menurutku denial nya minato udah ketara banget tiap dia natap yori sedalem itu. dalam hati dia memiliki perasaan suka, tapi ego nya berkata lain. apalagi setiap di sekolah, yori yang selalu dibully sama teman sekolah tapi minato milih diam karena dia diambang kebingungan & takut bernasip serupa sprti yori. makanya, dia selalu menumpuk perasaan bersalah ke yori sampai dia terbawa stress/depresi. dia denial karena dia tau kalo dunia itu punya norma. seperti yang kalian tau juga klo tiap karakter di film ini punya permasalahan/back story masing-masing. oh ya tambahan detail, ada di bagian scene dimana yori pulang ke rumah & sangat kebetulan ibunya minato datang bertamu ke rumah yori buat bertanya perihal permasalahan yang di alami minato. waktu yori ambil minum, dia pakai cangkir yang dimana itu bekas wadah puding. klo di jepang, ini diartikan bahwa yori yang diterlantarkan/diabaikan oleh ayahnya. dan ada scene ketika minato bawa bunga pas nungguin yori buat ke gerbong/basecamp mereka itu? dia bawa bunga karena dia tau kalo yori suka bunga. btw bunga itu namanya primrose yang klo dikaitkan simbol artinya cinta pertama & punya arti lain yaitu 'aku tidak bisa hidup tanpamu'. satu lagi, scene dimana mereka main kartu tebak-tebakan gambar, kartu yang dipegang yori itu ikan namanya mola-mola. mola-mola dikenal sensitif sama suatu guncangan yang buat mereka mudah stress dan berujung mudah mati. dengan setiap kematiannya, dia akan jadi lebih kuat dari sebelumnya. ini merepresentasikan tentang yori. yori udah di fase mati rasa. tapi dilain sisi dia merasa semakin lemah dan ingin menyerah dikehidupan ini. ayahnya selalu bertindak abusive dan mencuci otaknya bahwa yori memiliki otak babi. hmmm maka dari itu dia ingin mati dan dihidupkan kembali seperti fase kehidupan mola-mola. dia ingin dikehidupan setelah ini, dia bisa lebih kuat dan ingin dunia bisa menerimanya. cmiiw, ini opini ku selama nonton setelah rewatch 4x
Setelah nonton film ini, sampai dua kali, kesimpulan gua tetap sama. 3 sudut pandang, 3 pesan dan nilai, 1 kesimpulan, Monster. 3 sudut pandang, tentunya si ibu, guru, dan anak. 3 pesan dan nilai, karena tiap sudut pandang sebenarnya bisa ditarik nilai sendiri, soal bullying, soal ironi birokrasi dan budaya jepang itu sendiri, dan soal pencarian dan mencintai jati diri. 1 kesimpulan, monster, semua orang bisa jadi monster untuk orang lain, antagonis di cerita orang lain, karena satu hal yang menjadi monster sesungguhnya, perspektif.
Padahal simpel aja sih, keseluruhan filmnya bisa disimpulkan begini. Waktu selesai filmnya juga gua langsung kepikiran begini kurang lebih. Cuman sayang, kebanyakan penonton indo masih maunya disuapin, jadi kalo ada yang implisit sedikit langsung aja bilang filmnya gajelas dibanding kepancing buat mikir
Kena banget bang "semua orang bisa jadi monster untuk orang lain, antagonis di cerita orang lain, karena satu hal yang menjadi monster sesungguhnya, perspektif."
Film ini pake 3 sudut pandang bang. Dan makna monster tergantung si 3 sudut pandang itu. Bisa jadi monsternya adalah masyarakat itu sendiri yg selalu asal menjudge sesuatu hanya dari 1 sudut pandang, atau bahkan kita yg hanya menonton saja adalah monster itu sendiri. Nah kalimat yg cocok "kita adalah monster bagi kisah orang lain"
Idenya sederhana Ini adalah tentang sudut pandang Kesimpulan apa yg akan kamu dapatkan, jika melihat dari berbagai perspektif Semua orang melakukan hal yg benar menurut diri mereka masing-masing Tidak ada yg merasa melakukan kesalahan
@@ranggathebin1059 Ngeri sih ide sederhana tapi ga ketebak sumpah ngecdut perspectivenya benar2 kaya sengaja ngebuat kita buat asumsi sendiri emosi gua ke aduk2 njir stiap nonton 3 perspektif ini
@@peroastinktidakhandal kalo kamu udah biasa menggunakan imajinasi sih sebenernya gampang Coba deh kamu bikin cerita tentang seseorang Kamu tulis aja jadi sebuah novel Misal cowo miskin yg biasa aja, bisa dapet pacar cantik dan kaya raya Coba pikirkan apa yg membuat gadis itu mau sama si cowo miskin dan biasa aja Apakah gadis itu cuma main2 atau ada maksud lain dibelakangnya Dengan imajinasi kamu akan bisa membuat cerita yg menghubungkan banyak hal di kehidupan gadis itu Dan akhirnya menemukan alasan yg masuk akal, kenapa gadis itu mau pacaran sama cowo itu Itulah kekuatan imajinasi seorang penulis cerita
@@peroastinktidakhandalfilm ini luar biasa bgt buat gw pribadi.. gak ketebak sama sekali.. Otak gw berasa selalu diajak berimajinasi sendiri tiap beberapa scene.. sempet ngira hori sensei yg jahat.. sempet ngira minato manipulatif.. sempet ngira yori bocah kematian yg manipulatif :'))) eh tp konfliknya malah jauh bgt dari apa yg gw imajinasikan
Sayangnya wakil jepang di internasional feature itu perfect days. Semoga aja bisa masuk best picture walaupun sulit, soalnya film2 hollywood taun ini juga banyak yg bagus
Tau ga? Struktrur cerita seperti film Monster ini disebut Rashomon Effects yang dimana istilah ini muncul pertama kali dari Film Rashomon di tahun 1950 dari sutradara legend jepang Akira Kurosawa. Dalam film Rashomon Akira Kurosawa menantang penonton untuk menemukan kemungkinan dari sebuah kebenaran akan suatu insiden dengan menampilkan multiple perspektif karakter. Sebenarnya ada film yang punya struktur cerita yang sama seperti film ini yaitu film Vantage Point yang dibintangi Forest Whittaker, premis filmnya adalah kelompok penjahat yang mencoba membunuh presiden amerika dalam sebuah acara orasi pidato, tapi latar cerita film ini hanya dalam satu hari saja dengan mengangkat perspektif dari pengunjung acara, Secret Service pengawal presiden dan perspektif dari penjahatanya sendiri. film yang seru untuk penyuka film action
Gue orang Indonesia yang gak mendukung LGHDTV (bukan benci ya guys) TAPI GUE SUKA BANGET BANG. Gue sedih banget nonton film ini bahkan ampir mewek, karena berasa emosi dari Ibu, Guru, Anak, dan Teman. Terlebih lagi endingnya yang gue yakin 2 anak ini udah MENINGGAL karena gerbang besi yang di jembatan itu ILANG (bisa sebagai analogi "bebas" atau "lepas" dari penderitaan) 😢, ternyata Bang Eno juga mikir gitu hahaha makin sedih anjer
Gue orang Indonesia yang gak mendukung LGHDTV ( benci ya guys) TAPI GUE GA SUKA BANGET BANG. Gue bahagia banget ga nonton film ini bahkan ampir ketawa, karena ga berasa emosi dari Bapak Guru, Orang tua, dan Musuh. Terlebih lagi Opening yang gue ragu 200 anak ini udah MATI SURI karena gerbang kapas yang di jurang itu ADA LAGI (bisa sebagai analogi "Terkurung" atau "TERIKAT" dari KESEJAHTERAAN) , ternyata Bang Eno juga gA mikir gitu hahaha makin seneng anjer.
