Thailand sih seal tipe tertinggi dibawah 700 jt ya

​@@renbangbprd7236kayaknya banyak potongan buat agen2 atau sales2 di indo. liat aja jimny yg baru harga 478jt tapi dijual jd 520 denga alasan biar pasti dapat. ga niat banget jualan. mending harga resminya diubah aja.

(Star)Gazer Sama Casper mirip sih ya

Berhayal boleh lah bro 😂😂😂

kayaknya sih 430-450 jt, head to head lawan Dolphin

Klo 350an gue ikut indent.

@@agungbayupramana wah masa di bawah binguo...kacau dong pricingnya...😅

Nggak mungkin 300 an. Pasti diatas 400an. Secara binguo ev Wuling yang jauh dibawahnya aja harganya 372 jt

Ya balik lg ke wuling mau jualan atau tetap membiarkan jepang / kompetitor jualan di Indonesia, semoga bukan yang ke 2, secara pasar indo itu masih di 300jt an (baca harga almaz, alvez). Binguo itu pricing nya ga bener, semoga ketidak benaran pricing ini dibenahi tuntas di Cloud, sudah generasi ke 3 kan, kalau ngak, ya tetep kalah sama jepang2 an.

Safety aja minus itu Japan.. Cm beli brand

Bingo aja dulu 400an yah meskipun skrng dah turun karena subsidi tapi ini gak mungkin dibawah 400 pasar bingo ntar terancam kemungkinan ini sih bakal head to head sama BYD atoo 3 yg 500an

Tapi karena ini CKD kemungkinan bisa dibawah 500juta yg 400an km kalau yg 500km w yakin diatas 500juta

@@adamagus3930 ini lah yg membingungkan kalo ada berita cloud lebih murah dr bingou di china. Tp kok malah kebalik kalo kemungkinan di indo cloud lebih mahal

Di Tiongkok harga Cloud EV jelas lebih mahal drpd Bingo.

Mana ada lebih murah dr binguo

Alex tinggi 190 muat nyaman katanya

Kalau mobil wuling itu harganya sekitar 200 atau 300 jutaan 400 jutaan tergantung jarak tempuh dan naga dan kualitasnya juga

505km CLTC

Ini sdh ada panoramic, sistemnya dibuka manual

@@alfin268 yg di review aptnya tidak ada om

Kayaknya memang disunat utk tekan harga.

wah moga2 ada sunroof jg biar lengkap

Pasti nya sudah di lengkapi tyre repair kit bro.

Beli 1 set sekalian, jadinklo sobek 4 4 nya atau velg pecah 4 4 nya bs lgs ganti semua 😂😂

Tapi nanti kalo SPKLU udah banyak yg GBT malah enak nggak perlu antre dg EV lain yg non GBT

ga ada hubungan. Mendingan pakai lpf lebih aman.

@@silentwatcher5175 klo nikel bukan untuk baterai mobil listrik bro?

@@2712nickydari 100% produksi nikel dunia 60% nya digunakan untuk campuran produksi stainless steel, dan baterai hanya sekitar 30%an produksi global. Dan faktanya dari produksi global tersebut, hampir separuh total produksi nikel dunia asalnya dar Indonesia. Jadi boleh dikata indonesia mengkontrol separuh produksi nikel dunia. Dan kapasitas produksi masih bisa ditingkatkan. LFP dan NMC dengan bobot yang sama density energy nya lebih tinggi NMC. LFP lebih aman panas dibanding NMC. NMC lebi murah. Lifecycle LFP lebih baik dibanding NMC. Memang LFP lebih reasonable di banding nikel, tapi nikel juga dipakai untuk baterai2 kecil. Jadi tergantung peruntukannya, masing2 punya kelebihan dan kekurangan. Yang jelas kita punya resource nya, "harusnya" pakai nikel artinya kendaraan listrik bisa drop signifikan, Contoh mobil2 ev yang sekarang di rentang 400jt an, kemungkinan bisa drop hingga 300jt an JIKA menggunakan nikel. Dan kita ngga tau apakah ada teknologi baterai baru lagi selain lifepo4 atau blade battery, mungkin saja nikel bisa dikebangkan lebih jauh, seingga harga baterai bisa lebih drop lagi.

