SEJARAH DESA LURAH Sebelum Berdirinya Desa Lurah, dulunya masih berupa perkampungan yang disebut dengan Pedukuhan/Pademangan. Sementara pada waktu itu di Pedukuhan/Pademangan ini beradalah seorang pengembara berasal dari mataram dan menetap di pedukuhan/pedemangan bersama warga setempat dalam rangka mengembangkan ilmiah keagamaan (agama Islam) Asal usul kata Lurah berasal dari kata LU = Luhur dan RAH = Darah yang memiliki arti “Satu Keturunan” atau disebut dengan istilah lain yaitu “Keturunan Yang Luhur”. Sesuai dengan perkembangan zaman di bawah pemerintahan kolonial belanda Pedukuhan/Pademangan ini dijadikan pusat pemerintahan tingkat desa, sehingga Pedukuhan/Pademangan tersebut diberi nama “Desa Lurah”, dan pusat pemerintahan Desa Lurah disebut Lurah Gede yang memiliki arti Ibu Kota Desa. Sementara pengembangan agama Islam saat itu dilakukan oleh Ki Gede Lurah sampai ke generasinya ialah Ki Demang Raksabaya dan KH. Moh. Brawi, bilau juga keturunan ke 10 (sepuluh) dari Kanjeng Sinuhun Cirebon (KH. Moh. Brawi bin Ki Maria Al-Jalaluddin bin Demang Manggalandara bin Ki Demang Raksabaya bin Ki Ketib Khannuddin bin Ki Kadiyah bin Ny. Suminah bin Nyi Mas Marwati bin KH. Abdullatif bin Ny. Mas Buyut bin Kanjeng Sinuhun Cirebon). Pusat pengembangan agama Islam yang dibawa oleh KH. Moh. Brawi bertempat di blok desa (sekarang blok Cangkring) dia membangun suro (tempat belajar ilmu agama khususnya belajar Al-Quran) yang kemudian oleh KH. Moh. Brawi suro itu dijadikan musholla yang sekarang diberi nama musholla Al-Barokah. Sebagai bukti bahwa KH. Moh. Brawi adalah seorang cendekiawan, dia memiliki Al-Quran asli tulisan tangan ukuran jumbo yang ditulis pada Tahun 1849 M. / 1270 H. (sumber: buku silsilah Ki Gede Lurah karya H.A Dasuki / mantan Bupati Indramayu yang ditulis Tanggal 15 Maret 1974), dan keberadaan Al-Quran tersebut sekarang dirawat oleh keluarganya. Bukti selanjutnya adalah keberadaannya kuburan Ki Gede Lurah yang bertempat di area makam gede blok Kenir kurang lebih 500 meter dari kantor desa Lurah dan kuburan Ki Demang Raksabaya dan kuburan KH. Moh. Brawi bertempat di makam Demang blok Desa 200 meter dari kantor desa Lurah. Bale Desa Lurah dibangun sejak sebelum Tahun 1807 yaitu pada zaman pemerintahan Kolonial Belanda. Sementara Kuwu pertama yang memerintah Desa Lurah yaitu mbah Kuwu Suryati (Lihat Tabel Nama-Nama Kuwu dan Masa Jabatannya). System Pemerintahan yang dibawa kepemimpinan Mbah Kuwu Suryati terkenal dengan istilah system MACAPAT yang artinya berkumpulnya suatu bangunan pemerintahan untuk mengatur dan menjalankan roda pemerintahan seperti Bale Desa menghadap ke utara dengan alun-alun yang luas yang dilengkapi dengan pohon beringin, sebelah timur Bale Desa lembaga pendidikan yaitu Sekolah Rakyat (SR) yang sekarang telah berganti nama Sekolah Dasar (SD) kemudian berpindah disebelah barat Bale Desa, sebelah barat halaman Bale Desa adalah tempat Ibadah yaitu Masjid induk desa Lurah yang sekarang diberi nama “Masjid Baitussalam” dan di belakang atau sebelah selatan bale Desa yaitu halaman gedung pendidikan sekolah dasar (SD) atau SDN I Lurah.
Lurah berasal dari kata LUH = Keringat & RAH = darah. Seorang pemimpin HARUS BERANI BEKERJA KERAS untuk memakmurkan kawulanya dng mandi keringat maupun mengayomi kawulanya dng tetesan darah.
@@dafaroyyansyah6991 pas malam suro bro, kui kan ryokan kmbang kan nek tmpat seng putih 3 kotak kui, nahhh jre nek oleh kmbang e kui kon batin, aku kae batin prcyo gak prcyo sbulan bar e kui seng tak karep ne kturutan🙏 ntah kbtulan apa gmna
itu leluhur kita orang jawa..khususnya ..harus kita hargai..jangan leluhur ARAB YG KAMU HARGAI ..ITU BUKAN LELUHUR JAWA..TOLONG JGN MENINGGALJAN LELUHUR JAWA...DAN BUDAYANYA..
Dulu pernah besar pada masanya, indonesia pernah menjadi kadiri, lalu mojopahit, demak, pajang, mataram islam, dan indonesia. Dan semuanya memiliki tokoh yg sangat luar biasa dimata dunia, dan terukir dlam sejarah nusantara. Aku bangga dgn bumi indonesia. Salam rahayu 🙏🙏🙏
Bukan kesaktian sebenarnya...yang di katakan Jayabaya itu.menrut saya sebenarnya Hadis nabi ....bukan ramalan. Mungkin beliau tidak menjelaskan bahwa itu hadis.. karena zaman Jayabaya Islam sudah masuk Indonesia.
I LOVE KEDIRI LAGI ...MENGULANG KEMASYURAN KEJAYAAN LELUHUR KITA SALAM BUDAYA NUSANTARA DAMAI BHINNEKA TUNGGAL IKA NKRI HARGA MATI GUSTI ALLAH AMBERKAHI KITA SAMI🤝👍👍👍👍😘😘💖💖💪💪🇮🇩🌏
Ajijoyoboyo sdh Islam tapi belum ada syariat...muridnya Ali Samsudin dari kerajaan perlak perbatasan Aceh dan malasyiah dan murid dari Ali abas saudara Sayidina Ali beda ibuk dan di ajari langsung dari rosulullah
Ngawur...era aji Jayabaya itu jauh sebelum era Majapahit... Islam datang itu era Brawijaya V.. raja terakhir Majapahit...aji Jayabaya jelas orang Hindu..
Boleh berpendapat seperti itu, versi sejarah itu luas ..asal jangan menganggap pendapat sendiri paling benar .. Dan kalau sudah tau versi satu, di croscek dgn versi yg lain ..karena kita semua ya sama sama belajar ..
Rahayu,mf pohon yg tumbang itu insha alloh pohon klampis bukan pohon beringin..pohon klampis itu kena petir n terbelah 2 yg akhirnya tumbang..mf kl salh...🙏
Yang tumbang itu memang pohon beringin mas di pamuksan spert gk ad phon kelampis ada, ne phon beringin dan beringin putih it yang besar lo. Mf aq jga penduduk menang, tpi mf it dulu lo waktu phon beringin semplah. It beberapa bln kmudian pak harto lengser jadi president