Bung dan Nona nih liputan yang gak kalah vintage. Opening Blok M Plaza Desember 1990. Nah kalo bung dan nona tahun 90 sudah menjajah mall mana aja ? Tahun 90 mall masih bisa dihitung jari hehehehe
Buat yang gatau pak Sudwikatmono, beliau adalah pendiri bioskop terbesar Cinema XXI. Oleh karena itu namanya 21 yang diambil dari nama beliau, Su Dwi (2) kat Mono (1).
Ga nyangka bgt skrg malah jadi sering ke blok M plaza karena nyambung sama MRT aksesnya. Pertama kali kesini kagum sih karena dia pake sistem ramp gitu dalemnya. Jadi jalannya enak bisa muterin dari ujung ke ujung. Tanpa harus pake eskalator. Dan dia bener single coridor, ga harus masuk masuk lorong, semua toko dapet spotlight yg sama
Bisa dibilang sejak Pakto 88, ekonomi Indonesia melonjak lagi. Tetapi kebijakan ini juga yang menjadi faktor penyebab krisis 1997/1998. Akhir 1980-an sampai 1990-an, properti sedang booming di Indonesia dan Thailand.
Kejaan bagi lo.tahun 80-90an bapak gua masih macul nandur SM benerin pompa air itu juga klw ada.emng serba murah cmun ga bisa beli..rumah masih tanah merah..mending jmn skrng ekonomi mahal masih bisa kebeli
Jaman segitu Indonesia adalah eksportir minyak alias yang jual minyak, tapi sayangnya duitnya kebanyakan dikorupsi. Tahun 80an mungkin ekonomi Indonesia, secara gdp lebih baik daripada Korsel.
Wah akhirnya ketemu juga rekaman lawas peresmian Plaza Blok M di tahun ‘90, gak cuma dia ternyata PI yang baru buka 8 bulan pun ditunjukin. Semoga kedepannya RCTI dan stasiun lain bisa ngerilis arsip berita peresmian tempat-tempat yang sekarang menjadi ikon ibukota, misalnya Grand Hyatt, Midplaza, Wisma 46, PIM sama Atrium Senen - yang kebetulan satu generasi sama PI + Blok M Plaza, terus si tetangga Pasaraya pas ngebuka Seibu pertama di tahun 96, ditambah Lippo Supermal th. 95, Plaza Senayan th. 95-96, Megamal Pluit th. 96, sama Taman Anggrek th. 96. Sejauh ini jarang ada rekaman urban Jakarta di 80an sama 90an, selain peresmian Blok M Plaza ini ada juga peresmian Citraland Centre di channelnya keluarga Pak Harto, sama beberapa klip VHS yang nunjukin kondisi Sarinah, PS, sama TA. Ditambah ada iklan marketing Lippo Karawaci yang nunjukin Supermal lawas juga, ada di channel ane hehehe. Beruntung banget sih RCTI udah ngerilis arsip ini, jadinya ane bisa tahu lebih banyak tentang sejarah Blok M Plaza yang emang sudah dicari (soalnya maklum data arsip jadul itu susah diakses kalo di Indonesia hahaha). Yaaa sebenernya RCTI sendiri emang punya hubungan dengan PI sih (wong pendirinya PI itu sama dengan pendirinya RCTI, Peter Sondakh) terus dengan Blok M Plaza masih ada kaitan tidak langsung, pantes lah direportase hahaha. Ternyata ane juga baru nyadar artikel sejarah Blok M yang ane pernah tulis di internet itu ada beberapa info yang miss, berarti mesti direvisi nih hihihi. Berarti ternyata dulu itu Blok M Plaza ini ada Cahaya Dept Store ya? Cahaya Blok M ini itu yang di sekitar awal-pertengahan 90an (tahunnya belum pasti nih, mesti ane cari tahu lagi) diganti sama tenan utama baru, yaitu Galleria Dept Store, karya Hari Darmawan di group Matahari yang saat itu mutusin buat bikin department store kelas atas biar bisa nyaingin Yaohan di Atrium Senen (buka ‘92) yang posisinya lumayan deket ke Blok M saat itu, ya begitulah perang dagang Matahari saat itu yang mayan pinter buat bikin kompetitor internasional puyeng. Sampe akhirnya Yaohan di Senen tutup tahun ‘95, terus Atrium Senen yang saat itu juga mal kelas atas dengan adanya St. Michael (Marks & Spencer jadul). Tapi Galleria sendiri akhirnya mulai dihilangkan mereknya saat grup Matahari dibeli oleh Lippo Group, dan masuk awal 2000an itu Galeria Blok M Plaza udah jadi Matahari biasa - sampe sekarang gitu