NASAB BANI ALAWY? "Dialog Ilmiah Seputar Silsilah Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir" 

Sbg akademisi, 100% sy mndukung kh. Imad yg tlg melakukan riset dan merujuk pd refrensi2 yg bs dipertanggungjawabkan dlm kritik thd nasab pr habaib. Ini tradisi ilmiah yg sgt bagus. Siapa yg tdk/kurang setuju, hrs pula membantahnya dg cara yg ilmiah. Tdk dg cara menghasud, provokasi atau mencaci maki. Lanjutkan kiai Imad.. We are supporting you.

Masya Allah ini pencerahan baru dari habibana Hamid AlQadri yang menyejukkan hati. Terlihat dari wajahnya habibana sangat tawadhu sekali dalam berkomentar

Benar benar Dialog Ilmiah….pembahasannya Bijak Sekali.,,Habib dan Ustad dan Kyai ayo Bersatu Menuju Surga bersama Nabi Muhammad SAW

Alhamdulillah sdh terang benderang atas pencerahan nya terima kasih Habib Hamid dan bpk ust saja sdh lega sebagai Orang awam teryata masih ada keturunan Nabi Muhammad SWT sampai sekarang❤

Alhamdulillah inilah channel yang harus di kembangkan Karna kiyai yang mengkritik pun dengan ilmu Begitu pula dengan habib yang menyangkal dengan ilmu Ini tradisi dari rosulullah yang semuanya di musyawarahkan secara baik² Bukan saling mencaci menghujat apalagi sampai mengkafir²kan sesama muslim Semoga di akhir romadon ini kita semua mendapatkan berkah dan di akui sebagai ummatnya rosulullah Aamiiin🤲

Gus & Habib yang Penuh Senyum... Ter Transfer kepada Umat yang Mendengarkan dengan Baik dan Damai..

Jazakallah khair,,,inilah asatidz,ulama dan Habaib yg Rahmatan lil 'alamin,,menunjukkan keilmuan mereka yg sesusai kealiman mereka 👍👍👍❤❤❤

Alhamdulillah kita yg awam jadi jelas tentang keturunan junjungan kita yg kita cintai.jadi tau dan kenal walaupun hanya lewat yutub mudah" an solawat yg selalu di ucapkan tersambung .sampai bisa bertemu dan berkumpul bersama rosululloh saw,kita ummat nya yg mengikuti ajaran nya dan sangat mencintainya. Allohumma solli ala muhammad wa ala ali sayyidina muhammad.

Terima kasih ustadz dari hikmah ini banyak orang yg paham sejarah itu penting termasuk aye yg fakir ilmu... Semoga permasalahan ini cepat selesai dan bisa bersatu kembali.

Sehat2 para yai, asatid, & habaib - Kh. imad sukses viral dgn penelitiannya - Gus zaka, Gus mabda,& habib hamid al-qodri sukses mencerahkan - Dzuriyah walisongo sukses semakin jelas ternasabkan - umat insyaalah sukses belajar Amin.. Mdh2n rukun.. mau idul fitri lur.. 🙏

kami dr banjarmasin KANGEN dgn GURUNDA HABIB HAMID AL QADRI.

Alhamdulillah moderator dan narasumber ahlak dan ilmunya baik dan mumpunin semoga kita bisa menyerap ilmu yg mereka sampaikan

Masya Alloh Mantab pertanyaan ilmiah di jawab dg ilmiah 🙏💚👍 Sungguh mencerahkan umat awam🙏 Tidak seperti oknum yg menjawab dg tepuk2 dada dg nada sombong dan sok paling nasab Semoga kita di selamat kan dri fintah nya ahir zaman 🤲

Barokallah Jazajakalloh khoiron kashiron Sebenarnya warga Pribumi tidak mempermasalahkan tentang NASAB siapapun Kalau ia itu benar atau tidak kami hanya melihat dari keilmuan dan Akhlak nya para ULAMA YG berceramah Harus dengan cara yg baik dan sopan.. Berakhlaq mulia... Seperti DAKWAHNYA Rosulullah Saw Walaupun dihujat difitnah tapi beliau tetap bersikap dengan baik dan berakhlak... Semoga kita SELALU RUKUN SESAMA WARGA NUSANTARA TIDAK ADA LAGI TINGKAT DAN MERASA LEBIH MULIA DERAJATNYA....

