KRL baru dibangun di Sulawesi aja bisa sampai 200km / jam, walaupun dalam pengoperasian awal dibawah 100km/jam. jadi jika jalur kereta yg ada di Jawa diperbaharui, bisa aja kecepatannya bertambah, kayak di India 160km / jam
@@davidvallensatxt6677jalur nya aja udah gak bisa di rubah mas soalnya standar rel nya aja beda sama sulawesi dan juga apalagi banyak pelintasan jadi semua jalan harus di rubah jadi flyover dan underpass yang ada di Jawa mending lanjutin aja kereta cepat nya sampai surabaya..
Definitely the Commuter Line can be running up to 100 km/h based from the spesification (except for JR E217 series that coming to Indonesia (but its cancelled bruh) have a max speed of 125 km/h due to the speedometer maxed out to 160)
@@dhiipoolrosyid Sebenarnya bisa di maksimalkan lagi krl di Jabodetabek dengan merubah spesifikasi keretanya supaya bisa melaju 250km/jam dan merubah spesifikasi relnya, karena lebar rel di Indonesia yang 1060mm bisa di lalui kereta semi cepat😅
Koreksi lagi, KRL dan MRT aslinya gak ada bedanya. Speknya masih golongan kereta berat alias heavy rail. Yang mbedain ya jalurnya yang MRT itu spesial gak campur sama kereta antarkota jarak jauh. KRL sendiri sebenernya terminologi jenis sarana. Hal mana kereta cepat, MRT dan LRT itu juga masih masuk sarana yang KRL yang bila dalam bahasa inggris disebut Electric Multiple Unit alias unit berpenggerak bersumber tenaga dari listrik, baik aliran atas maupun aliran bawah. Jadi gak bisa langsung disimpulkan kalo ada 3 rel itu pasti LRT ya... Agak tricky mbedakan ketiga jenis angkutan ini.
setuju bang, mrt aslinya krl yang didesain untuk lebih rame aja sih. stasiun spacing lebih deket, stasiunnya langsung ke hotspot ga harus koneksi dulu, stasiunnya juga jebih gede, headway lebih deket, capacitynya pun mirip. tambahan lagi kebersihan sama modernitas sih.
Keren ini.....betul sekali....jika pakai definisi dalam vidio ini maka wooz masuk yg mana.... kecepatan lebih tinggi dari MRT dan sumber listrik dari atas dan kapasitas penumpang besar...
Sebenarnya ketiganya itu adalah KRL(KRL adalah jenis ya itu kereta rel listrik) yang membedakan adalah layanan dan kegunaannya Commuter line melayani lintas suburban jabodetabek dan di luar jabodetabek. Dan kecepatannya bisa di pacu 120Km/J karna sarana jalur hanya support di 90Km petak jatinegara cikarang MRT(mass rapid transit) melayani layanan lintas kota padat atau metro te ain. Kecepatannya di 110Km/j LRT(light rapid transit) melayani lintas metro akan tetapi Lebih kecil dan ringan sehingga mampu melewati pemukiman padat yang ada di lintasan. Kecepatannya sendiri adalah 100Km/j Khusus LRT jabodetabek di batasi keceoatan karna keputusan dari pihak sarana menjadi 70Km/j
Izin koreksi. Pembeda ketiganya sebenernya ya yang utama di LRTnya itu. Namanya aja LRT, Light Rail. Kereta Ringan. Udah, selesai gitu aja. Entah ringan karena bobot max sekian atau dimensi max sekian. Kalo sumber aliran listrik mau atas ataupun bawah, gak lantas jadi pembedanya. LRT pakai LAA ada, KRL & MRT pakai LAB juga ada. Jumlah gerbong, itu juga gak lantas membedakan KRL, MRT, dan LRT. Tergantung kebijakan operator masing-masing. Semoga bisa membantu.