@@2712nicky gw lebih milih lfp, lebih aman dan lebih awet ketimbang nickel. toh mayoritas mobil listrik di Indonesia pakai lfp.

@@silentwatcher5175 apapun baterainya, yg penting murah dah😂😂😂

Yg benar 505km CLTC

Kurang.. Presiden nya Gemoy juga

Ini selebar veloz stargazer kah?

Duduknh masi ngangkang ky air ev

Ini sdh ada panoramic, sistemnya dibuka manual

Sengaja disunat buat tekan harga. Kalo versi di Tiongkok udah pakai panoramic.

pas dg mobil gemoy nya

Kabin Atto & MG4 bukan tandingan Mobil ini... Ini BAOJUN, bukan Wuling, jelas interior lebih premium... Kudu masuk duduk sentuh baru berasa, liat digambar biasa aja~

@@LUGNUTZAutoJunkie Iya tau di RRC Baojun tapi rilis di Indonesia sebagai Wuling, yah gw sebut dari Wuling.

@@LUGNUTZAutoJunkie BYD menempatkan positioning Atto 3 dan Dolphin salah total kayaknya: 1. Atto 3, kita bandingkan dulu sama kompetitor senegara yakni omoda e5, secara harga lebih mahal padahal spesifikasi lebih rendah sedikit. 2. Atto 3, kita bandingkan dengan harga di negara tetangga, disini 515, di Thailand 500, di Filipina 505. Di Indonesia paling mahal. Berdasarkan 2 alasan tsb positioning Atto sudah tidak menarik, jadi kelihatan seperti produk decoy aja. 3. Dolphin, kita bandingkan dengan negara tetangga, di Malaysia sekitar 415 jt, di Thailand sekitar 387 jt an. Harga disini 425 lebih mahal lumayan. Pahal insentif pajak BEV kita lebih bagus dari Malaysia hadehhh 4. Untuk BYD Seal mereka cukup sukses karena di komparasi dengan Ioniq 6 harga jauh, walaupun kalau di Thailand sih seal tipe tertinggi dibawah 700 jt ya

liat sj apa diminati sm konsumen sb kl bicara selera mk setiap org py selera kdg model aneh malah diburu krn gk pasaran mcm motor model retro jelas kuno ttp knp byk dibeli? krn org pengen tampil beda

@@LUGNUTZAutoJunkiedi indo pasti bnyk fitur yg disunat buat cari untung, air ev hrsny ad kamera 360 aj disunat. Ini pasti panoramic, head unit baojun yg keren sama parkir sendiri disunat semua. Sampah

Ada, tesla yang bukaan pintunya kayak gulwing. Model X. Tapi harganya ga masuk akal.

Viewer gemoi

menurutku futuristik...gk pasaran anti mainstream sb mobil listrik hrs py ciri khas beda dgn mobil bbm

Kalo mau kayak Alphard beli MG Maxus 9 EV aja yg saham ownernya masih sama dg Wuling.

@@serbasemua7803 blm tau kpn dijual di Indonesia.. Hihi. Ada alphard tp pnya papi.. 😆😆😆.

​@@serbasemua7803masalahnya males beli mg, mending ambil Wuling yg sudah jelas dealernya

@@Natalia.Vina.Concetta MG Maxus 9 EV sekarang udah bisa pre-booking reservasi harga harusnya masih di bawah 1,4 Miliar

@@Natalia.Vina.Concetta MG Maxus 9 EV udah bisa booking, tpi harganya belum keluar, harusnya masih lebih murah drpd Alpart

liat saja yg jelas mobil2 china modelnya sangat creative futuristik

padahal kamu juga suka yang bentuknya bulat bulat toh ?

@@f-zeroracer9767 iya bakso bulat bulat bukan lato lato