Semua yang ngaku keturunan nabi Muhammad harus obyektif berani test DNA. Seperti yang dilakukan keturunan nabi Muhammad di timur tengah.

Saya dari Bogor, pernah silaturahmi ke keluarga Sultan Hamid bersama teman yg keluarga kesultanan (Ryan Azami al Muthahar), diterima di istana kesultanan. Sempat sholat ashar di mesjid Sultan Hamid yg konon dibangun th 1740 M. Assalamu'alaikum al Habib. Terimakasih pencerahannya yang ilmiah dgn pembawaan yg ramah.

Masya Allah. Ini yng mencerahkan...sebaiknya kajian ini di populerkan

silahkan ditonton sampai selesai biar tidak salah faham,,, love habaib dan kyai❤❤

Masya Allah, ini adem, Fenoma Nasab Habaib sebenarnya sederhana....Bagi mereka yg jelas bersambung nasabnya dg Rasulullah SAW, Sayyid kah, Syarif kah, atau Habib kah, tentu harus shahih jalurnya, dan yg paling penting adalah menampilkan akhlak yg santun yg mencerminkan Akhlak para pendahulunya. Ditambah dg luasnya wawasan khazanah keilmuan. Sekan-akan ketika orang awam seperti sy memandang kepada Dzurriyat Rasulullah SAW, akan terbetik dalam hati, "Alangkah santun dan dalamnya wawasan Habib Fulan, atau Sayyid Fulan, atau Syarif fulan, Ya Rasulullah, meski aku tdk dapat jumpa denganmu, kiranya orang ini sudah mewakili" Namun, ketika yg ditampilkan justru sebaliknya, sy yg awam bisa saj bergumam dalam hati, "Ini persis karakter Abu Jahal" Islam mengajarkan untuk Menghormati siapa pun, terlebih para Dzurriyat Rasulullah SAW. Apalah arti nasab jika tak didukung dengan kemuliaan akhlak dan adab.

MasyaAllaah bib... Saya ikut kiai-kiai sepuh NU jaman dulu dan para waliyullah yg kasyaf yg mengakui habaib sebagai dzurriyah Nabi. Maturnuwun pencerahannya bib

Banyak yg komen tp gak punya kuota buat nonton tuntas, jd pd gak paham apa yg disampaikan dr podcast sang gus n sang habib ini

Alhamdulillah , terima kasih guru

Ini baru Habib garis lurus yg patut dijadikan panutan...❤❤❤ Sebetulnya gelar habib itu sangat berat, Ahlaqnya harus sesuai dgn gelar itu sendri...

Alhamdulillah wa barokalloh,kami nanti pembahasan selanjutnya dari anda berdua,Gus Mabda dan Uztadz Hamid al Qodri,semoga anak bangsa Nusantara semakin dewasa,jaga ummat ,jaga Islam ean NKRI❤

Saya dapat mengambil ringkasan dari dialog ini,bahwa pembawa acara nya sangat penyabar.

Ingat ya bro... kita sudah memasuki tahun politik. Berhati2 terhadap operasi intelijen yang berusaha memecah umat Islam. Mereka berusaha mengambil keuntungan dari perbedaan pendapat ini. Ingat ada hal yang lebih besar lagi yang harus kita umat Islam hadapi. Wassalam.

Alhamdulillah....ini ilmiah...penyampaian yg 2 arah...love Kiyai/ Ulama yang lurus dan Habaib ...Bersatu 🤲🏻🤲🏻🤲🏻

Masyallah Habib Hamid Al-Qodri Pimpinan Majlis Muwasholah Jakarta Alumni Ponpes Sidogiri Murid Langsung Habib Umar Bin Hafizd Hadramaut Yaman Mabruk Ya Habib.....🙏

Bahasan orang orang berilmu sangat bermanfaat sehingga kita semua tertarik utk terus mencari ilmu

Paling ayem ngikuti alm.mbah moen wis.. anake,santri"ne pada seneng karo habaib

Seharusnya diadakan diskusi/ Bahtsul masail secara nasional...resmi Antara lembaga Rabithah Alawiyah dengan kiai Imad dan para ulama ahli nasab dr berbagai kalangan dan lembaga... Karena ini masalah penelitian dan ilmu yg luar biasa manfaatnya

Ahlul bait = Dzuriyah rasulullah habib = dzuriyahnya ubaidilah sesederhana itu persoalan dan perbedaannya...