Sebenarnya mereka itu beneran lagi kena penyakit karena menyukai sesama jenis Dalam ajaran islam pun mereka disuruh buat nahan nafsu nya dan melawan nafsu nya Jdi emang gak harus dibenci tpi dilurusin atau dibina biar jdi normal Itu yg gw pelajari bang
2 bocah saling suka, yg satu jadi bahan bullyan di sekolah dan korban KDRT ayahnya karena kelainan orientasi sexual si Yori. Sedangkan Minato dia ingin jadi diri sendiri menyukai Yori, tetapi masih denial takut dibully, menjaga nama baik, dan takut dianggap gak normal. Minato yg gak bisa mengungkap perasaan dan menimbun sendiri sbg bocah cuma bisa tantrum atau bertingkah aneh, bingung campur aduk antara perasaan cinta ke Yori, takut dibully, takut dianggap melanggar norma. Yori adalah anak yg udah mati rasa, sering dapat kekerasan dari ayahnya yg gila, sehingga dia suka asik sendiri, bergaul dg cewe, membakar bar tempat ayahnya spt b4jin94n, selalu ngomong "aku normal" spt sarkas kpd perasaannya, dan menurut dia itu menutup luka ditengah kesendirian karena dipaksa normal oleh org sekelilingnya spt ayah dan teman2nya. Hori Sensei aku kasihan sih, dia gk tau apa2 tetapi kena getahnya tantrumnya Minato, dipaksa menaati aturan birokrasi sekolah yg rela mengkick Guru tanpa investigasi hanya demi nama baik sekolah dan kepala sekolahnya. Belum pagi diputus pacarnya karena gossip disangka ada di bar yg terbakar. Terowongan dan Kereta itu tempat Yori-Minato bisa jadi diri sendiri, terbebas dari "monster" pelarian terbaik dan bisa berkreasi apapun, tanpa kekerasan ortu, anggapan negatif lingkungan, dan pembullyan
Tapi klo aku liat hiro sensei ini ada toxic masculinity nya juga, soalnya pernah Minato nanya ke yori kenapa ga ngasih tau aja ke hiro sensei, trus yori bilang nanti dia tidak dianggap seperti laki laki, aku lupa persis dialognya gmn
menurut gue malah krn bapaknya si yori yg bikin dia jd punya 'kelainan' orientasi seksual. jelas dia ga ngerti itu tuh berbeda dgn org pada umumnya, kyk di dlm gerbong kereta itu pas dia mulai nyosor dan minatonya ngejauh, obvious bgt yuri ga ngerasa ada yg salah dr perlakuan itu krn dia diperlakukan begitu sm ayahnya.
udah menang naskah terbaik di cannes 2023, yakin sih bakal masuk oscar setidaknya nominasi dan btw endingnya mereka ga mati, sutradaranya konfirm mereka hidup walaupun banyak orang beranggapan mereka mati
@@imamkurnia11 sutradara nya konfirm dalam wawancara sama media korea castle media, ada videonya dichanelnya, tapi pakai bahasa korea dan jepang tentunya kalo subtitle nya bhs inggris
noo, setauku di wawancara sutradaranya ga bilang bahwa mereka udh meninggal, sutradaranya justru bilang bahwa mereka meninggal atau masih hidup itu dikembalikan lagi ke penonton... jadi memang ending nya dibikin ambigu alias nganggantung.. dan kalo pendapatku endingnya akan lebih indah dan powerful kalo mereka meninggal sih, soalnya mnurutku dunia yg kejam ini gak layak buat minato dan yori hidup😢
@@alryadhi sayangnya emang mereka masih hidup, bulan ini keluar kaset monster versi bluray, diendingnya ada tambahan mereka masih hidup ketemu pas dicari sama ibu dan pak gurunya
Film nya Kore Eda favorit gw "Our Little Sister" Ini film sumpah keren and wholesome banget. Cocok buat yg lagi home sick, jauh dari keluarga, dan kebetulan lagi pengen nonton film santai yg gak ribet tapi jg gak kacangan 👍
Wah aku juga pernah nonton itu, kalo saya sih "Dare Mo Shiranai (2004) sama "Soshite Chihi ni Naru / Like Father, Like Son (2013) soalnya itu diperanin sama musisi favoritku (fukuyama masaharu).
Our little sister sih gw juga demen , selain karena homey, gila itu semua yg main cantiknya ga ada obat sejauh mata memandang.... Debut Hirose Suzu juga sukses dg akting yg memukau dan manis (orangnya juga aktingnya 😂)
Kalo ada film modelan kek gini males liat respon2 orang awam sih, Film artsy kek gini emang paling bener ditonton dan dibahas sama cinephile aja, orang awam yg jarang nonton film pasti ga terbiasa nonton film beginian dan pasti banyak yg ga suka, kek film close misalnya film yg ngangkat toxic masculinity diceritakan dengan kisah persahabatan anak anak, orang awam bakal fokus ke ngatain film gay lah, film ngantuklah, ga bisa lihat film sebagai experience masuk ke dunia karakter, cuma bisa lihat film sebagai entertainment melepas penat sehabis kerja, apalagi kalo ada unsur lgbt dikit langsung sumbu pendek, padahal mah film art kek gini udah sering banget ada unsur lgbt karena emang pasarnya udah dewasa, kalo cuma lgbt mah noh one piece kurang lgbt apa coba
Setuju ka, menurutku pemasalahan seputar menjadi berbeda dan terasingkan adalah topik yang selalu seru untuk dibahas. Karena dari segi pendalaman karakternya tu unik dan sedih
Monsternya itu anak cewek di samping bangku minato, coba gak lempar serbenya yori ke minato. 2 bocah itu kagak berantem. Jadinya minato gak ke tempat persebunyian sendirian gak kecelakaan, gak jadi ke rumah sakit, senseinya gak di panggil. Gak ada masalah. :v
Kalau Akira Kurosawa punya Rashomon, maka Hirokazu Kore-Eda punya Monster dengan non linear plot yang surprisingly menghentak secara emosional ketika dua karakter titular kita terlahir kembali dan berlarian di padang ilalang. Sumpah ini penulisannya betulan patut diapresiasi. Monster menyoroti bullying dengan sangat inklusif, ruangnya memang di situ-situ saja, tapi bagaimana dampak dari bully yang menggelombang disajikan menawan. Bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi orang-orang disekitarnya, yang sengaja atau tak sengaja terlibat. Menurut saya Bang Eno, Monster adalah Jigsaw puzzle yang super rapi, yang mampu mengorkestra para karakter dan peristiwa di sekelilingnya, terus di akhir beneran ngerasa seperti perasaan di akhir nonton Call Me By Your Name (2017), getir dan bikin berkontemplasi berjamaah.
udah nonton dari bioskop, belum bisa move on dari kontemplasi habis ni nonton film. gua tau amat rasanya jadi mimato. bingungg mau cerita dan mencurahkan hati sama siapa, perasaan aneh yang gak sepatutnya dia miliki ke kawan sepantaran dan sejenisnya, makanya ada adegan ibunya ngecek kamar ada gambar hati dicoret hitam, metafora rasa bingung dan rasa suka dia dah serasa monster, makin diperparah karena dia denial sama perasaan nya. film ini bikin gua kehilangan fokus karena saking relatenya dan lumayan menganggu produktivitas 😢😢
udah nonton dari bioskop, belum bisa move on dari kontemplasi habis ni nonton film. gua tau amat rasanya jadi mimato. bingungg mau cerita dan mencurahkan hati sama siapa, perasaan aneh yang gak sepatutnya dia miliki ke kawan sepantaran dan sejenisnya, makanya ada adegan ibunya ngecek kamar ada gambar hati dicoret hitam, metafora rasa bingung dan rasa suka dia dah serasa monster, makin diperparah karena dia denial sama perasaan nya. film ini bikin gua kehilangan fokus karena saking relatenya dan lumayan menganggu produktivitas 😢😢
saya vote syuting di Jepang, tapi jangan di kamar hotel doang dong bang, di tempat wisata juga , supaya kita yg kaum pas pas an bisa ngerasain liburan di JP
Gurunya gak sepenuhnya bebas dari "salah" sih, bang. Pas scene olahraga itu, dia pernah bilang ke minato, intinya "cowok kok gitu". Terus pas scene minato tiba2 buka pintu mobil pas lagi jalan, itu karena ibunya pas itu berharap dia bisa jadi kayak bapaknya, alias bisa bahagia karena jadi hetero dengan nikah dan berkeluarga. Dan 2 scene itu menurutku memperparah krisis identitas si minato yg gak sesuai sama konsep laki2 ideal di narasi heteronormatif.
