Puisi yang berjudul "Cermin Retak Seribu" karya " Mustofa W Hasyim" dibawakan dalam lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional 2016 oleh siswa SMA Negeri 2 Barru membawa nama Sulawesi Selatan Barat.
Pernahkah engkau merasa hari-hari berubah menjadi cakrawala? sunyi menancapkan tiang-tiang, bendera membisu jamur membusukkan percakapan bisikan dan siul pergaulan. Di rumah-rumah kampung dan desa cermin diretakkan kecemasan yang disembunyikan dalam tawa dan canda cabul tak mengenal harga. Benarah masih ada republik dan negara ketika pasar bingung menghanguskan impian menghajar langkah-langkah bayi? Ini sudah melewati masa tangis dan luka mengharap pada lagu pengembara waktu melepaskan panah-panah bercahaya: senyuman
kakak keren banget, aku nonton video ini pas kelas 7 dan berharap banget bisa ikutan musikalisasi puisi suatu saat nanti. Dan kemarin Festival MP Nasional 2020 aku jdi salahsatu pesertanya perwakilan KalTim hehe 🙌🏻
@@husnulkhatimah8926 Iya kak🙏🏻 tapi agak sedih sih kak, kiblat musikalisasi puisi yang sekarang sepertinya udah melenceng hehe. Mungkin mengikuti perkembangan zaman ya? aransemen² berbau tetrikal udah dianggap jadul bahkan purbakala. sekarang yang unggul yaa yang lebih ke entertain gitu. gabisa nikmatin juara MusPus yang bikin "merinding" lagi deh 😅
Cermin Retak Seribu Mustofa W. Hasyim Pernahkah engkau merasa hari-hari berubah menjadi cakrawala? sunyi menancapkan tiang-tiang, bendera membisu jamur membusukkan percakapan bisikan dan siul pergaulan. Di rumah-rumah kampung dan desa cermin diretakkan kecemasan yang disembunyikan dalam tawa dan canda cabul tak mengenal harga. Benarah masih ada republik dan negara ketika pasar bingung menghanguskan impian menghajar langkah-langkah bayi? Ini sudah melewati masa tangis dan luka mengharap pada lagu pengembara waktu melepaskan panah-panah bercahaya: senyuman