Terimakasih sangat jelas litertaraturya ilmiyah dan sangat santun dan santai.❤❤❤

Alhamdulillah,.channel yang sangat bagus,mencerdaskan,..mencerahkan yang tadinya abu-abu jadi jelas sangat terang benderang,tidak satu arah....narasumbernya juga sangat luarbiasa..

Alhamdulillah ini lebih mencerahkan terutama org2 yg tidak suka dgn para Habaib dari Alawiyin, Bani Alawi/Ba'alawi

Sy pecinta Habaib, karena akhlaq dan adab mereka .

Slah 1 habib yg mncerminkan akhlak n kcerdasan kakeknya,ga ada caci maki,ga ada marah",sopan, santun,cerdas dlm mnjawab prtanyaan,tntunya dngan bukti bkn dngn argumen kya oknum" yg lain,sehat" bib pnjang umur berkah

Alhamdulillah... Sangat senang dan mendamaikan hati, berbicara dg keilmuan bukan dgn ke egoisan, berarti yg dimenangkan adalah iman dgn dasar ilmu, bukan memenangkan iblis dgn dasar egoisme.... Alhamdulillah mantaabbb...

Mantab... Jelas faham.....

Ilmiyah sekali ...... Hnya org yg berhati munafik tdk menerima ilmiyah ini .. Sangat jelas dan jelas dan jelas...trima ksh bib pencerahannya . Kita butuh org spt antum berdua dlm menyingkapi dan menjelaskan fitnah nasab ini.

Masya Allah.. dua orang ahli ilmu menjadikan isi podcast menjadi luar biasa..

Kaya begini kan enak... Ga pake marah marah nuduh orang munafik, dll.. Bagus ini.. Diskusi ilmiah yang baik klo seperti ini..

