1 baterai graphene 35 ampere bobotnya 10kg lebih..untuk perbandingan jika menggunakan lithium type INR merakit 12 volt 35 ampere bobotnya sekitar 2.1 kg..
SLA graphene itu bukan SLA acid biasa,, tapi daripada lithium ion biasa mending an pakai lithium ion graphene,, karena lebih ringan bobot nya dgn KWh yg sama dgn SLA,, jadi drpd SLA mending Li-ion asal sama ada embel embel Graphene
Aje gileeee....!!!! Kalo 10kg/baterai....berarti kalo 6 baterai total 60kg...😮😮😮 Tapi ya gimana lagi kan 35Ah....😊😊😊 Tapi aku beneran naksir sama Davigo Dragon S ini....moga bisa kebeli....😊
@@prisnrev5265 Kalo saya liat para RU-vid atau buka google, garpene lebih tahan lama bisa sampe 50 tahun, dan tidak repot perawatan, dibanding bahan lotion atau livepo4, dua jenis ini masih menggunakan nikel,
Wahh Davigo dragon S. Saya barusan beli. Itu cara buat ngecilikan suaranya gmn ya mas. Soalnya saya terganggu sama suara2 nya davigo ini. Berisik. Ke senggol bunyi, salah ngoperasikan jg bunyi. Kenceng bgt suarany
Andai dragon s pake batre dragon yang lithium 60 AH dan body nya maxi pasti luaris manis 1 lagi tambahkan fitur regeneratif breaking seperti di fox r jossss
sepengalaman saya punya molis yadea yg pake sla campuran graphine ini akselerasinya lebih bagus.dan umur batrenya bisa sedikit lebih lama dari sla biasa
@@wancewance6243 saya punya e8spro mas jarak tempuh sepengalaman saya klaimnya 150km selama pemakain klo dibawa sendiri tembus 120km klo boncengan sama istri cuma dapet 95 km
@@rendimahara1294itu yg lithium speedometernya ada GAP atau perbedaan belum dikalibrasi.. Bagasinya hanya muat 50ah batterynya paling jarak tempuh 130km
SLA graphene itu bukan SLA acid biasa,, tapi daripada lithium ion biasa mending an pakai lithium ion graphene,, karena lebih ringan bobot nya dgn KWh yg sama dibanding SLA,,, jadi drpd SLA mending Li-ion asal sama ada embel embel Graphene
Sama bagi yg grafene.hanya jaraknya beda bergantung cobtrolernya yg beda termasuk teknologi tambahannya,dimana yadea ada ttfar sehingga ada regeneratif breake
Teknologi Baterai Graphene Jauh lebih unggul dari Lithium dalam hal kapasitas dan umur pakai. Sayangnya pembuatan Baterai Graphene sampai sekarang hanya sebatas eksperimen. Produksi massal belum dapat dilakukan karena biaya yang sangat mahal. Jika ada produsen baterai yang mengaku menggunakan baterai Graphene pada produknya, tapi bisa menjualnya dengan harga murah, itu hanya teknik marketing saja, bukan asli Graphene. Sama seperti produk kecantikan yang menggunakan embel embel DNA Salmon.
@@bapakkepo6496 google saja, "Graphene vs Lithium Cost production" Dari situ coba ditarik logika, jika biaya produksinya jauh lebih mahal dari Lithium, apakah mungkin dijual lebih murah?
@@bapakkepo6496 Google saja, "Graphene vs Lithium Cost Production" Bisa terlihat kenapa Graphene begitu mahal. Jika cost produksinya lebih mahal, kenapa bisa dijual lebih murah dari Lithium? Gunakan saja logika.
@@bapakkepo6496 google saja, "Graphene vs Lithium Cost Production" Jika biaya produksinya lebih mahal dari Lithium, mengapa dijual lebih murah dari Lithium?
@@bapakkepo6496 Dengan kapasitas yg sama, ukuran baterai Lithium lebih kecil dari baterai SLA. Dengan kapasitas yang sama, ukuran baterai Graphene SEHARUSNYA lebih kecil dari Lithium. Tapi yang ada dijual Graphene dengan ukuran segedhe SLA. Logikanya ga masuk
Kelebihan graphene drpd SLA acid biasa yaitu life cycle panjang dan bisa fast charging,, tapi walau bagaimana pun yg nama nya batre SLA alias batre murahan itu bobot lebih berat daripada lithium ion