Di Indonesia harus memiliki banyak Kota yg sejajar dgn Jakarta.Untuk bisa bersaing dan sejajar dgn Negara besar,seperti Cina dan USA.Saat ini hanya Jakarta yg mampu bersaing dgn Kota2 besar dunia.Seharusnya Pemerintah Pusat memikirkan hal tersebut.Apalagi kita merupakan Negara besar dan masuk sebagai anggota G20.Bukan mustahil kalaw kita bisa bersaing dgn 2 Negara adikuasa tersebut.
@@dediirwansyah3143 kota Medan adalah kota bersama warga SUMUT.. PROV.SUMUT didominasi oleh suku Batak Dari ke 5 puak Batak 3 diantaranya mempunyai sapaan HORAS yg nenjadi ciri khasnya Dan orag diluar SUMUT sgt familiar dgn sebutan HORAS ini Bukan saja karena masyarakat SUMUT yg banyak menggunakannya,tapi para diasporanya memperkenalkan sebutan HORAS ini ke daerah dimana ia merantau. Berhubung orang Batak sgt senang menjelajah daerah lain di luar SUMUT. KOTA MEDAN pun dikenal orang di luar SUMUT dari suku BATAK ini. Sebutan ORANG MEDAN ditujukan bagi perantau asal Tapanuli. Jadi jgn heran bila seseorang mengaku orang Medan diperantauan maka orang lain akan menyapa HORAS BAH. Jadi pekikan HORAS sdh menjadi keunikan kota Medan Dan itu tdk salah sebab suku BATAK menjadi suku terbesar dikota Medan juga. Jadi hal wajar bukan?😊
gedung tinggi pencakar langit bukan ukuran kemajuan kota.kita lihat kota kota di eropa begitu indah nya bersih rapih tertata.bahkan masyarakat nya banyak yg pakai sepeda .sungai nya bersih
Beda dong bro.Di Eropa mereka tidak terlalu memikirkan Properti dan gedung tinggi.Sebab disana semen dan material mahal dan harus di impor dari Negara2,seperti Asia dan Afrika.Dan itu bukan prospek yg menguntungkan bagi mereka.Padahal rakyat mereka sangat iri dgn kemajuan kota2 di Asia yg memiliki bnyk gedung tinggi.Bagi mereka lebih menguntungkan berinfestasi di bidang teknologi yg sudah mereka kuasai.Justru di Asia semua serba ada,semen dan material masih terjangkau dan prospeknya sangat menguntungkan,juga banyak melibatkan tenaga kerja yg bisa mengangkat perekonomian suatu negara atau kota tersebut.Kakaw yg saya dengar katanya Negara2 Eropa tidak membolehkan pembanguna gedung tinggi disebabkan ingin menjaga bangunan kuno zaman dahulu.Itu semua alasan Negara mereka saja,karena uang Negara akan banyak keluar untuk membeli material yg harus mereka impor dari luar.Jadi mereka hanya mempertahankan bangunan yg ada untuk menghemat keuangan Negara.Itu saja penjelasan dari saya.Mudah2 n anda mengerti.
Klau di bali gk ada peraturan adat agama setempat...udah dr dulu jadi kota kedua dr jakarta ..dgn gedung2 tinggi hotel2 apartmnt menjulang ..krna kawasan strategis international.
Udah gak jaman kota dgn gedung tinggi2 yg penting jaman sekarang kota yg bersih hijau rendah polusi rendah kriminal insfastruktur drainase dan jalan yg bagus tdk macet gdung gak perlu tggi2 yg pnting ikonik klu bgun gdung kyak apartemen yg kotak2 bikin sumpek kayak hongkong malah jadi jelek
Untuk kota yg mau maju memang harus memilki banyak infrastruktur,termasuk gedung tinggi.Sebab,dgn adanya infrastruktur dan pembangunan gedung tinggi,akan banyak melibatkan tenaga kerja serta Infestasi dari dalam dan luar.Dan akhirya mengangkat perekonomian kota dan daerah tersebut supaya lebih maju.Tapi kalw kotanya stagnan tidak ada pembangunan sama sekali.Maka perekonomian kota tersebut pasti macet.Beda dgn Negara yg sudah mapan dan secara teknologi sudah maju.Mereka tidak terlalu memikirkan Infrastruktur.Seperti Negara2 Eropa dan Amerika.Bagi mereka Infrastruktur dan gedung tinggi bukanlah hal yg menguntungkan.Karena disana material mahal.Dan prospeknya sudah berkurang.Bagi mereka lebih menginfestasikan uangnya untuk sains dan teknologi yg mereka jual ke negara lain.