Dalam 2 tahun terakhir ini aku udh hampir ga pernah ngepost stories ataupun nonton stories orang lain, setiap scroll hp cuman nonton K-pop dan video ASMR make up atau masak2 di fb, tiktok, yt, pinterest. Alhamdulillah hati tenang dengan gak flexing2 atau ngurusin hidup orang lain.
Yap bener banget bro, lihat postingan FB dan story IG isinya tentang pernikahan, pekerjaan, dan apapun itu yg membuat hati ada rasa iri. Semenjak aku hapus FB dan TIDAK MENONTON STORY IG lagi hati jadi lebih tenang
@@sainore66 harus berguna utk org lain? Lu sendiri!? Berguna ga utk org lain?? Yakinkah berguna? Intinya, logika lo ga salah. Tapi inget satu hal. Yg paling bertanggung jwb dlm hdp kita adalah diri kita sendiri. Kalo kita ga bs berguna buat org lain, senggaknya jgn nyusahin org. Hidup pd hakikatnya utk diri sendiri, baru kita bantu org lain. Kalo diri sendiri aja susah, gausah sok mikir hdp hrs berguna buat org lain. Utamakan cas diri sendiri dulu sampe full bat, baru kita bs bantu cas org lain. Kalo diri sendiri aja low bat, gimana bs bantu cas bat org lain? Gw mengajari lo bukan buat self-centered, tapi SELF-DEPENDENT.
Oversharing kalau kayak quote, motivasi, case study, analisis itu gpp sih... yg salah itu oversharing self-centered, kehidupan pribadi, kerjaan, usaha, bisnis-nya, politik, dll
Makin tua makin males untuk share sesuatu di medsos, apalagi tentang diri sendiri. Kalo apa2 dishare itu berasa orang lain tau semua tentang kita, jadi rasanya gk asik. Jadi seseorang yg misterius itu menyenangkan hehe
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Btw, salah satu yang bikin gw nggak share hal privasi di media sosial adalah waktu Mark Zuckerberg disidang beberapa tahun lalu dan ditanya sama hakimnya 'semalam makan di mana?' dan Zuckerberg cuma diem, ga mau jawab karena itu privasi, trus si Hakim nanya lagi kenapa dia bikin applikasi yang bikin orang share kehidupan privasinya ke public sedangkan dia sendiri sangat private, trus Zuckerberg diem aja - ga jawab apa-apa. Entah kenapa gw merasa dipermainkan sama pencipta media sosial, wkwkwkwk lebay sih. Tapi yaaa coba deh pikirin, yang nyiptain aja ga mau pake medsos buat share privacy. hmmmmmmmm
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
Kalau menurut saya hal yang tidak boleh disebar sembarangan di medsos: 1 kehidupan privasi 2 pemikiran yang kelewat nyeleneh/kelewat progresif. Mengingat kebudayaan Asia seperti Indonesia yang masih konservatif biasanya akan jadi konflik jika pemikiran seperti itu diketahui publik. Selain itu untuk menghindari konflik dengan keluarga besar dan tetangga saya memilih untuk tidak berteman dengan anggota keluarga/kerabat dan tetangga.
@@zaeaziea1821 menjauh di sosmed maksud dia bukan real life...gua juga kok...sosmed malah gua limit dari orang yang deket atau gua temui tiap hari...karena pasti mereka kecewa kalau tau gua di sosmed gimana..
setuju banget sama pembahasan ini. dan akhir-akhir ini sering banget muncul di tiktok, trend yang dimana paparaziin (foto diem-diem) orang yang dia suka, terus dipost ke publik. padahal kan itu ngelanggar privasi banget, apalagi yang dirugikan orang lain. mana gak ada yang negur, sekalinya negur mereka jawab "namanya juga fall in love" takut banget wkwkwkk :))
Tahun-tahun lalu aku orang yang oversharing. Setiap habis sharing, pasti ngerasa nyesel. Kenapa share itu, sih? Rasanya malu-maluin hal ga penting diumbar dan terlalu haus perhatian banget. Akhirnya aku coba buat berhenti ngelakuin itu. Untuk saat ini udah jalan hampir setahun dan ada perubahan. Meski kadang kecolongan buat share pas fangirling, tapi ini lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah udah lebih fresh dan ga sibuk nyari atensi orang lain, lebih tenang hati rasanya.
duain bang:) aku juga sering gitu, tiap posting apa2 ngerasa bersalah sm nyesel apalagi emg oversharing soal pengalaman horror apalagi konyol, ada yg merasa terhibur ada yg malah nganggep alay lebay alah gitu doang dan malah ngadu pengalaman, nah ini nih yg bikin sering muncul rasa nyesel:(
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Setuju, oversharing itu gak baik. Apalagi aku guru, setiap upload sesuatu di medsos tu harus mikir2 dulu. Bukan berarti merasa terbatas sii, tp aku memandang "postingan di medsos" juga bagian dari pendidikan, tidak hanya hiburan atau pelampiasan perasaan wkwk...
