Mutiara Hikmah: Apakah AL-Qur'an Itu Makhluk...? - Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc. 

Km ribet muter2 jelasinnya, Berarti klo km baca alfatihah di toilet boleh? Krn prkataan km adalah mahluk? Makanya kita diajarkan jngn bw quran, k wc krn it prkataan Allah

ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-fAXNOz347bY.html

Yang gak pengikut salaf di neraka smua ya bang??

Sesuatu yg keluar dari makhluk ya makhluk juga bang.

@@alqodiry apa Rasulullah pernah mengajarkan Alquran bukan mahluk

Dalam banyak hal tentunya saya pro terhadap para Ahli Hadits seperti Imam-imam Madzhab. Namun, saya merasa aneh kenapa perbedaan pandangan ini, yakni perbedaan dengan Ulama Muktazillah, yang mana hidup di era Salaf juga, menjadikan Muktazillah sesat? Sebab, jika dibandingkan dengan perbedaan antara Aqidah Islam dan Kristen, antara apakah Nabi Isa adalah manusia atau Tuhan, perbedaan apakah Al-Qur'an firman atau makhluk sepertinya tidak seekstrem itu. Soalnya, yang dilakukan Muktazillah ini apakah menolak ayat Al-Qur'an atau Hadits atau menolak pemahaman terhadap ayat Al-Qur'an atau Hadits atau bahkan hanya menolak ijtihad Ulama?

Lebih dari itu, jika kita melihat terjemahan ayat Alkitab berikut, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." (Yohanes 1:1). Dalam hal ini, pandangan Muktazillah bukannya dapat membantah aqidah Trinitas milik Kristen ya? Yang menganggap bahwa Yesus adalah Tuhan karena Yesus adalah Firman dan Firman adalah Tuhan. Jadi, bukankah pendapat Muktazillah ini ada benarnya juga? Walaupun hakikatnya tentunya hanya Allah yang tahu.

Myakini Alquran mahluk sm dgn mu'tazila

Perkataan Allah ya perkataan Allah bukan makhluk hasil perkataan baru makhluk seperti Allah berfirman Jadilah maka jadilah sesuatu yg Allah kehendaki misla penciptaan Alam semesta. Pun konsekuensi nya fatal karena kalau Al Qur'an/Kalamullah itu Makhluk maka ia gak lepas dari kesalahan karena Makhluk pasti salah dan bisa di bantah

@@farchanazizan4068 Masa ada org yg bilang Al'quran mhluk? Mksdnya apa sih masa al quran punya nyawa?🤣

Jadi kesimpulan dr pemaparan elu diatas: al-qur'an yg elu baca, yg elu hafalkan, yg elu catat, yg elu dengarkan itu makhluk atau bukan makhluk?

