Benar Benar Aneih Sdh Di Negara NKRI. Skrng dgn Drama Drama Seribu DongEng Yg sedang Di Main kan Oleh Rezim Penguasa Skrng Awal Mulai..Di Kumandangkan Oleh Rezim..utk Satu Aturan Yg Baru Yaitu Ingin Tiga Priode: Berikut nya Di Main kan Lgi Dgn Istilah Gaya Perpolitikan Indentitas. Slanjut nya.. Lgi Di main Kn Lgi Utk Sistem Aturan Pemilu Tertutup Lagi Yg Mau Di Dramain Oleh Orang2. Yg ada dlm Lingkaran Rezim..Utk Mencari Celah dgn Scara Akal Akalan Sbab Slama ini Kami Yg Dari Rakyat jelata Sdh Cukup Memahami dgn Lika Liku Drama yg Di Main Kn Oleh Rezim srta kolega Kolega Partainya Yg skrng Bermacam Cara..di Ciptakan Aturan Atou Sistem Sistem Yg intinya Hanya Utk Mengelabui Rakyat utk Satu Kepentingan Kroni kroni nya. Blaka. Dan Be Arti Orang2. Yg Ber ke inginan Utk Aturan Pemilu Tertutup Di krn Sdh Mulai Terasa Sedikit bnyaknya Dgn Keadaan Suasna Skrng Rakyat Indonesia. Sdh Bosan Srta yg sdh sgt Menjijikkan Dgn Stiap Satu Kebjakn Oleh Rezim Penguasa Skrng Ini Selalu Hanya Utk Menyengsarakan Rakyat. Blaka.
Demokrasi terlalu bebas malah kebablasan..kita yg mayoritas g akan bsa bergrak mendapat tempat tuk jadi pemimpin dingri sendri.. bakal dikontrol oleh org yg mnritas..yg pemikranny.. ateis. Dan liberal.. disebabkan.. krna haus jga tuk cri kekuasaan yg mayoritas..ayok jika Indonesia igin dipimpin oleh org yg tepat paham Agama dgn cukup mnghrgai org2 yg minoritas..satukan suara yg mayoritas insahallah nih negara kita akan aman..
#BANGKARNI SEKARANG PENAKUT... TIDAK PERNAH ANGKAT ISU YANG BERTENTANGAN DENGAN PENGUASA CONTOH *ISU KECURANGAN VERIFIKASI PESERTA PEMILU OLEH KPU *PERPU CIPTAKER YANG MENGHADIRKAN ORANG² KAMPUS CONTOH BPK JIMLI ASIDIQIN
Rakyat itu gak butuh...pemilih terbuka atau tertutup...Krn sama sama tidak ada manfaatnya bagi kami rakyat kecil...kepala desa blng apa ya itu oelihan kami.
Maslh rusak merusak dlm berpolitik tergantung niat masing2, aturan sebgus apapun klu tdk ada : kejujuran- amanah- kopetensi- apalg itu aturan hanya tinggal catatan saja. Politikus klu sdh berbicara seolah-olah sangat mencintai rakyat tdk ada kecap yg no dua.
Bs sj sistim proporsional tertutup akan lebih baik krn parpol bs memilih kader terbaiknya, kelebihannya lebih hemat biaya. Utk sistim proporsional terbuka mendorong terjdi nya politik uang, walaupun kader politik kwalitas ecek2 bs jd anggota DPR, keburukannya biaya nya tinggi.
Setuju ! 8 Partai Politik Bersatu Mempertahankan Sistem Pemilu Proposional Terbuka. Saya Relawan Projo GPETMania Mantan Golkar Simpatisan PDIP. Untuk 2024. Siap Tetap Mendukung Memilih Penerus Presiden Jokowi. Pemimpin Muda Berpengalaman Handal Berintegritas Merakyat. Capres Bapak Ganjar Pranowo Gubernur Jateng Dan Cawapres Bapak Erick Thohir MenBUMN. Insyaallah Ibu Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP Legowo Demi Kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia. Salam Tetap Tegaknya NKRI DAN PANCASILA HARGA MATI. Salam Indonesia Maju Tumbuh Tangguh dan Unggul Bersama Presiden Jokowi Amin. Wasalam Yeyetsukayat Jelekong Baleendah Kab Bandung JABAR.
BANSOS oh BANSOS sunguh keji dan keji Disaat rakyat sedang menderita oknum2 kalian merampas hak nja rakyat..Sandiwara busuk kalian akan menjahanamkan Sisa hidup kalian para oknum2 penghianat rakyat Tungu kehancuran kalian .DOA mubahalah rakyat yang sengsara mustajab dikabulkan oleh ALLAH kini sedang berjalan tungu giliran kalian2 semua yang tidak jujur kepada rakyat
Inilah arah politik PDIP. Disaat dulu jaman reformasi menginginkan pemilu terbuka. Begitu berkuasa, menginginkan pemilu tertutup dengan berbagai retorika politik yang logik. Contoh : biaya lebih murah, lebih simpel dll. Padahal, peluang curang di sistem pemilu proporsional tertutup semakin lebar.
Hanya partai yg takut bertanding yg menolak tertutp.dikarenakan tidak punya kader terbaiknya.saya sebagai rakyat yg tepat sestim tertutup,simpel tidak melelahkan.kalau ada yg mudah untuk apa cari yg sulit.
