Tuak sudah tumpah untuk Lewotana, jadilah pemimpin yang berhati mulia tidak pilih kasih. Belajarlah jadi pejabat yang rendah hati untuk semua rakyat bukan jadi pejabat untuk segelintir orang dan kroni-kroni saja. Lihatlah cara kerja pa Jokowi, orang yang tidak pilih beliau juga diperhatikan, bukan seperti kita di Lembata, kita satu kabupaten yang dibangun jalan mulus dari kecamatan asal bupati ke Lewoleba. Sementara kami di desa terisolasi Dulir, tidak dilirik sedikitpun sampai saya mengemis langsung ke bapak Presiden Jokowi. Lebi baik buta mata dari pada buta hati, dan terbukti harta yang kita dapat kalau bukan dengan keringat dan air mata, apa lagi bergembira diatas derita rakyat miskin desa Dulir, maka siap terimah ganjaran mati mendadak tanpa pamit. Ini yang dinamakan pengkianatan yang paling keji, kita satu kabupaten Lembata mengadakan pesta di Lewoleba, semua masarakat Lembata disuruh duduk di atas kursi sementara hanya kami masarakat desa Dulir disuruh duduk di tanah, seperti Lazarus pengemis yang dengan pakaian compang camping menunggu sisa nasi yang dibuang. Itulah nasib kami masarakat desa Dulir, yang tidak ada harga diri dimata Pemkab Lembata.