yaaa tapi udah renovasi sih hahaha. Cahaya sendiri itu memang department store lokal yang saat itu lumayan ternama dan tinggi secara kelas, buah tangan Ciputra lewat Jaya Group. Sayangnya masuk ke akhir 90an setelah krismon dimana group Jaya memang agak terbebani salah satu unit usaha yang dijual ialah Cahaya - dijual ke Ramayana Group hingga sekarang. Cahaya tentunya semakin turun kelas hingga sekarang yang tak beda jauh dengan Ramayana, dengan diferensiasi “Lifestyle Department Store.” Dulu selain di Blok M Plaza sini Cahaya era-Jaya sempet buka di Plaza Bintaro Jaya (hingga sekarang), Plaza Slipi Jaya (yang menjadi korban dibakar saat kerusuhan ‘98, dan gak balik lagi). Kalo gak salah inget mal terakhir yang dibuka toko Cahaya saat kepemilikan Jaya itu di Mal Puri Indah, tempat Informa sama The Premiere sekarang - itu sekitar tahun 97 akhir. Rumornya dahulu pas Mal Puri Indah baru soft opening Januari ‘97 itu diisi Galeri Keris sama Matahari, namun sebelum grand opening sendiri Matahari Puri udah bubar sehingga diisi Cahaya yang kebetulan secara manajemen berhubungan (Puri Indah bagian dari Metropolitan Kentjana, Cahaya bagian dari Jaya Group, keduanya dilatarbelakangi oleh Ciputra sang direktur/komisaris). Cahaya ini akhirnya tutup sekitar 2003-2004. Sehingga dibukalah Index Furnishing pertama, yang tahun 2009-2011 mulai berubah wajah menjadi Informa, in-house brand Kawan Lama sendiri. Blok M Plaza memang saat itu lumayan mewah (sekarang lebih ke menengah) ditambah dulu ada teater simulator di 21 nya ya, sampai Aldiron Plaza sendiri tak mampu melawannya terus Pasaraya juga mesti renovasi berkali-kali agar konsepnya dapat mengejar Plaza Blok M - pertama dengan Pasaraya Big & Beautiful, lalu Mega Pasaraya yang kedatangan Jakarta Seibu pertama serta ACEHardware. Blok M Plaza ini dulunya punya Aigner selain Cahaya/Galleria yang terpaut lumayan mahal di jaman itu, walopun akhirnya Pasaraya yang memang “hanyalah” department store mampu menyainginya dengan mendatangi brand-brand mewah luar, seperti kosmetik Christian Dior + Yves Saint Laurent yang udah masuk sejak renovasi Big & Beautiful, lalu datangnya Jakarta Seibu di tahun ‘96 mampu menarik butik mewah seperti Saint Laurent, Versace, A. Testoni, Escada, Trussardi, Episode, Anteprima, Alain Manoukian, Kenzo, dan Aigner sendiri. Perlu diingat bahwa Aigner bisa dibilang merek mewah pertama yang masuk ke Indo, sejak tahun 1980-1984an. Lalu juga ada Melawai Plaza yang memang booming duluan sejak 80an dengan Benetton dan Grand Duta Department Store (belakangan Grand Melawai), lalu Aldiron dengan Lipstick-Happy Day Disco, Nike, Kodak, Omega, dsb. Inilah yang membuat Blok M dan Lintas Melawai pusat mejeng muda-mudi di 80an hingga 90an, wong KFC pertama, A&W pertama, Jollibee pertama, Swensen’s pertama, sekaligus salah satu Burger King + McD awal-awal buka disini semua. Bahkan Mal Blok M pun seperti kita tahu awalnya mau dibikin kelas atas. Namun sayangnya krismon 97 itu menjadi awal dari jatuhnya pamor Blok M, entah kenapa sih tapi akhirnya area lain seperti Thamrin, Bunderan HI, Pondok Indah jauh lebih “in.” Ditambah memang kompetisi mal-mal itu udah mulai berlibet, muncul yang gede-gede macam TA gitu. Semua memang ada awal dan akhir ya. Untungnya Blok M Plaza - yang memang tadinya itu gabungan antara Pakuwon Group yang sekarang terkenal dengan Kota Kasablanka, Tunjungan Plaza bersama sepupunya Pak Harto yaitu Alm. Sudwikatmono (eh, apa masih ya? hahaha) itu mampu mengambil lucky charm yaitu hubungan langsung dengan stasiun MRT Blok M BCA, ini yang bikin mereka dapat dibilang paling hidup diantara mal lain di Blok M (mungkin kecuali Blok M Square, tapi itu kan beda yaaa market pasar grosir).
