Peneliti menyebut bencana angin kencang yang terjadi di Sumedang dan Kabupaten Bandung, Kamis (21/2/2024) sebagai tornado, bukan lagi angin puting beliung.
Angin kencang itu sudah termasuk dalam kategori tornado.
Dan itu merupakan tornado pertama.
Hal itu diunggah oleh Dr Erma Yulihastin di akun X (dulu Twitter).
"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2)."
"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," unggahnya.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan, berdasarkan update 22 Februari 2024 pukul 00.57 WIB, lokasi terdampak tercatat di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung di Kabupaten Sumedang.
Kemudian di Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Cileunyi di Kabupaten Bandung.
"Di Kabupaten Sumedang, sementara sebanyak 13 unit bangunan pabrik terdampak dan 10 unit rumah rusak sedang," kata Hadi melalui ponsel, Kamis (22/2/2024).
Sedangkan di Kabupaten Bandung, sebanyak 4 bangunan pabrik dan toko terdampak, 47 unit rumah rusak ringan, 14 unit rumah rusak sedang, dan 26 unit rumah rusak berat.
Ia mengatakan dampak rumah masih dalam pendataan sehingga data sementara menunjukkan korban terdampak di Kabupaten Sumedang 413 jiwa dan 12 orang luka.
Di Kabupaten Bandung ada 19 orang luka yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka dan RSKK.
PENELITI BRIN Sebut Angin Tornado Pertama, yang Terjadi di Rancaekek Bandung, Hancurkan 13 Pabrik
#angintornado #angintornadobandung #tornadorancaekek
20 фев 2024