Izin koreksi lagi setauku Light disini artinya bukan ringan tapi merujuk ke jumlah penumpang yang lebih kecil. Bedanya MRT dan LRT dengan KRL Commuter sebenarnya lebih ke jalurnya, MRT dan LRT jalurnya khusus cuma mereka saja yang lewat, sedangkan KRL jalurnya berbagi dengan kendaraan lain karena masih banyak yang at grade crossing dengan jalan raya
Saya coba luruskan Mas. MRT itu adalah merk dari kereta commuter yang dioperasikan oleh PT. MRT Jakarta. Sama dengan Commuter Line yang dioperasikan oleh PT. KCI. Baik MRT dan Commuter Line sama-sama menggunakan KRL (Kereta Rel Listrik) atau EMU (Electric Multiple Unit) yang menurut literatur Railway Engineering termasuk dalam golongan heavy rail atau kereta berat. Sumber listrik KRL/EMU bisa dari LAA (Listrik Aliran Atas) atau dari third rail. Sebagian KRL/EMU di Jepang dan US ada yang menggunakan third rail sebagai sumber listrik. Jalur KRL/EMU bisa sejajar tanah, elevated, atau underground. Dari sisi kecepatan KRL/EMU bisa mencapai ratusan km/h. Makanya tidak hanya digunakan sebagai kereta commuter tetapi juga dapat digunakan sebagai kereta jarak jauh di beberapa negara Eropa dan Jepang. Bahkan high speed rail sebagian besar menggunakan KRL/EMU. Lihat saja Shinkansen, ICE2, ICE3, ICE4, KCIC. Sedangkan LRT (Light Rail Transit) adalah sama-sama kereta commuter yang menggunakan kereta yang menurut literatur Railway Engineering dimasukkan dalam golongan light rail atau kereta ringan. Sumber listrik Light Rail bisa dari LAA atau dari third rail juga. Sebagian besar Light Rail di Eropa dan US menggunakan LAA sebagai sumber listrik. Beberapa sebagian kecil Light Rail ada yang menggunakan tenaga diesel dan uap. Sumber literatur dari Belanda dan US menyebutkan bahwa Light Rail ini adalah "kawin silang" heavy rail dengan tram yang membuat Light Rail dapat berjalan di jalur heavy rail dengan kecepatan mencapai ±100 km/h tetapi juga dapat memasuki jalur-jalur tram di perkotaan yang tidak dapat dilalui oleh kereta berat. Sehingga jalurnya bisa sejajar tanah, elevated, underground, atau sejajar jalan selayaknya tram.
ada juga LRT memakai listrik Atas(LAA) seperti di negara Filiphina , perbeda'an asli nya adalah kapasitas nya jika LRT kapasitas ringan dan MRT kapasitas nya banyak. kalau KRL rel nya di tanah... dulu LRT Jabodebek di usulkan pakai listrik atas tapi entah kenapa di ganti listrik bawah yang banyak kelemahan nya. listrik atas pakai AC voltase tinggi dan listrik bawah memakai listrik DC dengan voltase rendah. jadi untuk kecepatan lebih cepat memakai listrik AC voltase tinggi(listrik atas)... itulah kenapa kereta cepat pasti menggunakan listrik atas. kecuali teknologi Maglev kereta cepat tanpa menyentuh tanah...
Daripada disebut KRL, lebih baik disebut Commuter Line atau kalau mau disingkat jadi CL. Karena kepanjangan KRL sendiri itu Kereta Rel Listrik. Yang mana baik MRT, LRT, dan CL berjalan pada rel dengan tenaga listrik listrik. Jadi, bisa dibilang, KRL itu ketiga moda transportasi yang disebut di video. Sedangkan CL itu adalah moda transportasi yang jaringannya ada di Jabodetabek dan Yogyakarta-Solo.