Salam hormat bu guru, bbrp wktu lalu sy jg liat postingan guru joget joget di tiktok yg menurut sy itu tidak etis dilakukan oleh seorang yg sttusnya sbg pendidik apalagi melakukannya (joget) masih menggunakan seragam dinas yg membuat seolah guru sudah tidak ada wibawanya lg. Memang guru juga manusia yg butuh hiburan namun untuk hiburan smacam itu rasanya ga etis untuk dilihat terutama dilihat murid muridnya.
Tp tmn ku guru malah apa2 di share di sosmed udh gt 2x ngesharenya di wa ama di ig juga segala apa di share anaknya suaminya segala gala dah ampe mikir ni org ga takut apa ya apa2 dishare
Aku punya banyak foto tp jarang diupload. Kecuali kalo gabut baru deh main sosmed.. jarang foto bareng pas ngumpul krn nikmati momen, eh dibilangnya ga punya temen sm orang yg sok SKSD 😅 emang ya sosmed itu dianggapnya udah kyk keseluruhan hidup kita. Padahal hidup kita jauh lebih luas ketimbang sosmed
Gw pernah tuh lg cover lagu, terus ada org ntah dr mana ngata²in gue suara gue jelek... awalnya gue sebel dan jg sedih, tp stlah gue fikir² tu org pasti lg ada masalah dihidupnya makannya buang sampahnya ke gw.. intinya klo dijahatin, tu org pasti pernah dijahatin, jd jgn ikutan jahat jg, biar rantainya terputus.. Jaga etika, bener banget
Kadang gw bisa disakitin kadang juga gw yang nyakitin tapi kalo orang tsb yg memulai. Gw gabisa jadi sipemutus rantai selalu, selalu jadi abu-abu itulah gw 🙃
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
Dan yg perlu kalian tau ya, Ketika lo ngelamar kerja, HRD biasanya bakalan nge stalk medsos lo. Jadi baik2 lah pada ya di medsos, itu bisa JD pertimbangan HRD loh .
aku dah gak pernah main ig dan fb bertahun-tahun sejak 2017 kayaknya, nontonin story WA temen juga engga kecuali yang pengen² aja. sosmed cuma ada twitter, quora, pinterest. jujur aku nggak fomo dan nggak nyesel kalo aku gatau update-an terbaru temen²ku. cuma minusnya dibilang cuek dan gak update aja, tapi yang penting aku tenang dan gak banding²in hidupku dengan orang lain.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Ketika lo memutuskan untuk mengurangi atau berenti posting mengenai kegiatan lo, lo mulai bikin 2nd acc, dan lo mulai merasa nyaman dgn 2nd acc lo walau followers/following nya hanya circle lu dan/atau fam, selamat! Karna lo uda mulai bsa menikmati hidup tanpa atensi org bnyk, alias menikmati kesendirian. Enjoy sendiri bkn brrti kesepian. Enjoy sendiri brrti lo uda sadar bahwa slama ini lo cape" cari perhatian dgn bnyk posting bahkan privasi jga tp malah menjadikan lo krng memperhatikan diri sendiri, alias self-love. Selamat bagi lo pada yg uda sampe di state ini! Dan semangat bagi lo pada yg blom sampe dan sedang berjuang utk sampe di state ini!