Catatan saja: 1. Yg pasti harus diclearkan perbedaan antar istilah2 yg memang saling tumpang tindih, yakni antara istilah dzurriyah, dengan istilah ahlu bait, dengan istilah habib, dengan istilah alawy, dengan istilah sayyid, dan dengan istilah pewaris Nabi (waratsatul anbiya), serta dengan istilah Yek, Ayip, Tubagus, dll. Juga harus dipahami perbedaan semua peristilahan tersebut dengan fungsi dan definisi dari kata "nasab" dari kacamata fiqh. 2. Selanjutnya juga harus dipahami soal sampai derajat ke berapa seseorang masih boleh disebut sebagai bagian dari dzurriyah Rasulllah, disebut habib, disebut alawyin, disebut sayyid, dan disebut pewaris Nabi. Juga harus dibedakan mana di antara hal2 tersebut yg diatur dalam fiqh, dan mana2 diantara istilah2 tersebut yg tidak diatur dalam fiqh, karena tidak semua peristilahan di atas diatur dalam fiqh, melainkan hanya soal adat setempat (soal antropologi budaya penentuan seseorang, misalnya Rasulullah itu masih masuk Puak/Bani/Marga Ibrahim kah?, sudah masuk Puak/Bani/Marga Quraisy kah?, atau justru masuk ke Puak/Bani/Marga baru yakni Bani Muttalib?). 3. Juga harus dipahami apa yg dimaksud dengan harus menghormati? Apakah kita boleh tidak menghormati manusia lain selain dzurriyah Rasulullah, selain ahlu bait, selain habib, selain alawy, selain sayyid, dan selain pewaris Nabi, serta selain Yek, Ayip, dan Tubagus? Apakah ada seorang manusia selain Nabi Muhammad yg derajatnya lebih tinggi dari umat manusia yg lain, lebih shalih dari Imam Bukhari dan imam2 lain yg bukan dari jazirah arab? Bukankah derajat setiap muslim tanpa kecuali, hanya ditentukan oleh amal shalih dan ketakwaan dia? 4. Sejauh yg saya pahami, yg berstatus ahlu bait (washiku, khalifah ku setelah ku), yg berarti berstatus sebagai pengganti nabi menurut al Quran dan hadist hanya Imam Ali, jadi tak ada orang lain dari keluarga Rasullah yg manapun yg berhak mengklaim berstatus sebagai ahlu bait dari Rasulullah. Kalo pun kita memperluasnya sesuai pemahaman syiah, maka yg termasuk ahli bait itu ada 5 orang saja, atau dalam pemahaman sunni maka ahlu bait itu hanya 5 orang plus istri2 nabi yg lain. Jadi tak ada pihak lain yg berhak mengklaim sebagai ahlu bait; 5. Kalo pewaris Nabi (waratsatul anbiya), maka batasan secara hukum syara dalam al Quran hanya menyebutkan bahwa semua orang yang berilmu (ulama) dan beriman adalah pewaris nabi (waratsatul anbiya), bukan ditentukan oleh hereditas/keturunan. Jadi tidak eksklusif hanya berlaku untuk keluarga nabi saja yg berstatus pewaris nabi (waratsatul anbiya). Asal kita berilmu (ulama) dan berilman, maka kita semua adalah pewaris Nabi (waratsatul anbiya); 6. Kalo Nasab yg secara fiqh berfungsi sebagai alat pengatur hukum pewarisan, kesaksian, perwalian, pernikahan, dan zakat, maka saat ini kita sudah tidak dapat menggunakan argumen Nasab lagi untuk keluarga Rasulullah, karena pohon silsilahnya sudah melampaui cicit (tidak kebayang bagaimana cara mengatur pewarisannya jika memang pembagiannya harus sampe ke level seluruh anggota Puak yg sudah mencapai jumlah anggota jutaan orang dan sudah lintas bangsa/negara, dengan alasan masih memiliki Nasab kepada yg sudah meninggal, meski Nasab-nya sudah melewati derajat cicit); 7. Kalo argumen yg dipakai istilah dzurriyat, baik dalam arti "keluarga inti" (nukleus family) maupun dalam arti "keluarga besar" (extended family) maka kita tahu, siapapun yg berstatus sebagai keluarga Rasullah yg hidup 1500 tahun yg lalu, maka seluruh "keluarga intinya" atau "keluarga besarnya" sudah meninggal semua. Tidak ada lagi yg bisa mengklaim sebagai dzuriyyat Rasulullah baik dalam arti "keluarga inti/batih" (nukleus family) maupun dalam arti "keluarga besar" (extended family). Apalagi dalam studi tentang definisi dzurriyat (dalam arti luas/extended family) maka yg selalu dikaitkan dengan siapa saja yg boleh disebut sebagai ahlu bait (penghuni rumah) hanya 5 orang saja (dikenal dengan istilah lain ahlu kisa atau ashab kisa) menurut para ulama syiah, atau hanya 5 orang + istri2 rasullah yg lain menurut para ulama sunni; 8. Lalu, karena istilah Sayyid, Syarif, Alawy, Yek, dll itu semua merujuk kepada identitas Puak/Bani/Marga, maka kita tahu dalam tradisi arab, Puak/Bani itu hanya bisa diklaim (secara tradisi) sampe garis ke 7 atau ke 10. Itu sebabnya meski Nabi Muhammad secara biologis masih keturunan Nabi Ibrahim dan juga secara biologis keturunan Quraisy, tapi karena sudah melampaui garis keturunan ke-7 atau ke-10 maka secara adat arab Rasulullah tidak masuk dalam Puak/Bani/Marga Ibrahim dan bahkan tidak masuk dalam Puak/Bani/Marga Quraisy, melainkan Bani Muttalib. Apalagi yg sudah derajat ke 30-38 dll ya sudah pasti menurut tradisi arab sendiri tentang kapan munculnya Puak/Bani/Marga baru dalam sebuah silsilah keluarga, mereka itu sudah menjadi bagian dari Puak/Bani yg berbeda. Bukan bagian dari Puak Rasullah lagi; 9. Lagi pula, sebenarnya yg terpenting seperti yg sudah saya sebutkan di awal, emangnya kalo kita ketemu dengan orang yang bukan bagian dari keluarga Nabi datang ke kita, apakah kita tidak wajib menghormatinya? Dan secara hukum islam, emangnya ada kategorisasi keunggulan satu manusia dibandingkan manusia lain selain karena ketakwaan dan amal shalehnya? 10. Lalu, kalo hukum agama kita tidak membeda-bedakan manusia yg satu dengan manusia yg lain (selain untuk kepentingan perwalian, zakat, kesaksian, dan munakhahat yg dalam fiqh disebut Nasab), kenapa kita bersikukuh melawan hukum agama kita sendiri dengan membuat stratifikasi sosial baru (antropologi budaya) yg bertentangan dengan ajaran kesetaran/ egalitarianisme dalam Islam? Apalagi islam itu tidak menyetujui fanatisme pada kelompok apapun baik atas dasar kesukuan, kebangsaan, kekeluargaan, dll, dan islam memang terkenal dengan kritiknya atas faham ashabiyah dan ta'ashshub. Namun tetap wallahualam.