sebenernya siiih, yang bedain cuman bobotnya doang. KRL/MRT itu masuk kategori heavy rail, kalo LRT light rail. dah itu doang. soal sumber daya mau dari third rail atau dr overhead electric itu sesuai ama kebutuhan aja.
kagak kocak -_- mala lebih cepetan MRT dari LRT. LRT itu light nya diarahkan untuk transit nya yang lebih cepat bukan kecepatannya karna bobot ringan, kenapa LRT jabodebek panjang gerbongnya ya karna banyak peminatnya supply sedikit demand banyak ya chaos, makanya gerbongnya diperbanyak
Halo, sebenarnya pada realisanya baik MRT Mass Rapid Transit, LRT (Light Rail Transit), dan KRL (Electric Railcar) untuk segi kecepatan dan jumlah kereta per-rangkaian disesuaikan dari jumlah penumpang dan infrastruktur di setiap wilayah atau negara, jadi tidak ada patokan resmi yang sangat pasti, walau secara kasar kapasitas KRL akan yang paling besar, dibawahnya MRT, dan paling kecil LRT, pada umumnya kecepatan KRL bisa lebih cepat dibanding MRT maupun LRT. Kenapa di Indonesia kecepatan KRL dibatasi di bebeeapa titik, karena infrastruktur perlintasan sebidang masih kurang bagus. Pada negara lain dengan infrastruktur bagus (contoh Australia) kecepatan KRL (Electrick Railcar) akan lebih cepat dibanding MRT maupun LRT. Untuk sumber listrik atas dan bawah juga sebenarnya tidak bisa jadi pembeda, karena sesuai kebutuhan di lapangan. KRL dan MRT wajib menggunakan sumber listrik jaringan atas karena kebutuhan listrik yang besar, LRT bisa menggunakan jaringan atas maupun bawah, jika LRT tersebut memiliki rangkaian cukup panjang dan sangat aktif, dianjurkan menggunakan jaringan listrik atas. --- Untuk pembeda KRL, MRT, dan LRT yang lebih mudah: KRL (Electric railcar) kapasitas terbesar, rangkaian terpanjang, dan kecepatan paling tinggi. Menggunakan jalur yang sama dengan kereta lain pada umumnya selain KRL (jaringan rel dan stasiun sharing dengan jenis kereta lainnya) dan memungkinkan adanya perlintasan sebidang. (Bobot kereta juga paling berat) MRT posisinya di tengah antara KRL dan LRT, tidak sebesar dan bisa sejauh rute KRL, tapi tidak sekecil dan rute sependek LRT, tapi menggunkan jaringan dan stasiun khusus (tidak sharing rel dan stasiun dengan jenis kereta lainnya, memungkinkan tidak adanya perlintasan sebidang.) (masih menggunakan bobot kereta yang berat). LRT sama dengan MRT, yang membedakan ukurannya serba lebih kecil, rute paling pendek, dan menggunakan bobot kereta yang ringan (ya namanya juga 'light'). Menggunakan stasiun dan jaringan rel sendiri. Tambahan untuk MRT dan LRT umumnya tidak sejajar dengan tanah (karena menghindari perlintasan sebidang dan menggunakan jalur sendiri), namun beberapa kasus ada MRT yang sejajar dengan tanah, tapi kondisi tertutup kanan kiri sehingga tetap tidak ada perlintasan sebidang. Funfact, beberapa KRL di indonesia asal jepang merupakan bekas MRT di jepang, namun dijadikan KRL (Electrick Railcar di Indonesia). Ya, memang tricky dalam membedakan. Tambahan diluar konteks, jika memang mendasar pada KBBI, penyebutan gerbong=kereta=wagon, jadi walaupun itu untuk penumpang, bisa dikatakan itu gerbong. Namun pada kepmenhub tahun 2000 menetapkan secara resmi penyebutan istilah untuk Kereta dan Gerbong: Kereta= Diperuntukkan untuk penumpang/orang/bagasi. Gerbong= Diperuntukkan untuk barang lain non bagasi (seperti barunara, minyak, kebutuhan pokok, dan lainnya), dan hewan. Jika mengacu di Kepmenhub, penyebutan gerbong di KRL/MRT/LRT akan salah, namun jika mengacu ke KBBI maka benar. Seharusnya baiknya acuan yang di KBBI berubah sesuai dengan kepmenhub, namun karena penyebutan gerbong sudah umum, akhirnya belum diubah hingga saat ini. Dalam padanan Bahasa Inggris, kasus kata gerbong = wagon, Kereta = Train. Ya mirip" kasus samurai dan katana yang bisa diperdebatkan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
@@jacobamarjan2325 Mudahnya, menyesuaikan kebutuhan penumpang dan geografi. Jika rutenya akan jauh, dan atau penumpang banyak, pilih bangun KRL. Kalau penumpangnya sedang, dan atau rute gak terlalu jauh, pilih bangun MRT. Kalau penumpang cenderung sedikit dan atau rute cenderung dekat, pilih LRT. Namun menyesuaikan geografi dilapangan juga, apakah dimungkinkan bangun KRL, MRT, atau LRT.