Mute story orang adalah solusi akhir kalau pengen tenang dalam bermedsos, memang sekarang kita kayak diwajibkan punya medsos karena banyak informasi bermanfaat juga disitu. Tapi ya tantangannya itu tadi, story orang yang bikin entah itu iri atau ikut ikutan pengen story demikian juga. Mute udah paling cocok sih.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
aku dulu suka bgt post hal-hal sepele dan ga penting distory, tp semakin kesini aku semakin sadar mau kita post apapun itu di media sosial org lain gak akan ada yg perduli. Sampai akhirnya skrg kalo mau posting apapun mikir berkali-kali, dan pada akhirnya memilih buat ga posting. Sekarang jg kalo uda posting sesuatu di story trs lgsg hps krn suka ngrasa nyesel sndiri. Dari beberapa hari lalu sampai skrg aku lagi mencoba untuk ga share hal-hal apapun ke story entah itu privacy atau ngga dan rasanya lebih tenang tanpa ada rasa penyesalan lagi hahaha
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
kalau medsos mulai menggangu dan menghancurkan privasi Sepertinya kita harus mulai kembali membudayakan menulis buku harian Ya siapa tahu satu atau dua abad kemudian buku harian kita akan dibacakan doi channel RU-vid voice from the past 😁
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Sebenarnya sekali kita post ke sosmed itu gk bisa hilang, meskipun sudah kita delete, data di laptop yg udah kehapus aja bisa dibalikin, apalagi yg diinternet, jadi hati2 sama jarimu, jangan asal share sesuatu yg bersifat pribadi
nah iyaaa iniii takut bgttt huhu makanya cuman foto aja gak berani terlalu umbar paling cuman buat profile picture aja atau sesekali doang lah itupun bukan yg dr deket jg krn takut ama ini huhu
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Aku dan suami udah puasa medsos selama hampir 2 tahun ini dan kita lebih bahagia dan lebih memanfaatkan waktu kita berdua ke hal yang lebih bermanfaat untuk pengembangan diri kita berdua. Thanks satu persen yang sudah selalu menginspirasi
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Benar banget kasian liat anak kecil sekarang kalau aku anak kelahiran 2005 masa sd ya diabisin main sama teman sekarang seakan akan rasa kebersamaan itu udah hilang karna sibuk sama handphone
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media., sekarang beli hp aja pasti main sosial media, hp ajak sudah smartpone masa komunikasi masih pakai sms, dan sekarang mencari lowongan kerja lewat media sosial bahkan mengisi biodata ada tulisan isi nama sosial media baik fb twitter ig wa tiktok
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Video ini semoga bisa menjadi pembuka pikiran ke banyak orang buat lebih bijak lagi dalam bermedsos; seleksi konten dan tujuan kamu ngepost itu tuh apa. Ga ada yang salah kalo kamu memang suka post di medsos, tp pikirkan jg keamanan diri kamu dan apakah itu ngerugiin orang lain atau engga. Harus paham juga apa yg kita post di medsos itu bisa menimbulkan beragam reaksi, jd kita harus siap sm itu
Waktu tugas akhir tahun lalu, aku ngambil topik yang terinspirasi dari penelitian microsoft yang bilang netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Dan salah satu yang kupelajari adalah perilaku orang-orang di dunia maya yang sering kali nggak mikir panjang sebelum ngepost
.era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media., sekarang beli hp aja pasti main sosial media, hp ajak sudah smartpone masa komunikasi masih pakai sms, dan sekarang mencari lowongan kerja lewat media sosial bahkan mengisi biodata ada tulisan isi nama sosial media baik fb twitter ig wa tiktok
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Share hal yg positif aja, hal yg memotivasi orang yg ngebaca. kalimat bijak, ... justru bagus kok. kalau share yg fokusnya ke diri sendiri, atau sekedar buat pamer dan membuat org terkesan, gak usahlah.
Aku dulu sering kayak gini, terus aku log out akun Ig dan sosmed lainnya yang mana banyak temen kelas kuliah dan sekolahku atau orang yang kenal sama aku. Setelah satu Minggu aku banyak tertinggal informasi dan menjadi orang yang ngga tahu apa - apa,tapi aku ngga mau log in. Waktu awa lulus SMA aku banyak banget share hal - hal ngga penting dan lebay, sama sering juga scroll story temen - temenku yang bikin perasaan ancur. Malu sih setelah share hal - hal yang ngga penting abis itu biar aku ngga ketinggalan informasi aku buat akun sosmed baru yang ngga ada temen yang aku kenal..... Dan Alhamdulillah aku merasa bisa ngendaliin tangan untuk ngga share hal-hal pribadi
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Kita bebas berekspresi selama itu unk kebaikan bersama, tapi banyak yg melakukan bebas hal2 yg mereka inginkan dg dalih "itu hak lo, medsos2 lo, hp2 lo" padahal tidak semua keinginan lo itu baik buat lo nantinya.
Sebenarnya mudah.. Caranya, bikin account social media mesti di verifikasi menggunakan digital ID, jadi seseorang gak mungkin punya fake account, karena di setiap account Sudan pasti ada digital identity kita (semacam KTP), jadi bisa di track.. Semua masalah yang ada di social media, sebagian besar itu dimulai dari orang yang berlindung dibalik username anonymus
Kalau saya sih pilih-pilih sosmed. Biasanya yang ke arah sharing hasil karya (seni, engineering, woodwork, diy, cake, aktivitas, pengetahuan). Kalau gaya hidup, gosip/ghibah, kehidupan pribadi/reality show seleb, sangat saya hindari karena ga ada benefit. Cuma iklan aja. Sosmed teman pun saya hindari.