Salam Indramayu Jawa Barat Indonesia hadir ikut serta menyimak

Ya Khair Podcast.....Barokallaahu Fiikum Ustadz Mabda

Saya pribumi asli madura,semenjak saya masih kecil orang tua saya selalu mengajarkan kepada sy,agar saya selalu menghormati serta mencintai para kiai dan ulama wabil husus kepada habib(ahlulbait),siapapun itu habaib nya,jika saya tidak sejetuju dengan salah satu pendapat habaib,ayah saya berpesan jangan sampai membicarakan yg jelek2 cukup ingkar dalam hati saja,bahkan saya ingat ketika saya masih kecil,saya pernah di gendong di pundak bapak saya,saat berjalan,tiba2 ada warga yg bilang ada habib ada habib lewat...seketika bapak saya berhenti dan menurunkan saya dari pundak nya,dan menyuruh saya berdiri dan menyuruh saya menundukan kepala saya,sembari bapak memberi contoh pada saya!setelah habib itu lewat bapak kembali menggendong saya.😢😢😢

Sebaiknya diskusinya bersama penulis, dan lembaga yg berkompetensi dalam pernasaban dunia bukan hanya indonesia. Sehingga diskusinya bener bener ilmiah. Apalagi di dukung dengan pakar genetika. Pasti akan cepat selesai masalah polemik ini.

Ini Ustad yg Jujur. Beliau mengatakan bahwa sebutan Habib untuk semua orang tua dan bukan hanya untuk turunan tertentu

Semoga Allaah tunjukan yg Hak itu hak yang bathil ya bathil...

Bismillah,,,,, nderek nyimak,,,, Bib,, yai,

Alhamdulillah, terimakasih ... isi dan bahasannya sangat baik, dan disampaikan pula dengan cara yang baik dan bijak ... semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa keberkahan untuk kita semua ... Aamiiin YRA,, Oiya ... di jaman ini mungkin ada baiknya apabila gelar/sebutan "HABIB" tersebut tidak dilekatkan hanya berdasarkan pada "NASAB YANG MULIA", namun juga harus disertai dengan "AKHLAK YANG MULIA", yang ber-ILMU dan ber-AMAL sholeh ... yang mau dan mampu menjadikan dirinya sebagai "PANUTAN (contoh teladan) YANG BAIK" bagi ummatnya Baginda Nabi Muhammad SAW di dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, baik ditengah-tengah masyarakat di bumi Nusantara tercinta ini maupun di belahan bumi manapun ... Sehingga diharapkan benar-benar akan dapat mencerminkan perilaku dan "AKHLAK" Baginda Nabi Muhammad SAW ... dengan akhlak yang mulia untuk turut ambil bagian dalam mewujudkan ISLAM yang rahmatan lil 'alamin. Salam waras ... salam NKRI.

Alhamdulillah..Allah Paringi tambahan pengetahuan ilmu terkait fenomena nasab yg saat ini menjadi gaduh di bumi Nusantara...terima kasih Habib Hamid Al Qadri & Ustadz Mabda Dzikara, LC, M.Ag.

Biarkanlah mereka tidak percaya dengan Habib, tapi jangan salahkan kami mencintai Habib dan percaya Habib karena kecintaan kami pada Rasulullah dan Ahlul Baitnya

Beliau ini Habib yg menjadi penasehat ubudiah dari SBDS TIGA SERANGKAI. SEHAT SELALU HABIBINA.

Kita umat Rasulullah harus menghormati semua tokoh ulama yg lurus akidahnya,apakah dia Suriah Rasul atau bukan sehingga umat Rasulullah tidak pecah,jgn mengedepankan kelompok sendiri.Islam di turunkan bukan milik kelompok tertentu,Islam itu Rahmatanlilalamin.

Habib ini santui dn adem, serta gk ada cemas sama sekali.