FYI Penyebutan - Gerbong merupakan penyebutan untuk barang. - Kereta merupakan penyebutan untuk orang. Jadi untuk ketiganya disebut kereta. Per Train set KRL terdiri dari 8 -10 kereta. dsb. CMIIW.
Ralat bang krl itu bisa berjalan di atas 120km karna semakin sedikit nya jpl dan abang juga nyebut salah " GERBONG" seharus nya stanformasi atau kereta. Gerbong itu untuk barang dan krl itu maksimal 12 - 13 rangkaian. Bang kalau belum paham belajar dulu lebih jangan ngajarin dulu. Kalau railfans tau abis bang di hujat kalau salah sedikit aja
Apa sih lu, abang ini cuma ngasi info lagian beliau ga merhatiin amat tentang kereta, gausah sok paling ngerti, klo ngerti , ya kasih tau aja baik baik, gausah ngancem bakal dihujat railfans, lucu, ternyata begini ya org org pencita kereta😂
Saran aja sih, kalo mau ngejelasin /membandingkan sesuai urutan, biar ga bingung, contoh ,kalau di mulainya dengan MRT, LRT, dan KRL, penjelasan nya juga harus, MRT ini kecepatan segini, LRT ini kecepatan segini, dst. 😉lanjutkan 👍👍
Jaman skrg emg lagi nge tren ngasih info yg salah, merasa paling tahu tanpa nyari tau dulu atau riset terlebih dahulu. Minta maap belakangan. Gapapa blunder atau asbun. Tinggal minta maap. Beres. Besok2 gitu lagi. Di hujat? Gapapa, tinggal adain giveaway org2 bakal lupa paling wkwkwk. Dan semuanya itu Demi apa? Yaa demi cuan dan ketenaran lah pastinya. 🤣🤣🤣🤣
Koreksi bang. Baik Commuter Line, MRT, dan LRT itu adalah KRL. Karena KRL itu mengacu di bagaimana kereta api mendapatkan aliran energi. bahkan Whoosh itu juga termasuk KRL.
KRL commuter line itu versi tua nya MRT jakarta. Bedanya KRL itu berbagi jalur sama kereta antar kota, klo MRT jalurnya cuma buat kereta MRT aja. Produsennya sama2 dari jepang.