@@shirvestleen13 Kalau saya sih masih punya instagram tapi sama sekali ga follow teman. Hanya untuk saya follow komikus, art, resep makanan, fotografi, motivasi, dan kalau cari barang untuk inspirasi. Jadi, lebih suka menikmati hasil karya orang daripada orangnya. Sama sekali ga peduli kehidupan pribadi orang lain.
@@Kotak_Kalibrasi klo w rame cuman bikin overthingking krna bingung mau upload apa dn setiap hari harus post story kayak jadi kebiasaan yg susah dihilangkan... jdi mending istirahat sosmed deh, atau buat sosmed yg dimana gaada orng yg kamu kenal
jejak digital sosmed itu bahaya, bisa bikin karir terancam di masa depan makannya gw sosmed buat have fun nyalurin hobi doang gamau terlalu umbar masalah pribadi, kehidupan pribadi
udah mulai coba dikit" yaa alhamdulillah membaik. tapi gini lhoo yaa aku share yang bermanfaat disangka si paling si paling, aku ga post disangka sok sok. bingung ..
Jujur gua masih suka ngepost byk hal di story wa, ig, ngetwit jarang sih. Tapi gua bahagia ngelakuin itu, tapi ttp tau batasan konten apa aja yg bisa dipertonton org lain dan mana yg harus dikeep. Yaa gua lbh byk ngepost konten edit" video sih, soalnya gua suka ngedit" orgnya, dan dgn itupun gua gk berharap org suka atau peduli sama gua, cuma sekedar "sayang kalo gk diplot", gua pun tipe org yg males liat story org kecuali org" terdekat aja, itupun gk semua. Bahkan ngekomen kek gini di sini aja sebenernya udh privasi gua gk sih? Wkwk tp ya gua pen komen aja gtu, anggep aja ini cara gua mengapresiasi konten bagus ini dan ya gua cuma mau say what i wanna say and do what i wanna do dan gua gk harus merasa overthinking soal itu. Tp ttp terus belajar sih dan salut sama org" yg bisa jarang atau gk aplot story kek kalian wkwkwk keren
Dulu gue oversharing banget. Dan emg bener. Gue need perhatian lebih dri org org. Oversharing gue jadiin magnet. Tpi sejauh ini privasi diri sendiri aja si. Dan akhir-akhir ini udh stop ngeshare si. Krn apa ya. Skrg kek udh menutup diri dri org lain
Mungkin lu boleh ngeshare apapun tapi liat dulu itu aman buat semua orang gak,boleh apa gak. Banyak hal yang menyangkut private space,dimana lu gak boleh asal share 1 sisi dari keburukan orang yang padahal dia itu baik terus gr² lu share 1 hal buruk yang lu share dia di judge orang jelek,yang padahal belum tentu
Alhamdulillah skrg bisa lepas dr berbagai macam sosmed, di hp cuma ada wasap plus youtube. Lumayan mengurangi rasa insecure krn ga banyak liat kehidupan org lain xixi
OSINT: Open Source Intelligence Semua informasi yang kalian tinggalkan di Internet dapat diliat oleh orang lain dan jika informasi itu privat sangat bahaya sekali jika jatuh ke dalam tangan yang salah.
Ada juga sih org yg pakai sosmed utk media katarsis. Jd dia nulis utk mengenali dirinya sendiri gt. Utk memulihkan mentalnya jg. Tapi emg kalau terlalu berlebihan emg gak baik. Malah makin memperburuk keadaan mental. Mengurangi apa yg dibagikan malah bikin damai gt. Semua kembali ke pribadi masing2 dan bisa bijak dgn apa yg dibagikan ke sosmed.
Oversharing menurut gw tindakan sembrono yg patut diwaspadai. Krn makin kemari, perilaku tsb makin lama makin parah, dan bakal lebih parah lg kedepannya, kalo gada ketegasan batasan2 yg perlu ditegakkan. Ibarat spt *MENORMALISASI* perilaku menyimpang tsb, which is perilaku ini cm buat menyenangkan diri sendiri, ga ada faedahnya utk masyarakat, apalagi ke si korban yg privasinya dishare tanpa ijin.
