Ibu Kota Manila dan Ibu Kota Jakarta, menjadi 2 ibu kota di Kawasan di Asia Tenggara. Keduanya tentu memiliki kemiripan yang 11 12. Utamanya soal kemacetan. Untuk itulah transportasi masal berbasis rel, berupa kereta hadir di dua Metropolitan ini. lalu bagaimana perbedaan antara MRT di Manila dan Jakarta berikut Aksanation versuskan. Jangan lupa subscribe terlebih dahulu.
Pertama MRT Manila.
Jauh sebelum Jakarta memiliki, Manila rupanya sudah terlebih dahulu mengoperasikan MRT tepatnya sejak tahun 1999. Sekitar 25 tahun yang lalu. Konon Manila menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan MRT lho.
Maka gak heran kesan stasiun MRT yang terlihat sudah tua nampak sekali. Seperti yang kami lihat di stasiun Buendia.
Untuk sistem pembayaran penumpang dapat membeli tiket sekali jalan atau single trip di mesin tiket atau loket petugas. Nah buat yang ingin membeli tiket yang bisa di isi ulang kita juga bisa. Nama kartunya BEEP.
Tersedia di mesin tiket juga. Saat pembelian kita memilih kartu beep ya. Dengan harga 100 Piso atau sekitar 27000 Rupiah. Dengan saldo 70 Piso atau sekitar 15 ribuan.
Untuk tarif sendiri berdasarkan jarak ya. Aksanation lupa per stasiunnya berapa tarifnya.
Untuk memasuki stasiun MRT setiap penumpang harus melewati metal detector yang disediakan.
Saat ini MRT Manila memiliki dua jalur. Yaitu Green Line dan Blue Line.
Aksanation sejujurnya kurang eksplore MRT ini dari ujung ke ujung. Namun sepertinya MRT di Manila ini kurang menjangkau tempat tempat strategis, karena letaknya yang kayak agak di pinggir. Jadi kita musti naik transportasi lainnya untuk menjangkau tempat yang di tuju.
Kereta MRT di Manila sambungan keretanya ada yang terpisah. Sehingga kita bisa melihat penumpang di gerbong depan atau belakang kita.
Selanjutnya MRT Jakarta
Tentu berbeda dengan Manila yang sudah puluhan tahun memiliki MRT. Jakarta baru sekitar awal 2019 memiliki kereta MRT. Dan tentunya, berbeda dengan Manila yang sudah memiliki 2 jalur. Sementara Jakarta baru memiliki satu jalur dan itu masih sekitar 14 kilometer. Sementara pembangunan jalur masih terus di lakukan. Di Jakarta jalur MRT membelas titik penting seperti pusat perbelanjaan hingga perkantoran. Biasanya gak terlalu jauh dengan stasiun MRT tinggal jalan kaki saja. Atau menggunakan bus yang tersambung dengan Halte.
Sama dengan di Manila, MRT Jakarta juga pembayaraannya dengan metoden non tunai. Kita bisa membeli kartu multi trip di konter MRT yang dapat di isi ulang Kembali, atau kartu Jaklingko untuk semua moda transportasi di Jakarta. Dengan membayar 50 ribu rupiah dengan saldo 10 atau 30 ribu kalau engga salah kita bisa punya kartu jaklingko
Untuk memasuki stasiun MRT sebelum gate juga ada mesin metal detector dan scanner. Tarifnya juga sama per jarak ya pembayarannya. Jalur MRT di Jakarta ada versi layang dan underground.
Nah itu tadi positive people, gambaran 2 MRT di Manila dan Jakarta. Tentunya dua transportasi ini bisa menjadi andalan untuk menembus kemacetan 2 kota yang juga sama sama macet ini.
Terimakasih telah menonton jangan lupa subscribe. Jika ada kesalahan dan penambahan informasi boleh banget di koreksi di kolom komentar. Terimakasih wassalamualaikum
© Copyright All Reserved by Aksanation
=========
Member Group Muda Sukses Berkarya
Urban Travel Vlog : / @aksanation
News Politic : / @nyussstv
Station Explores : / @stasiuntvid
Drama Series : / @citayamtheseries
Current Issue : / @nyusss24
Web : aksanation.com/
Endorsment/kerjasama : aksanation@gmail.com
Aksanation RU-vid channel News Update
Find us
TikTok : / aksanationofficial
FB : www.facebook.c...
Instagram :
/ aksanation
/ mochammadneil
#InfoTerkini
#BREAKINGNEWS
Terimakasih telah memilih channel kami dan salam konten positif!
16 окт 2024