Habib nya sangat berilmu, saya hormat dua kali. 1. karena keilmuan nya 2. karena nasab nya

Sayang lambat nya penyelesaian harus ber berakhir di medsos . yg seharus nya duduk bersama demi kebaikan bersama utk ummat . supaya terhindar dr hal hal perpecahan dan permusuhan . se andai nya mulai awal dr perwakilan masing masing duduk bareng memecahkan masalah tidak akan melebar kemana mana . janganlah kita memertahankan EGO kita masing masing hanya utk kepentingan pribadi atau golongan . yg pada akhirnya saling mengklim yg paling benar . karna adanya dialog di medsos malah lebih banyak mudhorot nya dr pada manfa'at nya . jadi mari kita kembali ke perintah nabi kita nabii muhammad saw . utk duduk bersama memecahkan suatu masalah yg terjadi . jangan biarkan ada fihak fihak yg justru memperkeruh situasi antar ummat islam . mari kita tetap jaga ukhuwa kita sebagai muslim .

Alkhamdulillah di indonesia ada sosok Habaib yg karismatik dan bijak spt beliu ini....

dialog yang memberi informasi yang positif untuk pembelajaran yang harus kita jadikan bagian referensi untuk tetap belajar bahwa ilmu ini sangat luar ...terima kasih semuanya

Alhamdulillahirabbil 'aalamiin.. syukron atas penjelasannya Bib, mari sebarkan video ini.. ❤❤❤

Pasti akan ada bantahan dari Kyia Imaduddin.. Gak akan selesai2, Haqqul Yakin.. Semua Habaib Indonesia maupun Hadramaut adalah Dzuriyat Nabi SAW.. Terima Kasih Podcast ini..

Selalu kita dengar dr guru2 agar ikut ulama terdahulu jgn ikut ulama2 akhir, cukup menjadi bukti atau landasan kiai Hamid Pasuruan yg terkenal dengan kewalian tdk menyebut alawiyin Indonesia bukan keturunan nabi bahkan beliau sendiri berguru kepadanya yaitu Hb. Jakfar bin syaikhon Assegaf, dan juga maemon Zubair berguru kepada Sayyid al-Maliki

MasyaAllah....kajian yang penuh ilmu. Sekedar kritik; menurut saya akan lebih efektif kajiannya jika moderator/host tidak terlalu banyak memotong penjelasan narasumber 🙏

solu ala Muhammad,Allahuma sholy wa salim wa barik alaihi !

Semoga menjadi solusi atas penjelasan yg luas dan kredibel atas muzakaroh ini tentang masalah yg muncul agar menenangkan hati umat dan dihindari dari perpecahan

Baarokallaahufiikum. Penjelasan sangat ilmiah dari habib hamid dan gus mabda.

Habib Hamid adem banget dan santun banget

Amin

Alhamdulillah keilmuan ustadz Mabda Dzikara sangat 'Aalim ... wal habib semoga semua sehat semua aamiin

alhamdulillah saya sangat tercerahkan dengan penjelasan habib kita yang tercinta

Buat ane pribadi, menghormati n memuliakan Habaib, Syarif n Sayyid (nasab), sama seperti ane menghormati n memuliakan para ulama (akhlak n ilmu)... Karena kedua2nya ahlul bait Rasulullah Muhammad SAW... Wallahu a'lam bishawab

Cukup lah bagi saya mendengar kabar kabar kisah ke absahan habaib dzuriat rasul srbagai mana yg di sampai kan dari wali wali allah ulama ulama terdahulu di indonesia yg dekat kepada allah dan mendapat drajat maqom yg tinggi oleh allah seperti misal abah guru sekumpul kiai hamid pasuruan kiai muhammad hasan genggong kiai as'ad syamsul arifin dan banyak yg lain nya yg dimana sudah tidak di ragukan lagi ke walian nya tidak mungkin mereka akan menipu ummat..

Baarokallohu fiikum..

Sebaiknya diskusi langsung kepd kh Imaduddin langsung jadi mudah di cerna oleh mustamiin