Selalu ngulik gimana insight generasi diatasku tentang berkehidupan sosial yang sesungguhnya daripada generasi setaraku (genz) yang gadget oriented dalam bersosialisasi. Ngerasa lebih hidup dan nyaman aja 😁
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
Belakangan jarang bikin maupun liat story/post temen2. Lebih make ig buat liat reels2 org2 yang berkarya kayak ngelukis dll, trus suka ada info2 youth action, wisata, beasiswa. Harus saring2 emang hehe
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
Bener nih,dalam ilmu psikologi kita gabisa nge judge orang hanya karena 1 atau 2 alasan saja,tapi kita harus tau alasan alasan lain nya. Analogi nya kek pohon faktor dalam matematika,pasti ada hasil lain dari hasil itu.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
nyatanya channel ini yg lebih mengerti kondisi mentalku bahkan orang tua kandungku slama 27 thun ini tdak mengerti apapun tentang ku thanks satu persen air mata ini tak terasa menetes tanpa henti
Please normalisasi untuk engga sembarangan foto dan video orang lain (walaupun temen) buat kebutuhan content sosmed tanpa persetujuan orang tersebut. Udah capek banget ngingetin temen untuk gak sembarangan ngestory-in orang lain tanpa persetujuan, atau malah tanpa sepengetahuan orang tersebut.
Bang request juga dong konten knp orang orang suka lupain hal kecil tp vital, example lupa email dan passwordnya, setiap akun sosmed psti butuh email utk kebutuhan proteksi recover dll, giliran kena musibah akun sosmed dibajak mau balikin ditanya hal vital kaya email dan passwordnya gatau haddeeh suruh iklasin gamau, ya klo ga mau ikhlasin kenapa ngelupain hal pnting tp vital kaya email sosmed... huft
sedang dibatas kecewa , tangisan , kehampaan tak terasa tangan ini sdh mengotori medsos ku karena dendam , perlakuan yg tak seharusnya aku terima dan kekerasan fisik dan batin dri kdua orang tua yang seharusnya menjadi sayap dan pelindung tpi menjadi sumber kekecewaan batin terbesar di hidupku
Setuju. Sekarang krisis privasi, dikit-dikit di post, dikit-dikit spill & Aib sendiri/saudara dengan bangganya diumbar. Makanya, aku memilih untuk berhenti main sosmed. Menenangkang.
salah satu alasan terbesar yg buat ku enyah dari sosmed ya ini. apalagi sejak covid di rumah aja itu banyak bgt challenge2 yg makin lama makin ngaco dan ku jd males fomo2an akhirnya hengkang aja dah leh trus kebablasan krn ebih enteng di memori perangkat maupun otak wkwk
Aku sebagai orang yang suka overshare biasanya nge share post orang, kayak misal reels/post insta tentang tips belajar, video lucu, sama bahan diskusi atau pengalaman lucu): tapi sampe titik-titik si 🤣🤣🤣🤣🤣 untungnya temen-temen aku suka, yang gak suka soalnya pada langsung mute atau skip profil aku 🤣🤣🤣🤣🤣
sudah sejak 2014 vakum facebook, ga pernah post lagi, cuma digunakan untuk belajar di grup2, beberapa tahun ini juga jarang update story wa tentang kehidupan pribadi, kadang cuma share random post aja, karna pas mau buat story pribadi, mikir dulu, buat apa, akhirnya ga jadi, kalo kepo story wa orang lain masih sering, buat orang2 tertentu aja, sekarang lebih sering scroll facebook buat nambah ilmu, sama hiburan aja, kalo ga scroll quora, sama youtube
Simple nya jika kita kecanduan medsos itu kaya kita membongkar privasi kita secara suka rela dan secara tidak sadar gitu, fitur *Cerita/status* dan *Like* (dilihat oleh, ditonton oleh, disukai oleh) merupakan candu medsos, medos memanfaatkan rasa *riya* , *ingin di apresiasi* , *ingin diperhatikan* , dll, kita harus bijak bermedia sosial.
.sosial media itu banyak manfaatnya dan banyak tujuan yang bisa kita gunakan dari sosial media, dari promosi, berbisnis, jual beli, mendapatkan teman baru, mencari jodoh, mendapatan info lowongan kerja, mendapatkan info beasiswa, menambah relasi teman bisnis, mengikuti tokoh idola, masuk komunitas hobi dan minat yang kalian sukai, mendapatkan informasi dan berita, sebagai sarana dakwah, sebagai sarana menyampaikan aspirasi, masukan dan saran kepada pemerintah dan pejabat negara, berkomunikasi dengan keluarga saat saya jauh, berkomunikasi dengan teman lama, mendapatkan uang tambahan., ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati bebas para pengguna mau memposting atau mengekspresikan momentnya di media sosial, ada hak mereka mau memposting apa saja, jangan menilai memposting merupakan pamer atau sombong, selagi itu punya dia dia berhak menggunakan dan memposting, kalau tidak suka bisa di unfollow ataupun di blokir, atau kamu bisa berpacaran dengannya biar kecipratan uangnya.