Proporsional terbuka aja masih banyak kelemahan dan tidak pro rakyat, apalagi tertutup. Tertutup itu bagaikan beli kucing dalam karung isinya buaya. Untuk perbaiki demokrasi, berikan hak suara wakil DPD dan tambah keanggotaannya. Tambah yg waras, kurangi yg dungu.
saudaraku....mau pemilu tertutup...mau pemilu terbuka terserah bodoamat yg penting tdk mencoblos/memilih partai yg selama ini tdk berpihak pd rakyat yg justru malah berkomplot dg penguasa.....
Saya pribadi setuju dgn Pemilihan tertutup alasannya sejak Proporsional terbuka, Kwalitas anggota dewan sangat rendah, sampai2 sering kita dengar dari masyrakat utk membubarkan DPR dan tidak percaya DPR dan setiap anggota Dewan yg menjadi tersangka kasus Korupsi itu yg selalu disalahkan dan menjdi kambing hitam adalah Partainya, padahal Partai hanya dijadikan kendaraan untuk caleg tersebut, yg memilih langsung Rakyat bkn partai tersebut
Kalau saya sebagai rakyat kecil saya suka sistem pemilu proposional terbuka karena kita yg dapet duwit,kalau proporsional tertutup yg dapet duwit elit2 partai,kita yg pilih dia yg dapet duwir,ngowoh dah
Partai Politik harus membenah diri, jgn di pemilu baru sibuk buka sekretariat sampai Kabupaten/Kota tp setelah pemilu tdk ada aktivitas, ini yg membuat rakyat tdk mengenal baik dgn program2 partai
Membeli kucing dalam karung.. Biarlah.. Yg oenting politik uang dapat dikurangi, dan calon partai juga kan ada gambar calon dn namanya, kok beli kucing dlm karung itu pembodohan rakyat oleh para elit
Daripada pusing2 mendingan GOLPUT aja'.... seluruh Indonesia serentak gak usah datang ke TPS daripada pemilu dg sistem tertutup... untuk itu KPU harus mikir sejuta kali... janganlah rakyat milih wakil nya seperti kucing dalam karung..
Kalau pileg dilakukan secara tertutup maka oligarki lebih mudah setir ketua partai jika oligarki yg membiayai pertai tsb dan anggota yg terpilih tidak bisa independen utk rakyat tapi dia berjuang hanya utk kepentingan partai !!! Yg lebih banyak rakyat akan pilih kucing dalam karung !!!! Yg masuk parlemen pasti orang dekat ketua partai !!!
Statement Jubir Nasdem lebih pro Rakyat brather. Disini kt dihadapkan dgn dominasi PDIP bukan begitu. Kalo mslh biaya yg d permasalahkan KPU menurut sy sama saja dr segi tsb, karena memang kt msh sistem kertas, dan kotak kardus bukan jari dan gedget yg memanfaatkan teknologi. Untuk Oligarki mana yg lebih mendominasi menurut saya proposional tertutup akan lebih besar karena nanti caleg tsb, harus berhutang thdp Partai dmn partai menang suara dgn segala caranya. Knp baru akhir-akhir ini dirubah tu UU KPU gak dr jaman pemilihan 2019 hayo, ya karena disini Pak Anies sdh jelas ditakuti partai PDIP bukan ditakuti capres yg akan dhadapi nanti. Rakyat sdh begitu jelas melihat mana pemimpin yg berprestasi dan mana yg ditunggangi. Pak Jokowi dan Pak Ganjar selalu statement saya adalah petugas partai, so what yg publish itu dr mereka sndiri otomaticle brarti ya meski terbuka tersiratnya sekelas presiden aja masih dkbayang-bayangi partai. Mentang-mentang elektabilitas partai PDIP lagi menjulang pas ketemu Anies malah ngerubah sistem proporsional KPU. Hadeuh elektabilitas partai itu bisa dibeli kali. Hmmm gak pyur murni dari seleksi rakyat
Sebaliknya jk sistem TERTUTUP... BOSSS. BGMNA cukong kenal dg Pimpinan PARTAI dg MAHAR sekian memasukkan orangnya jd BACALEG 😀😀😀😀😀 Jgnlah persoalan untuk berdalih.....TAPI bgmna menambah ATURAN atas adanya kelemahannya sistem terbuka itu ???????? Bukan kembali ORBA/, beli kucing dlm KARUNG BOSSS
Kalau sistem terbuka merusak demokrasi,apakah presidential Threshold 20 persen tidak merusak demokrasi? Kalau PDI-P siap dengan sistem manapun kenapa tidak berani menghapus Presidential Threshold 20 persen menjadi 0 persen? PDI-P seharus satu kata dan perbuatan.utamakan kepentingan bangsa dan negara baru kepentingan partai.
Saya rakyat kecil saya tidak akan memiliki partainya .apapun partainya apa namanya.saya sudah berpengalaman memilih partai apapun .baru saya baru puas setelah memilih secara langsung.atau disebut pemilihan terbuka .
Baru2ini Suriya Paloh mengatakan kalo Jokowi memberi interuksi,jangan mencalonkan aneis maka saya akan mencabut pencalon nan,aneis,kata Suriya Paloh,pak Karni tolong diangkat bertaini,Nasdem Galo ato bagemana,