​@@abinyailyasa2917 Tentu makhluk. Tapi karena al quran merupakan produk dari sifat allah yg bersifat kalam, maka kita tetap harus menghormati dan memperlakukan produk tersebut sebagaimana Sang Maha Kalam menghendakinya :)) Termasuk didalamnya memperlakukan al Quran sebagai ayatullah (petunjuk allah). Jangan terpana atau shock oleh perdebatan dimasa lalu yg membatasi hanya disoal makhluk dan bukan mahlukhnya. Mari kita lanjutkan: Kalo kita menarik / menetapkan dalil hukum (istimbath) dari al quran, maka status dalil dari al quran bukan dalil biasa, melainkan "dalil syara". Selanjutnya, karena al quran berstatus sebagai ayatullah, yg daripadanya kita menarik "dalil syara" maka al quran pun mendapat kedudukan sebagai: sumber hukum islam (mashadir ahkam). Novel, Naskah Pidato, dll tidak memiliki status tersebut. :)) Tapi tentu saja, kita gak boleh berhenti dikesimpulan di atas, kenapa? karena petunjuk allah (ayatullah) itu bukan cuma al quran saja. Ada ayat2 allah (petunjuk2 allah) lain yg sudah ditegaskan dalam al quran, yakni: 1. ayat kauniyah (petunjuk allah di alam semesta, misalnya dari perputaran bulan kita menetapkan hari pertama ibadah puasa, dll), 2. ayat tarikhiyyah (petunjuk allah di dalam sejarah peradaban manusia, misalnya dari kisah nabi Luth kita menarik/menetapkan hukum soal sodomi). 3. dan ayat insaniyah (ayat2 allah di dalam diri manusia). Tidak mempercayai ada 3 ayatullah tersebut di atas sama dengan tidak mematuhi perintah allah untuk menjadikan al quran sebagai ayatullah (petunjuk allah) juga. Kenapa? karena informasi tentang adaanya, tentang statusnya dan tentang keberadaan 3 ayat itu datangnya dari al quran juga. Selanjutnya, karena ayat kauniyah (petunjuk allah di alam semesta), ayat tarikhiyyah (petunjuk allah di dalam sejarah peradaban manusia), dan ayat insaniyah (ayat2 allah di dalam diri manusia) itu semua memiliki status sebagai ayatullah juga, maka semua jenis ayat2 tersebut juga berkedudukan sebagai: sumber hukum islam (mashadir ahkam) yg daripadanya kita menarik / menetapkan dalil2. dan dengan demikian status dalil2nya juga bukan dalil biasa, tapi merupakan "dalil syara". karena semua ayatullah di atas berstatus sama2 sebagai "dalil syara", maka setiap perkembangan pemahaman terbaru / penetapan baru / penarikan "dalil syara" yg baru akan me-naskh pemahaman / penetapan / penarikan atas "dalil syara" yg sebelumnya (lex posteriori derogate lex anteriori). Contohnya, meskipun perbudakan sampai nabi wafat tidak pernah di-naskh oleh al quran (tidak pernah dinyatakan haram/tidak pernah dinyatakan tidak boleh), tapi pemahaman terbaru / penetapan terbaru / penarikan "dalil syara" terbaru oleh manusia (setelah manusia mempelajari alam semesta, mempelajari sejarah perbudakan, mempelajari jiwa manusia, menyusun ajaran HAM, demokrasi, dll) membuat tidak dilarangnya perbudakan menurut islam (dalam al quran) menjadi sudah tidak berlaku lagi (di-naskh). Tegasnya siapapun yg dijaman kiwari mencoba memperbudak manusia lain, dimata ajaran islam yg lengkap dan menyeluruh (kaffah), maka manusia itu telah melakukan perbuatan yg haram/dosa besar. Jadi, yg berpendapat sebaliknya (misalnya isis yg malah menyelenggarakan pasar budak di negara isis, dengan alasan perbudakan tidak dilarang dalam ajaran islam) sama dengan tidak mematuhi petunjuk2 allah (ayatullah) yg lengkap, yg menyeluruh (kaffah). Maka kuliah di fakultas psikologi, di fakultas biologi, kedokteran, ilmu politik, ilmu sejarah, dll juga sama dengan sedang belajar ayat2 allah (petunjuk2 allah) juga alias sedang belajar agama juga alias sedang mesantren juga alias sedang nyantri juga. Maka dengan demikian semua fakultas2 dan disiplin ilmu2 itu bukan merupakan fakultas2 atau disiplin ilmu2 yg sekuler, karena itu ilmu2 yg mempelajari petunjuk2 allah juga. Wallahualam dan semoga bermanfaat. amin.

@@jambuair-gy4sk Salaf yg elu jadikan rujukan untuk menetapkan bahwa al-qur'an yg elu baca, hafalkan, dengarkan itu makhluk itu siapa?.. ini bukan masalah terpana atau tdk terpana cuy... krn diskusi ttg hal ini masuknya ranah aqidah.. dahulu salwf mengkafirkan jahmiyyah salah satunya krn masalah ini...

