ini adalah proses Pembuatan tungku pembakaran sampah tanpa asap untuk pembakaran sampah organik, kayu dan sejenisnya part2: • Pembuatan tungku pemba... #sinarlaserindonesia #sampah
Kalau pembakaran sempurna, tidak akan terbentuk arang bahkan asappun hilang. Syaratnya pasokan udara (oksigen) cukup. Kesempurnaan proses pembakaran menyebabkan suhu yang dihasilkan makin tinggi, karena semua material terbakar. Tungku ini menjamin sirkulasi udara terus terjadi, apalagi kalau diperkuat pompa (angin) seperti contoh pada pandai besi. Saran saya, coba didisain untuk pembakaran berbagai jenis sampah untuk proses penguapan air pendukung PLTU. Sukses selalu
LUAR BIASA MAS..., KREATIF..., SANGAT BERGUNA INFONYA...🙏🙏🙏😃 SARAN : CAMPUR METODE PYROLISIS LEBIH "HIJAU" GAS PEMBUANGANNYA...🙏🙏🙏🙏🙏😃 Kebetulan saya sedang eksperiman juga..., kurang lebih sama..., plus metode Pyrolisis saja...🙏 SEMOGA LINGKUNGAN KITA LEBIH BERSIH & HIJAU...🙏🙏🙏😃💪 SALAM SEHAT SELALU...🙏🙏🙏💪😃
Apapun hasilnya msh lebih baik drpd cuma komentar spt saya ini 🤭 Penghargaan utk yg sudah memulai lebih dahulu, penyempurnaan diharapkan untuk pembuatan yg berikutnya atau orang lain yg tertarik utk membuat.
Saya apresiasi kreatifitasnya bang, alangkah lebih baik kalo sampel bakarannya pakai yang extrem bang. Daun semi kering, sampah dapur misalnya. Agar lebih mempertegas hasil dari kreatifitas abang. Salam kreativ 🙏🏿
Sy sudah hampir tdk buang sampah hanya rambut sisa potongan aja,plastik,kertas,botol p,sherfom,sudah sy setor bank sampah skrg 800rupiah per kg,sampah organik sy kumpulkan masuk tong utk pakan ternak/pupuk🇮🇩
kalau setiap RW /RT di setiap kelurahan mewajibkan adanya alat pembakaran sampah warga ..saya yakin tempat pembuangan sampah akhir bakalan tutup.sayangnya pemerintah daerah TDK ada yg peduli .minimal memberikan subsidi untuk pembelian alat pembakaran sampah seperti ini.atau memerintahkan jajaran RW di setia kelurahan untuk membuatnya sendiri karena bahannya mudah di dapat dan murah.
Terimakasih indenya bagus sekali, tolong dicoba untuk sampah campuran, biasanya yang susah terbakar itu sampah plastik yang basah campur sampah dapur dan sisa makanan. Juga kain basah campur lumpur
Wah cocok ini buat bakar sampah rmh tangga di perkotaan yg ga bisa dibuang di ptgs sampah krn ada sampah yg tidak boleh dibuang disitu kecuali nambah biaya, abunya bisa dipakai media tanam. Tp kalau bikin sendiri susah juga ya krn ga punya srana prasarananya. Andai bapak ada jual mungkin banyak yg mau lo, dimana bisa belinya😊
Jangan lupa game *pilah sampah plastik* gunakan 4 kotak dirumah masing2 kotak *ditulis* *1. Sampah organik* (paginya campur ke tanah) *2. Sampah plastik* (semua isi dibuang ke sampah organik (sambal, acar, lalapan dll)) *3. Sampah non organik* ( kabel, kaca, kain dll) *4. Sampah sedekah* (Botol, gelas plastik, sendok plastik, karton, kaleng) Semakin banyak orang di rumah semakin besar kotak sampah plastik. Efeknya 1. Anak Peduli sesama dan lingkungan 2. Anak attention to detail 3. Anak menjadi empati 4. Cek recek 5. In sya allah *pahala* 6. Dll *Coba selama 3 bulan* , yang tidak kuat lambaikan tangan 🖐️di komen *Sampahmu sedekahmu*
ini setuju, karena gemblengan mental paling awal itu ya dari rumah. Makanya kalo orang kitchen mental pertama yaitu nyuci piring, rapihin dapur, milah sampah dan buang sampah. Itu tempaan paling pertama dan paling esensial untuk mentality. Resultnya menghargai proses, menghargai kebersihan, menghargai barang yang dibuang, menghargai makanan. mereka cenderung berfikir sistematik berurutan tapi juga melatih multitasking. Saya tambahin, 1. sering2 deep cleaning barang2, buang barang2 yang sudah tidak terpakai. 2. Beli barang hanya ketika butuh. 3. Jika beli barang pastikan ada yang bisa dibuang/ donasikan. 4. Jangan menumpuk barang dengan alasan apapun, jika tidak berguna langsung buang. 5. Pegang teguh konsep "LESS IS MORE". Karena orang indonesia itu mampu beli apa saja, bisa bikin apa aja, tapi urusan "maintenance" dan "organizing" NOL BESAR. Jika mau masalah sampah berkurang, jangan jadi manusia2 yang "impulsive buyer" membeli barang yang tidak dibutuhkan dan tidak direncanakan.
Setuju..budaya rapi bersih lingkungan sangat susah diterapkan kalo tidak dari lingkungan terkecil,keluarga..diluar negri sudah diterapkan buang sampah dipisah2..