Sebenernya gw mikir minato buka mobil karena omongan ibunya. Tp pas mamanya ngomong gitu, si minato tu nyoba telepon yori tp gk diangkat. Kayaknya minato nelepon yori soalnya harusnya mereka kan ketemuan di kereta. Eh minato malah ketemu ibunya duluan, padahal si yori udh dateng akwkakwkaw. Jadi gw mikir lg apa bener minato lompat grgr omongan ibunya? Apa jgn-jgn sebenernya dia mau nyamperin yori tanpa bilang mamanya karena dia merasa harus ketemu yori? Atau dua-duanya?
@@ara1669bukan bang di interview itu si minato mau cepet cepet angkat teleponnya si Yori tanpa ketahuan ibunya,istilahnya bucinnyq si minato sampe lompat mobil wkwkwl,terus dia bilang maaf di mobil itu bukan ke percakapan ibunya tapi di tujukan ke yori permintaan maafnya
sumpa bang iyaaa, metafora yang dipake pas ada jalan ketutup pager itu di ending pagernya gaada itu kek ghibli banget mnurut gw, meskipun multitafsir tapi gw anggep mereka udah mati aja dan akhirnya dia bisa lanjut ke kehidupan selanjutnya gw nangis banget pas menyadari itu di ending
Pokoknya nonton ini dilarang suudzon dulu, soalnya ntar juga pasti paham wkkwkw. serasa puas nonton film ini, di jelaskan dengan 3 perspektif masing masing karakternya.
Monsternya siapa? sempat mikir: 1. Pak guru 2. Kepala sekolah 3. Minato 4. Hoshikawa .... ah, udahlah.... Monsternya mungkin adalah "judgement social". tapi pernah belajar sosiologi di SMA, society teh bukan masalah benar atau salah, tapi pantas atau tidak pantas yang dinilai oleh masyarakat tertentu.
sampe waterboarding anaknya cma krn dia gay (klo mau tau waterboarding itu apa, cari aja google, cma intinya waterboarding itu teknik penyiksaan yg dilarang bahkan di militer krn terlalu kejam)
Paling demen cerita dengan POV berbeda kyk gini. Kalo novel, Confession, Penance karya Kanae minato sama Holy Mother karya Akiyoshi Rikako. Dijamin bakal mindblown pas liat endingnya
Udah nonton duluan tahun kemarin pas di festival film JAFF di Jogja. Man... It was an amazing movie.... Kita jadi mikir sebenarnya apa itu "monster" dan sebenarnya kita udah bener gak sih selama ini dengan cuma mengandalkan rumor aja.
monster adalah film mystery thriller yang point of view nya tidak hanya tertuju kepada satu orang tetapi tiga orang sekaligus. tentang keluarga yang salah satu perannya sebagai orang tua tidak saling melengkapi, tentang guru yang menerima banyak tekanan dari orang tua murid, juga tentang kehidupan anak-anak yang mulai bertumbuh menjadi remaja. ternyata.... pola asuh, trauma, paradigma, stigma, serta lingkungan heteronormatif, menciptakan penyangkalan yang berpengaruh pada kehidupan coming of age periode (masa anak-anak yang beralih menuju remaja) minato dan yori. sadly beautifully, banyak makna tersirat yang menjadikan film ini spesial. film ini membuat kita belajar, kalau kita bisa menjadi monster tergantung dari perspektif orang lain, dan orang lain bisa menjadi monster tergantung dari perspektif kita, dan semua manusia bisa menjadi monster karena pola asuh yang salah, trauma masa lalu, paradigma, stigma, cinta, atau perjalanan bertumbuh menjadi dewasa yang menyakitkan.
Peran orang terdekat dan lingkungan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak tiap individu, setiap anak membutuhkan ayah dan ibu dalam hidupnya. Peran ayah di ibaratkan sebagai ksatria yg gagah benari yg melatih pasukannya, lawan jikalau kamu benar, dan menghukum anaknya jikalau salah, peran ibu tentunya memberikan cinta dan kasih dari kerasnya didikan ayah. Saya dibesarkan oleh ibu tunggal, yg saya dapat hanya empati, kasih sayang, dan kelemah lembutan seorang wanita, saya sempat berada di fase Minato, saat ibu sy mulai menemukan cinta baru nya, seorang pria kasar yg suka meneriaki org saat marah, memukul dan memaki, membuat saya lemah dan tak betah berada dirumah, satu satu nya tempat ternyaman hanyalah ketika saya bersamanya seorang teman pria, yg bisa memberikan tawa, dan perhatian, terkadang ia memang terlihat aneh seperti ada sinyal lain yg ia rasakan terhadap saya, lambat laun karna terlalu sering bersama dan selalu terpikir dikepala, teringat wajahnya, terasa dihati, saya tau ada yg salah, ini muncul (cinta) saya menyangkal nya, sy tau itu salah, namun siapa yg dapat menyembuhkan cinta, ini bukan penyakit, ini juga bukan otak babi, ini yg org org sebut anugerah, namun saya menyebutnya kutukan (monster). Di film ini bahkan Minato menggambarkan bentuk monster nya dalam bentuk hati berwarna hitam (di scene badai saat ibu Minato mencari minato) Cinta ibu Minato kepada ayahnya, menyangkal semua keburukan ayah Minato tentang perselingkuhan nya sampai mengakibatkan kematian ayahnya Cinta suami ibu kepala sekolah, membuatnya rela tertuduh dan menjadi tersangka atas pembunuhan yg entah sengaja atau tidak disengaja, oleh Bu kepala sekolah Cinta pak Hori kepada gadis di bar hostess, hampir membuatnya mengakhiri hidupnya, saat semuanya hancur karna kebohongan Minato ditambah wanita yg jadi semangat hidupnya pergi Cinta Minato menjadikan semua nya rumit, membuat dirinya tersiksa, rasa yg tak bisa dihilangkan, cinta yg tak bisa disalahkan, siapa yg mau menjadi tidak normal, mengetahui bahwa cinta datang dari anak lelaki sama seperti mu, ia pasti menyangkal nya, namun cinta menggerogoti hati dan pikiranmu, membuat hari hari suram tanpa nya, kosong, hampa, gelisah, seakan semua berakhir tanpanya. Mencintai seseorang memang bukan dosa, tapi mencintai seseorang bisa dianggap dosa, tak ada yg salah dengan jatuh cinta, tapi dunia punya norma.