One of Vulp's favourite mall in South Jakarta! Original poster of this comment (Modar Jaya Abadi) is one of the authority of shopping centre history, especially in Jakarta
@@Soybean13 Artinya budaya sendiri tergerus, tapi budaya luar fasih. Harusnya positif total itu imbang. Jangan sampai kita seperti orang Malaysia, bahasa sehari2 hampir campur2 bahasa inggris gak jelas bahasa melayu yang baku bagaimana. Atau orang India yang tidak faham bahasa daerahnya. Bahasa Indonesia itu bahasa pemersatu, mungkin oke saja bagi yang sering keluar negeri. Tapi bisa terjadi kesenjangan dengan yang berasal dari daerah pedalaman hanya modal mengetahui bahasa indonesia.
Whoaaaa ternyata dulu high-end. Sekarang semakin merakyat. Dulu waktu kerja di jaksel sering jalan2 di Blok M Plaza, dan sekarang udah pindah jaktim tep jalan2 ke Blok M Plaza. Emang strategis banget sih tempatnya, gampang aksesnya.
sekarang mall ini paling keren karena tersambung sm MRT tp sayang toko2 nya kurang bagus dan gak ada yg bener2 berciri khas. semoga dr toko bisa lebih baik yah
gimana ya, pas saya terakhir dateng pas akhir september banyak yg berubah, tapi disatu sisi jadi lebih banyak yg dateng gegera udh terintergrasi MRT dan Busway di Terminal Blok M
Inget jaman SD waktu Blok M Plaza baru buka, nyobain naik lift bolak balik naik turun hahahaha..., simulator bioskop 21nya seru banget pada waktu itu. Sempat sepi namun Blok M Plaza ramai lagi karena jadi satu sama stasiun MRT.
wah makasih, requestnya dah muncul ternyata Plaza Blok M sekarang masih terlihat seperti pas dibangun........ Subentra dan Bimantara ternyata di tangan yang sama :)
Yg bikin kangen.klo mo ke blokm plaza nih dr terminal..wihh jembatannya itu lohh..u paham kan!!!.gw dulu 4th jd warga blokm plaza Lt 4.petscenter tepatnya
Tempat nongkrongnya anak2 sekolahan jaman 90an akhir sampe awal2 2000an. Inget bgt pas AADC premier, ngantri panjang dan rusuh, sampe ada kaca yang pecah. Haha.
Plaza 😅 bukan mall... Tapi selain Blok M Plaza kita juga punya 1 pusat perbelanjaan lg yg terhubung dg moda transportasi, tapi bukan kereta melainkan bus, yaitu PGC / Pusat Grosir Cililitan dan Pondok Indah Mall yang pada saling terhubung dg halte busway...
Salah satu mall terbaik di Jakarta menurut saya sampai saat ini. Banyak pilihan tenant lumayan lengkap, ada matahari dept store, bioskop, supermarket, minimarket, terintegrasi MRT Jakarta, Transjakarta, kuliner banyak (di dalam mall maupun diluar mall), masjid adem, toilet bersih, dan yang paling penting parkiran motor nya ga diluar jadi ga keujanan 🤣
Umurnya hampir sama dgn tunjungan plaza 2 dan 3 di surabaya. Suasana interiornya saat ini mirip dgn interior tunjungan plaza sblm direnov besar2an tahun 2010an.
Dari yang tadinya pasar tradisional, terus berubah wajah di awal 1990an menjadi pusat perbelanjaan modern... Sudah mengalami pasang surut bahkan pernah mengalami kebakaran di lantai paling atas persisnya di sisi selatan...
@@musnahterinjak Saya juga enggak begitu tahu jelas... Tapi yang saya dengar sih dr keluarga dulunya pasar... Jd dr mulut ke mulut saja, bkn info dr narasumber baik di internet maupun mungkin di buku...
@@dana.q2447 Kebetulan aku baca berita koran KOMPAS sama majalah Konstruksi dari tahun 1988 mengenai pembangunan Plaza Blok M makanya tahu Plaza Blok M itu dulunya bioskop.
Anaknya Bos Pakuwon saat ntu, sekarang adalah Bos INDIKA, orang dibalik Bisnis Holding yang salah satunya adalah Net TV. INDIKA itu dibangun oleh 2 orang : Agus Lasmono plus Ketua KADIN yang sekarang Arsjad Rasjid
Aduh... Ini mal pernah saya kunjungi nih tahun 2019 yg lalu. Waktu saya ke mall cuman makan makan saja.Dan naiknya dari stasiun mrt bundaran hi dan turun di blok m. Ternyata ramai juga pengunjung mall ini lewat mrt jakarta. Waktu itu eskalatornya masih Goldstar dan belum diganti ke merek eskalator lainnya
@MUHAMMAD NAQIB Dulu sekitar 2015-2018(?) mulai agak goyah nih Blok M Plaza, tenant/toko2 udah pd tutup dan sepi pengunjung, semenjak 2019 MRT beroperasi dan Stasiun MRT Blok M terintegrasi/terhubung lgsg ke Blok M Plaza, rame lagi tenant/toko2 dan makin rame. Syukurlah...