kecepatan yang di batasi itu bang yang dibikin kecepatan puncaknya, maksudnya misal krl mampu 120km/jam tapi di batasi di 80km/jam maka yang di pakai acuan kecepatan operasional tertinggi ya yang 80km/jam
Perbedaan yang paling menonjol dari 3 kereta diatas yaitu dari segi train operationnya dan sistem elektrifikasinya. MRT J menggunakan GoA 2/LAA 1500 vdc KRL KCI menggunakan GoA 1/LAA 1500 vdc LRT Jabodebek menggunakan GOA 3/Third Rail 750 vdc Dari segi kelebaran jalur, mrt dan krl kci menggunakan 1,067 mm sedangkan lrt jabodebek 1,435 mm Dari segi stamformasi Krl kci 1 trainset bisa 8-12 Car Mrt 1 trainset 6 car Lrt jabodebek 1 trainset 6 car
Lebar Rel LRT pake lebar standart mrt dan KRL pake narow.. baik MRT, LRT, Maupun KRL semuanya punya desain kecepatan maksimum diatas 90kmpj.. tapi karena keamanan kecepatan operasionalnya jauh dibawah itu... Untuk LRT dan MRT karena jalurnya tidak beririsan bisa sampe 80-85% kecepatan design di track lurus.. MRT melayanan kawasan intraurban atau dalam daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi dan jarak mobilitas tidak terlalu jauh.. KRL melayani kawasan Interurban dan intraurban dengan area mobilitas cukup luas dan variatif.. LRT seperti KRL tetapi area mobilitas tidak terlalu luas..
KRL Commuter itu 8-12 gerbong. MRT 6 gerbong. LRT sebetulnya 6 gerbong (LRT Jabodebek) cuma memang kapasitasnya lebih kecil. Sedangkan LRT Velodrome gerbongnya 4. Kapasitasnya juga tidak sebesar MRT maupun KRL.
Sebagai koreksi, krl itu kecepatan ny bisa sampe 120 KM/H atau lebih, dan skrang jumlah rangkaian KRL jadi 12 rangkaian. Ad tambahan bg, MRT itu beroperasi di beberapa wilayah jakarta, KRL beroperasi di Jalur Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan LRT itu beroperasi di wilayah pusat, utara, dan timur jakarta
koreksi kalo salah, dr bbrp sumber jg blng yg bener itu commuterline krn KRL sendiri artinya Kereta Rel Listrik yg 3 jenis yg disebutin pake listrik semua
Ralat bos ku.....KRL itu bisa 120kmh....terus KRL panjang nya 8, 10 dan 12....LRT itu ada 2 jenis...LRT jakarta 2 terus LRT Jabodebek 6....hadeh Ngasih info sebaiknya lebih bener lagi dong
Asbun. KRL CL bisa 120 kmh, mau 200kmh juga bisa. Mau 6 kereta bisa, mau 12 kereta bisa, mau 16 kereta per rangkaian juga bisa. Dan tiga tiganya itu KRL bos
Funfact nya dulu diawal² baru buka MRT, punya pengalaman kurang nyaman. Pas masih djaman korondo doeloe Bau² pee gitu. Tapi kata temen aku yang ajak nyoba MRT itu ngga ah. Btw idung ku kadang emang tajem gitu 🤭. Tapi kalo sekarang ngga tau sih. Nyoba first time kesannya kurang nyaman jadi ogah nyoba² lagi👍. Kalo LRT lebih nyaman sih, no bau² lebih sering dapet duduk sekalipun ngga sepi² amat. Kalo KRL biasanya nyari jam² no busy. Yang setidaknya bisa masuk dengan lenggang lah😁. Yuk yang belok nyoba 👍
MRT itu punya jalur bawah tanah, LRT semua full diatas/layang, KRL seperti kereta pada umumnya dan umumnya mempunyai daya angkut yang jauh lebih banyak.
Padahal Kereta bekas KRL pas di Jepang itu MRT lho, contohnya seri Tokyo Metro 6000, 7000, 05, JR 203(Obag), Tokyo Rapid 1000, 5000, Tokyu 8000 dll. Cmiiw😃
Yang paling gampang dibedain: KRL: udh pasti ada batu di Jalur trek, dan kebanyakan dibawah, meskipun ada Jalur Bogor - Kota yang lewatin atas MRT: pasti lewatin bawah Tanah, cuman beberapa stasiun doang yang kagak LRT: semuanya diatas.