Ini opini saya tipis" tentang apa yang coba disampaikan dlm film ini jika rupanya implementasinya tidak seperti itu mohon dikoreksi: 1. Monster yang dimaksud adalah 'Cinta' bukan manusia sebagai insan namun cinta sebagai perasaan yang dimiliki oleh manusia tersebut yang menjadi dasaran dalam tindakannya, hal ini dapat dilihat paling jelas pada act minato dimana anak kecil yg sebelumnya itu belum tau menahu tentang perasaan itu yg merasa kalau dirinya aneh (diganti otak babi) saat untuk pertama kalinya merasakannya tidak lain pada yori (yg sayangnya laki") dia denial karena merasa tidak mungkin merasakan itu terlebih lagi pada yori karena itu secara pribadi minato sering kali menggambar hal yg berhubungan dengan perasaannya dan saat scene badai di act saori kita bisa lihat kalau gambar monster yg dimaksud minato adalah bentuk hati atau perasaan cinta minato, kalau dlm kasus saori yg dapat kita ketahui dlm act minato kalau suaminya rupanya selingkuh dan bahkan minato pun tau hal itu jadi implementasi monsternya adalah perasaan cinta saori yg begitu besar pada anak dan suaminya membuat saori menepis fakta itu dan tetap membayangkan kalau suaminya itu sosok idaman yg ingin saori tetap membesarkan anak mereka, lalu pak hori juga demikian cinta tersebut diambil dr nya seperti pacarnya yg meninggalkannya saat dia dlm masalah, dipecat pekerjaan yg dia cintai, bahkan dibenci oleh anak" yg dia cintai, monster itu membuat pak hori ingin mengakhiri hidupnya, lalu menurut saya ibu kepalalah yg membunuh cucunya, baik karena tidak sengaja maupun disengaja ( saat di scene supermarket bu kepala tidak segan mensleding anak yg berlarian karena hal itu mengusiknya) nah monster disini adalah rasa cinta yg dimiliki oleh suami bu kepala sehingga ia mengaku kalau dialah yg melakukannya, kalau yori sendiri mungkin dr sisi ayahnya yg tau yori agak belok maka perasaan monster nya pada yori membuatnya buta dan melakukan kekerasan pada yori. 2. Endingnya menurut saya agak pilu dan saat saya nonton lumayan ngejleb karena menurut saya endingnya bukan open ending menurut saya endingnya lumayan jelas memang dimaksudkan kesitu yaitu minato dan yori meninggal saat badai tersebut, bukti dari opini saya ini adalah saat badai tersebut yg lebih jelas di perlihatkan pada act pak hori itu deras banget dan bagian bawah bus persembunyian mereka tersebut aliran airnya cukup deras hal ini kontras pada ending film yg aliran airnya dangkal dan dapat dilewati hanya dengan merangkak. Pada percakapan mereka diending yg intinya yori nanya sama minato apa mereka akan dihidupkan lagi dan minato menjawab 'ngga' nah ini callback ke percakapan mereka saat ngubur kucing yg intinya mereka percaya kalau jasadnya tidak dikuburkan /dikremasi dengan layak maka kucing itu tidak akan dihidupkan kembali, nah menurut saya mereka pada ending (udah meninggal) percaya kalau jasad mereka tidak akan ditemukan karena terbawa arus, perbedaan cuaca yg seakan tidak wajar antara saat mereka masuk ke bawah bus (masih awal badai) dan saat mereka keluar dr selokan itu yg sudah sangat cerah bahkan tidak ada hujan rintik ditambah lighting yg menyilaukan yg identik dengan scene flashback, mimpi, surga dll membuat scene itu seolah merupakan bayangan mereka sendiri yg berfikir selamat dari badai tersebut, lalu bukti yang terakhir adalah saat mereka berlari di ending dapat kita lihat ada jembatan yg sudah tidak dipagari sepersekian detik sebelum credit, nah ini janggal karena pada act minato kita tahu kalau mereka tidak bisa melewati jembatan tersebut karena ada pagar yg cukup besar menghalangi warnanya pun cukup mencolok namun di-ending pagar itu bahkan tidak terlihat lagi. Menurut saya maknanya adalah karena mereka berdua sudah meninggal maka tidak ada batasan duniawi yg dapat menghalangi mereka lagi. credit: @nabilhadiulabrar5571
Gue udah nyari-nyari maksud ceritanya ke mana-mana, tapi dari penjelasan ini doang yang paling detail. Karena gue kurang peka kali ya? Kurang sering nonton film-film misteri gini. Btw, banyak juga orang yang menganggap monster-nya itu adalah kita para penonton. Pas nonton POV ibu, kita tau penjahatnya gurunya. Pas nonton POV guru, kita tau penjahatnya anaknya. Pas nonton POV anaknya baru semua clear. Di sepanjang cerita, kita dipaksa untuk nge-judge mana yang baik dan mana yang jahat tanpa mau memandang dari sudut pandang yang lain dan inilah realita yang sering terjadi di dunia nyata. Kita semua adalah monster, cuma tau secuil tapi udah ambil kesimpulan secepat itu.
Yep, stlah gw baca kesimpulan elu, kyknya gw setuju cma gw sdkit menyayangkan di sni, pak Hori hrusnya bsa jd penyelamat tp gw gedeg sm itu 2-3 org guru yg selalu di dkt kepsek, mereka kyk enggan bersuara ttg kebenarannya, mn kepsek kyk mendukung perilaku 2-3 guru tsb pula, soalnya kyk ga protes bahkan mngkin aj itu perintah dri kepsek itu sendiri 🤷♂️
Inget banget pas nyampe credit depan gua bilang "film pelangi, apa coba yang bisa dipetik 😂" sama sebelah gua bilang "film paling gajelas sepanjang masa". Memang bener sih banyak orang indo yang ga nyampe buat ngerti film ini, tapi banyak juga gua liat di twitter yang sampe analisis pake ilmu sastra, psikologi, dll. Personally gua suka sih filmnya, memang scriptnya wadidaw bagus sekali, cuman kadang gua berharap lebih dari filmnya secara technical jadi ga termasuk film terbaik 2023 buat gua. Tetep 8/10 sih, wajib buat nonton mumpung masih di bioskop
peran yori harusnya di ganti sama cewe yang namanya kida aja, bagi gw lebih bagus klo gitu, ya unsur gey ny ganggu yaa walaupun sedikit. ttp nganggu intiny 😂
@@nihilism2793malah asal usul permasalahan di film ini ya dri situ mbak. Kalo dua2 nya normal mah, gkan tuh yori disebut otak babi, gkan juga tuh minato bersikap kyak gtu 😂😂😂
Penyimpangan itu gw rasa akibat bapaknya Yori sendiri dah, ini Yori nyari sosok ibu/kasih sayang sdngkan bapaknya sibuk di bar mlu, makanya dia ngebakar bar tsb biar bpaknya bsa fokus ke dia walaupun dia sering disiksa, scra ga lngsng Yori msh peduli sm bapaknya tp krna kedtngan Minato yg melengkapi ksh sayang/melindungi Yori ngebuat Yori nyaman dan sifat melencengnya jd aktif, hal ini ga akan trs berlarut larut smpe dewasa jg, kan bsa disembuhin asal ada pendamping yg bner.
BAGUS BANGET SUMPAH AKHH, kalau ga kesepoiler bang eno endingnya, gw pasti bakalan nangis di endingnga, ironi sesungguhnya kehidupan sosial dari berbagai sudut pandang masing2 orang,berasa banget realnya ini film kek dunia nyata anjr😭😭
kalau dilihat dari segi PANDANGAN SOSIAL justru karakter Minato ini patut dicontoh. Dia gak dengerin teman-temannya utk musuhin Hoshikawa, bahkan setelah bertengkar masih sempet-sempetnya nolongin temennya itu, dan Minato selalu yakinin bahwa Hoshikawa itu NGGAK SAKIT setiap kali dirinya bilang kalau dirinya sakit. Orang yang kaya gitu di dunia nyata tuh udah LANGKA, kalau ad temennya yang dibully klo gak ikut nyorakin ya DIEM kek batu. Kasus lain kalo misalnya lu sahabatan sama satu orang ABK (Anak berkebutuhan khusus) diluar sekolah, tb2 si ABK sahabat lu itu ternyata satu sekolah / kampus ama lu, lu ada chance buat jadi famous tapi syaratnya harus musuhin sahabat lu yg ABK itu. YAKIN LU BISA LEWATIN GODAAN ITU kaya si Minato?? GUE JAMIN 90% gagal dan gak bisa nolak. Jujur, menurut gw ni film BAGUS BANGET terlepas dari agenda LGHDTVnya.