Habib Hamid Alkadri menjadikan kitab “Al Raudul Jaliy” sebagai salah satu hujjah keabsahan nasab Ba Alawi. Kitab itu adalah kitab karya Murtado Azzabidi, ulama yang wafat pada tahun1145 H, berarti kitab abad duabelas.Tentu dipertanyakan dari mana beliau mendapatkan sanad referensinya. Kitab ini hampir semasa dengan kitab Khulatsatul Atsar karya AlMuhibbi yang wafat tahun 1111 H. Yang sama menyebut Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. Keduanya sama sama kitab abad 12 tentu lebih muda dari kitab yang penulis sebut telah mencantumkan nama nama yang yang mashur dikalangan Ba Alawi, yaitu kitab “Tuhfatutholib Bima’rifati man Yantasibu Ila Abdillah wa Abi Tholib”, karya Sayid Muhammad bin al-Husain as-Samarqondi (w. 996). Ketika kitab abad 10 tertolak, apalagi kitab abad 12. Perlu diketahui bahwa Murtado Azzabidi menulis kitab “Al Faidul Jali” tersebut karena ia diminta oleh gurunya yaitu Habib Abdurrahman Mustofa Al Idrus, dan ketika Azzabidi menulis ini umurnya baru 20 tahun. Habib Hamid Alkadri juga berhujjah dengan nama nama ulama besar yang menyebut nama Ubaidillah seperti As-Sakhowi wafat 902 H dan Ibnu Hajar Al Haitami wafat 974 H. keduanya ulama abad 10 H. dan keduanya bukan ulama nasab. Pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah dari mana ulama ulama ini mendapatkan keterangan tersebut bahwa ubaidillah anak Ahmad bin Isa, jika selama 500 tahun lebih tidak ada yang menyebutkan demikian? Demikian ulasan penulis tentang dialog ilmiyah Habib hamid Alkadri dan Gus Mabda Dzikara Lc. MAg. di channel youtube Muwasholah TV. Ada hal yang ingin penulis ulas juga tentang Al-Syuhroh wal Istifadoh dalam menentukan nasab namun mungkin dalam kesempatan lain. (penulis: KH. Imaduddin Utsman Al Bantani)

Habib kalau alim ya gini...menerangkan sesuatu enak dan gak mudah nyinyir..

Saya pribumi... Alhamdulillah santri dr habaib... Sy mengenal akhlaq dan adab Dari guru guru kami para habaib... Sy tdk ada keraguan sedikitpu bahwa para habaib adalah dzurriyah Nabi ,sekalipun ajam 1 dunia gak percaya dg habaib dzurriyah kami tdk akan tergoyahkan bahwa kalian dzurriyah nabi.

Penerangan yg bagus dan jelas ❤

Ini baru nambah ilmu pengetahuan mantap

Diskusinya dengan ulama ybs langsung agar berimbang.

Mari kita jaga para habaib dg cara tdk mengurusi habib tdk mengundang habib tdk peduli habib. Agar mreka tetap fokus pd agamanya dan tdk takabbur.

Dahulu pernah kenal dekat dengan seorang pebisnis travel haji dan umrah bermarga al-qodri yang biasa saya panggil dengan sebutan phj kadri karena lidah saya gak nyaman nyebut phj qodri. Akhlaq, cara bicara dan dialognya habib ini mengingatkan saya dengan sosok beliau. Kalau gak salah di Kalimantan selatan itu marga al-Kadri itu adalah keturunan dari Syarif Hamid Al-Kadri pencipta lambang garuda yang menjadi simbol dan lambang Indonesia saat ini. Bagi saya terlepas dari apa yg sebenarnya habib Hamid ini rasakan di dalam hatinya karena itu adalah urusan beliau dengan Allah namun sosok habib seperti ini jelas sosok habib yang sangat layak dijadikan panutan dan lebih diangkat dan dieksplor di media sosial terkait dakwahnya, nasihatnya dan karya tulisnya untuk umat sebab diluaran sana banyak umat yang merindukan figur panutan dan mencari2 pengetahuan tentang agama lewat media sosial dan ketika media sosial dipenuhi oleh oknum habib seperti habib blonde yg lebih jago marah2 dan misuh2 serta jualan jigong ketimbang ngaji dan memberi tauladan tentang akhlakul karimah maka yg ada adalah seperti kasus PHB (pencinta habib baha*) yg kemana2 bawa bendera segede gaban sambil nge-bm truk berlagak seperti santri padahal bukan. Juga bagi masyarakat yg kritis jika terus2an yg di eksplor adalah tipe2 habib blonde maka khawatir wajah Islam yg akan nampak adalah wajah perpecahan apalagi sebentar lagi akan datang tahun politik dimana biasanya habib2 seperti si blonde itu akan muncul menjadi jurkam dengan metode destruktif seperti yg sudah2. Sedikit cerita, dulu waktu mondok kyai saya sering didatangi oknum habib yg lalu minta2 dengan maksa dan diatas ukuran wajar bahkan ada seorang yg mengaku habib dari Palembang numpang tinggal di pondok tanpa ikut ngaji apalagi bayar Syahriahan lalu yg terjadi kemudian si oknum hampir kedapatan maling motor milik pak kyai padahal itu satu2nya motor beliau. Intinya keturunan nabi itu ada dan mereka memang orang2 mulia secara nasab namun tidak semua habib itu orang soleh dan berilmu.

