Waktu dulu sebelum pandemi 2019, ane masih org protestant ikut beginian untuk pengenalan tradisi orthodox. Memang awal pembakaran tidak panas di kulit, namun bisa bakar rambut, tissue dan meninggalkan residu pembakaran di baju. Panas akan terasa sekitar 2-5menit di lilin gw, tapi yg lain bisa 15menit paling lama. Nah yg kontroversial emg yg fosfor putih, tapi mereka juga kagak tahu fosfor putih itu sangat berbahaya jika dibakar, terkena apinya dan mengenai kulit serbuknya, apalagi disitu padet banget dan kemungkinan besar akan terkena perciknya. Tapi kalau berdasarkan iman, malah gw memilih pernyataan armenia, sebagai simbol saja
Temperatur merupakan salah satu sifat fisika dari api. Warna dan temperatur api bergantung pada media bakar, bahan bakar dan suhu sekitar tempat pembakaran terjadi. Temperatur awal dari api yang terdingin dan konsisten terdingin didapatkan pada jenis api ‘cool flame’ yakni pada 400 derajat celcius. Itupun jenis api ini bersifat tak nampak, biasanya dihasilkan sebagai efek mekanis piston pqda pembakaran internal mesin. Pada api yang didapatkan dari proses pembakaran normal, suhu awalnya jauh lebih panas daripada itu. Api pada Api Suci Paskah Ortodoks bersifat unik. Api yang diperoleh umat didapatkan dari estafet api asal yang dinyalakan pada obor setiap umat secara beruntun bergantian. Namun api itu menunjukkan sifat yang bertentangan dengan kaidah fisika api, yakni temperatur awalnya sangat hangat. Hanya lebih panas sedikit daripada temperatur orang yang sedang demam tinggi, dan itu berlangsung hingga 15 menit. Waktu yang cukup lama. Pada tahun 2016 lalu, jurnalis Katolik dari media Catholic Herald mencoba meneliti sifat-sifat api dari Api Suci Paskah Ortodoks ini. Segera setelah api tersebut diterima melalui estafet obor, ternyata temperaturnya awalnya cuma 42 derajat celsius dan baru mencapai temperatur 320 derajat setelah 15 menit kemudian. Setelah lewat 15 menit, suhu api sudah mencapai suhu normal yang amat panas. Karena suhu awal yang ‘dinginnya’ tidak lazim inilah makanya para peziarah berani menyapukan api ke tangan, baju, wajah hingga jenggot dan rambut tanpa kuatir akan terbakar. Fenomena aneh dan supranatural yang dilaporkan oleh jurnalis ini bisa diakses di situs Catholic Herald dengan judul Meet the Russian priest investigating the ‘miraculous’ Holy Fire of Jerusalem.
Hanya mereka dan Tuhan yg tau apakah itu mukjizat atau bukan Tetapi mukjizat tdk pernah menimbulkan pertentangan atau dibuat rebut2 an apalagi pertumpahan darah Pekerjaan Roh Kudus pasti mendamaikan
Berita ttg bentrokan sesama Gereja2 (yg masih jalur Apostolik) seperti di atas membuat hati umat sedih sebenernya. Tapi entah kenapa saya yakin ada aja UMAT SEBELAH yg ngintip2 video2 Kristen. Habis itu buat analisa sendiri. 😂😂😂
Ini sudah tradisi ribuan tahun lalu. Selalu muncul api keluar setiap Paskah menurut kalendar Julian. Jadi, Ortodoks tidak pernah berbohong atas mukjizat seperti ini. Tahun depan pasti ada, tahun berikutnya pasti ada. Karena ini tiap tahun ada.
Itu api biasa saja seperti yg sering dibuat trik sulap. Kalau betulan api suci yg dari tuhan duduk aja diatas panggang lalu bakar 30menit😂😂. Ada yg mau coba.? Lagian janganlah kita melebih lebihkan sesuatu yg tdk begitu penting terhadap keselamatan. Supaya nanti jangan di uji orang. Begitu di uji ternyata hal biasa kan bikin malu 😂😂😂
Temperatur api saat awal diterima oleh umat di obor masing2 amat hangat sampai sekitar 15 menit sebelum suhunya meningkat hingga sampai tahap menjadi seperti api biasa pada umumnya. Api biasa yang normal jelas tidak memiliki sifat seperti ini.
@@Pierchinggun alkohol sangat volatil, mudah menguap dan bersifat blue flame. Bukan api berkobar merah seperti yang bisa diamati pada obor para umat yang mengikuti api suci Yerusalem. Bisa jelaskan bagaimana saat api itu diestafetkan ke obor setiap umat, semua api yang menyala (bukan hanya api induk yang ada di obor patriark Yerusalem) memiliki temperatur awal amat rendah cenderung hangat padahal kobarannya sudah besar? Api biasa tidak memiliki sifat seperti ini
@@rp622 masalah itu bisa diteliti bahan bakar obor mereka apa. Bagi saya itu biasa. Kecuali ruangan itu penuh api tapi tdk satu orang pun yg terbakar. Kalau sudah begitu tidak bisa disangkal itu mujijat Tuhan. Kita jangan terlalu melebih lebihkan yg seperti itu.
@@Pierchinggun Silakan cermati komentar saya yang disematkan mimin Serba-serbi Kristen, berkaitan dengan sifat api dan karakteristik temperatur api. Bila itu alkohol, maka alkohol yang ada pada obor tiap2 umat tak akan kuat menunggu mereka kebagian api, sebelum kandungan alkohol itu menguap duluan. Bila itu memakai zat mudah terbakar apapun, maka tidak mungkin ada api apapun yang dihasilkan saat telah menyala besar yang memiliki suhu awal rendah dan dapat mempertahankannya selama kurang lebih 15 menit sebelum mencapai suhu tinggi api normal. Pada abad ke-16 ada catatan mengenai seorang emir Ottoman yang bernama Tounom. Saat mengawasi jalannya prosesi umat Kristen pada malam Paskah Ortodoks, ia menyaksikan bagaimana api tiba2 muncul dari salah satu pilar di Gereja Makam Kudus Yerusalem ketika patriark Yerusalem sedang berdoa memohon turunnya api kudus. Pilar yang berceruk karena pecah akibat keluarnya api ini hingga saat ini masih bisa dilihat di gereja bersangkutan. Emir muslim ini dari yang mulanya menyangsikan kemudian menjadi orang percaya. Kitab Suci memang tak pernah menulis mujizat sebagai syarat keselamatan. Mujizat yang lebih spektakuler malah ada contohnya di dalam Kitab Suci, seperti air laut terbelah atau matahari dan waktu yang terhenti pada masa Yosua. Kitab Suci tak pernah mempersyaratkan percaya kepada mujizat seperti itu agar selamat, namun menolak mempercayai adanya mujizat tersebut justru sama dengan mengingkari kuasa Roh Kudus yang mengadakannya. Salah2 malah secara tak sadar kita sedang menghujat Roh Kudus apabila bersikap demikian.