Alasan Minato baik ke Yori itu karena dia suka ke Yori(lebih daripada teman) dan ketika minato nggak ikutan ngebully yori trus dia dikatain temen temennya, baru dia mau ngebully yori karena nggak mau dicap sebagaimana yori yg punya penyakit dan otak babi yang dimana sakit dan otak babi itu merupakan metafora dari fenomena LGBT yang dianggap sebagai perilaku orang sakit dan sangat rendahan sampai disetarakan dengan otak hewan. Minato berusaha menyangkal bahwa dirinya itu sebenarnya gay karena dirinya takut dengan norma sosial yg ada, ditambah lagi ada satu scene dari sudut pandang ibunya saat dia nanya "apakah orang yang berotak babi masih bisa disebut manusia?" Dan ibunya menjawab bahwa orang yang berotak babi itu bukan lagi disebut manusia. Minato bilang kalo yori nggak sakit karena dirinya itu sama seperti yori, i.e "gay", kalo Minato bukan seorang "gay", dia bakal bersikap sama seperti temen sekelas yg ngebully si yori dan bahkan ayahnya yg menyecap anaknya sebagai orang sakit yang berotak babi.
@@bagusadisaputra2979 intinya film ini meski bagus tetap berbau propaganda, yg gw share tuh cuma dr sisi sosialnya aja ( terlepas dari si Minato begitu karena suka sama Hoshikawa. ) Pas dipeluk Hoshikawa aja Minato masih sempat menolak hasratnya untuk tetap jadi "pria normal".. dia masih terus menyangkal sampai si bu kepsek ngajarin dia buat "let it flow" dengan apa yg dia rasakan.. baru disitu dia gencer dah ke Hosikawa, showing full attention.
4:00 ternyata budaya sopan santun juga jadi masalah di jepang Emank yah yg namanya sopan santun hanya bagus untuk orng yg pintar, lebih tua atau bijaksana Tapi jgn untuk orng kaya atau berkuasa Karna akan berdampak negatif dalam jangka panjang di kehidupan sosial
Distribusinya film ini dipegang oleh Falcon Pictures untuk konten di KlikFilm dan tayang perdana di festival Jakarta World Cinema Week 2023. Karena antusiasnya cukup gede pihak bioskop akhirnya mau untuk menayangkan film ini reguler di awal 2024. Berikutnya di minggu ini akan tayang reguler Anatomy of a Fall 0:49
Well itu tipikal single mother sih. Itulah mengapa keluarga itu hrs ada ayah dan ibu. Ayah mengajarkan utk melawan balik klo anaknya emang benar dan akan ngasih hukuman klo anaknya emang salah. Dan tugas ibu adalah ngasih kasih sayang klo didikan ayah terlalu keras dan mengajarkan untuk menjadi manusia yg baik. Jd bisa seimbang. Klo salah satu faktornya dihilangin kyk di film itu (jd single mother, selalu ngasih kasih sayang ke anak dan gak pernah ngehukum anak), anaknya akan tumbuh jd manja dan gak bisa mandiri.
Saya dibesarkan oleh ibu tunggal, memang betul apa yg kamu bilang, yg sy pelajari hanya empati, kasih sayang, dan kelemah lembutan seorang wanita, saya sempat berada di fase seperti minato mencari jati diri, dan penyangkalan akan otak babi dikepala sy
@@Dinosaurus5479denial sama perasaan nya dan bilangin dia punya otak babi sumpah bikin gua nyesek. kalau lu bilang dulu, bagaimana akhirnya lu bisa berdamai bang? gara ni film bikin gua trigger kembali terhadap apa yang terjadi ma gua
Gw ngeblank jujur abis nonton ini🤣 Awal cerita lu kesel ma si guru Kedua kesel ke anak si ibu Terus terakhir Jadi menarik kesimpulan, kita tu terbiasa untuk menyalahkan sesuatu. Ketika disajikan ending setiap tindakan ada alasannya tu🤯
Filmnya berat, bikin nangis, bikin pusing, bikin sesek, sampe bikin speechless, tapi cinematography nya bagus, musicnya keren, RYUICHI SAKAMOTO BTW!!!!
Kenapa film zombie itu di Indonesia selalu gagal karena film zombie itu nggak pernah dianggap serius oleh sutradara contohnya film zombie Karya Stand Up Comedian dan juga kalau bikin cerita zombie film Indonesia selalu menggunakan setting modern di mana setting itu informasi Zombie sudah meluas di masyarakat omong-omong tentang zombie zombie itu benar-benar ada karena di Amerika Serikat ada rusa yang mengalami penyakit zombie
Alasan gw paling malas nonton film jepang, karna pikiran gw ngak nyampe untuk meneliti apa maksud dari filmnya. Bahkan udh ending, ngak dijelasjan maksud dan tujuan dr film tersebut.
beberapa kali liat fil ini di review youtuber lain yg suka bahas film, dan sekarang dibahas disini jadi makin penasaran buat ngikutin misterinya. . genre fav gue juga nih. . wkwkwkwk BTW bang eno, udah nonton series Gannibal blm? dari jepang juga tuh, cerita misterinya mantep juga. . tapi endingnya emang agak gimana gitu, tidak seperti film-film pada umumnya, dan mirip2 kayak film ini mungkin, diluar jalur film-film misteri atau thriller kebanyakan di pasaran. . tapi kayaknya emang itu jadi ciri khas nya sendiri. .
Aku baru aja beres nonton film ini di bioskop. Bener2 nahan nangis pas nonton, abis beres filmnya aku langsung balik ke rumah, baru bisa nangis sejadi jadi nya. Astaga aku suka banget sama filmnya, gtw deh gimana move on nya.... masih hampa rasanya
Sebenarnya film ini sempat tayang secara eksklusif saat event JAFF ( Jogja-Netpac Asian Film Festival ) 2023 kemarin bang. Temen yg kemarin nonton nyaranin film ini. eh ternyata awal tahun ada di bioskop wkk. Jadi penasaran pengen nonton..
pas nonton ini kasian ama minato dan yori, kasian si minato msh bocil kg ngerti cinta2an jd dia berusaha denial mlu ampe motong rambut, pgn nolong yori dri d bully tp jg g berani ntar d ceng2in ama temennya yah walo d akhir ny dia kg denial lg sih waktu curhat ama kepsek, tp klo d pikir2 lbh kesian lg si yori udg g ada emak, sering dianiaya bapak ampe d doktrin pemikiran masalah otak babi, di bully temen, tp anak ny ttp ceria, tp nih ya d pikir3 lg lbh kesian guru ny jjirrrrr jd korban fitnah bocil udh lah d putusin ayang d pecat jd guru😭
Pertama liat film ini di Netflix, gw pikir ini tuh film adaptasi dr manga MONSTER karya Naoki Urasawa. Itu tuh bagus banget ceritanya. Dan gw pikir kl dibikin live action nya pasti gokil 😎 Eh ternyata judulnya doang sama, bukan MONSTER yg gw maksud 🥲 Baru nonton sampe adegan si nyokap nyamperin ke sekolah doang, jd blm bisa berspekulasi kecuali semua karakter di film itu ANEHHH banget, terutama si anak dan si guru 🤔
Monster adalah kita semua, 3act 3pov dan ada monster baru tiap act ny. Note: bukan film buat anak kecil. 😂 ⭐ 7.5/10 Memang coming of age story tapi tidak ramah anak kecil dan keluarga. Simpel Mainnya halus dan cantik dengan main plot efek non linear dengan 3 act 3 pov. Pendalaman karakternya bagus. Cinematography bagus, plot orisinil, namun alur draggy dan terutama ternodai propaganda LGHDTV dan berlindung pada tema "tiap dari kita itu bisa jadi monster di cerita hidup orang lain" kita penonton pun 'monster' karena opini sepihaknya yang judge keras menyudutkan orang lain tanpa tau cerita lengkapnya. Misteri nya aga cetek, drama pov terakhir boys lovenya gay awakeningnya kepanjangan durasi aga geli sy. Tp screenplay nya cerdas, simbolisme nya menarik dan ga bakal abis dibahas. Karena tertanam di otak penonton
Sumpah setelah nonton tanpa tau info luar gw masih pikir itu pemeran yori perempuan loh. Setelah baca2 eh aslinya laki ya, dan sepertinya di film juga perannya laki yang tampak feminim ya... Oh jadi ada unsur pandangan dunia terhadap itu ya difilm ini.. Okeoke gw pikir mereka emang sepasang manusia aja.. Abis itu pemeran yori dari fisik dan suara masih memungkinkan untuk dianggap perempuan sih
Dari awal milih film buat nonton di bioskop, monster ini yg paling bikin gua tertarik, menariknya ada di sisi judul yg "monster" tpi dengan background 2 anak kecil, langsung tertarik untuk nonton. Gua sangat sangat enjoy Ama nih film, bagus bgt menurut gua. Dri awal tengah Ampe kelar gua enjoy bgt. Sampe2 di tengah film ini, gua nebak, film kaya gini ga bakal bisa di terima sama orng yg klo nonton film cuma pengen yg seneng2 doang, maksud gua ini film tuh bagus cuma ga bakal bisa di terima smua orang. Film nya terasa anteng bgt dari awal, ga ada konflik yg bikin gua tegang kek film2 pda umumnya. Tpi inti cerita nya kena bgt, gua kelar nonton Ampe ga bisa berkata2 Ampe credit abis coy wkwkw. Hampir nangis gua di ending wkwk. Bagus intinya, dan musiik nya jg oke bgt. Indah dah ni film. Rekomen bgt
Benar Bang Eno, orang negara ini sukanya nonton itu lagi itu lagi, tahu lah film apa yang gua maksud, sedikit aja nih film tersebut "tentang dua pasangan anak laki sok kayak anak motor" itu saja saya sampaikan, kalian gak bosen cerita itu lagi itu lagi ini ?