@@abinyailyasa2917 saya sudah jelaskan diparagraf awal. kalo saya rephrase: jangan terjebak pada perdebatan soal makhluk dan bukan makhluk, karena al quran punya status lain: petunjuk allah (ayatullah). Juga al quran berstatus sebagai al Huda, al Furqaan, dll. Sehingga tidak apple to apple antara al quran dgn ciptaan tuhan yang lain. Manusia, dll bukan al Furqan, bukan al Huda, dll. Sebelumnya juga saya sudah memperluas ke Taurat dan Injil yg ternyata di-naskh. Artinya mutazilah dan aswaja sudah salah (atau kurang tepat) dalam memilih metode ketika berbicara soal al quran soal konsekuensi status mahkluk dan bukan makhluknya al quran. Juga keduanya telah guilty karena mempersempit seolah hanya al quran saja yg merupakan produk kalamullah saat berbicara soal status mahkluk dan bukan makhluknya al quran. Juga demi masa depan peradaban islam sendiri, saya sudah memperluas diskusinya ke definisi ayatullah (petunjuk allah) yg tuhan maui di dalam al quran sendiri. Bahkan berdasarkan ayat pertama al quran pun, ternyata kita bukan disuruh mempelajari petunjuk allah (ayatullah) yg berbentuk al quran melainkan disuruh mempelajari petunjuk2 allah (ayatullah) di alam semesta yg bernama ayat kauniyah (pas ayat iqra turun, al quran nya masih di lauhul mahfudz, jadi pastilah ayat2 jenis yg lain yg disuruh dipelajari sebagai petunjuk2 allah). Bahkan kita tau 65% lebih isi al quran sendiri berbentuk pelajaran sejarah manusia berbagai bangsa, yg kemudian kita tarik /tetapkan berbagai hukum daripada sejarah2 yg dinukil dalam al quran itu. dan berkali-kali allah memerintahkan manusia mempelajari jatuh bangunnya peradaban manusia dan mengambil pelajaran daripadanya. Dengan perluasan tema dari diskusi tentang makhluk dan bukan makhluknya bisa move on ke yang lebih produktif dan visioner demi masa depan peradaban islam. wallahulam.

@@jambuair-gy4sk La iya... gw nanya ke elu,.. siapa ulama salaf yg menyimpulkan seperti kesimpulan elu bahwa al-qur'an itu makhluk?.. kita sedang berbicara tentang agama cuy dan para ulama ahlus sunnah itu sepakat bahwa para salaf itu adalah orang2 yg paling memahami dan mengetahui agama ini dibandingkan orang2 setelahnya!.. perdebatan makhluk dan bukan makhluk itu bukan urusan sepele cuy,.. spt yg gw bilang sebelumnya, jika elu berada di tengah2 ulama salaf dan bilang bahwa al-qur'an itu makhluk, elu bisa ditakfir secara muayyan sebagaimana sekte jahmiyyah di masa lalu...

Ini orang yg menganggap allah seperti manusia

Goblok

بسم الله الرحمن الحيم Yang tertulis di mushaf itu adalah al-Qur'an (kalamullah), yang kamu lafazhkan, itu juga al-Qur'an. Dan nasihat untuk kita semua. Janganlah berbicara tanpa ilmu! Para sahabat telah menulis firman Allah di dalam mushaf, akan tetapi para Sahabat tidak menyatakan mushaf bukan al-Qur'an!

iya, saya juga belum punya jawapan yang jelas

Yang antum liat itu dzohirnya Qur'an dalam bentuk kitab, Tidak dicetak dalam bentuk kitab pun Al-Qur'an tetap Al-Qur'an firman Allah. Sampe sini paham?

@Adam Shihab ya antum pun punya asumsi yg salah. Tidak ada yg bilang kalo Alquran yang didebatkan adalah yang tertulis di dalam mushaf atau benda-benda mati. Yang didebatkan itu Alquran sebagai kata-katanya. Apakah memang kata-katanya adalah firman Allah scr langsung? jika iya berarti Allah menggunakan bahasa Arab. Sementara bahasa Arab memiliki keterbatasan. dsb.... ini panjang dan antum menanggapi hal yg bkn menjadi argumen dr Mutazilah sendiri..

@W. Suryaningpraja Berarti Al Qur'an adalah Allah?

@@oais7613 Al-Qur'an itu Kalamullah.. Allah maha Mengetahui, Tapi pengetahuan Itu Bukan Tuhan dan Bukan Makhluk, TAPI SIFAT ALLAH... AL-Qur'an itu KALAMULLAH, BUKAN TUHAN BUKAN PULA MAKHLUK, TAPI KALAMULLAH... Wallahu a'lam. 🙏

Garri Adi Cahyo jgn jadi sampai kafir pak.

Ustadz sesat

@@abdulghanibiniryanto9481 Bukan duluan yang mana, tetapi substansi mahluk itu adalah kalamullah, karena tidak ada mahluk yang tercipta tanpa Allah berkalam, dalam setiap mahluk terdapat kalamullah yang menjadi substansi dirinya, yang menjadi hakikat bahwa mahluk itu ada

Dalil mana Dalil?

Al Qur'an Kalamullah di turunkan kepada nabi Muhammad ,lalu sahabat berpikir kita (sahabat) kita bisa menghafal(mengingat) lalu bagaimana dengan umat akhir jaman, jadi dituliskan lah di pelepah kurma atau tempat yg bisa di baca untuk generasi