Memang masih sedikit org yg maw pilah² sampah, kebanyakan tempat sampah cuma 1, dan semua sampah jd satu, ada sisa makanan, ada kemasan makanan, ada kaca, bgmn gak cepat penuh tempat penimbunan sampah
Harusnya sampah non organik jg dibedakan lagi. Sampah logam, sampah kimia berbahaya(tinta, batere). Sampah kimia berbahaya pun bisa dibedain tuh utk sampah elektronik, di bagian sendiri.
Prinsip kerjanya sama dengan kompor bio masa . Cuma ini ukuran lebih besar. Kalau boleh saya usul , mungkin ruang bakar agak diperkecil diameter dan volumenya di perpanjang atau tinggi, sehingga hasil pembakaran akan bisa focus , dan asap atau uap hidrogen , karbon dan helium bisa masuk kembali kedalam lubang tabung luar yg sekaligus bercampur oksigen akan berputar kembali ke dalam ruang bakar .
Semoga bisa terus disempurnakan, dimana sampah sudah semakin bermasalah di pinggir-pinggir jalan kampung, kabupaten, kota, sampai provinsi sekalipun,,,,
Kalo bisa sih utk daun kering jangan di bakar. Bisa di jadikan mulsa alami utk tanaman atau bunga, dan saat lapuk akan menjadi pupuk mencegah penguapan yg berlebihan. Utk botol bekas bisa di jadikan lubang biopori disamping tanaman atau di lokasi yg tergenang agar cadangan air tanah terisi lagi
Kalau terbuat dari drum tidak akan awet bang, karena seringnya terbakar akan berkarat dan rapuh.Saya sarankan menggunakan bata merah disusun melingkar tengahnya dikasih saringan ram kawat baja.Murah dan awet
saran sya rasa perlu juga ada jalan dibawah yg memudah akses pemilahan abu sisa pembakaran juga . klw lokasi pedesaan padat, atau perkotaan mungkin d perlukan cerobong asap buat mengurangi penyebaran asap di sekitar. kita tunggu upgradenya...
Bakar apapun kl apinya besar, 100% asapnya minim bahkan tdk kelihatan Tapi ketika api kecil / sampah terakhir pasti asapnya ganggu nafas. Tetapi kalo kayu yg dibakar sampai jadi abupun takkan berasap kecuali awal pembakaran
Mantap... Ide bagus. Dan juga Menurut saya asap bisa minim jika bahan yg dibakar betul betul kering dan tdk lembab. Kemudian asap jd sedikit krn ada sirkulasi udara nya dari bawah drum tsb.
coba buat bakar busa kasur... biar kelihatan perbedaannya, saya faham kalo masih ada asap, tapi minimalnya bisa mengurangi paling tidak 50% ... semangat bos...
jadi bersama udara panas yang naik, dia narik udara (yang masih kaya oksigen) secara venturi sehingga pembakaran lebih optimal, ya? mantap sekali desainnya ini
*_keren dan kreatif.. jadi anak-anak dan tetangga tidak terjolimi dengan asap sampah yang dibakar.. semoga tetangga dan masyarakat indonesia bisa saling menjaga kebersihan tanpa membakar sampah yang mana asapnya sangat mengganggu kesehatan tetangganya._*
Ini konsepnya mirip seperti kompor minyak tanah jaman dulu makanya kompor jaman dulu meskipun pakai sumbu tapi asapnya tidak terlalu banyak, bahkan warna apinya jadi biru dan bersih bandingkan aja dengan lampu minyak tanah pakai sumbu dari botol kaca bekas jaman dulu itu pasti langit langit rumah hitam😂
Ini namanya tungku gasifikasi kayu. Kalau plastik ga boleh dibakar di tungku ini. Kompor camping saya juga seperti ini cara kerjanya, cukup pakai ranting.
*_Konsep dasar tungku ini kemungkinan diadopsi dari alcohol stove (kompor alkohol). Memaksimalkan suhu pembakaran dengan bahan bakar & waktu seminim mungkin. Hasilnya? Itu namanya pembakaran minim residu karbon, bukan tanpa asap. Asapnya tetap ada, tapi karena minim karbon (jelaga hitam), jadinya terlihat seperti tanpa asap alias asap transparan. Gas sisa pembakaran tetap lepas ke udara. Perhatikan dan bandingkan emisi gas buang mesin diesel dengan mesin non diesel. Tutup saluran buang asap (knalpot), masih menyala atau meledak? Yang menjadikan asap tak terlihat, kadar karbon dari pembakaran. Kalo asap putih gimana? Artinya bahan bakar tercampur air atau senyawa kimia lain yang menyebabkan asap menjadi putih. Asap putih, hitam, transparan; tetap sama-sama berbahaya, bisa menyebabkan kematian karena keracunan karbonmonoksida._*
Desain sisi bawah platnya kurang tepat terlihat dari semburan apinya kurang kenceng. Indikasi terlihat dari output api seperti torch baru benar. Kurangnya fasilitas pembuangan abu, cara bikinnya masih kurang simple, agak sulit harus bisa punya bor, gerinda, mesin las.
Menurut saya ini sudah cukup simple, dan alat yang dipakai juga sudah cukup minimal untuk pekerjaan dengan bahan metal. Kalau mau dikurangi alatnya juga bisa sebenarnya, cukup pakai palu, tang dan betel, tapi kan hasilnya jadi tidak rapi, dan lama (tidak efisien). Untuk desainnya harus disempurnakan lagi.