Gw setuju si kalo endingnya mereka mati, karena untuk umur segitu. Apa yang bisa mereka pertahanin? Apa yang bisa mereka bela? Mereka cuma anak kecil, satu satunya jalan keluar jika mereka masi hidup adalah jalanin hidup mereka dengan ortu masing masing sampe mereka old enough buat mempertahankan pendirian mereka. Mungkin kalo si anak dari single mom bakal nerima keadaan anaknya, karena yang terpenting bagi sang ibu adalah anaknya hidup Tapi anak dari single dad? Dia udah disiksa dan dikata penyakitan. Kalo mereka hidup. Hidup dia akan memburuk Well si kemasan saset udah bilang kalo dia mau pindah dan tinggal bareng neneknya. It's better si Tapi tetep mereka bakal pisah
Film bikin mikir, seru.. Wkwkkw gue denial minato suka secara romantic/ seksual. Kalo yori mungkin iya yaaa. Tapi ini relate bgt sih, salah satu topik pembully-an paling sering adalah anak cowo yg feminim kayak yori. Menyoroti topik masyarakat yg suka cepet nge judge tanpa mau tau dalemnya gimana. Kayak ibu minato yg gak coba mendengarkan sisi lain, sekolah yg gak mau ambil pusing, hori sensei yg nge-judge minato tukang bullynya. Terus disebutin kalo yori dateng dari background punya bapak yg abusive, puzzlenya berasa lengkap aja. Ceritanya bagus, nempatin alurnya rapi. Gue suka dikasih fakta bahwa, anak bisa bohong untuk melindungi dirinya dan berakibat fatal buat orang lain. Kalo dijudge bahwa film ini mengusung tema ini lgbt, menurut gue kita terlalu cepet menjudge😂
Gw lbh pro ibunya sihh, dri awal si ibu udh pngen baik2 ngobrolin knp tp pihak sekolah mlh ga mau jelasin, apa susahnya ngejelasin ke ortunya sendiri, pak Hori ga bsa disalahin krna udh mau coba ngmng fakta tp ditahan sm 2-3 guru pendamping kepsek itu(2-3 org jni lh yg hrusnya bersalah mnrt gw). Perihal Yori sihh mnrt gw blm tentu ke LGBT walau emg sifatnya sdkit feminim, tp itu bsa dilatih biar ga menjurus ke sana asal ada yg mendampingi, oh iya ini si bapak Yori jg kyknya yg hrus bertanggung jwb ttg kepribadian Yori yg jd feminim, gmn kgk, tiap ktmu mlh jd samsak si Yori, liat aj lebam di sekujur Yori itu udh ga wjar klo skdar cma buat ksh hukuman
@@putrabimantara2369kalo dari sudut pandangku pribadi.. bapaknya yori ngasih hukuman fisik krn dia sadar yori "menyimpang".. dia yg melabeli yori otak babi, monster, & punya penyakit(penyakit yg dimaksud disini kemungkinan besar adalah penyimpangan seksual) itu seakan nunjukin kalo dia anti bgt sm penyimpangan.. jd yg aku tangkep disini, bapaknya yori itu tipe bapak" yg wataknya keras & kolot.. sebagai ayah tunggal, dia pasti khawatir dgn anak laki semata wayangnya yg menyimpang dari standar moral.. tp krn kepribadian nya yg keras & kolot, usaha/jalan yg dia ambil untuk membawa anaknya kembali ke jalan lurus malah kurang tepat & terkesan kejam ke anak..
Anjrit kenapa masih denial, padahal ada scene Minato sama Ibu Kepsek di mana Minato bilang sendiri kalo dia suka sama seseorang (romantically) tapi dia ga bisa kasih tau karna takut dijudge. Sutradanya sendiri udah konfirm film ini cerita tentang 2 anak lelaki yg saling cinta, bahkan kore eda ngelakuin riset dulu ke komunitas lgbtq di jepang sblm syuting. Kasian bgt selama 2 jam nonton ga nangkep apa yg mau film ini sampaikan😂
Gak perlu denial, arti "otak babi" sama "sakit" karna yori emang menyimpang sampai dilabeli ayahnya bagitu, klo ingat scene minato datang kerumah yori terus yorinya bilang klo dia udah sembuh alias suka cewe disitu ekpresi minato terlihat kecewa/bingung, dan gak lama setelah itu yori teriak klo dia bohong dan kena hantam bapaknya@@putrabimantara2369
Yang jahat adalah penonton dari film ini karena cepat menjudge tanpa melihat POV dari berbagai sisi terlebih dahulu. Komentar selanjutnya berisi spoiler, silahkan di skip bila tidak ingin kena spoiler Tapi kalau menurutku ada 1 tokoh yang bisa kita bilang jahat, yaitu bapaknya Yori (anak feminim). Kalau dari kelakuanya sibapak suka mabok"an dan sepertinya nyiksa anaknya (terlihat dari beberapa dialog otak babi) belum lagi si anak ini enggak punya figur seorang ibu. Nah ini juga yang bikin bingung, dia jadi feminim karena apa ? Padahal dirumah sama bapaknya terus. Salah satu clue-nya yang mungkin adalah dia punya banyak baju" yang lebih mengarah ke perempuan walau masih bisa dibilang unisex. Apakah bapaknya terobsesi dengan anak perempuan ? Sangat membingungkan.
@@choimam_ Ada yang asbun bahas POV ayahnya sih. Jadi monster bagi ayahnya itu si anak laki-lakinya sendiri, soalnya dia feminim kan jadi kayak itu tabu banget bagi si bapaknya.