KRL sama MRT itu sebenarnya sama saja Sistem arus lalulintasnya sama Sistem pembayarannya sama Di KRL itu ada kereta TM ( Tokyo Metro ( 6000/7000 ) ) itu juga bisa di sebut dengan metro atau MRT CMIIW👍
Ah, di daerah saya kereta api sepi penumpang... padahal kursinya empuk, ac nya dingin dan tiketnya cuma 5 ribu rupiah. Turun dari kereta (keluar stasiun) lgsg disambut birunya air laut yg hangat dan pantai yg melenakan... kurang promosi mungkin ya?
Aku tinggal di pinggiran, blm pernah naik MRT, LRT , busway, aduh norak deh , maaf ya jadi curhat, nanti deh In Sya Allah aku coba kalo ada kesempatan😢😢😢😢😊😊😊, padahal dulu aku kerja tapi naik KRL dan Metro mini😅
koreksi om, kalau mau pakek bahasa inggris untuk KRL berarti bukan di ucap kan KA ER EL. tapi harus di ucap kan KEY ARE EL. yg 2 pertama udah bener dan kliatan keren, yg terakhir indo itu
Krl biaa sf12 juga sih, suka suka kai aja, kalo platform nya cukup pasti ada yang sf16 di 8+8, Beda krl mrt lrt itu cuman masalah daya angkut aja loat aja kepanjangan bahasa inggris nya, saduran indonesia aja agak aneh, MRT sama LRT itu masuk KRL (atau EMU), cuman khusus kasus di kita KRL lebih identik ke lereta listrik yang masih sharing track sama kereta lain, kereta nya yg di pake krl juga dulu eks subway nya jepang juga, Mau MRT atau LRT bisa sama sama pake LAA atau third rail atau mau pake teknologi autonomous GOA berapa, dan MRT kita punya sodara di jepang yang "KRL" juga
Sebenernya semuanya itu KRL (Kereta Rel Listrik) atau bahasa inggrisnya EMU (Electric Multiple Unit) karena sumber tenaganya di dapat dari listrik, mau itu pake Pantograf atau Third Rail namanya tetep KRL. Sebenernya ada miskonsepsi dengan penamaan KRL yang sekarang dimaksud. Harusnya "KRL" yang dimaksud adalah Commuter Line KAI Commuter 😊
Nah setuju sama ini. Yang lain pakai nama branding-nya. Sedangkan yang seharusnya Commuter Line atau sekarang KAI Commuter malah disebut KRL. Padahal semuanya itu termasuk KRL.
Banyak yg koreksi dan gue sependapat sama hasil koreksiannya Mungkin si konten kreatornya cuma membacakan apa yg ada di media, dan memang kalo kalo kita googling perbedaan MRT, LRT dan KRL artikel yg keluar dari berbagai media kurang lebihnya persis apa yg disampaikan di vidio ini Agak sulit memang mencari artikel yg benar benar menjelaskan dari sumber yg resmi tentang perbedaan KRL, MRT dan LRT seperti yg disampaikan netizen lewat koreksian di komenan ini
Mau jawab dg cara mudah yg paling gampang dihafal tanpa ribet ini itu. KRL: kereta listrik yg jalurnya sm dg KA. MRT: kereta bawah tanah. LRT: Kereta yg diatas tiang
Ada beberapa kekeliruan di jumlah laju kecepatan, jumlah gerbong, dan muatan penumpang. Tolong risetnya didalami lebih lagi ya karena takut jadi misinformasi.