.era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media., sekarang beli hp aja pasti main sosial media, hp ajak sudah smartpone masa komunikasi masih pakai sms, dan sekarang mencari lowongan kerja lewat media sosial bahkan mengisi biodata ada tulisan isi nama sosial media baik fb twitter ig wa tiktok
@@eris6790 silahkan saja org berpendapat bebas-bebas aja, yg km tuliskan diatas hanya dampak positifnya saja tanpa menyertakan rasa kewaspadaan sama sekali, dampak buruknya juga lebih banyak. Iya memang hak mereka, namun km lupa mereka juga punya kewajiban utk bisa menjaga privasinya sendiri di medsos, kebanyakan awam pake medsos cuma pake aja yg penting kesenangan instan terpenuhi, sedikit sekali yg mengerti privasi. Silahkan bermedsos, asalkan bijak dan jangan sampai kecanduan.
@@alivixongko.4405 ga ada salahnya internet dan sosial media, yg salah itu bilamana kita sampai kecanduan karena kemudahan itu. Coba kamu tonton film dokumenter "social dilemma" biar km tau dibalik sosial media itu sebenarnya apa. Saya mengalami sendiri hidup dimana internet dan medsos belum se viral sekarang, saat itu minim sekali HOAX, minim gangguan mental, lebih fokus ke hal-hal penting serta hidup lebih produktif minim distraksi.
Saya juga merasa Pemerintah perlu membuat aturan hukuman baru untuk orang-orang yang viral membuat "ulah" entah itu pelatihan Wajib Militer atau Menjadi pengabdian sosial yang intinya selain membuat orang-orang tersebut bahkan orang lain jera tapi ada gunanya juga untuk kontribusi terhadap negara daripada cuma endingnya cuma minta maaf-klarifikasi-materai saja. Walaupun minusnya juga aturan kayak gitu bakal menjadi aturan "karet" baru di dalam masyarakat yang bisa digunaka secara seenaknya seperti UU ITE sekarang.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.tergantung orangnya, tergantung digunakan untuk apa, seperti pisau, digunakan bisa memotong daging dan sayuran tapi bisa juga untuk membunuh, itu semua tergantung dari orang tersebut, hp juga ada dampak negatifnya, ada juga dampak positifnya dari hp, sama seperti sosmed, tergantung mindset orang menggunakannya, bijak aja dalam menggunakan apapun, semuanya ada 2 sisi, seperti menggunakan pisau, seperti menggunakan hp, termasuk sosmed, termasuk youtube, youtube pun ada konten video yang tidak ada manfaatnya, itu hak masing masing mau di tonton apa dan mau di posting apa, dan mau subscribe apa, sama seperti medsos, hak para pengguna mau update apa saja, mau blokir atau unfollow siapa saja, mau follow siapa aja, karena mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang tidak merugikan orang lain setidaknya tidak melakukan tindak kejahatan.. .media sosial hanya wadah sarana, jangan salahkan wadahnya salahkan penggunanya yang tidak dewasa dan tidak bijak menggunakan sosial media, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, teman teman lu yang jauh disana, keluarga lu yang jauh disana bisa mengetahui kabar dan keadaanya, wa itu medsos, linkedin itu medsos, tik tok itu medsos, line itu medsos, snapchat itu medsos, pinterest itu medsos, tumblr itu medsos, medsos memperkenalkan kepada orang baru dan menambah teman baru.. jangan melihat dari sisi negatifnya saja tapi lihat juga sisi positif, media sosial menyatukan yang jauh tetap terhubung, berkenalan dengan orang baru, menambah teman, promosi dan bisnis melalui digital, mendapatkan berita dari dalam negeri maupun luar negeri, berdiskusi dan share suatu ilmu, membahas suatu peristiwa yang terjadi, mengetahui aktifitas dan kabar tokoh idola ataupun tokoh negara dan tokoh agama, mencari lowongan kerja, membuat event atau acara, mencari jodoh, sebagai hiburan mengisi waktu kosong, bergabung dengan komunitas sesuai hobi dan minat, media kampanye berpolitik, mengupload suatu kenang kenangan dan perjalanan (wisata), menjadi endorse di sosmed, tetap terhubung dengan teman lama, mengikuti perkembangan era teknologi dan komunikasi, dan lain lain.. , kamu pun tidak suka jika di nilai sisi negatifnya saja tanpa melihat sisi positif dari diri kamu sendiri, jika ada kejahatan dari suatu media sosial bukan sarananya yang melakukan hal tersebut tapi penggunanya yang tidak bijak, baik, bener dalam melakukan aktivitas dalam menggunakan media sosial.