Alhamdulillaah......banyak sekali pelajaran yg bisa kita ambil manfa'atnya dari diskusi ini.Intinya kita harus lebih mempelajari referensi2 ke ilmuan agar kita tdk gampang memvonis apapun yg kita lihat dan dengar

Mudah²an Imad bisa menerima dg lapang dada untuk bisa menerima argument yg telah mematahkan pendapatnya, yg meragukan adanya zuriat Rasulullah SAW dari nasab bani Alawiyyin yang masuk ke Nusantara/ Indonesia.

Kami Pribumi Nusantara Lebih Percaya Dan Mencintai Waliyulloh Walisongo Sebagai Pembawa Ajaran Islam Lebih Awal Dan Bukti nyata Banyak Kerajaan/Kesultanan Islam Di Nusantara Hingga Saat Ini Masih Ada

Padahal isi video ini sudah sangat jelas dan membuat terang sekali. Netizen yg komen masihhhh aja ada yg ngulang2 pertanyaan yg padahal udh gamblang dijawab dijelasin 1 ½ jam. Keliatan bgt kaum malesan nyimak, tapi mau bersuara

Ini baru diskusi yang sehat & mencerahkan

Smoga tercerahkan, difahami dan bisa dimengeeti bagi siapapun yg melihat video ini.

saya sangat cinta keduanya .para kyai dan habaib karna ahlaq keilmuan dan nasabnya yg mulia. adapun klo ada dari kalangan keduanya terutamanya para habaib2 yg kurang mencerminkan ahlaq yg mulia maka anggap saja sebagai ujian kesabaran bagi kita dalam berkhidmat kepada Rosulullah beserta ahlulbait dan ulama sebagai pewarisnya.

WAKTU SAYA KECIL YG SAYA PANGGIL HABIB ITU ADL : 1) DZURIYYAH RASUL 2) BERAKHLAQ MULIA 3) AHLI ILMU DAN IBADAH 4) SDH PUNYA CUCU/CICIT 5) SANGAT LEMBUT DAN AHLI INFAK, SHODAQOH. Jadi tidak semua dzuriyyah Rasul kami sebut HABIB waktu itu.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية. “Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai sohih oleh Al-Albani) DAN ITU ADALAH PARA HABIB, Penelitian Imaduddin Utsman Bertentangan dengan Pendapat KH.Hasyim Asy'ari pendiri NU, Bertentangan dengan Ulama Mashur Banten Imam Nawawi Al Bantani dan juga Bertentangan dengan Almarhum Gus Dur yg Mengakui ke Habiban yg ada di Indonesia,.....

Di tunggu dialog ilmiyah dengan kiyai imaduddin utsmannya🙏

Salam dr Pontianak buat Habibana Hamid Al Qadri

Alhamdulillah, terima kasih habib Hamid Alqadrie atas penjelasannya tentang nasab ba'alawi dan dapat diterima secara ilmiah.

Pada gx sadar..kejadiaan ini adalah kehendak allah swt..jdi walaw mu mebela matian2 klo allah yg berkehedak akan terbuka lebar2 jln nya jdi bagi yg bersangkuta..berbesar hati lah..ini bukan ke hendak bahar bukan ke hendak kiyai imajudin ini kehendak allah swt

MasyaAllah , jelas sekali penjelasannya habibana.. love baalawi

Bagi yg mengatakan Sayyid UbaidiLLAH Bin Akhmad Al Muhadjir adalah tokoh Fiktif, Silahkan Ziarah ke makam beliau yg masih berdiri kokoh di Hadramaut, Lihan Nisan Beliau Bin Siapa dan wafat tahun berapa. Jangan lupa ziarah juga ke Bapak dan anak anak beliau di Hadramaut juga. Ini lebih Otentik dari yg mengatakan Punya kajian Ilmiah.

KH Imaduddin Utsman al-Bantani tetap dihati ❤

Pokoknya biar para Habib gak diusik oleh masyarakat, jgn mengaku habib kalau prilakunya tdk ber akhlak, malu kita. Tapi kita salut kalau yg sopan kayak nara sumber ini.