Berarti di 2022 ini umur gedungnya sudah 32 tahun ya.. wah sudah tua juga. Tapi sayangnya saat ini tenant di Blok M Plaza sudah agak sepi karena serbuan Toko Online. Mungkin jadinya sekarang orang-orang ke Blok M Plaza hanya untuk Makan dan ke Bioskop.
@Muhammad Bintang ga kok, weekend tetep rame. Memang sempet sepi bahkan sbelum covid karena jelas kalah dari mall masa kini. Tapi comeback lagi sejak nyambung MRT, dan berkembang lagi. Toko toko emas dan arloji yang "legend" pun juga msh ada yang bertahan
Tahun 1992 era bapak soeharto jual rumah gampang sekali meskipun rumah di jual mahal tetap ada yang beli, sekarang jual rumah susah sekali meskipun sudah jual rumah dengan harga murah,Tante dan kakak laki laki saya makelar rumah, merasakan susah sekali jual rumah, orang berapa kali hanya tanya doang tidak jadi beli, pokoknya zaman pak harto zaman keemasan ekonomi bagus.
Banyak kenangan masa kecil disini :) di awal tahun 2000an terlebih juga ini mall cuma 800m dari rumah 😂. Saat itu masih rame bgt tenant & pengunjungnya
Tempat favoritku, dulu sering nonton bioskop sama teman2 SMA bareng2 lepas seragam dan pakek baju bebas, terus ngajak mantan nonton juga disini karena pertamakalinya kencan sama seseorang (karena pengen nyoba MRT juga sih)sampe sekarang udah putus, tapi gw masi suka kesini entah buat nonton, makan disekitaran situ atau gabut jalan2 aja karena mau nyari komik di kolong mall blok m
Saya ada disana saat peresmian tsb (awalnya saya lagi di Melawai, trus krn dihari yg sama Blok M Plaza diresmikan maka saya dkk ikut masuk ke Plaza tsb.. sekedar cuci mata
Blok M Plaza itu puncakny akhir 1990-an dan awal 2000-an, setelah itu kondisinya terus suram dan suram.... bahkan antara 2009 sampe 2019 aja kondisi Blok M sangat suram. Gara2 moratorium mal pas jaman Ahok... mal2 gede dan bagus2 banyak dibangun di Tangerang, Depok, dan Bekasi. Walhasil orang Tangerang, Depok, dan Bekasi yang dulu jalan2 di Blok M lebih milih belanja di kotany masing2. Ini bukan Blok M Plaza aja yang kena, semua mal di jantung Jakarta kena impact nya... selain Blok M Plaza, yang paling parah itu Taman Anggrek... sedih banget dah... itu dulu mal of the choice nya warga Tangerang buat ke Jakarta saban weekend. Sekarang orang Tangerang lebih suka ke Alam Sutera, Karawaci, atau BSD. Blok M Plaza Sempat sepi banget pas pembangunan MRT,, terus bangkit lagi setelah renov total. Sayang kembali sepi gara2 pandemi....
iya. saya ke blok m sekitar tahun 2003 waktu job training di jakarta. waktu itu udah agak sepi. sampai agak ragu, katanya mall ter-hits kok kayak gini :)
Blok M mal apa Blok M plaza yg tinggal kenangan bro? Situ keliru bro.... Blok M plaza masih ramai sampai detik ini , memang sempet sepi sekitar 2016-2018. Tapi semenjak stasiun Mrt Blok M tembus ke dalem Blok M plaza , akhirnya rame lagi sampe sekarang.
Sama aja sih bedanya ya bangunan baru, itu emang kelihatan megah, beda lah kalau bangunan yg udah lama kemakan usia, dari sini pun mau kelihatan megah di jaman nya tampak dari dalam
M club tempat kongkow pd masanya..jaman gw sma 93-96 di bulungan. Blok M plaza ya tempat gw markir motor disitu trus plgnya jajan es krim cone yg hrgnya msh gopek
sebelum adanya Blok M Mall yg d bawah terminal Blok-M dan jalur jadi inget setiap Kamis sore, pulang renang di Bulungan selalu jalan kaki ber 4 ma teman2 ke Blok M dan Aldiron, saat Blok M mall baru dibangun... Sebelum akhirnya pulang naik Metro -75 atau Kopaja 57