Kalau menurut saya over sharing di medsos saat ini menjadi ajang pamer terhadap pencapaian diri, entah itu real atau fake kita tidak tahu bagaimana aslinya apa yang orang posting. Dan sayangnya orang yang terlampau batas lupa diri sampai privasinya diumbar di sosmed. Terimakasih informasi yang bermanfaat
kalau menurut kakak like dan repost status atau gambar apa juga termasuk mewakili privacy? selalu saja ada orang mengatakan jangan umbar privacy, tp mereka tak sadar dari hal kecil saja orang sudah bisa tahu privasi privasi mereka , kalau mereka memperhatikan
Gw setuju banget,jadi keinget kata" ali bin abi thalib "Jangan menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena orang yang menyukaimu tak membutuhkan itu. Dan orang yang membencimu tidak mempercayai itu." (Ali bin Abi Thalib)
@@sitidetiah4144 "Jangan menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena orang yang menyukaimu tak membutuhkan itu. Dan orang yang membencimu tidak mempercayai itu." (Ali bin Abi Thalib)
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat,, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
Tahun kemarin mulai ngerasain posisi dimana aku post atau share sesuatu di sosmed, dan setelah selang berapa menit aku hapus lagi karena mikir "eh ga perlu gitu" , makin lama itu terjadi berulang ulang entah problemnya aku atau medsosku. Mungkin aku tiba2 aja jadi aware soal apa yang aku share, karena terlalu memikirkan pendapat orang. Awal tahun ini udah mutusin buat lepas sosmed, karena ngerasa yang dikonsumsi di sosmed pengaruh banget untuk kesehatan mentalku yang bikin aku needy, narsistic, dan makin fomo. Yang paling utama kayaknya aku terlalu ngasih impress dan bikin aku capek sendiri karena terus menerus minta validasi. Dan udah mau setengah tahun ini tak bersosmed dan ngikutin kurikulum 1%, rasanya membantu ngisi kekosongan sosmed disamping aku ngejalanin hobby juga.
Gua yang dulu ke mana" gua buat story sekarang saya tidk lagi post post seauatu gk penting sekarang kalau syaa liburan ya sya foto" seperti biasa cuma tidak syaa buat story gua tumpuk aja di galeri al hasil ada temen yang tanya bro knp lu ayem" amat hidup lu ngopi bro keluar bro nongkrong bro bla" di sisi lain temen saya ini setiap hal spele di buat stroy dan saya yang tidak pernah aploud story di kiranya tidak pernah nongkrong,ngopi,liburan pdahal saya juga lakukakn steiap hari tapi tidak saya buat story...dari semua itu yang saya lakukan ternyata hati daya batin saya perasaan saya jadi tenang dan sampek sekarang gua lakukan 😁
Intinya gini lo bro udh takdir Ada orang yg gk suka dn ada orang suka di dunia ini Intinya mnding hp dibuat data internetnya dimatikan udh tenang jgan trpengaruh omongan orang laen selagi kmu lakuin bner lnjutkan Media sosial skrng ngeri hati hati
For me medsos cuma sebagai archive kehidupan. Karena keluarga gw gak pernah punya budaya nyetak foto. Itulah kenapa gw ngepost hal2 penting terutama event membahagiakan. Sedihnya lagi gw cuma nge post 1 foto alm bapak gw yg mana gw gak bisa lagi sekarang
Aku nge share video orang yang fitnah Aku di real life ke RU-vid, jadi itu ngga salah. Soalnya Aku rasa kayanya kalo bisa viral itu hal yang bagus. Aku bisa dapet keadilan suatu saat
yup agree. rasanya lebih ga penting klo publish" hal random atau yg ga bermanfaat. ada kesibukan lain atau hal lain yg bisa mrmbuat orang lain berubah jadi lebih privasi.
Aku menganalisa, salah satu alasan kenapa orang itu ngeshare yaitu karena mereka mendapat suatu keberhasilan atau kebahagiaan kecil dimana keberhasilan tersebut tidak dirasakan oleh orang lain. Bisa jadi karena dia punya sedikit sifat ujub yang dia merasa harus dia lampiaskan. Ada yang setuju?