Kayanya drama slow pace kaya gini emg bukan film buat gua :/ soalnya gabisa nonton film kaya monster ini atau minari atau drive my car tanpa ngantuk dan nonton sekali duduk
Film ini buat saya bagus bgt, Kore-eda benar-benar kasih gambaran tepat gmn monster dlm kehidupan manusia sebenarnya, contohnya tokoh si ibu, tipikal ibu2 yg baik bgt memang, kasih kepercayaan 100% ke anaknya, krn pada dasarnya anaknya memang anak yg baik sebenarnya, tp ya kepercayaan 100% itu yg justru ngebuat si anak takut buat jujur, ditambah lg ekspektasi dan keinginan ibunya yg semakin ngebuat si anak ngerasa bahwa gak akan ada harapan buat dia, yah that is a monster...
keren sih ini film, koreografi nya mantep penempatan kameranya itu loh di awal film aja lo bakal sadar akan hal ini, dan juga di 30 menit pertama kita akan dibuat bingung berbagai pertanyaan seperti "apa yang sebenarnya terjadi? siapa sih yang benar? apa si minato itu gila? atau dibully? atau malah temennya yang melakukan nya terhadap minato?" dan berbagai macam pertanyaan lainnya. kalo untuk villain menurut gw ya sih bapa temennya Minato, tapi entah tepat atau engga kalo bapa si temennya itu dianggap villain soalnya di film cuma dikasi sedikit doang bagiannya. mungkin analogi nya kaya npc di one piece yaitu npc yang bertanya ke roger ketika ia mau dieksekusi tentang letak one piece (jika dia ga nanya mungkin cerita one gada) nah sama halnya dengan si bapa ini, jika dia tidak kdrt ke anaknya mungkin kesalahan paham di film ini gakan terjadi😂. ini film thriller atau misteri terbaik di 2024 mungkin salah satunya, terlebih gw juga suka genre film yang seperti ini. jd nih film mungkin bakal gw kasi 8/10 di genre nya
1 hal yg tidak konsisten. gurunya waktu penggambaran saat pertama. bisa2nya makan permen di depan org tua siswa yg lagi emosi. trus marah kepad org tua siswa dan melakukan tuduhan ngasal. trus di lanjut kepandngan guru. malah kyk org yg berbeda. yg paling absurd itu gurunya mencoba menutupi kasusnya kayak ada sesuatu kesalahan yg fatal, tidak mencoba menjelaskan dari sisi real accidentnya. tapi malah bikin alasan absurd. menurutku ndk bagus. itu diluar dari konteks filmnya.
ending yang bikin bengong. Ku kira dengan menampilkan POV si guru, ending nya tuh bakal ada kebenaran lah gitu dan si kepsek yang bersalah. Ternyata sangat plot twist :)
Ada beberapa hal yang membuat aku bingung dan bertanya tanya kalau kmu baca ini dan kmu bisa bantu jawab tolong di jawab ya 1. Kenapa minato potong rambutnya setelah rambutnya di pegang yori, dia jijik? Takut ketularan? Apa gmn ya? 2. Part awal itu kan dari sudut pandang ibunya minato disitu , saat ibunya Minato cari cari minato ke gunung saat itu klo di liat dari part akhir dari sudut pandang nya minato&yori disitu mereka udh saling kenal, akunya yang emang ga paham apa gmn soal alur waktu nya, harusnya mereka diawal itu belum dekat, dari part akhir mereka keliatan dekat saat ngantar rebana ke gudang saat yori ngasih makanan ke minato, setelah itu Minato potong rambutnya, klo emang mereka dari awal udh dekat wajar saat itu minato kesal dan bawa bawa nama hiro sensei karena saat itu minato sebelum nya sempat ngedorong yori waktu yori bilang dia bakal pindah sekolah dan dia udh nungguin yori buat ke kereta itu, dan yori emang datang tapi karena ibunya Minato datang juga yori pergi 3.waktu part awal saat ibunya Minato ngeluarin isi botol nya Minato kan ada pasir nya, itu kan karena waktu yori ngebakar kucing trus Minato khawatir apinya gede dia ambil air paret, setelah dia padamkan apinya Minato ngambil pemantik? Nya yori Ga tau deh apa nama alatnya itu, setelah itu kan ibunya Minato masuk bawa semangka buat Minato disitu kenapa Minato nih kyk galau bgt ya kenapa, gara gara dia tau yang ngebakar club itu si yori? Bang tolong bahas bg mana tau abg punya teori, tolong pencerahannya
Monster ini hidup bgt jalan ceritanya, karna konfliknya ada didunia nyata. Ya walaupun jujur pas pov emak ama si hiro gua lumayan ngang ngong gegara bingung ama aga bosen juga. Tapi pas pov minato baru boom !!!! Waduhhh dipaksa nyambungin sm pov sebelumnya.
gw jg sama nih, pas minato dan yori punya rasa gue jadi bingung sendiri apakah gw yg parno nganggap itu berlebihan atau memang mereka punya hubungan spesial? tapi klo mereka punya hubungan spesial kenapa ini bisa masuk bioskop indonesia? emang bukan itu yg jdi point utamanya, tpi sampai akhir gw bingung aja gitu
emang mereka punya hubungan spesial, minato nya sendiri ngomong kalau misalnya dia punya perasaan ke seseorang yang dikonfirmasi sendiri sama direktur nya kalau itu yori, mungkin one of the reason kenapa bisa masuk indonesia sendiri itu karena di film ini romance nya ditunjukin secara subtle gitu si.
Gw sepanjang nonton Monster selalu mikir inti dari filmnya itu penonton disuruh nyari siapa monsternya lewat beberapa sudut pandang karakternya. Gw ga nyadar klo ini film memang ada unsur belok dari awal sampai ada scene si yori pengen cium minato di kereta api tua. Disini gw mikir, nih gaje bgt sutradara nyelipin adegan2 kotor kayak disney di filmnya. Menuju akhir film sambil melihat beberapa ulasan baru nyadar klo emg disini unsur belok jadi salah satu elemen utama dari filmnya. Menurut gw misterinya cukup bagus untuk sebuah movie tp minus bgt di bagian pesan dari filmnya yang mana gw tangkep yang dianggep monster disini adalah mereka yang nolak kaum belok, karna berasa bgt propaganda di ending yang nyari simpati penonton buat si yori dan minato yang rela mati demi di lahirkan kembali dan bebas dari monster
Bang biar ga di comment "ga nasionalis karena bahas film luar", coba nanti bahas juga film Budi Pekerti kalo udah ada di streaming. Bisa dibilang ini mirip dengan bagian tengah film monster. Sama-sama ngangkat tema tenaga kerja pendidikan yang dipaksa mengakui kesalahan yang tidak ia lakukan demi menjaga kehormatan institusi dan sistem pendidikan. Ditambah bumbu tentang cancel culture dan trauma psikologis hukuman di masa sekolah. Asli salah satu film terbaik di 2023, bahkan gua lebih enjoy nonton ini dibanding Monster
Sebelum komen itu check dulu ortunya ENO siapa, dan kontribusi di film lokal 😂 dapat piala FFI dan gk pernah eno sendiri share kenapa ada nama bening yang merupakan keluarga😂
yg gw tangkep, pacar dr gurunya bukan dr dunia malam, gosip guru suka pergi ke club malam berawal dr kejadian kebakaran club, tdk jauh dr situ ada guru dan pacarnya yg melihat dan di rekam oleh anak2 sekolah guru trsbt yg berlari sambil berkata gurunya bersama wanita club, semacam iseng aja utk buat heboh dan jd gosip. cmiiw, bisa aja gw yg miss dialognya.
Mungkin alasan orang Indonesia gak ada yang suka sama film ini karena alur ceritanya bakal di buat bingung dan mikir terus sebenarnya siapa yang salah di antara 3 tokoh😅
@@sanniriahkrunts5324 karena orang kita suka nyari orang yang salah jadinya nih film gak akan di sukai oleh orang indo karena tokohnya gak ada yang salah😅
Awalnya gw feeling yg jahat gurunya, trus pindah ke Kepseknya, diakhir punya feeling nih bocil jahat jago manipulatif. Ternyata monster adalah penonton nya sendiri. Penulis nya pinter bikin judul, seakan2 memancing penonton untuk mencari tahu "monster" nya siapa. Gw mau nyalahin bocil sekelasnya karena ngebully si yori tapi nanti takut dikasih season 2 nya yang bahas dari pov bocil2 yg ngebully.