MRT sama KRL sama aja, Kereta Rel Listrik, pakai LAA. MRT itu KRL nya baru, bau pabrik dari jepang buatan tahun 2018. Klo KRL itu ya KRL tua dari Jepang, tahun produksi 67s.d90 LRT KRL LAB. itu doang bedanya. kapasitas mah bisa diatur😅
Jumlah gerbong di tentukan sama lokomotif nya. Kecepatan maksimal juga sama, tergantung dari mesin sama jenis track yang dipake, beban yang di bawa (jumlah gerbong, jumlah penumpang) Note di lengkung juga ada kecepatan maksimal. Ini sama aja kaya bandingin mobil consumer goods ama mobil balap. Jumlah penumpangnya beda, kecepatannya beda, bahan bakarnya beda, cc nya beda. Mari kita follow buat informasi yang ga mutu (baca : unik) lainnya
Ralat dikit bro: - KRL jumlah kereta bisa 8-12 kereta/1 rangkaian - MRT jumlah kereta 6 kereta/1 rangkaian - LRT Jakarta jumlah kereta 2 kereta/1 rangkaian - LRT Jabodebek jumlah kereta 6 kereta/1 rangkaian
Bukan nanya spek bang.. tp yg dtnya apa beda nya aja KRL MRT LRT..kenapa di bedain toh sama2 kereta.. Klo mnurutku kenapa beda ya karena KRL dikelola PT. KAI MRT LRT dikelola PT. MRT Dan perbedaan MRT LRT lebih ke daya angkut nya
Mrt itu kereta yg jalurnya bisa lewat bawah tanah. Lrt fokus lewat atas.. Simpel 😂😂 Krl itu kereta listrik. Mrt indonesia itu anehnya singkatan dari m nya itu mass. Tapi klo dibandingin sama krl tp gerbongnya lebih banyak krl tapi rapidnya sesuai karena mrt emang kecepatannya bisa paling cepat diantara mereka 😂😂.
Udah bener kok, cuma tambahan aja ada perbedaan lebar sepur lrt dengan mrt dan krl, lrt pakai lebar sepur standar sedangkan mrt dan krl pakai lebar sepur sempit
ada juga LRT memakai listrik Atas(LAA) seperti di negara Filiphina , perbeda'an asli nya adalah kapasitas nya jika LRT kapasitas ringan dan MRT kapasitas nya banyak. kalau KRL rel nya di tanah... dulu LRT Jabodebek di usulkan pakai listrik atas tapi entah kenapa di ganti listrik bawah yang banyak kelemahan nya. listrik atas pakai AC voltase tinggi dan listrik bawah memakai listrik DC dengan voltase rendah. jadi untuk kecepatan lebih cepat memakai listrik AC voltase tinggi(listrik atas)... itulah kenapa kereta cepat pasti menggunakan listrik atas. kecuali teknologi Maglev kereta cepat tanpa menyentuh tanah...
pengen nyobain naik LRT dan MRT rutenya dari mana aja sih? dan di Jakarta aja kah? kalo rute dari Tangerang ada ga, wkwk nanya aja sih, kalo ada yg tau tolong jawab
gw pengguna LRT KRL mis informasi, KRL bisa sampe gerbong 12 dan kecepatannya tinggi 120Km/h, LRT bisa sampe 8 Gerbong (kalo gerbong 2 ngapain mau naik angkot ?) , MRT bisa sampe 10 Gerbong itu
Sy malah belum pernah naik MRT dan LRT di negara sy sendiri. Justru sy bingung ya naiknya dri mn. Gimn? Sy malah pernah salah naik kereta di negara sendiri. Tapi di negara orang g pernah salah naik. 🫣
Gw tinggal di Palembang yg ada LRT nya disana pernah nyeritain ke temen orang Jawa klo lrt itu paling beda karena sumber listrik nya dari bawah rel dan dia ngga percaya 😂
dihhh baru hari ini mikirin bedanya gegara Bestie ku biasanya naik KRL mau ketemuan bingung dimana enaknya 😅 aku hanya tau perbedaanya Tujuan / Rute nyaa...berbeda. malah ketemu video ini 😝 jadi bingung mau naik apa.. 😄