Saya jarang banget update soal kehidupan di sosmed. Alasannya karena hidup saya gak semenarik dan sepenting itu buat orang lain. Tapi ya itu soal pilihan aja sih, gak ada yang benar atau salah
Temenku banget kepo pengen tau ttg aku. Saking misteriusnya. Lebih tenang sih gak asal sharing dan suka nyesel kalo udah sharing disosmed. Hampir tiap hari liat temen yg oversharing malah buat aku overthinking. -,-
Setuju. Pada akhirnya tiap kita mau post sesuatu di sosmed, mw ga mw kita harus punya awareness untuk bertanya ke diri sendiri, apa tujuan kita posting. Apakah menyebarkan informasi ? Dan apakah informasi ini termasuk informasi yg layak di share atau malah sebaliknya ?. Sukses selalu untuk satu persen yang gak pernah gagal jadi referensi kita yg juga berjuang bikin channel Edukasi
Uda sekitar 7 tahun ini aku stop social media, kecuali RU-vid and Whatsap. Dulu awal2 aku hapus instagram tiap kali kenalan sama teman baru mereka selalu tanya ig nya apa? Dan ketika bilang ga punya ig mereka kaget kenapa ga punya ig. Dulu sempet insecure pas punya ig kalo liatin ig orang malah kadang jd toxic. So I decide to quit. Dan sampe sekarang akhirnya ga pernah nyaman kalo sharing hal2 pribadi ke social media. And now I understand privacy itu mahal di dunia yg serba digital saat ini.....
kurang minat liat sw orang2, snapgram, main tiktok. bikin status juga jarang karna bingung mau bikin status apaaa di sw/ig kehidupan biasa aja soalnya wkwk. selalu ada jeda tiap donlot sosmed karna kek jadi jenuh liat konten *selain youtube, karna kalo youtube ga seintens sosmed lain kalo sosmed lain pasti apus donlot apus donlot mulu 😭🙏🏻
Sekarang medsos terutama tiktok sudah mulai tidak ada sopan santun dikarena mengirim video pornografi, kata-kata yang kasarnya terlaluan, rasis, dan mengatakan nama orang tua. Padahal itu seharusnya tidak ada dikarenakan tiktok itu banyak orang yang memakainya. Kemungkinan juga anak kecil yang masih tidak mengerti kata-kata kasar. Mereka bisa mengikutinya dan memakai bahasa itu untuk berkomunikasi dengan teman-temanya.
Jadi gw termasuk orang yg oversharing (dulunya) which is I sesali bgt... Faktor yg paling utama,, kesepian,, dan kedua, tidak punya teman curhat yg terpercaya.
aman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman. ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
Sejak 2018 udah jarang banget share kehidupan pribadi ke socmed, sampe sekarang suka ngerasa aneh kalo ada postingan kenangan fb tahun 2017 kebawah wkwk
Dulunya suka oversharing tentang privacy gw , ngikut² hal apapun yg lagi viral dan sebagainya (sekarang bebas sosmed) , dan sekarang gw masih overthink tiap waktu (sedang bengong) tentang bekas² gw di dunia sosmed, apa yg gw alami di dunia sosmed dan gw merasa cringe , perasaan yang gk enak dan rasanya pengen menghilang dari muka bumi ini. Jejak internetnya gk kehapus lagi...
Sekedar saran aja sih kalau lagi ada masalah atau pun bahagia buat catat an pribadi terus tulis semua tentang hal hari mu atau pun minggu² mu efektif banget buat ngelepas rasa marah sedih
Diantara beberapa viewer & yg comment disini walau ada yg blg mreka paham soal privacy, nyatanya masih banyak tindakan yg mreka lakuin sebener nya diluar privacy.
Padahal masih remaja tapi nggak tau kenapa dari dulu emang nggak suka ngepost sw atau sg. Kadang mau buat sw aja mikirnya sampek berhari-hari dan akhirnya ngga jadi ngepost. Ini tergantung prinsip masing2 sih sebenarnya, tapi kalau aku pribadi lebih ke membatasi postingan di sosmed soalnya menurutku nggak semua orang perlu tau kehidupanku and well aku pun nggak perlu ikut campur urusan orang lain kecuali orangnya yang cerita sendiri ke aku terus minta saran ke aku atau sekedar mau didengerin aja.
Seorang perempuan yang sudah berkeluarga dan masih memposting ttg masalah rumah tangganya apalagi ttg keburukan pasangannya, sadar atau tidak dia sudah membuka pintu perselingkuhan lebar lebar
Jadi keinget kebiasaan gini, kadang aku sendiri itu nge-share story di IG atau WhatsApp terus akhirnya mikir, kok lama lama jadi ngeselin gitu, itu kenapa sih