Mending kalian kalau eno cerita film, tonton dulu. Pasti bagus. Saya suka semua film dan anime yg bang eno ceritain. Kaya Oshi no Ko, awalnya saya meremehkan karna saya gak suka anime idol, apalagi matanya ada bintangnya, kaya aneh banget. Tapi ternyata bagus sekali. Malah sekarang gak sabar nonton season 2 nya. Terus Gen V, karna saya suka The The Boys yg dah nonton dari S1, saya juga suka dengan Gen V.
bocil jomok bukannya tobat malah bunuh diri. joke aside, emang bagus sih filmnya, beberapa temen yang dikalangan sineupil ada yang bilang kalo ini jelek karna cuman ada jomoknya, gabisa disalahin juga tapi intinya tetep bagus kok. kalo lu tau no, ni film pake rashomon effect, coba deh tonton filmnya akira kurosawa yang judulnya rashomon, premisnya ya gitu 3 pov, malah itu film pertama yang pake 3 pov, dan juga ceritanya jauh lebih gila, segitu aja no terimakasih sudah mereview filmnya.
@@rainl1756 mati, simbolisnya ada dipager yang udah ilang, sama pas mereka masuk ke terowongan itu dan pas keluar tiba tiba siang dan cerah bgt, terus di pov terakhir si gurunya juga kan maknya teriak, kemungkinan mereka berdua ngeliat jasadnya
@@azfakhoirulghozi8923 ini cuma menurut ku aja, di pandanganku mereka ga mati. Ibu sama gurunya teriak manggil nama mereka karena mereka emg ilang aja, trus buat akhir itu mungkin bisa ngegambarin klo mereka udh 'menerima dan membuka' jalan/hati untuk satu sama lain dan bukan 'mati.' Yhh balik ke pandangan masing masing sih
@@noerhalizah3042 iyakah? tapi kalo mereka mati lebih bagus sih harusnya, ya biar tragis sekalian endinnya kagak nanggung kalo cuman mau dibuat sebagai imajinasi saja untuk endingnya.
Makasih no udah recommended film ini nonton dan puas gua suka cinematografinya sih pas bagian si ibu gua kira satu sekolah kena brainwash cult gitu disturbing bet suasananya
Gw sampe mikir ini guru satu sekolahan otaknya di kendaliin alien apa gimana wkwk saking anehnya. Gw juga sempat curiga sekolahnya minato beneran ngeganti otak murid2nya pake otak babi
Sumpah gw masih bingung sama plot hole (IMO) Sebenernya Kenapa Gurunya sama si Minato dan Hoshikawa kek semacem dijebak dan difitnah gitu pengen dikeluarin, Bahkan beberapa murid lain dan si cewek yang duduknya sebelahan sama Minato pun lapor ke si gurunya itu pak Hori kalau minato main sama kucing yang udah meninggal yang dimana pasti bagi sudut pandang siapapun itu aneh, dan ada satu moment si pak hori nanya lagi ke si bocil cewek yang duduk sebelahan sama Minato dia tetiba bilang gak tau dan menghindar, seakan aneh aja, Satu hal lagi yang menurut gw aneh waktu POV Emak nya Minato Act Guru, kepala sekolah dan lainnya menanggapi kasusnya kek bikin bingung anjir, meskipun iya sih Alhamdulillah gw masih bisa nebak ending dari film itu gimana, Overall karena hal itu bikin gw bingung rating 6.5/10
Satu lagi yg gw bingung, kenapa minato kabur mulu pas liat pak hori yang habis dikeluarin dari sekolah terus dia balik ke sekolah hujan2 sama pas di kamar mandi.
Dari open ending ini film gw jadi kepikiran kalo semisalnya dibuat skenario what if kalo kedua karakter masih hidup ataupun meninggal. Dan mungkin skenario ini bisa memperluas dunia dari cerita monster dan ngejelasin kalo semisalnya minato dan yori udah meninggal arwah mereka bakal ngapain atau kalo semisalnya mereka berdua hidup apa yg terjadi
tapi yang gue bingung sampe sekarang, tujuan si minato nuduh gurunya bilang otak babi ke dia apa ya? padahal gurunya jg baik ke minato sm yori. dan pas si gurunya ngebaca nama mereka di kertas kotak” itu, tujuan mereka nulis itu jg apa ya? banyak bgt misteri bagi gue yg otaknya ga nyampe 😓. but overall i enjoyed the movie 🫶🏼🫶🏼
Menurut gw.... Meneruskan alasan pertama kali pas dia ngobrol sama mama nya di balkon, biar dia ga keliatan seperti bohong. Makanya kebohongan itu terus berlanjut dan si minato gamau ketahuan kalau dia itu bohong.
Kalau menurut gw, minato ngerasa kalau dia "sama" kyk Yori. Tapi si ibu ga paham maksut otak babi itu gimana Penjelasanya ada di scene minato nyariin yori terus dateng ke rumah Yori. Disitu Yori keluar sama bapaknya terus bilang "aku udah sembuh, udah bukan otak babi lagi. Bahkan di desa nenekku aku menyukai seorang perempuan namanya bla bla" atas paksaan bapaknya. Terus si yori buka pintu lagi "aku berbohong, itu semua tidak benar" si Yori dipaksa masuk sama bapaknya, dianiaya dan dikatain otak babi. Jadi makna otak babi artinya mungkin "gay" Dan si Minato ngerasa kalau dia juga suka sama Yori. Makanya dia bohong kalau gurunya ngatain dia otak babi
Kayak nya kalo gw liat dari selera lo.. Gw yakin lo pasti suka 20th century boys bang... Coba lo tonton.. Btw authornya sama bang sama manga monster johan liebert
2 babak pertama keren, tapi ketika masuk di prespektif Minato dan yori bingung, selalu kepikiran apa film ini dipotong pas adegan di gerbong Minato kayak mau cium hyori gtu ,trus kayak canggung, yori nya tiba2 bilang gpp aku biasanya begini , sama yg pas Minato kerumah yori ,yori disuruh bapaknya bohong kalau dia suka sama cewek, trus kluar teriak aku bohong ,sama bapaknya kayaknya digebukin,cm gak d tunjukin aha , yg d bathub tak kira yori mati , ternyata cuma digebukin bapaknya tapi gak diliatin,jd gak thriller2 amat😂
Kata yg bikin di ending nya itu open ending tapi intinya mereka hidup (katanya)...jadi di ending mereka mati ok, ending buat menggambarkan mereka udh bebas dari rasa yg selama ini mereka pendam juga ok
Uda nonton filmnya sih, sempet nangis 😅karena relate sama hdupku yg cuma hidup sama single parents, anak yg selalu ngerasa sndirian dan dsini minato bisa klop sama yori mgkin krn mereka punya latar belakang yg sama yaitu dibesarkan oleh single parents, jadilah mereka saling melengkapi dan cocok, mgkin perlu juga ada pelajaran soal Tuhan sejak dini dikluarga jadi spy bisa membedakan/mengartikan perasaan mereka 🙏
Akting 8.5/10 Plot 7/10 Plotnya bagus sih, tapi yang paling gw nggak suka ada tema jomoknya.. apa lagi ini anak kecilkan, dan akhir akhir plot mudah ditebak, emm film ini nggak bisa bikin gw nangis sih, masih banyak film lain yang bisa bikin gw nangis😂
Lohhhh malahan film ini film terbaik Jepang yg pernah gw tonton, simple dan pengajarannya banyak + deep bgt, dri semua aspek mantep bangett nih film, fav gw malah
Tapi kalau memang film monster versi manusia ini menggambarkan anaknya yg begitu, Ya berarti monster di anime juga satu tema ngga sih? intinya kan memang sisi monster yg ada di dalam diri manusia itu sendiri, Ya paling yg membedakan kalau di anime sesosok monster itu fokusnya pada individual, sedangkan monster yg versi manusia ini fokusnya pada society
menurut gw sih mereka sudah metoy. karena ada efek putih setelah mereka berlari dan pagarnya terbuka, yg jelas mendukung pernyataan mereka bahwa itu adalah lahir kembali atau apalah versi mereka. juga dikuatkan dengan scene pas muncul dari dalam gorong bekas longsoran itu Llu sebenarnya dari judulnya yaitu Monster, yang mana itu merujuk pada kita sebagai penonton dan mengikuti alur ceritanya.